Dalam karya tulis ilmiah, pernyataan tersebut terdapat pada bagian …

Apa itu karya ilmiah? Karya ilmiah adalah sebuah karya tulis yang dibuat dengan prinsip-prinsip ilmiah, berdasarkan data dan fakta (bukan fiksi) melalui obeservasi, eksperimen maupun kajian pustaka. Karya ilmiah merupakan karya tulis yang berisi fakta yang ditulis sesuai prosedur-prodesur khusus yang telah ditentukan sesuai kaidah.

Oleh karena itu, ada beberapa bentuk penyajian karya ilmiah yang perlu pelajari, karena setiap bentuk memliki ciri khas masing-masing.

Secara umum, bentuk penyajian karya ilmiah ada 3 jenis, yaitu bentuk formal, bentuk semi formal dan bentuk populer. Berikut ini penjelasan dari masing-masing bentuk penyajian karya ilmiah:

Bentuk formal

Karya ilmiah yang disajikan dalam bentuk formal dibuat berdasarkan unsur-unsur kelengkapan akademis secara lengkap. Bentuk karya tulis yang satu ini biasanya digunakan dalam penulisan skripsi, tesis, dan desertasi. Bentuk karya ilmiah formal memiliki beberapa bagian sebagai berikut:

  1. Judul
  2. Tim pembimbing
  3. Kata pengantar
  4. Abstrak
  5. Daftar isi
  6. Bab I pendahuluan
  7. Bab II pembahasan hasil penelitian
  8. Bab III kesimpulan dan rekomendasi/saran
  9. Daftar pustaka
  10. Lampiran
  11. Riwayat hidup

Bentuk semi formal

Karya ilmiah dalam bentuk semi foramal biasanya kerap digunakan dalam karya ilmiah jenis makalah dan laporan biasa. Berikut ini bentuk uangkapan dan penyajian karya ilmiah dalam bentuk semi formal:

  1. Halaman judul
  2. Kata pengantar
  3. Daftar isi
  4. Pendahuluan
  5. Pembahasan
  6. Kesimpulan
  7. Daftar pustaka

Karya ilmiah populer

Karya ilmiah dalam bentuk populer ini berbentuk pernyataan secara rigkas, dan bahasanya bersifat santai ata populer. Karya ilmiah yang satu ini sering ditemui di media masa seperti majalah atau koran. Topik yang biasa dibahas merupakan topik yang akrab atau populer di masyarakat.

Selain itu, karya tulis ini disukai sebagian besar orang dikarenkan gaya bahasanya yang luwes dan menarik serta mudah dipahami, kalimatnya pun sederhana dan lancar tetapi bukan berbentuk fantasi (rekaan)  ataupun berbentuk senda gurau.

Bentuk Penyajian Karya Ilmiah

Dalam karya tulis ilmiah, pernyataan tersebut terdapat pada bagian …

Karya tulis ilmiah sebenarnya dibagi menjadi tiga jenis, yaitu karya tulis populer, karya tulis semiformal, serta karya tulis formal. Dari tiga jenis itu berikut ini adalah penjabaran dari contoh-contoh karya tulis.

1. Artikel

Artikel menjadi salah satu contoh karya tulis yang umum dibaca masyarakat. Sebab, artikel ini biasanya dimuat di media massa saat ini. Artikel ini termasuk ke dalam karya tulis populer. Artikel sendiri merupakan sebuah tulisan yang berisi pendapat subjektif dari penulis terkait dengan suatu peristiwa.

Namun, artikel juga bisa masuk ke dalam konteks ilmiah jika dirancang dengan bentuk jurnal hasil penelitian. Syarat wajib dari artikel ini adalah sumber-sumber jelas dan berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan.

2. Makalah

Bagi para siswa atau mahasiswa, makalah tentunya adalah hal yang umum didengar. Karena biasanya tugas yang diberikan oleh guru atau dosen dikerjakan dalam bentuk makalah. Makalah sendiri adalah tulisan yang berbentuk sajian sebuah masalah. Makalah termasuk ke dalam karya tulis semiformal.

Makalah biasanya ditulis untuk kepentingan pendidikan. Dalam penulisannya, makalah juga wajib mendapatkan data pendukung dari hasil pengamatan langsung di lapangan. Dari data tersebut nantinya akan dikembangkan sehingga mendapatkan solusi atas sebuah masalah.

Selain di dalam tugas-tugas mahasiswa, makalah juga biasanya dipaparkan di acara seperti simposium, uji materi, dan seminar.

3. Skripsi

Skripsi merupakan karya tulis yang wajib hukumnya dibuat oleh pelajar dalam tingkat mahasiswa yang ingin menyelesaikan gelar sarjana (S-1) karena ini adalah syarat kelulusan. Skripsi ini digunakan untuk memaparkan hasil penelitian dari para mahasiswa.

Skripsi ini juga berisi soal pembuktian teori dan penyelesaian sebuah masalah atau peristiwa. Skripsi terkesan lebih rumit karena orisinalitas dari skripsi sangat dibutuhkan. Selain itu juga sumber-sumber dari teori maupun pernyataan harus berdasarkan dari pemaparan yang sudah tervalidasi sehingga tidak bisa mengutarakan opini tanpa ada dasar yang jelas.

4. Paper

Paper sebenarnya nyaris sama dengan makalah. Yang membedakan antara paper dengan makalah hanyalah sistematika penulisan dan pembahasannya. Pembahasan di paper biasanya lebih singkat, padat, dan jelas dibanding makalah.

Paper sendiri adalah karya ilmiah yang juga membutuhkan data dan argumen yang sangat valid. Paper ini merupakan ringkasan dari sebuah penelitian yang sebelumnya telah dibuat.

5. Kertas Kerja

Kertas kerja atau work paper juga mirip dengan makalah, tetapi biasanya kertas kerja memiliki analisis yang lebih mendalam.

Kertas kerja ini lebih digunakan di dalam dunia kerja seperti catatan auditor yang berisi data, informasi, dan kesimpulan hasil audit.

6. Tesis

Tesis sebenarnya nyaris sama dengan skripsi, tetapi untuk tesis sendiri menjadi persyaratan bagi mahasiswa pascasarjana atau magister (S-2). Yang membedakan dengan skripsi adalah tesis memiliki topik yang lebih kompleks.

KOMPAS.com - Karya ilmiah merupakan karangan yang ditulis berdasarkan analisis data dan menggunakan metode. Penulisannya menggunakan struktur dan tata cara tersendiri.

Menurut Madyo Ekosusilo, dalam buku Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (1991), karangan ilmiah adalah suatu karangan atau tulisan yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu.

Karya ilmiah disusun menurut metode tertentu, dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isinya dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya atau keilmuannya.

Karya ilmiah disusun berdasarkan struktur atau kaidah tertentu. Struktur karya ilmiah formal, seperti skripsi, tesis, atau disertasi biasanya menggunakan struktur dan metode tertenu sesuai ketentuan lembaga yang menaunginya.

Namun karya ilmiah popular atau semipopular memiliki struktur lebih sederhana. Kita akan menelaah struktur karya yang biasa terdapat dalam karya ilmiah populer atau semipopular. Berikut struktur karya ilmiah:

Baca juga: Langkah-langkah Menulis Karya Ilmiah

Judul

Judul merupakan kepala yang menyiratkan secara singkat isi atau maksud dari karya ilmiah. Judul karya ilmiah menyangkut ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, subyek penelitian, dan metode penelitian. Biasa disajikan dalam satu kalimat lengkap dan jelas.Judul tidak diakhiri dengan titik.

Ada dua tata cara penulisan judul karya ilmiah. Pertama, menggunakan huruf kapital semua. Kedua, huruf kapital hanya pada huruf pertama setiap kata.

Pada tata penulisan kedua, konjungsi atau kata penghubung tidak perlu menggunakan huruf kapital. Contohnya di, dari, dalam, dan, serta, atau, dan sejenisnya.

Kata pengantar

Kata pengantar merupakan pandangan umum secara ringkas dalam karya ilmiah. Kata pengantar juga dilengkapi dengan ucapan syukur, ucapan terima kasih pada orang atau pihak yang membantu dalam menyusun karya ilmiah, dan harapan.

Lihat Foto Shutterstock Ilustrasi mengetik Abstrak

Abstrak adalah rangkuman atau garis besar mengenai pembahasan dalam karya ilmiah. Rangkuman tersebut ditulis singkat, tidak lebih dari satu paragraf.

Pendahuluan

Bagian karya ilmiah yang berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian dan manfaat penelitian disebut pendahuluan. Berikut penjabarannya:

  • latar belakang: menjelaskan pengertian sekilas tentang topik atau obyek penelitian, serta mengapa penelitian tersebut penting untuk dibahas
  • rumusan masalah: berisi pertanyaan mengapa dan bagaimana terkait penelitian atau topik yang dibahas. Pertanyaan tersebut memuat masalah-masalah yang hendak dipecahkan oleh penulis karya ilmiah
  • tujuan: berisi maksud atau arah dari tujuan penelitian. Tujuan harus sesuai dengan rumusan masalah. Biasanya berisi pernyataan, bukan pertanyaan.
  • manfaat: penulis karya ilmiah perlu menjelaskan kegunaan dari tulisannya pada pembaca. Karya ilmiah tersebut dapat menjadi rujukan atau acuan untuk bidang keilmuan terkait.

Landasan teori

Landasan teori disebut juga kerangka teoretis atau kajian pustaka. Pada bagian ini, penulis menjelaskan dasar teori atau kajian apa saja yang memengaruhi karya ilmiah yang hendak ia tulis.

Teori, kajian, atau penelitian yang berhubungan tersebut harus dicantumkan. Hal tersebut berguna untuk menempatkan posisi karya ilmiah yang ditulis dengan karya ilmiah terdahulu. Dalam landasan teori, penulis juga dapat menyampaikan hipotesis.

Baca juga: Guru Terganjal Karya Ilmiah

Metodologi penelitian

Metodologi dapat diartikan sebagai tahap, prosedur, atau sistematika pengerjaan karya ilmiah. Metode yang dipakai perlu diterangkan agar pembaca tahu bagaimana suatu karya ilmiah disusun.

Metodologi juga menentukan logis tidaknya suatu karya ilmiah. Metode opsional dan dapat beruabah tergantung topik dan tujuan penelitian. Berikut beberapa di antaranya:

  • Metode deskriptif: menjabarkan, menjelaskan, atau menggambarkan data yang terdapat dalam karya ilmiah. Data terebut bisa dalam bentuk fakta yang bersifat kuantitatif, seperti data statistik atau survei. Data juga dapat bersifat kualitatif, seperti peristiwa historis atau berita.
  • Metode eksperimen: percobaan terencana, dengan sistem tertentu untuk membuktikan kebenaran. Metode ini juga sekaligus menjelaskan perlakuan atau tindakan apa saja yang dilakukan terhadap obyek penelitian.
  • Metode penelitian kelas: menelaah perilaku atau persoalan di lingkaran interaksi terbatas yang berkaitan dengan masalah sosial. Persoalan tersebut dialamo oleh kelas tertentu.
  • Metode observasi: mengamati obyek penelitian secara langsung dan cermat.
  • Metode wawancara: melakukan tanya jawab dengan narasumber atau mempertanyakan pendapat ahli di bidang keilmuan yang dibahas dalam karya ilmiah.
  • Metode random sampling: memberikan pertanyaan atau quisioner pada narasumber. Narasumber dalam metode ini jumlahnya banyak dan ditentukan batasnya agar memenuhi syarat sebagai sample atau contoh. Pertanyaan tersebut disampaikan kepada narasumber acak, kemudian jawabannya menjadi perwakilan atau representasi dari obyek yang hendak diteliti.

Lihat Foto Shutterstock Ilustrasi perpustakaan Pembahasan

Pada bagian ini, penulis memberikan analisis terkait pokok bahasan dalam karya ilmiah. Poin-poin yang menjadi pertanyaan dalam rumusan masalah dan tujuan penelitian dipaparkan satu per satu.

Pokok bahasan tersebut disandingkan dengan data yang diperoleh, baik dari observasi, wawancara, teori, atau riset pustaka.

Agar lebih menarik dan pembaca mudah memahaminya, data dapat disajikan dalam bentuk grafik, tabel, atau gambar.

Pemecahan dari masalah atau persoalan ditentukan berdasarkan data dan analisis. Maka penulis perlu mengnalisisnya data berdasarkan metode yang disebutkan dalam metodologi.

Dari analisis, maka argumen penulis mulai terbangun dalam karya ilmiah. Hipotesa dan hasil penelitian dihubungkan dalam tahap ini.

Kesimpulan dan saran

Kesimpulan merupakan bagian akhir yang berisi keputusan yang didapat dari hasil penelitian atau analisis.

Pada bagian ini, menyebutkan kembali secara ringkas mengenai rumusan masalah, landasan teori serta hipotesis, metodologi penelitian, dan hasil yang diperoleh.

Baca juga: Menristek Harap Karya Ilmiah Mahasiswa jadi Inovasi

Hasil harus disampaikan apa adanya meski hipotesis melenceng dari perkiraan.

Penulis karya ilmiah juga harus mawas diri bahwa karyanya bisa jadi banyak kekurangan. Saran atau rekomendasi perlu disebutkan agar kesalahan atau kekurangan dalam karya ilmiah dapat menjadi pelajaran untuk penulis lainnya.

Sehingga karya ilmiah tersebut dapat memberi sumbangsih untuk perkembangan ilmu pengetahuan dan disiplin ilmu yang terkait.

Daftar Pustaka

Daftar pustaka merupakan deretan referensi atau sumber pustaka yang dibaca dan dipakai dalam menyusun karya ilmiah.

Sumber tersebut dapat berupa buku, jurnal, dokumen resmi, berita, atau sumber lain dari internet.

Tata cara penulisan daftar pustaka diurutkan secara alfabetis, tanpa nomor. Diawali dengan nama belakang dan nama depan penulis, tahun terbit, judul, kota terbit, dan penerbit.

Dengan memenuhi struktur-struktur tersebut, maka kita dapat menyusun suatu karya ilmiah. Struktur tersebut mempermudah membangun logika dan membuktikan hasil dari penelitian atau anailsis.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.