Di bawah ini yang merupakan contoh dari konduksi adalah

Ilustrasi konduksi. Foto: iStock

Perpindahan kalor dapat terjadi secara konduksi atau hantaran. Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan partikel-partikelnya.

Perpindahan kalor secara konduksi umumnya terjadi pada zat padat, seperti logam, besi, dan tembaga. Zat yang dapat menghantarkan kalor dengan baik dinamakan konduktor, sedangkan zat yang sulit menghantarkan kalor disebut isolator.

Mengutip buku Pasti Bisa Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII oleh Tim Ganesha Operation, pada perpindahan secara konduksi, kalor akan mengalir dari ujung benda yang suhunya tinggi ke ujung benda yang memiliki suhu lebih rendah.

Kalor atau panas sendiri merupakan salah satu bentuk energi yang memiliki pengaruh terhadap kenaikkan suhu benda dan dapat mengubah wujud benda dari padat menjadi cair, cair menjadi gas, atau padat menjadi gas.

Selain konduksi, kalor dapat dipindahkan dengan dua cara lainnya, yaitu konveksi dan radiasi. Konveksi atau aliran adalah perpindahan kalor yang diikuti perpindahan zat.

Misalnya, gerakan naik dan turun air ketika dipanaskan. Air yang dingin turun ke bawah, sedangkan air yang sudah panas bergerak naik ke atas.

Sementara itu, radiasi atau pancaran adalah perpindahan kalor melalui gelombang elektronik dan tidak memerlukan perantara. Contohnya adalah pancaran sinar matahari ke bumi yang dapat dimanfaatkan untuk mengeringkan pakaian, fotosintesis tumbuhan, dan lain-lain.

Ilustrasi konduksi. Foto: iStock

Konduksi adalah perpindahan kalor yang memiliki beberapa ciri sebagai pembeda dengan dua jenis lainnya. Berikut adalah ciri-ciri konduksi dikutip dari buku Konsep Jitu Fisika SMP untuk Kelas 1, 2, dan 3 oleh Ari Damari S.Pd.

  • Membutuhkan zat perantara (medium).

  • Perpindahan kalor tidak diikuti zat perantaranya.

Perpindahan kalor secara konduksi dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:

H = Laju kalor yang merambat tiap satuan waktu (J/s)

K = konduktivitas termal bahan (W/m.K)

Δt = perubahan suhu (T2 - T1) (K)

L = panjang penghantar (m)

Ilustrasi konduksi. Foto: iStock

Perpindahan kalor secara konduksi sering dialami dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh konduksi adalah:

  • Sendok berbahan logam yang digunakan untuk mengaduk teh panas, ujung sendok yang dipegang ikut menjadi panas karena ujung yang satunya bersentuhan langsung dengan teh.

  • Cangkir yang terasa panas saat diisi air panas.

  • Piring yang terasa panas saat digunakan untuk meletakkan makanan panas.

  • Memanaskan makanan menggunakan wajan.

  • Knalpot motor menjadi panas saat mesin dihidupkan.

  • Mentega yang dipanaskan menjadi meleleh karena menyerap panas yang dihantarkan melalui wajan.

  • Menyetrika baju. Konduksi terjadi pada permukaan setrika yang berbahan dasar logam.

  • Tutup panci menjadi panas saat dipakai untuk menutup rebusan air.