Epirogenetik adalah gerakan dari dalam bumi yang berlangsung

Gerak Epirogenetik erat kaitannya dengan gempa tektonis, karena setiap peristiwa alam ini terjadi pasti menimbul dua gerak yang disebut dengan gerak Epirogenetik dan gerak Orogenetik.

Peristiwa alami karena tektonisme dapat berupa pelipatan, pergeseran, ataupun pengangkatan membentuk struktur permukaan bumi. Berdasarkan gerakannya tektonisme dibedakan menjadi dua yaitu gerak epirogenetik dan orogenetik. Pada kesempatan kali ini akan mengulas gerak epirogenitik saja.

Pengertian

Gerak epirogenetik adalah gerakan paralel kerak bumi dalam skala kontinental. Ini mempengaruhi area interior yang luas dari lempeng benua: platform dan kraton.

Gerak epirogenetik (gerak pembentuk kontinen atau benua) merupakan gerakan yang mengakibatkan bergesernya lapisan kulit bumi dengan gerakan yang relatif lambat, berlangsung dalam kurun waktu yang lama dan meliputi daerah yang luas.

Epirogenetik adalah gerakan pendakian atau penurunan yang sangat lambat (tidak tiba-tiba) yang dapat menyebabkan kemiringan struktur seperti yang terjadi di Semenanjung Iberia selama periode Tersier, yang mengakibatkan drainase danau pedalaman menuju Atlantik. Kemiringan menghasilkan struktur monoklin (dengan kemiringan kurang dari 15º dan hanya dalam satu arah).

Gerak epirogenetik juga dapat menghasilkan struktur linier (terbuka) yang besar. Jika tonjolan naik, atau positif, itu disebut antiklin; dan jika tonjolan itu ke bawah, atau negatif, itu disebut sinklin.

Gerakan epirogenetik bisa permanen atau sementara. Pengangkatan sementara dapat terjadi pada anomali termal karena konveksi mantel yang anomali panas, dan menghilang saat konveksi berkurang. Pengangkatan permanen dapat terjadi ketika bahan beku diinjeksikan ke dalam kerak bumi, dan pengangkatan struktural melingkar atau elips (yaitu, tanpa melipat) dalam radius besar (puluhan hingga ribuan km) adalah salah satu karakteristik bulu mantel.

Jenis

Ada 2 gerak epirogenetik, yaitu:

1. Epirogenetik positif

  • Gerak Epirogenetik positif adalah gerak turunnya daratan sehingga seolah-olah permukaan air laut terlihat naik.

Contoh:

  • Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau barat daya sampai ke pulau Banda)
  • Turunnya muara sungai Hudson di Amerika yang dapat dilihat sampai kedalaman kurang lebih 1700 m.

2. epirogenetik negatif

  • Gerak Epirogenetik Negatif adalah gerak naiknya daratan yang menyebabkan seolah-olah air laut terlihat mengalami penurunan.

Contoh:

  • Naiknya pulau Timor dan pulau Buton.
  • Naiknya dataran tinggi Colorado di Amerika
  • Naiknya pulau Simeulue bagian utara saat gempa di Aceh, desember 2004

Contoh

Pergerakan Epirogenetik telah menyebabkan wilayah Pegunungan Rocky bagian selatan terangkat dari 1300 menjadi 2000 m sejak zaman Eosen.

Dampak Tektonisme

Dampak Positif

  • mendorong terbentuknya berbagai jenis pegunungan dan cekungan sedimen.
  • ditemukannya kantong-kantong minyak dan gas alam yang ditemukan pada lipatan-lipatan dan sesar-sesar batuan yang kondisinya memenuhi syarat.

Dampak Negatif

  • timbulnya bencana alam seperti erosi, longsoran, dan sedimentasi. Hal tersebut mengakibatkan kerugian harta benda dan nyawa

Perbedaan Epirogenetik dan orogenetik

Epirogenetik dibedakan dari orogenetik dengan jari-jari kelengkungan (atau panjang gelombang) deformasi yang lebih besar: pengangkatan tanah menimbulkan kemiringan 1 sampai 2º pada kasus pertama, dan 10 sampai 70º pada kasus orogenetik.

Gerakan epirogenetik umumnya terjadi untuk mengkompensasi ketidakseimbangan isostatik. Misalnya, saat lapisan es Baltic Shield mencair dan surut selama degradasi terakhir, lapisan itu terus meningkat sebagai respons terhadap pelepasan es yang sangat besar. Banyak pantai yang membentuk pantai beberapa ribu tahun yang lalu saat ini berada 200 m di atas permukaan laut.

Berbeda dengan gerakan epirogenetik, gerakan orogenetik adalah deformasi kerak bumi yang lebih rumit, terkait dengan penebalan kerak bumi, terutama terkait dengan konvergensi lempeng tektonik. Konvergensi lempeng tersebut membentuk sabuk orogenik yang dicirikan oleh “pelipatan dan patahan lapisan batuan, oleh intrusi magma, dan oleh vulkanisme”.

Orogenetik adalah proses pembentukan gunung sedangkan epirogenetik adalah proses pembangunan benua.

Dalam orogenetik kerak mengalami deformasi parah menjadi lipatan-lipatan sedangkan pada epirogenetik mungkin ada deformasi sederhana.

Daram orogenetik massa batuan bergerak searah dengan permukaan bumi sedangkan pada epirogenetik massa batuan bergerak secara radial atau vertikal ke permukaan bumi.

Gerak epirogenetik dan orogenetik adalah dua jenis gerak tektonik (tektonisme) yaitu semua gerak naik/turun yang dapat menyebabkan perubahan bentuk kulit bumi. Perbedaan gerak epirogenetik dan orogenetik terdapat pada waktu proses terjadinya dan cakupan luas daerahnya. Tektonisme merupakan salah satu jenis tenaga endogen yaitu gaya yang berasal dari dalam bumi disebabkan adanya suatu energi di dalam bumi yang mendesak bumi. Selain tektonisme, terdapat dua jenis gaya endogen lainnya yaitu vulkanisme dan seisme.

Tektonisme memungkinkan terjadinya pergeseran batuan secara vertikal atau horizontal. Akibat dari tektonisme dapat membuat suatu wilayah/pulau mengalami naik/turun. Tektonisme juga memungkinkan terbentuknya lipatan (folding), retakan (jointing), dan patahan (faulting).

Baca Juga: Rangkaian Pegunungan/Gunung Sirkum Pasifik dan Mediterania

Bagaimana gerak epirogenetik? Begaimana gerak orogenetik? Apa saja perbedaan gerak epirogenetik dan orogentik? Sobat idschool dapat mencari tahu jawabannya melalui ulasan gerak epirogenetik dan orogenetik di bawah.

Table of Contents

Gerak Epirogenetik

Gerak epirogenetik adalahgerak tektonik dengan tenaga yang lambat dan meliputi daerah yang luas. Gerak epirogenetik menjadi dua macam yaitu gerak epirogenetik positif dan gerakan epirogenetik negatif. Perbedaan kedua gerak epirogenetik tersebut didasarkan dari arah gerakan yang terjadi.

Gerakan epirogenetik positif:
gerakan permukaan bumi mengarah ke bawah sehingga menyebabkan daratan turun dan permukaan laut seolah-olah naik.

Epirogenetik adalah gerakan dari dalam bumi yang berlangsung

Contoh gerak epirogenetik positif:

  1. Turunnya pulau-pulau di Indonesia bagian timur (Kepulauan Maluku dari pulau-pulau di barat daya Maluku sampai ke laut Banda);
  2. Turunnya muara Sungai Hudson di Amerika yang dapat terlihat hingga kedalaman 1.700 meter;
  3. Turunnya lembah Sungai Kongo sampai 2.000 km di bawah permukaan laut.

Gerakan epirogenesa negatif:
gerakan permukaan bumi yang mengarah ke atas sehingga menyebabkan daratan naik dan permukaan laut seolah-olah turun.

Epirogenetik adalah gerakan dari dalam bumi yang berlangsung

Contoh gerak epirogenetik negatif:

  • Naiknya Pulau Timor dan Pulau Button
  • Naiknya pulau Simeulue di bagian utara saat gempa Aceh 26 Desember 2004
  • Naiknya dataran tinggi Colorado di Amerika

Baca Juga: Fenomena Alama yang Menjadi Bukti Teori Apungan Benua oleh A. L. Wegener

Gerak Orogenetik

Gerak orogenetik adalah gerak tektonik dengan tenaga yang relatif cepat dan memiliki daerah lingkup yang sempit. Hasil dari gerak orogenetik dapat membentuk patahan dan lipatan.

Patahan:
gerakan tekanan horizontal dan vertikal yang menyebabkan lapisan kulit bumi yang rapuh menjadi retak atau patah. Adanya patahan terjadi karena tekanan yang kuat melampaui titik patah batuan dan berlangsung dengan sangat cepat. Bentuk patahan dapat berupa horst (tanah naik), graben (tanah turun), sesar, dan blok mountain.

  • Tanah naik (horst): dataran yang terletak lebih tinggi dari daerah sekelilingnya akibat tekanan dari dua arah atau lebih yang menimbulkan kerak bumi terdorong naik.
  • Tanah turun (graben/slenk): kenampakan dataran yang letaknya lebih rendah dari daerah sekelilingnya akibat tarikan dari dua arah yang mengakibatkan kerak bumi turun.
  • Sesar: patahan yang diakibatkan oleh gerak horizontal yang tidak frontal dan hanya sebagian saja yang mengalami pergeseran. Sesar ini dibagi menjadi dua yaitu dekstral (bergeser ke kanan) dan sinistral (bergeser ke kiri).
  • Blok mountain: kumpulan pegunungan yang terdiri atas beberapa patahan.

Epirogenetik adalah gerakan dari dalam bumi yang berlangsung

Epirogenetik adalah gerakan dari dalam bumi yang berlangsung

Lipatan:
adalah gerak tekanan horizontal yang menyebabkan kulit bumi yang elastis mengalami pengerutan dan menghasilkan relief muka baru berbentuk pegunungan. Bagian lipatan yang terlipat ke atas disebut punggung lipatan (antiklinal). Sedangkan bagian lipatan yang melipat ke bawah disebut dengan lembah lipatan (sinklinal). Sementara bidang yang dapat ditarik lurus dari antiklinal dan sinklinal disebut dengan bidang aksial.

Macam-macam lipatan meliputi tegak, miring, menutup, rebah, dan sesar sungkup.

Epirogenetik adalah gerakan dari dalam bumi yang berlangsung

  • Symmetrical folds (lipatan tegak): akibat pengaruh tenaga horizontal sama atau tenaga radial sama dengan tenaga tangensial.
  • Asymmetrical fold (lipatan miring): akibat tenaga horizontal tidak sama.
  • Recumbent folds (lipatan menutup): akibat tenaga tangensial saja yang bekerja.
  • Overturned folds (lipatan rebah): akibat arah tenaga horizontal dari satu arah.
  • Overthrust (sesar sungkup): akibat adanya pergerakan pada sepanjang kerak bumi.

Baca Juga: Teori Pembentukan Muka Bumi

Contoh Soal Gerak Epirogenetik dan Orogenetik (+ Pembahasan)

Beberapa contoh soal di bawah dapat sobat idschool gunakan untuk menambah pemahaman bahasan perbedaan gerak epirogenetik dan orogenetik di atas. Setiap contoh soal gerak epirogenetik dan orogenetik yang diberikan dilengkapi dengan pembahasannya. Sobat idschool dapat menggunakan pembahasan tersebut sebagai tolak ukur keberhasilan mengerjakan soal gerak epirogenetik dan orogenetik. Selamat Berlatih!

Contoh 1 – Mengenali Perbedaan Gerak Epirogenetik dan Orogenetik

Perhatikan gambar di bawah ini!

Epirogenetik adalah gerakan dari dalam bumi yang berlangsung

Gambar di atas merupakan bentukan akibat gerak ….A. epirogenetik positifB. epirogenetik negatifC. orogenetikD. dislokasi

E. degradasi