Panel berfungsi sebagai pembagi daya instalasi. Di
suatu industri biasanya pendistribusian tenaga listrik dibagi atas panel untuk penerangan
dan panel untuk tenaga (motor-motor). Biasanya pada panel tenaga diberi pengaman
tegangan nol. Dengan terpisahnya panel penerangan dan panel tenaga, maka jika terjadi
gangguan pada panel tenaga (pada saat pengaman tegangan nol bekerja) instalasi
penerangan tidak terganggu.
Untuk instalasi yang lebih besar dipasang perlengkapan hubungan bagi (panel)
utama yang memberi suplai kepada dua panel utama lainnya, yaitu tenaga dan penerangan.
Perlengkapan panel-panel terakhir dilengkapi juga dengan saklar utama.
Dalam menentukan perlengkapan-perlengkapan ( komponen-komponen) panel, seperti
sakelar, alat pengaman, penghantar dan lainnya, selain harus dianalisa juga disesuaikan
dengan PUIL yang berlaku. Adapun syarat umum tentang komponen yang dipasang pada
PHB menurut 661 PUIL 2000, di antaranya adalah sebagai berikut:
Pengelompokan Beban pada PanelSebuah industri besar yang mempunyai banyak ruang kerja listrik, tentunya untuk memfasilitasi penyaluran tenaga listrik, diperlukan bebarapa panel daya dan panel distribusi daya untuk melayani beban-beban listrik penerangan berupa lampu-lampu penerangan maupun beban-beban listrik tenaga berupa motor-motor listrik sebagai penggerak mesin. Untuk melaksanakan maksud tersebut, pengelompokan perlengkapan sirkit, menurut 626, PUIL 2000 dijelaskan sebagai berikut: Pada PHB yang mempunyai banyak sirkit keluar fase tunggal dan fase tiga, baik untuk instalasi tenaga maupun untuk instalasi penerangan, gawai proteksi, sakelar, dan terminal yang serupa harus dikelompokkan sehingga:
Sebaiknya dalam satu panel yang melayani instansi penarangan dan instalasi tenaga terdapat pemisah saluran. Hal ini dimaksud agar gangguan pada mesin-mesin tidak mempengaruhi penerangan di tempat itu atau sebaliknya. Ketentuan Pengawatan Panel DayaDalam melakukan suatu pengawatan panel daya, maka harus diperhatikan ketentuan-ketentuan yang telah diatur oleh PUIL. Kabel untuk pengawatan suatu panel biasanya digunakan jenis NYA. Sedangkan ukurannya harus dipilih sedemikian rupa hingga penghantar tersebut mampu dialiri arus listrik minimum 125% kali arus beban penuh. Penghantar cabang /pengisi ukuran penampangnya harus mampu melewatkan arus 125% dari arus beban penuh dari salah satu beban yang terbesar ditambah arus beban penuh beban-beban yang lainnya. Demikian juga berlaku untuk komponen lainnya, pengaman maupun penghubung. Contoh : Data suatu instalasi tenaga diketahui sesuai tabel 1 berikut : Tabel 1. Data suatu instalasi tenaga Dari ketentuan di atas maka ukuran minimum alat-alat pengaman maupun penghantar harus dipilih hingga mempunyai kemampuan dapat melewatkan arus 125% kali arus beban sehingga setelah dianalisa :
Panel Daya merupakan komponen yang berfungsi sebagai wadah instalasi tenaga listrik. Dari data pada Tabel 1, dapat dibuat gambar bagan tata letak komponen dalam panel sesuai gambar 7:
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dapat di baca diRPP PPP PTL Materi Pembelajaran Perangkat hubung bagi menurut definisi PUIL, adalah suatu perlengkapan untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaat tenaga listrik. Adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari. Perangkat hubung bagi ini merupakan bagian dari suatu sistem suplai. Sistem suplai itu sendiri pada umumnya terdiri atas : pembangkitan (generator), transmisi (penghantar), pemindahan daya (transformator). Sebelum tenaga listrik sampai ke peralatan konsumen seperti motor-motor, katup solenoid, pemanas, lampu-lampu penerangan, AC dan sebagainya, biasanya melalui PHB terlebih dahulu. Di dalam pembahasan selanjutnya pada modul ini hanya akan dibahas tentang PHB tegangan rendah. Di dalam memilih PHB yang akan dipakai dalam sistem, terdapat empat katagori yang dapat dipakai sebagai kriteria dalam pemilihan yaitu : a. Arus Yang dimaksud dengan arus ini adalah erat kaitannya dengan kapasitas PHB itu sendiri yang dipakai untuk melayani sejumlah beban yang sudah diperhitungkan sebelumnya, sehingga dalam pemilihan PHB itu perlu mempertimbangkan besarnya arus yang akan mengalir di PHB tersebut. Yang berkaitan dengan arus ini hal-hal yang perlu dipertimbangkan adalah:
b. Proteksi dan Instalasi Di dalam memilih PHB perlu dipertimbangkan pula kriteria pengaman dan pemasangannya yaitu antara lain :
c. Pemasangan Komponen PHB Terdapat beberapa macam pemasangan dalam pemasangan komponen PHB yaitu :
d. Aplikasi Bentuk dan konstruksi PHB yang ada dipasaran sangat banyak, sehingga susah untuk membedakan PHB jika dilihat dari bentuk fisiknya saja. Untuk membedakan PHB yang jenisnya sangat bervariasi akan lebih tepat jika ditinjau dari aplikasinya. Berikut adalah contoh dari beberapa pemakaian PHB yang lazim ditemui di lapangan :
e. Bentuk Konstruksi PHB PHB jika ditinjau dari segi bentuk konstruksinya, dapat dibedakan sebagai berikut : 1) Konstruksi Terbuka 2) Konstruksi Semi -Tertutup PHB jenis ini berupa panel yang dilengkapi dengan pengaman yang dapat mencegah terjadi kontak dengan bagian-bagian yang bertegangan pada PHB. Namun demikian pada panel jenis ini tidak semua sisi tertutup seperti contohnya pada bagian belakang dan sampingnya. Untuk itu PHB jenis ini pula hanya diijinkan dipasang pada ruangan tertutup dan hanya operator atau orang yang profesional yang boleh masuk ruangan tersebut. 3) Konstruksi Lemari PHB jenis konstruksi cubicle ini adalah tertutup pada semua sisinya, sehingga tidak ada akses untuk kontak dengan bagian yang bertegangan selama pengoperasian, karena konstruksi tertutup pada setiap sisinya, maka pemasangan PHB jenis ini tidak harus di tempat yang tertutup dan terkunci, atau dengan kata lain dapat dipasang pada tempat-tempat umum pengoperasian listrik. PHB jenis ini ada yang dibuat dengan sistem laci, yaitu komponen atau perlengkapan PHB ini dapat ditarik atau dilepas/untuk keperluan perbaikan atau pemeliharaan. Untuk memasang kembali dalam sistem, kita cukup mendorong ke dalam seperti kita mendorong laci. Pada PHB sistem laci ini bagian atau komponen yang bisa dilepas dan dipasang kembali, biasanya berupa sakelar pemisah atau pemutus tenaga untuk saluran masuk, saluran keluar dan sakelar penggandeng. 4) Konstruksi Kotak (Box) PEMILIHAN PANEL Untuk memudahkan dalam pemilihan Panel yang akan dipakai dalam sistem, ada beberapa pedoman yang dapat dipakai, yaitu : Membuat Panel induk : Rating arus peralatan harus sampai dengan 4000A. Bahan selungkup dari plat baja. Tinggi 2200 mm. Metode pemasangan peralatan PANEL dengan sistem pemasangan tetap atau tidak tetap (withdrawable). Kemampuan menahan arus hubungan singkat sampai dengan 176 kA.Tingkat pengamanan untuk selungkup IP 40 atau IP 54. Untuk PANEL distribusi : Rating arus peralatan sampai dengan 2000 A. Bahan selungkup berupa bahan isolasi, plat logam dan baja tuang. Penggunaan PANEL box tinggi < 1000 mm. Pemasangan peralatan dalam panel dipasang secara tetap. Kemampuan menahan arus hubungan singkat sampai dengan 80kA. Tingkat pengaman sampai dengan IP 65. Untuk mendapatkan keterangan yang lengkap data-data teknis yang diperlukan dalam pemilihan PANEL dapat diperoleh dari buku katalog pabrik pembuat komponen PANEL 1) Kemampuan Menahan Arus Hubung Singkat 2) Derajat Pengamanan Derajat pengamanan ini tergantung oleh kondisi lokasi pemasangan dan kondisi sekelilingnya. PANEL harus dilengkapi dengan pengaman yang dapat mencegah terjadinya tegangan sentuh, benturan benda asing dan air. Pemasangan PANEL di ruangan dimana orang dapat dengan mudah menjangkaunya, PANEL harus didesain dengan pengaman untuk mencegah terjadinya tegangan sentuh oleh karena kecelakaan maupun saat pengoperasian, untuk itu derajat pengamannya paling sedikit adalah IP 20. Derajat pengaman ini seperti telah disinggung di atas dinyatakan dalam IP (Indeks Protection). Selengkapnya silahkan baca di sini atau di Derajat Pengamanan 3) Selungkup dari bahan penyekat. 4) Permukaan selungkup logam 5) Pemasangan Sebelum menentukan jenis PANEL yang akan dipakai perlu pula dipertimbangkan cara pemasangannya. Ada beberapa cara dalam pemasangan PANEL yaitu : – Di lantai dekat dinding – Di lantai, berdiri bebas di ruangan – Menempel tetap di dinding – Digantung di langit-langit – Dipasang di rak Jenis Bagian PHB Pada pemasangan dengan sistem tetap (fix) unit saluran keluar secara permanen dihubungkan ke rel melalui kabel atau penghantar rel. Untuk Gambar diatas adalah contoh dari bagian PHB dengan pemasangan Untuk sistem yang dapat dipindah-pindah input diperoleh melalui sebuah kotak isolasi 3 fasa yang memberikan daya listrik dari rel ke perlengkapan dengan menggunakan tusuk kontak 3 fasa. Perbedaan dengan dua sistem yang telah dijelaskan di atas, pada sistem laci ini mempunyai keunggulan yaitu mudah dalam pelayanan dan keamanan operatornya lebih terjamin. Pada sistem ini baik untuk saluran masuk dan keluar penyambungannya dengan sistem kontak tusuk, sehingga kita tidak perlu melepas kabel yang menuju ke motor, kecuali itu juga pada sistem laci (withdrawable) ini dilengkapi dengan sakelar pembatas pada rangkaian pengunci kumparan kontaktor yang berfungsi sebagai sakelar interlok mekanik untuk mencegah agar unit tidak bisa diaktifkan sebelum posisi dari unit pada waktu memasukkan betul-betul telah tersambung sempurna.Gambar diatas menunjukkan contoh dari unit perlengkapan sistem laci (withdrawable) bagian dari PHB yang dipakai untuk motor serta rangkaian dasarnya. Rangkuman Deasin konstruksi dan spesifikasi dari berbagai jenis PHB adalah sangat penting untuk diketahui dan diidentifikasi dengan benar, dengan demikin tidak akan terjadi kesalahan dalam pimilihan PHB yang akan dipasang dalam sistem tenaga listrik. Dalam memilih PHB perlu dipertimbangkan hal-hal, seperti : dimana PHB tersebut akan dipasang, berapa kapasitas yang diperlukan, alat ukur dan proteteksi yang dibutuhkan, dsb. Test Formatif Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut secara singkat dan jelas ! 1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan PHB dan sebutkan jenis-jenisnya berdasarkan aplikasinya. 2. Apa yang dimaksud dengan indeks proteksi IP 63 3. Sebutkan bentuk kosntruksi PHB yang saudara ketahui dan jelaskan secara singkat dari setiap jenis konstruksi tersebut. 4. Sebutkan beberapa metoda pemasangan PHB dan jelaskan secara singkat cara-cara pemasangannya. 5. Apa yang dimaksud dengan kemampuan menahan arus hubung singkat pada PHB. Kunci Jawaban PHB adalah suatu perlengkapan yang digunakan untuk mengendalikan dan membagi tenaga listrik dan atau mengendalikan dan melindungi sirkit dan pemanfaat tenaga listrik, adapun bentuknya dapat berupa box, panel, atau lemari. 1. Yang dimaksud dengan IP 63, adalah derajad pengamanan suatu peralatan listrik dimana peraltan tersebut diamankanatau terlindungi terhadap debu sekecil apapun dan air yang jatuh membentuk sudut 60 ?. 2. Bentuk dan jenis desain konstruksi dari PHB, diantranya : a. Konstruksi Terbuka pada jenis PHB dengan konstruksi terbuka ini pada bagian-bagian yang aktif atau bertegangan seperti rel beberapa peralatan, terminal dan penghantar dapat terlihat dan terjangkau dari segala sisi. b. Konstruksi Semi -Tertutup PHB jenis ini berupa panel yang dilengkapi dengan pengaman yang dapat mencegah terjadi kontak dengan bagian-bagian yang bertegangan pada PHB. Pengaman ini pada umumnya dipasang pada bagian sakelar/tombol operasi muka, sehingga operator tidak mempunyai akses menyentuh bagian-bagian yang bertegangan pada PHB dari arah muka. Namun demikian pada panel jenis ini tidak semua sisi tertutup seperti contohnya pada bagian belakang dan sampingnya. c. Konstruksi Lemari PHB jenis konstruksi cublice ini adalah tertutup pada semua sisinya, sehingga tidak ada akses untuk kontak dengan bagian yang bertegangan selama pengoperasian, karena konstruksi tertutup pada setiap sisinya, maka pemasangan PHB jenis ini tidak harus di tempat yang tertutup dan terkunci, atau dengan kata lain dapat dipasang pada tempat-tempat umum pengoperasian listrik. d. Konstruksi Kotak (Box) PHB jenis kotak (box) ini ada yang terbuat dari bahan isolasi, plat logam, baja tuang, dsb. Di dalam kotak tersebut sudah dilengkapi dengan tempat untuk pengikat pemasangan rel, sekering, sakelar kontraktor dsb. 3. Cara-cara pemasangan pemasangan PHB, yaitu :
4. Yang dimaksud dengan kemampuan menahan arus hubung singkat pada PHB adalah, arus hubung singkat prospektif yang mengalir pada instalasi antara saluran masuk menuju PHB induk atau PHB distribusi dan kabel yang menuju ke beban tidak boleh melebihi kemampuan menahan arus hubung singkat dari peralatan yang terpasang di PHB. |