Dibawah ini yang merupakan perbedaan antara kitab dan suhuf adalah

Dibawah ini yang merupakan perbedaan antara kitab dan suhuf adalah
Petugas melakukan perawatan Kitab Suci Alquran raksasa di Perpustakaan Jakarta Islamic Centre (JIC), Jakarta Utara.

Kastolani Senin, 28 Juni 2021 - 17:48:00 WIB

JAKARTA, iNews.id - Perbedaan kitab dan suhuf perlu diketahui agar tidak salah dalam memahaminya. Sebab, selain kitab, ada juga suhuf yang diwahyukan Allah SWT kepada para nabi. Suhuf merupakan pedoman dalam berdakwah seperti suhuf Nabi Ibrahim as dan Musa as.

Pengertian Kitab

Kitab merupakan wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada para nabi dan rasul pilihan-Nya untuk diajarkan kepada manusia sebagai pedoman hidup. Wahyu-wahyu Allah tersebut kemudian dikumpulkan dan ditulis. 

Dalam Al Qur'an, Allah SWT berfirman:

وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا وَلَوْ شَاءَ اللَّهُ لَجَعَلَكُمْ أُمَّةً وَاحِدَةً وَلَكِنْ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ فَاسْتَبِقُوا الْخَيْرَاتِ إِلَى اللَّهِ مَرْجِعُكُمْ جَمِيعًا فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ فِيهِ تَخْتَلِفُونَ

Artinya: kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kalian dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kalian terhadap pemberian-Nya kepada kalian, maka berlomba-lomba­lah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kalian semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepada kalian apa yang telah kalian perselisihkan. (QS. Al Maidah: 48)

Ibnu Katisr menjelaskan berkaitan dengan ayat tersebut bahwa setelah Allah SWT menyebutkan perihal kitab Taurat yang diturunkan-­Nya kepada Nabi Musa —yang pernah diajak bicara langsung oleh-Nya dan memuji serta menyanjung Kitab Taurat dan memerintahkan agar kitab Taurat diikuti ajarannya —mengingat kitab Taurat layak untuk diikuti oleh mereka—, lalu Allah SWT menyebutkan perihal kitab Injil dan memujinya serta memerintahkan kepada para pemegangnya untuk mengamalkannya dan mengikuti apa yang terkandung di dalamnya, seperti yang telah disebutkan di atas. Kemudian Allah SWT menyebutkan tentang Al-Qur’an yang Dia turunkan kepada hamba dan Rasul-Nya, yaitu Nabi Muhammad Saw.

Ada empat kitab yang diturunkan Allah yakni, Al Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, Kitab Injil (Nabi Isa as), Kitab Tauran (Nabi Musa as), dan Kitab Zabur (Nabi Daud as).

Suhuf

Sedangkan suhuf yaitu wahyu allah yang disampaikan kepada nabi dan rasul, tetapi masih berupa lembaran yang terpisah dan tidak dikodifikasi atau dibukukan.

Allah SWT berfirman:

{كَذَلِكَ يُوحِي إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ اللَّهُ الْعَزِيزُ الْحَكِيمُ}

Demikianlah Allah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana, mewahyukan kepada kamu dan orang-orang yang sebelum kamu. (Asy-Syura: 3)
Yakni sebagaimana Allah telah menurunkan kepadamu Al-Qur'an ini, Dia pun telah menurunkan kitab-kitab dan suhuf-suhuf kepada para nabi sebelum kamu.

Kalau nabi dan rasul terdahulu sedikit berbeda. Nabi Musa misalnya menerima wahyu yang tertulis atau suhuf di atas batu atau disebut dengan ‘luh’, sebagaimana yang tertuang di dalam Al-Quran :

وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الْأَلْوَاحِ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ مَوْعِظَةً وَتَفْصِيلًا لِكُلِّ شَيْءٍ

Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu.(QS. Al-Araf : 145)

Selain Nabi Musa juga ada suhuf Nabi Ibrahim alaihissalam disebutkan dalam Al-Quran :

صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ

(yaitu) Kitab-kitab Ibrahim dan Musa (QS. Al-Ala : 19)

Pembukuan Al Qur'an

Direktur Rumah Fiqih Indonesia, Ustaz Ahmad Sarwat MA dalam bukunya Sejarah Al-Quran menjelaskan,  buku yang pertama kali ditulis dalam sejarah Islam adalah Al-Quran. Pembukuan Al-Quran ini sama sekali tidak ada hubungannya dengan salah satu nama Al-Quran, yaitu Al-Kitab. Maksudnya ketika belum diturunkan, Al-Quran itu tidak berwujud buku, tapi berupa suara Malaikat Jibril yang menirukan kalamullah (perkataan Allah SWT).

Jangan pernah membayangkan Jibril turun membawa sebuah buku bertuliskan ayat-ayat Al-Quran dalam aksara Arab, yang berisi 6.236 ayat, 30 juz dan 114 surat. Apapagi sampai ada terjemahannya berbahasa Indonesia yang sudah direvisi. Tidak, sama sekali tidak.

Jibril tidak bawa apa-apa di tangannya. Dia hanya membacakan Al-Quran dengan suaranya. Lalu didengarkan oleh Nabi Muhammad SAW, masuk ke hati sanubari Beliau SAW dan tersimpan abadi.

Dalam sirah nabawiyah, diceritakan bahwa ketika Nabi SAW turun dari Gua Hira dan pulang menemui Khadijah, Beliau SAW sama sekali tidak membawa apapun di tangannya, entah itu kulit atau batu atau media apapun yang bertuliskan ayat Al Qur'an.
Tidak diceritakan bahwa Khadijah membawa potongan ayat yang baru saja turun. Seandainya memang Jibirl datang membawa benda bertuliskan ayat Al-Quran, pastilah benda itu juga akan dibawa serta dan ditunjukkan kepada sang pendeta.

Namun sejarah sama sekali tidak berbicara tentang ada ayat Al-Quran yang tertulis di atas sebuah media di masa itu. Ini sebuah bukti bahwa wahyu yang turun kala itu memang jelas bukan dalam bentuk tulisan, melainkan hanya dalam wujud suara dan perkataan saja.

Al Qur'an baru dibukukan pada masa Khalifah Utsman bin Affan ra karena banyaknya sahabat yang hafal Al Qur'an wafat dalam perang.

Dr Ghanim Al-Quduri dalam kitabnya, Rasmul Mushaf Dirasah Lughawiyah Tarikhiyah menyebutkan bahwa para shahabat yang diperintahkan untuk menulis wahyu cukup banyak jumlahnya, mencapai 43 orang. Yang paling terkenal adalah Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Tsabit, Ubay bin Ka'ab, Abdullah bin Saad, Hanzhalah ibnu Ar-Rabi’ dan lainnya.

Namun yang paling produktif dan menonjol untuk menuliskan wahyu dari semuanya memang Zaid bin Tsabit.

Wallahu A'lam


Editor : Kastolani Marzuki

Dibawah ini yang merupakan perbedaan antara kitab dan suhuf adalah
​ ​

Jakarta -

Berbagai kitab dan suhuf tidak lepas dari kehidupan seorang muslim. Apalagi rukun iman ketiga mewajibkan tiap umat Islam mengimani kitab-kitab yang pernah diturunkan Allah SWT.

Seiring waktu, wahyu Allah SWT yang diterima para rasul mengalami perkembangan. Dengan kondisi tersebut, apa beda kitab dengan suhuf dalam ajaran Islam?

Berikut perbedaan kitab dan suhuf

A. Kitab

Dikutip dari buku Belajar Aqidah Akhlak: Sebuah Ulasan Ringkas Tentang Asas Tauhid Dan Akhlak Islamiyah karya Muhammad Asroruddin Al Jumhuri, kitab adalah kumpulan firman Allah yang diwahyukan kepada RasulNya. Wahyu tersebut dicatat dalam beberapa lembaran.

Lembaran dari kertas, kulit hewan, dan tumbuhan ini disatukan menjadi buku besar yang disusun sistematis. Kumpulan lembaran-lembaran yang sudah berbentuk buku itulah yang dikenal dengan sebutan kitab. Isi kitab lengkap dibandingkan suhuf.

B. Suhuf

Suhuf juga merupakan firman Allah SWT yang diwahyukan kepada Rasul-Nya. Wahyu tersebut masih tercecer dalam lembaran tulisan di atas daun, pelepah kurma, kulit onta, dan bahan lainnya. Lembaran wahyu dikumpulkan menjadi suhuf atau brosur kecil.

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti untuk SMP/Mts Kelas VIII yang ditulis oleh Aris Abi Syaifullah dkk, adapun Nabi dan Rasul yang memiliki suhuf beserta jumlah suhuf yang diterimanya adalah sebagai berikut:

  • Shahifah yang diturunkan kepada Nabi Syits A.S berjumlah 50 suhuf
  • Shahifah yang diturunkan kepada Nabi Idris A.S berjumlah 30 suhuf
  • Shahifah yang diturunkan kepada Nabi Ibrahim A.S berjumlah 50 suhuf
  • Shahifah yang diturunkan kepada Nabi Musa A.S berjumlah 10 suhuf

Keterangan mengenai suhuf dijelaskan dalam QS Al A'la ayat 18 dan 19,

إِنَّ هَٰذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَىٰ
صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَىٰ

Arab latin: 18. Inna hāżā lafiṣ-ṣuḥufil-ụlā 19. ṣuḥufi ibrāhīma wa mụsā

Artinya: 18. "Sesungguhnya ini terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, 19. "(yaitu) suhuf-suhuf (kitab-kitab) yang diturunkan kepada Ibrahim dan Musa."

Semoga pengetahuan perbedaan kitab dan suhuf menambah keimanan kita pada Allah SWT.

(row/row)

Jakarta -

Percaya terhadap keberadaan kitab-kitab Allah SWT yang diturunkan kepada rasul-Nya merupakan salah satu rukun iman yang harus dipenuhi oleh umat Islam.

Allah SWT telah berfirman dalam QS. Al Baqarah ayat 4 sebagai berikut:

وَٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَآ أُنزِلَ إِلَيْكَ وَمَآ أُنزِلَ مِن قَبْلِكَ وَبِٱلْءَاخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ

Artinya: "dan mereka yang beriman kepada Kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu dan Kitab-kitab yang telah diturunkan sebelummu, serta mereka yakin akan adanya (kehidupan) akhirat."

Menurut tafsir Kemenag, ayat tersebut menjelaskan tentang ciri orang-orang yang bertakwa. Salah satunya beriman kepada apa yang diturunkan Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW berupa Al Quran, adz-dzikr (hadits), dan kitab-kitab sebelumnya.

Adapun yang dimaksud dengan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya adalah kitab Taurat, Zabur, Injil, dan suhuf-suhuf yang tidak seperti kitab. Beriman kepada kitab-kitab dan suhuf-suhuf tersebut berarti beriman pula kepada rasul yang telah diutus-Nya tanpa membeda-bedakan dengan rasul yang lain.

Lantas, apa perbedaan kitab dan suhuf sebagaimana dimaksudkan dalam ayat di atas?

Allah SWT menurunkan wahyu kepada rasul-Nya dalam kurun waktu tertentu. Dikutip dari buku 'Belajar Aqidah Akhlak' oleh Muhammad Asroruddin Al Jumhuri, wahyu yang diturunkan oleh Allah dicatat dalam bentuk suhuf-suhuf atau lembaran-lembaran seperti kertas, kulit onta, daun, dan lain sebagainya.

Lembaran-lembaran firman tersebut kemudian disusun secara sistematis sesuai petunjuk dari rasul-Nya. Sehingga wahyu yang diturunkan Allah dapat disatukan dan tidak lagi tercecer. Kumpulan wahyu tersebut dinamakan kitab.

Dalam sebuah hadits riwayat Ibnu Hibban, dari Abu Dzar ra. dia bertanya kepada Rasulullah SAW: "Berapa jumlah kitab yang telah Allah turunkan?" Rasulullah menjawab:

مِائَةُ كِتَابٍ وَأَرْبَعَةُ كُتُبٍ أُنْزِلَ عَلَى شِيثٍ خَمْسُونَ صَحِيفَةً وَأُنْزِلَ عَلَى أَخْنُوخَ ثَلَاثُونَ صَحِيفَةً وَأُنْزِلَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ عَشَرُ صَحَائِفَ وَأُنْزِلَ عَلَى مُوسَى قَبْلَ التَّوْرَاةِ عَشَرُ صَحَائِفَ وَأُنْزِلَ التَّوْرَاةُ والإنجيل والزبور والقرآن

Artinya:"Ada 104 kitab. Diturunkan kepada nabi Syits 50 suhuf, diturunkan kepada nabi Idris 30 Suhuf, diturunkan kepada nabi Ibrahim 10 suhuf, diturunkan kepada nabi Musa sebelum taurat 10 suhuf. Allah juga menurunkan Taurat, Injil, dan Al Quran." (HR. Ibnu Hibban)

Itulah perbedaan kitab dan suhuf. Keduanya merupakan wahyu Allah hanya saja dalam bentuk yang berbeda.

(nwy/nwy)