Di bawah ini merupakan bahan-bahan yang terkandung pada urine normal

Kondisi urine dapat dikatakan sehat apabila tidak terdapat zat-zat yang seharusnya terbuang. Foto: Pixabay

Berikut ini zat yang tidak terdapat dalam urine sehat adalah glukosa, protein, dan sel darah. Sebelum lebih lanjut membahas soal kandungan di dalam urine, penting untuk mengetahui apa sebenarnya urine dan bagaimana proses pembentukannya.

Urine adalah cairan yang dihasilkan dari sistem ekskresi manusia. Urine dihasilkan oleh ginjal melalui proses penyaringan darah. Urine harus dikeluarkan dari tubuh. Jika tidak, cairan ini akan meracuni tubuh.

Komposisi urine dapat mencerminkan kemampuan ginjal untuk menahan dan menyerap bahan-bahan yang penting dalam metabolisme, sekaligus mempertahankan hemostasis tubuh.

Bagaimana proses pembentukan urine sebenarnya? Apa saja zat-zat yang tidak terkandung dalam kondisi urine sehat? Simak uraian lengkapnya di bawah ini.

Zat yang tidak terdapat dalam urine sehat adalah glukosa, protein, dan sel darah. Foto: Pixabay

Mengutip dalam buku Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas IX SMP karya Djoko Arisworo dan Yusa (2006: 05), proses pembentukan urine terdiri dari tiga proses, yaitu filtrasi (penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali), dan augmentasi (pengumpulan).

1. Filtrasi (Penyaringan)

Proses pembentukan urine yang pertama adalah filtrasi atau penyaringan. Setiap ginjal memiliki sekitar satu juta nefron, yang merupakan tempat pembentukan urine.

Pada waktu tertentu, sekitar 20% dari darah akan melalui ginjal untuk disaring, sehingga tubuh dapat menghilangkan zat-zat sisa metabolisme, sekaligus menjaga keseimbangan cairan, pH darah, dan kadar darah. Hasil filtrasi ini menghasilkan urine primer.

2. Reabsorpsi (Penyerapan Kembali)

Proses pembentukan urine kedua adalah reabsorpsi. Sekitar 43 galon cairan melewati proses filtrasi, tetapi sebagian besar diserap kembali sebelum dikeluarkan dari tubuh.

Air, glukosa, asam amino, natrium, dan nutrisi lainnya diserap kembali ke aliran darah di kapiler, yang mengelilingi tubulus. Hasil pada proses pembentukan urine ini adalah urine sekunder.

Biasanya, semua glukosa diserap kembali. Namun, pada penderita penyakit diabetes, kelebihan glukosa tetap bertahan dalam filtrat.

Proses pembentukan urine selanjutnya adalah sekresi. Sekresi adalah tahap terakhir dalam pembentukan urine, yaitu ketika urine akhirnya dibuang.

Sekresi alias pembuangan ion hidrogen melalui proses ini adalah bagian dari mekanisme tubuh untuk menjaga pH yang tepat atau keseimbangan asam dan basa tubuh.

Ion kalium, ion kalsium, dan amonia juga dibuang pada tahap ini, seperti beberapa obat. Hal ini bertujuan agar komposisi kimia darah tetap seimbang dan normal.

Apabila zat yang tidak dibutuhkan terdapat pada urine, bisa menjadi pertanda adanya kelainan ginjal. Foto: Pexels

Zat yang Tidak Terkandung dalam Urine Sehat

Menurut buku Pelengkap Kurtilas: Pemetaan Materi dan Bank Soal IPA susunan Tim Maestro Genta (2020: 03), zat yang tidak terdapat di dalam urine sehat adalah glukosa, protein, dan sel darah.

Apabila zat tersebut terdapat di urine, dapat dipastikan terjadi kelainan atau penyakit di ginjal. Kelainan atau penyakit ginjal yang dimaksud, yaitu:

  • Diabetes melitus, yaitu kondisi urine yang mengandung gula. Kelainan ini terjadi karena hormon insulin rendah atau proses reabsorpsi di tubulus kontortus proksimal terganggu.

  • Diabetes insipidus, yaitu kondisi urine yang dihasilkan dalam volume yang begitu banyak, karena kekurangan hormon ADH.

  • Albuminuria, yaitu kondisi urine mengandung protein, karena adanya gangguan pada filtrasi darah di glomerolus.

  • Nefritis, yaitu radang atau infeksi pada saluran nefron ginjal.