Spektrum Hidrogen adalah susunan pancaran dari atom hidrogen saat elektronnya melompat atau bertransisi dari tingkat energi tinggi ke rendah. Susunan pancaran dari atom hidrogen dibagi menjadi beberapa rangkaian spektral, dengan panjang gelombang yang dihitung dengan formula Rydberg. Garis-garis spektral yang diamati ini terbentuk karena elektron yang bertransisi antara dua tingkat energi yang berbeda di dalam atomnya. Klasifikasi rangkaian oleh formula Rydberg sangatlah penting dalam pengembangan mekanika kuantum. Rangkaian spektral sangat penting dalam astronomi untuk mendeteksi keberadaan dari hidrogen dan menghitung pergeseran merah.
Berkas:Gambar buat wiki.jpg Pada akhir abad ke 20, tentang menganalisis spektrum radiasi diskret yang dipancarkan apabila lucutan muatan-muatan listrik yang dihasilkan dalam gas. Atom yang paling ringan dan paling sederhana merupakan atom hidrogen yang tersusun dari sebuah inti dan sebuah elektron. Maka, pengukuran spektroskopis menunjukan bahwa hidrogen memiliki spektrum yang sederhana dibandingkan unsur-unsur lain. Didapatkan bahwa garis dalam daerah optis dan bukan optis terletak sitematis dalam berbagai deretan. Semua panjang gelombang atom hidrogen diberikan oleh sebuah hubungan empiris tunggal[1] Spektrum hidrogen adalah spektrum panjang gelombang yang kontinu yang tersusun dari sebuah inti dan sebuah elektron (hidrogen). Spektrum pancar merupakan spektrum kontinu maupun spektrum garis dan radiasi yang dipancarkan oleh zat. Spektrum pancar zat dapat dihasilkan dengan cara memberi energi pada sampel materi baik dengan energi termal maupun dengan bentuk energi lainnya (misalnya loncatan listrik dengan tegangan tinggi bila zatnya berupa gas. Spektrum garis (line sprekta) yaitu spektrum pancar atom yang terjadi dalam frasa gas, tidak menunjukan spektrum panjang gelombang kontinu yang merentang dari merah sampai violet, namun atom hanya memancarkan cahaya pada panjang (gelombang yang khas)[2].
Deret spektrum pancar atom hidrogen
Spektrum pancar hidrogen mencangkup rentang panjang gelombang yang luas dari inframerah sampai violet. Deret Balmer mudah dipelajari karena jumlah garisnya berada di daerah cahaya tampak [2] Pada tahun 1913, Bohr mengembangkan teori fisika atom hidrogen berdasarkan rumus Reynberg. Model Bohr untuk atom hidrogen didasarkan pada gambaran planet dengan sebuah elektron ringan bermuatan negatif beredar mengelilingi sebuah inti berat bermuatan positif. Gaya yang mempertahankan elektron dalam orbitnya adalah gaya tarik Coulomb. Pancaran radiasai dalam teori BohrBohr mempostulat bahwa sebuah atom akan memancarkan radiasi apabila elektron yang semula pada satu orbit stabil diperkenankan dengan E = Eu, berpindah ke orbit yang diperkenankan lainnya dengan energi yang lebih kecil yang diberikan E = Er . Energi foton yang dipancarkan dengan demikian sama dengan selisih energi elektron di dalam kedua orbit yang diperkenankan[2].
Teori Atom Bohr Serta Kelebihan dan Kelemahannya - Niels Bohr mengajukan teori atom Bohr ini pada tahun 1915. Karena model atom Bohr merupakan modifikasi (pengembangan) dari model atom Rutherford, beberapa ahli kimia menyebutnya dengan teori atom Rutherford-Bohr.
Walaupun teori atom Bohr ini mengalami perkembangan, namun kenyataannya model atom Bohr masih mempunyai kelemahan. Namun demikian, beberapa poin dari model atom Bohr dapat diterima. Tidak seperti teori atom Dalton maupun teori atom Rutherford, keunggulan teori atom Bohr dapat menjelaskan tetapan Rydberg untuk garis spektra emisi hidrogen. Itulah salah satu kelebihan teori atom Niels Bohr. Teori Atom Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti berukuran sangat kecil dan bermuatan positif dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif yang mempunyai orbit. Inilah gambar teori model atom Bohr berikut:
Model atom Bohr berbentuk seperti tata surya, dengan elektron yang berada di lintasan peredaran (orbit) mengelilingi inti bermuatan positif yang ukurannya sangat kecil. Gaya gravitasi pada tata surya secara matematis dapat diilustrasikan sebagai gaya Coulomb antara nukleus (inti) yang bermuatan positif dengan elektron bermuatan negatif. Teori atom Bohr kiranya dapat dijelaskan seperti berikut:
Contoh paling sederhana dari model atom hidrogen Bohr (Z = 1) atau sebuah ion mirip hidrogen (Z >1), yang mempunyai elektron bermuatan negatif mengelilingi inti bermuatan positif. Energi elektromagnetik akan diserap atau dilepaskan ketika sebuah elektron berpindah dari lintasan satu ke lintasan lain. Jari-jari dari lintasan bertambah sebagai n2, dimana n adalah bilangan kuantum utama. Transisi dari 3 ke 2 menghasilkan garis pertama dalam deret Balmer. Untuk hidrogen (Z = 1) akan menghasilkan foton dengan panjang gelombang 656 nm (cahaya merah).
Walaupun dinilai sudah revolusioner, tetapi masih ditemukan kelemahan teori atom Bohr yaitu:
Demikian penjelasan mengenai Teori Atom Bohr Serta Kelebihan dan Kelemahannya, semoga penjelasan di atas dapat dengan mudah dipahami dan memberikan manfaat. RumusKimia.net |