Dua asmaul husna yang terdapat pada surat al ikhlas adalah

Dua asmaul husna yang terdapat pada surat al ikhlas adalah

Perbesar

Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Memahami Al-Ahad adalah salah satu nama terbaik lagi indah Allah SWT dari 99 asmaul husna lainnya. Asmaul husna Al-Ahad artinya Yang Maha Esa. Al-Ahad artinya Allah SWT tak memiliki bandingan, tidak tertandingi, dan tak terbagi.

Melansir dari laman resmi Al-Qur’an Indonesia, asmaul husna Al-Ahad artinya berasal dari akar kata a-h-d dalam bahasa Arab Klasik diartikan sebagai: yang satu menjadi satu-satunya, satu saja, satu-satunya untuk bersatu, menyatukan.

“Al-Ahad artinya Zat yang dulu, sekarang, dan nanti akan tetap sendirian. Tidak ada seorang pun yang dapat menyamai Dirinya dan semua sifat-Nya yang indah!” dijelaskan.

Asmaul husna Al-Ahad artinya Allah SWT Yang Maha Tunggal. Keesaan Allah SWT murni dan dalam Al-Qur’an hanya ditujukan atau merujuk pada sosok Allah SWT saja.

Hal yang sama dijelaskan dalam buku berjudul Rahasia Keajaiban Asmaul Husna oleh Syafi'ie el-Bantanie, asmaul husna Al-Ahad artinya Allah SWT itu tunggal, tidak beranak, juga tidak diperanakkan. Allah SWT tidak serupa dengan siapa pun.

Bagaimana meneladani asmaul husna Al-Ahad artinya Yang Maha Esa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Dalam buku berjudul Asmaul Husna dan Kisah-Kisah Teladannya oleh Teguh Sulistyowati dan As-Sukoharj, yang mengisahkan Bilal bin Rabah seorang hamba sahaya dari Bani Zum'ah di kota Makkah.

Bilal masuk Islam di hadapan Rasulullah SAW dengan sembunyi-sembunyi. Sampai akhirnya diketahui tuannya Umayyah dan dia dibuat marah karenanya, kemudian menyiksa Bilal setiap hari.

Selama disiksa dengan keteguhan, Bilal selalu meneriakkan asmaul husna Al Ahad yang artinya Yang Maha Esa atau Yang Maha Tunggal. Tak pelak, hal ini membuat Ummayah semakin marah dan mengeraskan cambukan kepada Bilal

"Ahad, Ahad! Hanya Allah yang Esa yang berhak disembah!"

Siksaan tersebut tidak lantas menggentarkan Bilal. Sebaliknya, dengan sabar Bilal terus menjawab, "Ahad! Ahad!"

Setiap nama yang dimiliki Allah memiliki makna yang dalam. Apalagi jika dilakukan pengkajian di dalamnya. Sifat Allah yaitu Al-Ahad, disebutkan dalam ayat pertama surat Al-Ikhlas: “Qul Huwallahu Ahad”. Menariknya, surat ini merupakan satu – satunya surat di dalam Al-Quran yang menyebutkan nama Allah sebagai “Al-Ahad”. Sedangkan nama Allah “Al-Wahid” disebutkan berulang kali di dalam Al-Quran.

Secara arti, baik Ahad maupun Wahid sama – sama memiliki makna Esa. Hanya saja, pemaknaan antara keduanya menjadikan dua kata ini menjadi berbeda. Al-Wahid memiliki makna Esa secara Dzat. Artinya, tidak ada hal lain yang bisa menambahnya. Sedangkan, Al-Ahad memiliki makna Esa secara makna. Artinya, tidak ada satupun yang berserikat dengan Allah.

Ada beberapa hal yang menarik tentang nama Allah yaitu Al-Ahad dan Al-Wahid ini. Berikut adalah beberapa di antaranya:

1. Nama Allah Yang Meniadakan Apapun Selainnya

Baik Al-Ahad maupun Al-Wahid merupakan nama Allah yang membuat segala hal lain yang dianggap semisal, tandingan, dan yang setara dengan Allah menjadi tiada. Beberapa ayat al-Quran yang menegaskan hal ini adalah surat Maryam dan Asy-Syura:

Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Allah (yang patut disembah)?
(QS Maryam: 65)

Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Allah, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Melihat.
(QS Asy-Syura: 11)

2. Nama Allah Yang Membatalkan Takyif

Takyif adalah bentuk penggambaran akan Allah dengan memisalkan Allah dengan yang lain. Nama Allah Al-Ahad dan Al-Wahid merupakan nama yang membuat segala bentuk takyif menjadi batal. Karena tidak mungkin menggambarkan sesuatu yang Esa. Tidak ada satu pun hal yang semisal dan dapat menjadi pembanding atau penggambaran dari Allah.

3. Nama Allah Yang Menetapkan Semua Sifat Sempurna

Tidak ada yang lebih agung dan lebih indah dari Allah. Karena itulah segala sifat yang sempurna adalah milik Allah. Tidak ada satu hal pun yang bisa menandingi kesempurnaan milik Allah.

4. Nama Yang Menunjukkan Bahwa Sifat Allah Yang Paling Puncak

Bukan hanya paling sempurna, nama Allah Al-Ahad dan Al-Wahid juga merupakan nama yang menunjukkan bahwa sifat – sifat yang Allah miliki adalah yang paling puncak. Sehingga tidak ada yang dapat menandinginya.

Dan bahwasanya kepada Rabbmulah kesudahan (segala sesuatu)
(QS An-najm: 42)

5. Nama Yang Menafikan Segala Kekurangan

Tidak ada satu pun yang dapat menandingi kesempurnaan Allah. Allah adalah satu – satunya yang memiliki sifat sempurna dan tidak dapat dimisalkan dengan apapun. Karena itu, nama ini juga menafikan Allah dari segala sifat kekurangan dan aib.

Maha Suci Allah. Dialah Yang Maha Esa lagi Maha Mengalahkan.
(QS Az-Zumar: 4)

6. Nama Yang Menetapkan Keesaan Allah Yang Sempurna

Nama Allah Al-Ahad dan Al-Wahid merupakan nama yang menjadikan wajib penetapan akan keesaan Allah yang sempurna. Baik dalam dzat, sifat, perbuatan, serta keyakinan dalam hati. Ketetapan ini tidak boleh tercampur dengan suatu apapun.

7. Nama Yang Mewajibkan Mengesakan Ibadah Kepada Allah

Karena Allah adalah Al-Ahad dan Al-Wahid, maka segala bentuk ibadah harus dilakukan dengan mengesakan Allah dan juga ikhlas kepada-Nya. Hal ini karena Allah adalah esa dalam segala sesuatu. Mulai dari mencipta, memberi rezeki, memberi segala nikmat, menghalangi, hingga mematikan. Karena itu, hanya Allah yang layak, berhak, dan patut untuk diibadahi.

8. Bantahan Kepada Orang Musyrik

Nama Allah Al-Ahad dan Al-Wahid juga merupakan bentuk bantahan kepada orang musyrik dan seluruh penganut ajaran menyimpang yang tidak memuliakan Allah. Bahkan menjadikan sesuatu selain Allah sebagai sektu dalam berbuat syirik. Sifat orang musyrik tersebut juga disebutkan di dalam al-Quran:

Dan apabila hanya nama Allah saja disebut, kesallah hati orang – orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat; dan apabila nama sembahan – sembahan selain Allah yang disebut, tiba – tiba mereka bergirang hati.
(QS Az-Zumar: 45)

tirto.id - Asmaul Husna Al Ahad artinya Yang Maha Esa. Allah SWT memiliki sebanyak 99 nama yang baik atau kerap dikenal dengan “Asmaul Husna".

Seorang muslim sebaiknya mengetahui dan mengamalkan Asmaul Husna dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam bentuk perilaku, sifat maupun untuk wirid.

Asmaul Husna mengandung banyak rahasia dan manfaat untuk kehidupan di dunia dan akhirat.

Dikutip dari laman NU Online, Asmaul Husna memiliki keistimewaan-keistimewaan seperti satunya adalah sebagai doa.

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ - ١٨٠

Arab Latin:

Wa lillāhil-asmā`ul-ḥusnā fad'ụhu bihā wa żarullażīna yul-ḥidụna fī asmā`ih, sayujzauna mā kānụ ya'malụn

Artinya:

“Dan Allah memiliki Asma'ul-husna [nama-nama yang terbaik], maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebutnya Asma'ul-husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan."[QS. Al A'raf [7]:180]

Arti Asmaul Husna Al Ahad

Salah satu Asmaul Husna yang dimiliki oleh Allah SWT adalah Al Ahad. Asmaul Husna Al Ahad memiliki arti, yaitu Yang Maha Esa.

Akar kata Al Ahad dalam bahasa Arab Klasik memiliki beberapa arti lain seperti yang satu menjadi satu-satunya, satu saja, satu-satunya untuk bersatu, dan menyatukan.

Asmaul Husna Al Ahad secara sederhana memiliki makna bahwa Allah SWT merupakan satu-satunya Dzat yang tidak memiliki tandingan dan tidak akan tertandingi.

Di samping itu, Dzat-Nya selalu sendiri dari dulu, sekarang dan nanti serta tidak ada seorang pun yang dapat menyamai diri dan sifat-sifat indah-Nya.

Penyebutan terkait pemahaman Asmaul Husna Al Ahad ditampilkan beberapa kali di dalam Al-Qur'an.

Beberapa contoh penyebutan Al Ahad seperti dalam Surah Al-Ikhlas ayat 1 dan Surah Hajj ayat 34.

Dalil Asmaul Husna Al Ahad dalam Al Qur’an

1. Surah Al Ikhlas Ayat 1

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١

Arab Latin:

Qul huwallāhu aḥad

Artinya:

"Katakanlah [Muhammad], 'Dialah Allah, Yang Maha Esa'". [QS. Al Ikhlas [112]:1]

2. Surah Hajj Ayat 34

وَلِكُلِّ اُمَّةٍ جَعَلْنَا مَنْسَكًا لِّيَذْكُرُوا اسْمَ اللّٰهِ عَلٰى مَا رَزَقَهُمْ مِّنْۢ بَهِيْمَةِ الْاَنْعَامِۗ فَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌ فَلَهٗٓ اَسْلِمُوْاۗ وَبَشِّرِ الْمُخْبِتِيْنَ ۙ - ٣٤

Arab Latin:

Wa likulli ummatin ja'alnā mansakal liyażkurusmallāhi 'alā mā razaqahum mim bahīmatil-an'ām, fa ilāhukum ilāhuw wāḥidun fa lahū aslimụ, wa basysyiril-mukhbitīn

Artinya:

“Dan bagi setiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan [kurban], agar mereka menyebut nama Allah atas rezeki yang dikaruniakan Allah kepada mereka berupa hewan ternak. Maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya. Dan sampaikanlah [Muhammad] kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh [kepada Allah]."[QS. Al Hajj [22]:34]

Makna Membaca Asmaul Husna Al Ahad

Asmaul Husna Al Ahad dapat dijadikan sebagai wirid dan zikir untuk mengingatkan diri, bahwa hanya Allah SWT yang Maha Mengadakan ciptaan-Nya dengan sebaik-baiknya.

Kemudian, selain dijadikan sebagai wirid dan zikir, Asmaul Husna Al Ahad juga dapat dijadikan sebagai contoh sifat dan sikap dalam menjalani kehidupan di dunia. Sehingga, memunculkan sifat dan sikap yang terpuji bagi diri maupun untuk orang lain.

Pengamalan Asmaul Husna Al Ahad dalam diri seorang muslim dapat diwujudkan dengan menerapkan berbagai perilaku seperti percaya bahwa hanya Allah SWT sebagai tuhan yang patut disembah, percaya bahwa semua sifat-sifat-Nya tidak dapat dibandingkan dengan makhluk, serta hanya meminta dan memohon kepada-Nya.

Baca juga:

  • Asmaul Husna Al-Maajid Artinya Maha Mulia: Makna & Dalil Al-Qur'an
  • Asmaul Husna Al Qayyum Artinya Allah Maha Mandiri & Makna Sifatnya
  • 99 Asmaul Husna & Artinya: Makna Nama-Nama Baik Allah SWT
  • Asmaul Husna Al Wakiil Artinya Maha Memelihara & Dalil di Al-Qur'an

Baca juga artikel terkait ASMAUL HUSNA AL AHAD atau tulisan menarik lainnya Syamsul Dwi Maarif
[tirto.id - sym/tha]

Penulis: Syamsul Dwi Maarif Editor: Dhita Koesno Kontributor: Syamsul Dwi Maarif

Subscribe for updates Unsubscribe from updates

Perbesar

Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Memahami Al-Ahad adalah salah satu nama terbaik lagi indah Allah SWT dari 99 asmaul husna lainnya. Asmaul husna Al-Ahad artinya Yang Maha Esa. Al-Ahad artinya Allah SWT tak memiliki bandingan, tidak tertandingi, dan tak terbagi.

Melansir dari laman resmi Al-Qur’an Indonesia, asmaul husna Al-Ahad artinya berasal dari akar kata a-h-d dalam bahasa Arab Klasik diartikan sebagai: yang satu menjadi satu-satunya, satu saja, satu-satunya untuk bersatu, menyatukan.

“Al-Ahad artinya Zat yang dulu, sekarang, dan nanti akan tetap sendirian. Tidak ada seorang pun yang dapat menyamai Dirinya dan semua sifat-Nya yang indah!” dijelaskan.

Asmaul husna Al-Ahad artinya Allah SWT Yang Maha Tunggal. Keesaan Allah SWT murni dan dalam Al-Qur’an hanya ditujukan atau merujuk pada sosok Allah SWT saja.

Hal yang sama dijelaskan dalam buku berjudul Rahasia Keajaiban Asmaul Husna oleh Syafi'ie el-Bantanie, asmaul husna Al-Ahad artinya Allah SWT itu tunggal, tidak beranak, juga tidak diperanakkan. Allah SWT tidak serupa dengan siapa pun.

Bagaimana meneladani asmaul husna Al-Ahad artinya Yang Maha Esa untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari? Dalam buku berjudul Asmaul Husna dan Kisah-Kisah Teladannya oleh Teguh Sulistyowati dan As-Sukoharj, yang mengisahkan Bilal bin Rabah seorang hamba sahaya dari Bani Zum'ah di kota Makkah.

Bilal masuk Islam di hadapan Rasulullah SAW dengan sembunyi-sembunyi. Sampai akhirnya diketahui tuannya Umayyah dan dia dibuat marah karenanya, kemudian menyiksa Bilal setiap hari.

Selama disiksa dengan keteguhan, Bilal selalu meneriakkan asmaul husna Al Ahad yang artinya Yang Maha Esa atau Yang Maha Tunggal. Tak pelak, hal ini membuat Ummayah semakin marah dan mengeraskan cambukan kepada Bilal

"Ahad, Ahad! Hanya Allah yang Esa yang berhak disembah!"

Siksaan tersebut tidak lantas menggentarkan Bilal. Sebaliknya, dengan sabar Bilal terus menjawab, "Ahad! Ahad!"

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Surat Al Ikhlas adalah surat ke-112 dalam Al-Qur’an dan terdiri dari empat ayat. Surat Al Ikhlas diturunkan di Kota Makkah sehingga tergolong dalam surat Makkiyah. Surat ini menegaskan tentang sifat Allah Maha Esa.

Dilansir dari situs Kementerian Agama [Kemenag], terdapat sebuah hadis yang menjelaskan orang yang membaca surat Al Ikhlas 10 kali akan dibangunkan istana di surga.

Dari Mu'adz bin Anas Al-Juhaniy radhiyallahu 'anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Siapa yang membaca 'qul huwallahu ahad' [Al Ikhlas] sampai ia merampungkannya sebanyak sepuluh kali, maka akan dibangunkan baginya istana di surga." [HR. Ahmad].

Hal tersebut didukung oleh hadis lain. Menurut Muhammad Haqqi al-Nazili dalam buku “Khazīnat al-Asrār” dijelaskan, orang yang membaca surat Al Ikhlas 200 kali maka akan diampuni dosanya selama 200 tahun. Berikut bacaan hadisnya.

وأخرج البيهقي عن أنس رضي هللا تعاىل عنو عن الني ﷺ أنو قال من قرأ قل ىواللّٰه أحد مائيت مرة غفر هللا لو ذنوب مائيت سنة

Advertising

Advertising

Artinya: “Al-Baihaqi meriwayatkan dari Anas raḍiya Allāhu anhu dari Nabi Muhammad saw. bahwasanya beliau bersabda, ‘Siapa yang membaca qul huwa Allāhu aḥad dua ratus kali, niscaya Allah mengampuni dosa-dosanya selama dua ratus tahun.’”

Bacaan Surat Al Ikhlas dan Artinya

Berikut bacaan surat Al Ikhlas dan artinya dalam bahasa Indonesia.

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ - ١

Qul huwa Allahu ahad

1. Katakanlah [Muhammad], “Dialah Allah, Yang Maha Esa.”

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ - ٢

Allahus Samad

2. Allah tempat meminta segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ - ٣

Lam yalid walam yulad

3. [Allah] tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ - ٤

Walam yakun lahu kufuwan ahad

4. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.

Kandungan Surat Al Ikhlas

Dalam buku “Al-Qur’an Hadis” oleh Kementerian Agama [Kemenag], sebab turunnya surat Al Ikhlas diterangkan dalam riwayat Imam Ahmad bahwa orang-orang musyrik telah mengatakan kepada Nabi Muhammad saw., “Hai Muhammad, terangkanlah nasab Tuhanmu kepada kami.”

Kemudian Allah Swt. menurunkan wahyu melalui surat Al Ikhlas, “Katakanlah, Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepadanya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.”

Baca Juga

Dalam ayat pertama, tafsir Kemenag menjelaskan bahwa Allah Yang Maha Esa. Artinya, Allah Swt. adalah satu dan tunggal, tidak mempunyai bandingan, wakil, saingan, atau yang menyerupai dan menyamai-Nya.

Lafal ini tidak boleh digunakan kecuali hanya kepada Allah sebab Dialah Yang Maha Sempurna dalam semua sifat dan perbuatan-Nya. Keesaan Allah Swt. meliputi tiga hal:

  • Maha Esa pada zat-Nya, yaitu tidak tersusun dari beberapa zat atau bagian.
  • Maha Esa pada sifat-Nya, yaitu tidak ada satu sifat makhluk pun yang menyamai-Nya
  • Maha Esa pada perbuatan-Nya, yaitu hanya Allah Swt. yang membuat semua perbuatan.

Pada ayat ketiga, Allah Swt. menegaskan bahwa Dia tidak beranak, tidak ada yang sejenis dengan Allah sehingga bisa menikah dengan-Nya dan melahirkan anak. Allah Swt. juga tidak diperanakkan karena Dia kekal dan tidak bermula.

Ayat ini juga menentang dakwaan orang-orang musyrik Arab yang mengatakan bahwa malaikat-malaikat adalah anak perempuan Allah dan dakwaan orang Nasrani bahwa Isa adalah anak laki-laki Allah.

Allah Swt. Mencintai Orang yang Membaca Surat Al Ikhlas

Diriwayatkan dari hadis sahih al-Bukhari 7375, Nabi Muhammad saw. mengutus seorang pria sebagai pemimpin ekspedisi. Selama perjalanan, dalam setiap doa ia menutup bacaan Al-Qur'an dengan surat Al Ikhlas.

Sekembalinya mereka, para sahabatnya menyebutkan hal ini kepada Nabi Muhammad, yang menjawab, "Tanyakan mengapa dia melakukannya."

Ketika laki-laki itu ditanya, dia menjawab, "Dalam surah ini telah disebutkan sifat-sifat Allah Yang Maha Pengasih, oleh karena itu, saya senang membacanya berulang-ulang."

Baca Juga

Ketika Nabi Muhammad mendengar jawaban ini, dia berkata kepada orang-orang, "Beri tahu dia bahwa Allah sangat mencintainya."

Dapat dipahami bahwa Allah mencintai orang yang membaca surat Al Ikhlas. Oleh sebab itu, membaca surat Al Ikhlas dapat mendekatkan diri umat muslim kepada Allah Swt.

Orang yang Membaca Surat Al Ikhlas akan Masuk Surga

Dalam hadis al-Bukhari sebagaimana dijelaskan dalam buku “The Meaning and Explanation of the Glorious Qur'an [Vol 10]” oleh Muhammad Saed Abdul-Rahman, Nabi Muhammad saw. menjelaskan bahwa orang yang cinta surat Al Ikhlas akan masuk surga.

Hadis tersebut menceritakan seorang pria dari kalangan Ansar yang memimpin shalat di Masjid Quba. Setiap rakaat, ia terlebih dahulu membaca surat Al Ikhlas kemudian menambah surah lainnya.

Orang-orang keberatan dan berkata kepadanya, “Tidakkah menurutmu surah Al-Ikhlas saja sudah cukup? Mengapa Anda bergabung dengan surah lain untuk itu? Anda sebaiknya hanya membaca surah ini, atau meninggalkannya dan membaca surah lainnya.”

Kemudian pria tersebut berkata, “Saya tidak bisa meninggalkannya; sebagai gantinya, saya lebih suka berhenti memimpin doa.” Orang-orang tidak ingin orang lain memimpin sehingga mereka membawa masalah ini ke hadapan Nabi Muhammad saw.

Nabi Muhammad saw. bertanya kepada pria itu, “Apa yang menghalangimu untuk menuruti keinginan temanmu? Apa yang membuatmu membaca surah ini di setiap rakaat?”

Pria itu menjawab, “Saya sangat menyukainya.”

Nabi Muhammad berkata, "Kecintaanmu pada surah ini telah membuatmu masuk ke surga."

Baca Juga

Dengan demikian, membaca surat Al Ikhlas membawa banyak manfaat. Mengamalkan surat Al Ikhlas dalam kehidupan sehari-hari dapat dilakukan untuk mendapatkan berkah dari Allah Swt.

Video yang berhubungan