Dampak tidak adanya bimbingan konseling di sekolah dasar

Dampak tidak adanya bimbingan konseling di sekolah dasar
Dampak tidak adanya bimbingan konseling di sekolah dasar
Kadir Kuswoyo S.Pd

RADARSEMARANG.ID, KEBUTUHAN akan bimbingan bagi para siswa disebabkan oleh perkembangan kebudayaan, mempengaruhi perkembangan masyarakat. Terlebih dengan adanya kemajuan teknologi yang sangat maju dan canggih, salah satunya handphone. Tentu memiliki dampak positif dan negatif bagi anak. Karena itulah, kebutuhan akan bimbingan pendidikan bisa membantu para siswa dan remaja dalam memecahkan masalah, moral, sosial dan pendidikan.

Peran bimbingan dan penyuluhan di lingkungan SD sangat tepat dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi peserta didik. Peran guru kelas sangat efektif karena dapat mengenali siswa yang memerlukan bantuan khusus dengan mengamati tingkah laku siswa setiap hari. Perlunya bimbingan dan konseling di SD pada dasarnya tidak lepas dari problematika perkembangan.

Usia SD adalah masa mengenal lingkungan yang lebih luas sebagai tempat bersosialisasi. Anak SD belajar menyesuaikan diri dan hidup dengan aturan serta norma yang berlaku. Mereka mulai belajar memahami berbagai aturan, nilai dan norma-norma di masyarakat sekolah (Nurihsan, 2011: 51).

Menurut teori Albert Bandura, siswa mempelajari sikap dan perilaku dengan cara mengamati, menginternalisasi, kemudian meniru yang kadangkala tanpa ada filterisasi tentang nilai baik buruk atau benar salah atas perilaku yang ditiru. Kondisi ini menjadi kekhawatiran salah satu pemicu perlu memunculkan adanya layanan bimbingan dan konseling di SD. Layanan bimbingan dan konseling yang diberikan di SD mencakup layanan bimbingan pribadi, sosial, belajar dan karir.

Berdasarkan Permendikbud nomor 11 tahun 2011 tentang Bimbingan dan Konseling (penyuluhan) sebagai bagian integral dari pendidikan dalam upaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik dalam rangka tercapainya perkembangan yang utuh dan optimal. Bimbingan dan konseling mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Perbedaan bimbingan bersifat preventif, pemeliharaan dan pengembangan, sedangkan konseling bersifat korektif. Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada seseorang agar memperkembangkan potensi-potensi yang dimiliki, mengenal dirinya sendiri, mengatasi persoalan-persoalannya sehingga dapat menentukan jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa tergantung orang lain (Partowisastro, 1984:12).

Baca juga:  Metode SAS, Tingkatkan Keterampilan Menulis di Kelas Rendah

Penyuluhan merupakan bantuan yang diberikan individu dalam memecahkan masalah kehidupannya dengan langsung berhadapan muka, dengan cara-cara yang sesuai dengan keadaan individuyang dihadapi untuk mencapai kesejahteraan hidupnya (Waigito, 1989:5).

Fungsi bimbingan penyuluhan di antaranya, pertama, fungsi pemahaman meliputi pemahaman tentang diri siswa, pemahaman tentang lingkungan siswa, pemahaman tentang informasi. Kedua, fungsi pencegahan bahwa bimbingan akan menghasilkan terhindarnya dari masalah atau kesulitan yang menghambat dalam proses perkembangan. Ketiga, fungsi perbaikan bahwa bimbingan akan menghasilkan teratasinya berbagai permasalahan yang dialami siswa. Keempat, fungsi pemeliharaan dan pengembangan akan menghasilkan berbagai potensi atau kondisi positif dalam rangka perkembangan dirinya secara mantap dan berkelanjutan.

Peranan guru kelas dalam bimbingan dan penyuluhan kepada siswa antara lain mengoordinasikan pengajaran kelompok maupun individu di dalam kelas, mengadministrasikan program untuk lebih memahami para siswa melalui penyediaan data yang memadai. Berusaha memecahkan kasus yang sulit berkenaan gangguan fisik dan psikologis serta membina para lulusan dan para siswa putus sekolah tindak lanjut dan perbaikan dengan program bimbingan. Untuk itu, setelah memperoleh bimbingan dan penyuluhan, seluruh peserta didik mampu menyelesaikan dan mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari yang dapat menghambat kemajuan pendidikan. (pg1/ida)

Baca juga:  Variasi Stimulus Tingkatkan Motivasi Belajar Siswa

Guru SDN 02 Jrakah, Kecamatan Taman, Kabupaten Pemalang

Resume

Bimbingan konseling merupakan dua istilah yang sering dirangkaikan bagaikan kata majemuk. Hal ini mengisyaratkan bahwa kegiatan bimbingan kadang-kadang dilanjutkan dengan kegiatan konseling. Beberapa ahli menyatakan bahwa konseling merupakan inti atau jantung hati dari kegiatan bimbingan. Banyak ahli berusaha merumuskan pengertian bimbingan dan konseling. Dalam merumuskan kedua istilah tersebut mereka memberikan tekanan pada aspek tertentu dari kegiatan tersebut

Bimbingan dan konseling sangat diperlukan di sekolah maupun luar sekolah. Karena pada umumnya tujuan bimbingan konseling sama halnya dengan tujuan pendidikan yaitu terwujudnya manusia indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Dalam bimbingan konseling juga ada yang dinamakan dampak layanan adanya bimbingan konseling diantaranya untuk sekolah, masyarakat, guru, siswa dan orangtua.

Dampak layanan bagi sekolah  ialah segala upaya, tindakan atau proses untuk menentukan derajat kualitas kemajuan kegiatan yang  berkaitan dgn pelaksanaan program  bimbingan dengan mengacu padakriteria/patokan tertentu sesuai dengan program  bimbingan yang  dilaksanakan.

Dampak layanan adanya bimbingan dan konseling bagi siswa ialah dapat merubah pribadi siswa menjadi lebih baik, dan tercapainya perkembangan anak yang optimal adalah sasaran akhir dari bimbingan yang sekaligus juga dapat merupakan sasaran akhir dari proses pendidikan secara keseluruhan.

BK dapat diposisikan secara tegas untuk mewujudkan prinsip keseimbangan. Lembaga ini menjadi tempat yang aman bagi setiap siswa untuk datang membuka diri tanpa waswas akan privacy-nya. Di sana menjadi tempat setiap persoalan diadukan, setiap problem dibantu untuk diuraikan, sekaligus setiap kebanggaan diri diteguhkan. Bahkan orangtua siswa dapat mengambil manfaat dari pelayanan bimbingan di sekolah, sejauh mereka dapat ditolong untuk lebih mengerti akan anak mereka.

Bagi guru dampak adanya bimbingan konseling untuk meringankan beban guru dalam mendidik anak, pada dasarnya tugas guru hanyalah mentransfer ilmu dan mendidik anak. Namun mendidik anak dan yang memberikan perkembangan anak secara optimal itu dilakukan oleh guru bimbingan konseling, yang akan lebih dalam membimbing anak secara dalam.

Bagi orangtua, bimbingan konseling juga sangat penting karena orangtua adalah guru teladan bagi anak-anaknya yang harus mendidik anak dengan cara yang baik dan benar. Tak ada seorang orangtua pun yang ingin mendidik anak-anaknya dengan sikap yang tidak baik, makanya orangtua harus memberikan layanan bimbingan konseling bagi anaknya. Dan juga untk meminimalisir adanya broken hime. Jika ada pun, orangtua dapat memberikan penjelasan yang baik dengan konsep bimbingan konseling yang baik sehingga anak tidak akan terlalu memburuk dalam segi perkembangannya. Namun ia rela akan mengahadapi brokenhome tersebut.

Layanan bimbingan dan konseling juga sangat dibutuhkan tidak hanya dalam dunia pendidikan, tapi juga di masyarakat. Dengan adanya layanan bimbingan dan konseling, dapat membantu masyarakat untuk menemukan jalan keluar dalam masalahnya dan juga mengenali dan mengembangkan potensi dalam diri. Sehingga hal ini sangat berpengaruh dalam upaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia.

Para konselor yang menyediakan layanan bimbingan dan konseling ini, sangat dibutuhkan dalam dunia masyarakat. Tidak hanya untuk membantu dalam bimbingan karier ataupun masalah pribadi, para konselor juga seringkali menjadi sukarelawan dalam upaya menghilangkan trauma pada masyarakat yang menjadi korban bencana yang akhir – akhir ini sering menimpa masyarakat Indonesia.

Maka dalam hal ini bimbingan konseling sangatlah bermanfaat di sekolah maupun di luar sekolah. Tak dapat di bayangkan jika di semua itu tanpa adanya bimbingan konseling. Peran konselor dengan lembaga bimbingan konseling (BK) direduksi sekadar sebagai polisi sekolah. Bimbingan konseling yang sebenarnya paling potensial menggarap pemeliharaan pribadi-pribadi, ditempatkan dalam konteks tindakan-tindakan yang menyangkut disipliner siswa

Bimbingan dan konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok agar mandiri dan bisa berkembang secara optimal, dalam bimbingan pribadi, sosial, belajar maupun karier melalui berbagai jenis layanan dan kegiatan pendukung berdaarkan norma-norma yang berlaku (SK Mendikbud No. 025/D/1995).

Maka, di sini jelaslah bahwa dampak pelayanan bimbingan konseling sangat banyak menghasilkan positif dalam kehidupan sehari-hari. Khususnya bagi sekolah-sekolah yang mengadakan guru bimbingan konseling namun umunya bagi semua yang merasakan adanya bimbingan konseling dari pihak manapun.

Daftar Pustaka :

Badrujaman, Aip (2011), Teori dan aplikasi evaluasi program bimbingan dan koseling: Jakarta: PT.Indeks

http://adangsujana-upi.blogspot.com/

http://pitdiana.blogspot.com/

http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/sugiyatno-mpd/materi-kuliah-evaluasi-bk-1.pdf

Nurul Laelah Al-Fauziah

1400253