Dimana sebaiknya melakukan penyesalan atas kesalahan dan bertobat

Tobat mempunyai syarat jika ingin diterima Allah SWT.

Republika TV

Tobat mempunyai syarat jika ingin diterima Allah SWT. Ilustrasi dzikir.

Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, Allah SWT menyukai orang-orang yang bertobat. Imam Nawawi al-Bantani dalam Nashaih al-Ibad, menuliskan sebuah hadis riwayat Abu Abbas. 

Baca Juga

"Allah lebih senang pada tobatnya seorang hamba yang bertobat melebihi senangnya orang haus yang menemukan air, atau orang mandul yang memiliki anak, atau senangnya orang yang kehilangan barang lalu menemukannya. Maka, barang siapa yang bertobat kepada Allah dengan tobat nasuha, Allah akan membuat lupa para malaikat yang menjaganya, anggota tubuhnya, serta bumi yang dipijaknya atas dosa dan kesalahan yang telah dia lakukan."

Dalam surat at-Tahrim ayat ke-8, Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat nasuha (taubat yang semurni-murninya)." 

Lantas, apa yang dimaksud dengan tobat nasuha? Ibnu Katsir dalam Tafsir al-Qur'an al-'Azhim menjelaskan, tobat nasuha, yaitu tobat yang jujur, yang didasari atas tekad yang kuat, yang menghapus kejelekan-kejelekan di masa silam, yang menghimpun dan mengentaskan pelakunya dari kehinaan.

Dalam kitab Riyadh as-Shalihin dijelaskan, jika kemaksiatan itu menyangkut urusan seorang hamba dengan Allah saja, tidak ada hubungannya dengan hak manusia, tobatnya harus memenuhi tiga syarat. Pertama, hendaklah berhenti melakukan maksiat.

Kedua, menyesal karena telah melakukan kemaksiatan. Ketiga, berniat tidak akan kembali mengulangi perbuatan maksiat itu untuk selama-lamanya. Apabila tobatnya berkenaan dengan hubungan sesama manusia, tiga syarat tersebut ditambah satu lagi. Orang yang bertobat itu harus meminta kehalalan dari orang yang diambil hak-haknya atau dizalimi.

Rasulullah mengajarkan kita mengiringi keburukan dengan kebaikan, niscaya dengan kebaikan itu akan gugur tiap-tiap keburukan. Karena, seperti sabda Nabi dari Abdullah bin Umar, "Sesungguhnya Allah menerima tobat hamba selama ruhnya belum sampai di kerongkongan." Manusia tak akan pernah bisa lepas dari cahaya Allah, segelap apa pun lakon hidupnya. Dalam bahasa Chairil Anwar, dia terlafaz, Tuhanku/di pintu-Mu aku mengetuk/aku tak bisa berpaling.  

sumber : Harian Republika

Salah satu etika tobat menurut Islam ialah punya perasaan takut sekaligus harap.

Republika/Raisan Al Farisi/ca

Etika Tobat Menurut Islam (Ilustrasi). FOTO: Tobat lebih dari sekadar mengucapkan lafaz istighfar, tetapi menuntut persyaratan lebih banyak.

Red: Hasanul Rizqa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam hidup ini, seorang insan tentunya pernah melakukan kesalahan atau dosa. Islam menganjurkan umat agar bertobat sebelum ajal menjemput.

Baca Juga

Salah satu etika tobat adalah memiliki perasaan takut sekaligus harapan ketika meminta ampunan kepada Allah SWT. Para ulama memperinci ketentuan tobat yang betul. Pertama, menyesali perbuatan-perbuatan yang salah atau kekeliruan yang telah dilakukan. Dalam hal ini, acuannya adalah sabda Rasulullah SAW, "Menyesali kesalahan adalah tobat" (HR Ibnu Majah).

Adapun tanda dari penyesalan adalah lembutnya hati orang yang bertobat dan berderainya air mata. Untuk mendapatkan suasana batin yang sesuai, orang yang bertobat sebaiknya mengubah gaya hidupnya. Misalnya, tidak lagi berkumpul bersama kelompoknya yang masih gemar melakukan dosa. Ia dapat memulai ikut serta dalam pengajian atau meminta bimbingan kiai/ustaz. Ia pun dapat bersama-sama dengan orang-orang yang juga ingin meniti jalan kebaikan.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Berkumpullah bersama orang yang bertobat karena hati mereka lembut."

Langkah kedua, yakni meninggalkan setiap perbuatan dosa di mana pun dan kapan pun. Orang yang bertobat secara sungguh-sungguh hendaknya menyadari, Allah SWT Maha Menyaksikan setiap perbuatan kita. Dari sini, seseorang akan merasa terus diawasi oleh Allah sehingga menahannya dari keinginan berbuat dosa.

Langkah ketiga, orang tersebut hendaknya berjanji untuk tidak kembali pada dosa dan kesalahan. Hal ini penting agar dia tidak jatuh pada lubang yang sama. Ini pula makna tobat yang tak sekadar ucapan istighfar, melainkan berwujud langsung dalam tindakan.

"Dan bertaubatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung." (QS an-Nuur: 31)

Wallahu a’lam.

  • tobat
  • Islam
  • etika tobat
  • mohon ampun

Dimana sebaiknya melakukan penyesalan atas kesalahan dan bertobat

Perbesar

Ilustrasi berdoa (sumber: iStock)

Niat Sholat Taubat Nasuha

Cara bertaubat menurut berbagai agama yang pertama adalah agama Islam. Layaknya melaksanakan ibadah lainnya, dalam Islam melaksanakan ibadah termasuk cara sholat taubat nasuha harus mengucapkan niat.

Niat sholat taubat adalah dengan menghadirkan keinginan untuk taubat dari berbagai kesalahan terlebih dahulu. Kemudian dilanjutkan dengan berwudhu dan melaksanakan sholat 2 rakaat.

Ushalli Sunnatat Taubata Rak’ataini Lillahi Ta’ala.

Artinya: Saya niat shalat sunnah taubat dua rakaat karena Allah.

Tata Cara Sholat Taubat Nasuha

Tata cara sholat taubat nasuha sebanarnya sama seperti sholat sunnah lainnya. Sholat taubat nasuha dilakukan sebanyak dua rakaat dengan sekali salam. Boleh dilakukan dua rakaat, empat rakaat atau enam rakaat.

Biasanya banyak orang yang memperpanjang sujud terakhir untuk secara khusus bermunajat dan mengakui berbagai dosa serta memohon ampunan dengan segala kerendahan diri di hadapan Allah SWT.

“Yang paling dekat antara seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sujud, maka perbanyaklah do’a ketika itu.”(HR. Muslim).

Berikut tata cara sholat taubat nasuha yang benar:

1. Membaca niat sholat taubat nasuha.

2. Takbiratul ihram.

3. Membaca doa iftitah (sunnah).

4. Membaca suart Al-Fatihah.

5. Membaca surat dari Alquran.

6. Rukuk (membaca tasbih rukuk tiga kali).

7. I’tidal (membaca doa I’tidal).

8. Sujud (membaca tasbih sujud tiga kali).

9. Duduk di antara dua sujud (membaca dia ‘robbighfirlii warhamnii…’)

10. Sujud kedua. (membaca tasbih sujud tiga kali).

11. Bangun melanjutkan rakaat kedua seperti urutan di atas sampai yang ke 10.

12. Tasyahud akhir (membaca tasyahud akhir).

13. Salam.

14. Berdoa mohon ampunan.

Doa Sholat Taubat Nasuha

Adapun bacaan istighfar setelah mengerjakan sholat taubat nasuha adalah sebagai berikut:

Astaghfirullahal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaihi.

Artinya: “Aku meminta pengampunan kepada Allah yang tidak ada tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Berdiri Sendiri dan aku bertaubat kepadanya.”

Bacaan istighfar ini hendaknya diucapkan sebanyak 100 kali sambil diresapi artinya dalam hati dengan setulus-tulusnya.

Setelah itu baru membaca doa sholat taubat nasuha seperti yang diajarkan oleh Rasulullah SAW berikut ini:

Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fainnahuua laa yaghfirudz dzunuuba illa anta.

Artinya: "Ya Allah Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku, sedang aku adalah hambamu dan aku di atas ikatan janjimu dan akan menjalankannya dengan semampuku. Aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakuimu atas nikmatmu terhadap diriku dan aku mengakui dosaku padamu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni segala dosa kecuali Engkau."

Scroll down untuk melanjutkan membaca

Ada beberapa cara untuk kamu bertaubat dari kesalahan dan dosa yang telah kamu perbuat. Apabila dosa atau kesalahan yang kemu perbuat termasuk dalam dosa kecil, maka kamu perlu untuk bertaubat dengan cara mendekatkan diri kepada Allah SWT dan selalu beristighfar. Namun apabila dosa yang telah kamu perbuat itu besar, maka cara bertaubat yang harus kamu lalukan ialah dengan sholat taubat dan tidak mengulanginya lagi. Kamu juga diharuskan untuk mengerti cara taubat dengan tulus dan sungguh-sungguh bila memang telah melakukan dosa besar seperti zina ataupun syirik. 

1. Menyesali dengan sungguh-sungguh

Jika kamu ingin bertaubat, maka kamu sebaiknya untuk menyesali segala perbuatan yang telah kamu lakukan dengan sungguh-sungguh. Karena sebuah penyesalan sendiri ialah hakekat untuk bertaubat. Dan apabila kamu masih teringat dengan kemaksiatan yang kamu perbuat, maka kamu harus melawannya dengan kesedihan yang ada.

2. Meninggalkan dosa zina dan semua pemicu

Tentu saja untuk meninggalkan sebuah dosa tersebut kamu haru meninggalkan perbuatnnya. Selain itu kamu juga harus meninggalkan dan menjauh dari segala pemicu dosa zina tersebut.

3. Bertekad tidak mengulang kembali

Selain mengakui kesalahan dan meninggalan segala pemicu dari dosa zina tersebut, cara bertaubat selanjutanya ialah tidak mengulai kesalahan yang telah diperbuat. Kamu harus memiliki tekad untuk tidak mengulang kembali kesalahan tersebut.

4. Dekatkan diri dan banyak beribadah

Cara bertaubat yang sangat disarankan tentu saja kembali mendekatkan diri dan banyak beribadah kepada Allah SWT. Karena mendekatkan diri kepada Allah dapat menggugurkan dosa yang telah kamu perbuat. Selain itu telah dijelaskan pula dalam firman Allah di QS Hud ayat 114.

“Dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.”

5. Sholat Taubat

Sholat taubat ini bisa kamu lakukan dengan dua rakaat dan juga niat dalam hati. Niat yang kamu ucapkan hanyalah berniat untuk sholat taubat dan mohon ampunan agar diridhoi oleh Allah SWT. Dan memohon ampunan kepada Allah juga bisa dilakukan dengan sholat taubat ini. Pada saat kamu melakukan sholat taubat, maka kamu pun telah berjanji untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh Allah SWT.

6. Cari lingkungan yang baik

Lingkungan yang baik tentu saja akan membawa dampak yang baik pula untuk kamu. Oleh karena itu, jika kamu memang bertekad untuk lepas dari segala perilaku tak terpuji, maka kamu harus mencari lingkungan yang baik. Hal ini juga dilakukan untuk memperkuat taubat yang telah kamu lakukan.

7. Rahasiakanlah

Dosa yang pernah kamu perbuat sebaiknya rahasiakan. Rahasiakan dosa dari siapapun termasuk orang terdekat anda apalagi orang lain. Dalam sebuah hadist pun Rasulullah pernah bersabda.

“Siapa yang tertimpa musibah maksiat dengan melakukan perbuatan semacam ini (perbuatan zina), hendaknya dia menyembunyikannya, dengan kerahasiaan yang Allah berikan.” (HR. Malik)

Maka dari itu sebaiknya kamu mulai untuk menjauhi segala jenis dosa yang ada. Dan semoga Allah akan mengampuni setiap dosa yang diperbuat dan selalu meridhoi jalan yang kamu ambil.