Dalam membuat suatu iklan media cetak Salah satu yang harus diperhatikan adalah

Jakarta - Saat berhenti di lampu merah, pernahkah detikers ditawari membeli koran? Lalu setelah melihat judul di halaman depannya, langsung membeli karena penasaran? Judul besar itu disebut juga sebagai headline.

Hal ini tidak hanya terjadi saat membeli koran. Namun, berlaku juga ketika melihat sebuah buku, novel, majalah, berita, atau konten di media digital.

Baca juga: Contoh Seni Rupa Terapan, Pengertian, dan Jenisnya

Lalu, apa itu headline?

Headline adalah judul besar dari suatu karya, baik itu iklan, berita, artikel, atau yang lainnya. Headline terletak di bagian paling atas, dan menjadi hal yang pertama kali dilihat oleh pembaca.

Fungsi dari headline adalah untuk menarik minat target pembaca untuk membaca isi iklan, berita, atau artikel sampai tuntas.

Untuk membuat suatu konten agar menjadi menarik dan dikunjungi oleh banyak orang, headline harus dibuat sebagus mungkin. Jika tidak menarik, kemungkinan besar pengunjung tidak akan membacanya.

Keberadaan headline yang sangat penting, biasanya menjadi kunci utama keberhasilan suatu konten. Hal ini menyebabkan proses pembuatan headline tidaklah mudah. Diperlukan akal, pikiran dan kreativitas tinggi untuk menciptakan headline yang mudah dimengerti sekaligus komunikatif.

Mengutip dari buku Advertising Edisi Kedelapan karya Sandra Moriarty dkk, ada beberapa prinsip umum untuk membantu penyusunan headline dan fungsinya, yaitu:

Headline yang baik ditujukan untuk target atau prospek pasar tertentu. Maka, gunakan headline sesuai dengan audiensi sasaran.
Headline harus disesuaikan dengan kombinasi gambar untuk menarik perhatian pembaca.

Headline juga harus mengidentifikasi produk atau brand dari isi konten, agar pembaca dapat mengasosiasikan keduanya.

Headline perlu menggunakan frasa yang menarik atau catchy, namun juga harus menyampaikan ide dan menarik audiens sasaran. Selain itu, visual atau gambar yang tepat dapat meningkatkan rasa ketertarikan orang yang melihatnya.

Cara Membuat Headline

Simak beberapa tips singkat berikut ini untuk membuat headline yang baik:

1. Gunakan nomor dan data

Menurut penelitian Neil Patel, headline yang menggunakan data spesifik bisa meningkatkan 73% interaksi pembaca. Dengan angka, otak akan menjadi lebih penasaran.

Selain itu, yang biasanya digunakan adalah angka ganjil, karena terbukti memiliki efektifitas lebih dibanding angka genap.

2. Berikan alasan mengapa seseorang harus membacanya

Saat membuat headline, detikers bisa memakai kata-kata yang memberikan alasan tentang pentingnya suatu konten. Contohnya kata seperti tips, alasan, trik, ide, rahasia, strategi, dan lain-lain.

3. Headline dalam bentuk pertanyaan atau umpan kepada pembaca

Headline yang berupa pertanyaan akan membuat pembaca menjadi penasaran. Tak lupa, disertai arahan bahwa jawabannya ada di dalam konten.

4. Jangan gunakan kalimat yang terlalu panjang

Sebenarnya, tidak ada batasan pasti untuk panjang headline di iklan, berita, atau artikel. Namun, sesuaikan dengan tempat headline itu dipasang. Misalnya, headline rekomendasi dari Google adalah tidak lebih dari 62 karakter.

Contoh Headline yang Tepat

Salah satu iklan dengan headline menarik adalah Tobler, produk permen cokelat dari Inggris. Produk ini beberapa kali memenangkan penghargaan karena visual dan headline iklannya yang cerdas.

Contohnya pada produk Tobler's Chocolate Orange, menunjukkan bola cokelat dilemparkan ke sesuatu yang keras hingga pecah dan mengeluarkan potongan seperti jeruk. Headlinenya adalah "Whack and Unwrap" (Pukul dan buka bungkusnya).

Menarik, bukan? Jangan lupa untuk mempelajari cara pembuatan headline yang baik dan benar, detikers.

Baca juga: Struktur dan Contoh Surat Lamaran Kerja yang Sesuai Kaidah



Simak Video "Isi Kuliah Subuh, Anies Cerita Upaya Bung Karno Berantas Buta Huruf"
[Gambas:Video 20detik]
(nwy/nwy)