Dalam teknik menyulam terbagi menjadi beberapa jenis yaitu

MACAM-MACAM SULAMAN Kombinasi benang dan kain serta keindahan ide menghasilkan bebagai macam bentuk keindahankeindahan b

Views 150 Downloads 37 File size 602KB

Report DMCA / Copyright

DOWNLOAD FILE

Recommend Stories

Citation preview

MACAM-MACAM SULAMAN Kombinasi benang dan kain serta keindahan ide menghasilkan bebagai macam bentuk keindahankeindahan baru yang sangat mengagumkan untuk dilihat, begitulah seni sulam menyapa.Sulam adalah kegiatan menghias diatas kain atau bahan sejenisnya yang umumnya menggunakan jarum dan benang.Selain menggunakan benang, hiasan-hiasan yang dilakukan juga dapat menggunakan bahanbahan tambahan seperti logam, manik-manik, payet, mutiara, dll.

indulgy.com Sejarah singkat mengenai sulam Menyulam telah dikenal sejak dahulu kala yang konon kabarnya pertama kali ditemukan di Mesir. Penemuan ini dibuktikan dengan ditemukannya peninggalan-peninggalan berbentuk sulaman dengan bahan tumbuh tumbuhan yang disulam diatas kulit binatang. Selain itu, banyaknya budaya-budaya tradisional yang menggunakan kain-kain sulam sebagai bagian dari budayanya juga menjadi bukti bahwa seni hiasan ini memang telah dikenal sejak dulu. Akhirnya berkembang hingga saat ini dengan berbagai macam jenis serta bahan yang digunakanpun semakin beraneka ragam.

Jenis-jenis sulam

Sulaman berdasarkan bahan utama yang digunakan terbagi menjadi tiga macam diantaranya :

Sulaman Benang

Sulaman benang adalah jenis seni menghias kain dengan menggunakan bahan utama benang yang dilakukan secara dekoratif menggunakan berbagai macam teknik tusukan sehingga membentuk suatu pola atau desain yang diinginkan. Sulam benang adalah teknik sulam paling dasar yang memiliki berbagai macam variasi tusukan.

Sulaman Pita

Sulam Pita adalah sulaman yang menggunakan pita sebagai bahan utama dengan berbagai variasi dan ukuran. Kelebihan khusus dari sulam pita ini adalah dapat memberikan efek tiga dimensi sebab

ukuran pita cenderung lebih besar dari benang. Karena bahan pita yang digunakan memiliki ukuran yang beragam, jenis ini akhirnya dapat menghasilkan bebagai jenis variasi hiasan yang lebih kreatif. Berikut ciri-ciri sulam pita:

Menggunakan pita sebagai bahan utama.

Menghasilakan efek-efek tiga dimensi disebabkan ukuran pita yang lebih besar.

Hasilnya lebih variatif sebab bahan pitanya lebih beragam.

Pada dasarnya terdapat dua aliran sulam pita yang bisa digunakan yaitu aliran Eropa dan Jepang (Rosa Amelia, 2008) yaitu :

a. Pita Jepang Teknik sulaman jepang tidaklah jauh berbeda dengan teknik yang lain. Perbedaannya hanya terletak pada bahan yang digunakan. Banyak teknik-teknik sulaman pada sulaman benang yang bisa di aplikasikan pada teknik sulaman jepang begitu pula sebaliknya. Pita yang digunakan umumnya adalah pita satin. Sulam pita jepang banyak diaplikasikan sebagai hiasan di baju, tempat tissu, taplak meja, dll. b. Pita Eropa Berbeda dengan sulam pita jepang, aplikasi sulam pita eropa dilakukan dengan merangkai pita terlebih dahulu menjadi suatu bentuk kemudian di rekatkan pada kain. Setelah direkatkan barulak kemudian dijahit. jenis pita yang digunakan adalah pita organdi. Sulaman Payet

Sulam payet adalah bentuk lain dari seni hias kain ini yang menggunakan bahan dasar payet atau manik-manik sebagai pembentuknya. Teknik sulaman payet berbeda dengan teknik sulaman benang pita. Penggunaan jarum untuk sulam payet juga berbeda dengan jarum yang digunakan pada sulam pita. Jenis-jenis sulaman berdasarkan teknik yang digunakan Selain dibedakan menurut bahan yang digunakan, jenis-jenis sulam juga terbagi berdasarkan teknik yang digunakan. Sulaman Fantasi

Sulaman fantasi adalah jenis teknik sulaman yang diaplikasikan pada kain polos. Jenis ini terdiri dari minimal tiga macam teknik tusukan hias. Hiasan yang dihasilkan biasanya berupa bunga, binatang serta gambat pemandangan.

Sulam aplikasi

Sulaman aplikasi adalah sebuah teknik yang mengkombinasikan antara sulaman dengan bahan lain yang ditempelkan di permukaan kain. Bahan yang digunakan biasanya berupa kain, pita, payet, atau tali yang bertekstur kasar. Sulaman Perancis Sulaman perancis adalah teknik menyulam yang menggabungkan teknik tusukan jelujur, pipih dan tusukan balut. umunya diaplikasikan pada blus, kemeja, dan pakaian anak-anak. Mengubah Corak

Jenis sulaman ini diterapkan pada kain yang bermotif seperti motif kotak-kota, bergaris, atau motif bintik-bintik. Jenis tusukan yang banyak diaplikasikan adalah tusukan jelujur, tusukan silang, rantai terbuka serta tusukan biku. Untuk menambah variasi hiasan biasanya ditambahkan jahitan benang

yang variatif atau mengikuti bentuk corak dari kain yang dihias. Sulaman Hongkong Teknik menyulam yang satu ini menggunakan teknik tusuk pipih yang dijahit bolak-balik dengan menggunakan variasi warnah yang bertingkat-tingkat pada permukaannya. Teknik ini umumnya digunakan dalam membuat ragam hias berupa hias naturalis, atau dekoratif seperti flora dan fauna. Sulaman Terawang

Sulaman terawang adalah bentuk lain dari seni menghiasi kain dengan hasil hiasan geometris berbentuk lubang empat persegi yang dihiasi menggunakan rentangan benanga atau dapat juga dihiasi menggunakan teknik sisipan. Jenis ini terdiri atas beberapa varias. Seperti terawang hardanger, terawang putih, terawang inggris, terawang persia, terawang fillet, dan terawang richeliu.

Melekatkan Benang

Dilihat dari nama, hiasan kain yang satu ini menggunakan benang kasar sebagai bahan utamanya. Dengan cara benang direkatkan di permukaan bahan menggunakan teknik tusuk hias.

Jenis ini umumnya digunakan untuk membentuk ragam hias berupa geometris berbentuk garisgaris lengkung. MACAM-MACAM TUSUKAN Menjahit kain dengan teknik tusuk hias ini disebut juga menyulam. Tujuannya adalah untuk mendekorasi kain dengan jarum dan benang. Alat yang digunakan untuk menyulam adalah bentang atau widangan. Alat ini berupa dua benda berbentuk lingkaran dengan ukuran yang berbeda. Fungsinya untuk menjepit dan mengencangkan kain yang akan disulam agar hasil tusukan rapi dan tidak berkerut. 1) Tusuk jelujur Adalah tusuk yang berbentuk garis putus-putus. Menjahit tusuk ini adalah yang paling mudah. Cara menjahit tusuk ini dari kanan ke kiri degan ukuran dan jarak sama panjang. Tusuk jelujur ini biasanya digunakan untuk menggabungkan bahan sehingga memudahkan proses ketika menjahit dengan mesin. Tusuk jelujur sifatnya hanya sementara dan biasanya digunakan ketika menjahit bagian yang sulit misalnya ketika menjahit kerah baju. Setelah proses menjahit dengan mesin selesai, maka tusuk jelujur yang ada pada bahan bisa dihilangkan. Tusuk jelujur juga digunakan untuk membuat kerutan pada proses pembuatan bunga dari kain.

2) Tusuk tikam jejak Yaitu tusuk yang jika dilihat dari atas seperti jahitan mesin namun jika dilihat dari bawah jahitan terlihat rangkap. Teknik menjahit dengan cara ini sangat berguna untuk menggantikan teknik menjahit dengan mesin.

3) Tusuk festoon Tusuk yang berbentuk seperti pagar ini dibuat dengan cara dua arah yaitu vertikal dan horizontal. Menjahit tusuk feston bisa dimulai dari kiri ke kanan atau sebaliknya. Tusuk feston biasanya digunakan untuk menjahit pinggir bahan yang fungsinya sebagai dekorasi atau hiasan. Tusuk feston juga sering digunakan pada proses pembuatan kerajinan dari flanel yaitu ketika menjahit tepi dan menggabungkan dua bahan misalnya ketika membuat gantungan kunci atau boneka. Jika tidak memiliki mesin untuk membuat lubang kancing, menjahit dengan cara tusuk feston adalah cara terbaik untuk menjahit tepi lubang kancing baju.

4) Tusuk flannel Yaitu tusuk yang memiliki dua bentuk bersilangan satu di bagian atas dan satunya di bagian bawah. Tusuk ini biasanya digunakan untuk menjahit kelim pinggiran baju, rok dan celana yang diobras.

Cara menjahit tusuk flanel dengan cara langkah tusukannya mundur kemudian turun ke bawah selanjutnya tusuk jarum ke kanan kemudian mundur lagi, tusuk ke atas demikian seterusnya.

5) Tusuk batang Yaitu tusuk yang cara menjahitnya dengan langkah mundur dan mengaitkan setengah dari ukuran tusuk yang masing-masing saling berhimpitan. Tusuk ini bisa juga digunakan untuk hiasan.

6) Tusuk rantai Yaitu tusuk yang dibuat dengan langkah maju, cara memasukkan jarum dari bawah ke atas, kemudian membuat lingkaran selanjutnya jarum ditusukkan pada lubang tempat benang dilingkarkan pada jarum. Kemudian benang ditarik sehingga benang yang melingkar berada di lubang berikutnya. Tusuk ini dibuat sambung menyambung sehingga membentuk seperti rantai. Tusuk rantai berfungsi untuk membuat hiasan.fungsinya untuk membuat hiasan.

7) Tusuk pipih Yaitu tusuk yang dibuat dari arah kiri ke kanan dengan bentuk lurus dan bersusun. Teknik ini biasanya digunakan untuk membuat hiasan bentuk daun atau mahkota bunga.

8) Tusuk silang Yaitu tusuk yang dibuat dengan dengan cara silang. Cara membuat tusuk ini dari kiri atas kemudian tusukkan dengan arah miring sehingga posisi jarum berada di kanan bawah, kemudian masukkan lagi jarum dari bawah disebelah kiri atas. Ulangi seperti langkah awal. Untuk membuat silang yang kedua yaitu dengan cara dari kanan atas kemudian jarum ditusukkan ke kiri kemudian masukkan jarum dari bawah sebelah kanan atas. Demikian seterusnya hingga tusukan menumpang pada tusukan yang dibuat pada langkah awal. Tusuk silang ini biasanya digunakan untuk membuat kruistik.

9) Tusuk rol tegak Yaitu tusuk yang digunakan untuk menggabungkan dua bahan. Cara menjahit yaitu lurus. Pada bagian atas akan membentuk garis-garis vertikal yang berjajar. Namun pada bagian bawah tampak miring.

10) Tusuk biku / piquar yaitu tusuk yang berbentuk biku-biku dan memiliki arah diagonal ke kiri dan ke kanan . Tusuk ini biasanya digunakan untuk memasang bulu-bulu pada jaket atau mantel serta hiasan rumah tangga.