Dalam kondisi seperti apa yg dapat menyebapkan auditor harus memodifikasi opini dalam laporan auditnya?

Penulis : Naufal Alfani Rostanto Dosen : Sri Dewi Wahyundaru, S.E.,M.Si.,Ak.,CA Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sultan Agung Di era keterbukaan seperti sekarang ini, setiap orang menginginkan informasi yang akurat dan kompeten tentang sebuah laporan. Untuk mengetahui kebenaran sebuah laporan yang ada, biasanya seseorang akan meminta orang lain dari pihak yang independen untuk memeriksa atau mengaudit bahwa laporan yang disajikan tersebut adalah benar adanya. Salah satu laporan yang paling sering diaudit untuk mendapatkan kebenarannya adalah laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan dokumen atau catatan mengenai informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Bagi orang akuntansi, laporan keuangan merupakan sesuatu yang sangat umum. Namun, ada beberapa orang pengguna tidak mengerti tentang laporan keuangan. Oleh karena itu, dibutuhkan penjelasan atau penerjemahan dari seorang ahli agar orang-orang mengerti tentang laporan keuangan. Ahli tersebut adalah seorang akuntan publik atau auditor. Tugas seorang auditor adalah memeriksa laporan keuangan sebuah perusahaan apakah sudah sesuai dalam pengerjaannya yaitu menggunakan standar akuntansi yang berlaku dan apakah laporan keuangan tersebut dikerjakan sesuai dengan format yang berlaku juga. Di akhir pekerjaannya dalam memeriksa laporan keuangan, seorang auditor akan mengeluarkan sebuah opini tentang laporan keuangan tersebut yang dinamakan opini audit laporan keuangan. Opini audit adalah pernyataan auditor terhadap kewajaran laporan keuangan dari entitas yang telah diaudit. Kewajaran ini menyangkut materialitas, posisi keuangan, dan arus kas. Opini audit inilah yang mengungkapkan apakah laporan keuangan wajar atau tidak. Opini audit terdiri dari 4 (empat) jenis, yaitu sebagai berikut: 1. Opini Wajar Tanpa Pengecualian (Unqualified Opinion) Opini wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Ini adalah pendapat yang dinyatakan dalam laporan auditor bentuk baku. Dengan kata lain, laporan keuangan akan mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian jika memenuhi kondisi seperti berikut:  Laporan keuangan lengkap  Tiga standar umum telah dipenuhi  Bukti yang cukup telah diakumulasi untuk menyimpulkan bahwa tiga standar lapangan telah dipatuhi  Laporan keuangan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku dan konsisten  Tidak terdapat ketidakpastian yang cukup berarti mengenai perkembangan di masa depan (going concern) Opini wajar tanpa pengecualian dapat dimodifikasi menjadi opini wajar tanpa pengecualian dengan paragraf penjelasan (modified unqualified opinion) ketika auditor harus menambah suatu paragraf penjelasan dalam laporan auditnya. Keadaan yang membuat modifikasi ini, apabila terjadi seperti: 1. Ada keraguan dari auditor atas konsep going concern perusahaan / entitas. 2. Kurang konsisten perusahaan dalam menerapkan prinsip atau standar akuntansi yang digunakan. 3. Auditor ingin menekankan suatu hal. 2. Opini Wajar Dengan Pengecualian (Qualified Opinion) Opini wajar dengan pengecualian, menyatakan bahwa laporan keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan. Hal tersebut terjadi jika: 1. Bukti kurang cukup 2. Adanya pembatasan ruang lingkup 3. Terdapat penyimpangan dalam penerapan prinsip akuntansi yang berlaku umum (SAK). 3. Opini Tidak Wajar (Adverse Opinion) Opini tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Suatu laporan yang diterbitkan mendapat opini tidak wajar apabila auditor yakin bahwa laporan keuangan secara keseluruhan mengandung salah saji yang material atau menyesatkan sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan perusahaan atau hasil operasi dan arus kas sesuai dengan GAAP. 4. Opini Tidak Menyatakan Pendapat (Disclaimer Opinion) Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Opini ini dikeluarkan ketika auditor tidak puas akan seluruh laporan keuangan yang disajikan. Suatu laporan audit yang tidak diberikan pendapat yaitu apabila auditor tidak dapat meyakinkan dirinya bahwa laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar atau auditor merasa tidak independen. Hal ini dapat dilakukan oleh auditor jika saat pada tahapan awal persiapan audit, perusahaan yang akan diaudit tersebut memiliki integritas yang kurang dan/atau setelah mengobservasi terlebih dahulu melalui tim pengendalian internal perusahaan yang diaudit ternyata pengendalian internal nya sudah ketahuan buruk. Maka auditor boleh untuk tidak memberikan pendapat. REFERENSI :

https://zahiraccounting.com/id/blog/...oran-keuangan/


https://www.jurnal.id/id/blog/4-jeni...-anda-ketahui/
https://ukirama.com/en/blogs/5-jenis...-penjelasannya
https://sleekr.co/blog/jenis-opini-a...oran-keuangan/
31-08-2019 17:07

2019-08-31T17:07:58+07:00

1 APAKAH YANG DIMAKSUD DENGAN MODIFIKASI LAPORAN AUDITOR ?
Modifikasi Laporan Auditor bermakna pemberian opini auditor yang bukan wajar tanpa pengecualian (WTP)

2 JENIS-JENIS MODIDIKASI OPINI
Ada 3 Jenis Modifikasi Opini: Pendapat wajar dengan pengecualian (WDP) qualified opinion Tidak wajar (TW) adverse opinion Tanpa memberi pendapat (TMP) disclaimer of opinion

3 Laporan harus dimodifikasi, auditor memberi pendapat WDP, TW, TMP
Pada saat kondisi seperti apakah auditor wajib memberikan modifikasi pendapatnya? Keadaan Laporan harus dimodifikasi, auditor memberi pendapat WDP, TW, TMP Laporan keuangan mengandung salah saji yang material Tidak berhasil memperoleh bukti audit yang cukup dan cepat

4 Mengapa Modifikasi Pendapat?
Masalah yang menyebabkan perlunya modifikasi Pendapat auditor mengenai dampak atau kemungkinan dampak dari masalah tsb pada laporan keuangan Material tapi TIDAK pervasif Material DAN Pervasif Laporan keungan mengandung salah saji yang material WDP TW Tidak memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat TMP

5 ALENIA MODIFIKASI DAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Tujuan Dibuatnya Alenia Modifikasi Alenia modifikasi menyajikan rincian dari modifikasi yang dibuat Catatan Atas Laporan Keuangan Laporan auditor dapat saja menunjuk atau mengacu pada pembahasan yang lebih mendalam pada catatan atas laporan keuangan

6 LAPORAN KEUANGAN DISALAHSAJIKAN SECARA MATERIAL
Salah saji dalam laporan keuangan bisa terjadi ketika bukti audit yang cukup dan tepat sudah diperoleh, dan salah saji tersebut material yang menyebabkan diberikannya suatu WDP atau qualified opinion, atau bersifat material dan pervasif yang menyebabkan diberikannya TW atau adverse opinion atas laporan keuangan. Salah saji ini biasanya berasal dari:

7 Evaluasi auditor atas salah saji yang tidak dikoreksi
Tidak tepatnya pemilihan kebijakan akuntansi tertentu Tidak tepatnya penerapan kebijakan akuntansi yang dipilih Tidak tepatnya atau tidak cukupnya pengungkapan dalam laporan keuangan

8 WDP TW TMP Contoh opini audit full Contoh salah saji material dengan modifikasi yang menunjukkan pendapat WDP dan pendapat TW karena WDP Pemilihan kebijakan akuntansi yang tidak tepat karena Kurangnya pengungkapan mengenai instrumen keuangan WDP karena TW Laporan anak perusahaan tidak dikonsolidasikan karena Pengungkapan yang tidak cukup mengenai Ketidakpastian yang material TW

9 TIDAK DAPAT MEMPEROLEH BUKTI AUDIT YANG CUKUP DAN TEPAT
AUDITOR MATERIAL MATERIAL DAN PERVASIF WDP TW

10 Ketidak mampuan auditor untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat (juga disebut lingkup audit atau limitation on the scope of the audit, disingkat scope limitation) bisa terjadi karena: Keadaan diluar entitas yang bersangkutan Keadaan yang berhubungan dengan sifat atau waktu pekerjaan auditor Pembatasan yang diminta atau ditetapkan manajemen Tambahkan contoh laporan auditor dengan opini wajar dengan pengecualian dan opini tidak wajar..... Good luck !!!! Cemungut eaaa...!!!!

11 Contoh pembatasan lingkup yang menyebabkan auditor memberikan pendapat WDP
tidak memberikan pendapat TMP

12 Jika pembatasan lingkup ini diketahui sebelum ada
penunjukan, auditor lazimnya tidak menerima penugasan Ini. Sebelum memutuskan apakah modifikasi pendapat diperlukan, auditor berupaya: Memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat dengan melaksanakan prosedur alternatif, dan 2. Bahas dengan manajemen dan TCWG untuk menentukan apakah ada jalan keluar. Jika masalah ini tidak dapat diselesaikan, auditor mengomunikasikan niatnya untuk memodifikasi pendapat auditnya dan perumusan redaksi laporannya.

13 Terima Kasih FOR U’R ATENTION
WASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH

14 Laporan audit dengan wajar dengan pengecualian
Laporan Audit Independen                                                                                     Kepada Yth.                                                                                     Direksi dan Dewan Komisaris                                                                                     PT. ABC                                                                                     Jl. Raya Permai No 202                                                                                         Jakarta Barat Kecuali seperti yang diuraikan seperti berikut ini, kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntansi Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat. Kami tidak dapat memperoleh laporan keuangan auditan oleh auditor independen yang mendukung investasi perusahaan dalam anak perusahaan diluar negeri masing-masing sebesar Rp. …….. dan Rp. ……. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, atau hak atas laba perusahaan anak sebesar Rp. …….. dan Rp. …….. yang dicantumkan dalam laba besih untuk tahun yang beakhir pada tanggal-tanggal tersebut diatas, seperti yang dijelaskan pada catatan X dalam catatan atas laporan keuangan.kami juga tidak dpat memperoleh keyakinan atas nilai investasi daam anak perusahaan diluar negeri tersebut beserta hak atas labanya dengan prosedur audit kami. Menurut pendapat kami, kecuali untuk dampak penyesuian tersebut jika ada, yang mungkin diperlukan jika kami memeriksa butki tentang investasi diluar negeri dan labanya tersebut, laporan keuangan yang kami sebut dalam paragraf pertama diatas menyajukan secara wajar dalam semua hal yang material, posisi keuangan perusahaan ABC tanggal 31 Desember 2010 dan tanggal 31 Desember dan hasil usaha serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan prinip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. (Tanggal Laporan Audit) Kantor akuntan                                                                                     Rita Aditya, SE., M.SA                                                                                     (Rita Aditya, SE., M.SA)                                                                                     Reg. Neg-D256098

15 Laporan audit dengan pendapat tidak wajar
Laporan Audit Independen                                                                                     Kepada Yth.                                                                                     Direksi dan Dewan Komisaris                                                                                     PT. GUNADARMA                                                                                     Jl. Margonda Raya No 100                                                                                         Pondok Cina Depok             Kami telah mengaudit neraca PT. GUNADARMA   per 31 Desember 2001 serta laporan rugi laba, laporan perubahan laba ditahan, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami adalah pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.             Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar akkuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan dasar memadai untuk menyatakan pendapat.             Sebagaimana telah dijelaskan dalam catatan X atas laporan keuangan, perusahaan mencantumkan perkiraan pabrik dan ekuipmen pada nilai appraisal, dan menghitung depresiasinya berdasarkan nilai tersebut.             Karena penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum seperti yang diuraikan diatas, pada tanggal 31 Desember 2001, saldo persediaan lebih tinggi sebesar Rp ,-. Dengan diperhitungkannya biaya depresiasi ke dalam biaya overhead pabrik berdasarkan nilai revaluasi yang lebih besar dari harga pokok aktiva tetap dan aktiva tetap dikurangi akumulasi depresiasinya disajikan lebih tinggi sebesar Rp dibandingkan jika disajikan atas dasar harga pokoknya.             Menurut pendapat kami, karena dampak dari hal yang kami uraikan dalam paragraph diatas, laporan keuangan yang kami sebut di atas tidak menyajikan secara wajar sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, posisi keuangan PT. GUNADARMA per 31 Desember 2001, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada  tanggal sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.                                                                                     Kantor akuntan                                                                                     Eliya Isfaatun, SE., MMSI                                                                                     (Eliya Isfaatun, SE., MMSI)                                                                                     Reg. Neg-D110369

16 Laporan audit dengan tidak memberi pendapat
Laporan Audit Independen                                                                                     Kepada Yth.                                                                                     Direksi dan Dewan Komisaris                                                                                     PT. ABC                                                                                     Jl. Raya Permai No 202                                                                                         Jakarta Barat Kami telah membuat perikatan untuk mengaudit neraca perusahaan ABC tanggal 31 Desember 2010 serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Perusahaan tidak melakukan perhitungan fisik persediaan dalam tahun 2010 yang dicantumkan dalam laporan keuangan sebesar Rp. …….. pada tanggal 31 Desember Lebih lanjut, bukti-bukti yang mendukung nilai aktiva tetap yang dibeli sebelum 31 Desember 2010 tidak lagi tersedia dalam arsip perusahaan dan aktiva tetap. Karena perusahaan tidak melakukan perhitungan fisik persedian dan kami tidak dapat menerapkan prosedur audit untuk meyakinkan kami atas kuantitas persediaan dan nilai aktiva tetap, lingkup audit kami tidak cukup untuk memungkinkan kami menyatakan, dan kami tidak menyatakan, pendapat atas laporan keuangan. (Tanggal Laporan Audit) Kantor akuntan                                                                                     Kiki Asfrianty, SE., M.SA                                                                                     (Kiki Asfriyanty, SE., M.SA)                                                                                     Reg. Neg-D785348

17

18

19

20

21

22

23 ISA Definisi Pervasif Pervasif dalam konteks salah saji, istilah ini digunakan untuk menjelaskan dampak (nyata atau potensi) salah saji pada laporan keuangan, yang tidak terdeteksi karena tidak berhasilnya auditor mengumpulkan bukti audit yang cukup dan tepat.

24 “Thank 4 Your Attention”