Contoh penyelesaian masalah dengan pengenalan pola

Penerapan computational thinking atau berpikir komputasional secara sadar atau tidak sering kita gunakan dalam memecahkan permasalahan sehari-hari. Dengan begitu, masalah bisa diselesaikan dengan lebih terstruktur dan sistematis.

Berpikir komputasional sendiri bisa diartikan sebagai metode pemecahan yang melibatkan pengungkapan masalah dan solusinya dengan cara yang dapat dijalankan pada komputer. Dan ini bukan hanya dilakukan dalam pemprograman saja. Bahkan, di negara maju ini banyak diaplikasikan pada kurikulum dasar, sehingga anak memiliki kemampuan analisis yang baik.

Penerapan berpikir komputasional dalam menyelesaikan permasalahan sehari-hari dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu penerapan dekomposisi, penerapan pengenalan pola, penerapan abstraksi, dan penerapan algoritma.

Penerapan teknik dekomposisi dapat digunakan untuk mengklasifikasikan masalah menjadi bagian yang lebih kecil. Misalnya, ketika mendapat tugas untuk mengidentifikasi jenis-jenis hewan maka dapat menggunakan teknik dekomposisi maka bisa mengklasifikasikan berdasarkan ciri dari hewan tersebut.

Disamping itu juga bisa menyelesaikan masalah-masalah ekonomi untuk mencari solusi jangka panjang, jangka menengah, maupun jangka pendek. Hal inilah yang membuat mengapa berfikir komputasional dapat membantu memecahkan masalah yang ada dalam kehidupan dan dapat diterapkan untuk membantu dan mempermudah kinerja manusia.

  • Penerapan Pengenalan Pola

Dalam penerapan berfikir komputasional dengan menggunakan pengenalan pola kita dapat menemukan implementasi ini di berbagai macam tempat. Misalnya, dalam penjelasan ramalan cuaca dengan memperhatikan pola-pola alam disekitar merupakan penerapan berfikir komputasional sehari-hari.

Selain itu, berpikir komputasional dengan penerapan pengenalan pola juga dapat dilakukan ketika membuat kue. Dimana, mengenali pola dan proses pembuatan 1 box kue browniz yang dimulai dari tahap persiapan hingga packing memerlukan waktu 60 menit dengan menggunakan 1 unit oven. 60 menit = 1 box atau 1 jam = 1 box.

Penerapan berpikir komputasional dalam pengenalan pola terdapat dari masalah bagaimana membuat prediksi dan penyajian data dalam pembuatan browniz.

Penerapan berpikir komputasional dengan menggunakan teknik abstraksi mengirim menyelesaikan sebuah dan mengurangi atau menghilangkan informasi yang tidak penting dalam suatu permasalahan. Hal inilah yang mendorong bagaimana teknik ini dapat digunakan dalam penyelesaian masalah di kehidupan sehari-hari.

Ketika kita melihat sebuah masalah di dalam kehidupan sehari-hari maka cenderung melihat masalah tersebut secara umum atau general. Hal inilah mengapa teknik ini dapat kita gunakan untuk menyelesaikan sebuah permasalahan dengan baik dan cepat sehingga solusi dapat segera ditemukan.

Teknik abstraksi ini merupakan bagian dari bagaimana kita dapat berpikir komputasional sehingga nantinya setiap masalah yang menggunakan teknik ini dapat ditemukan solusinya dengan cara menggeneralisasi beberapa informasi-informasi yang didapatkan kemudian di klasifikasikan mana yang informasi penting dan mana yang tidak penting.

Baca juga: Cari Tahu Pendekatan Berpikir Komputasional

Contohnya dalam menentukan posisi di bumi dapat digeneralisasi dengan menggunakan titik koordinat bujur dan lintang. Adapun contoh lainnya, ketika menggambar seekor kucing , kita mencatat bahwa semua kucing memiliki karakteristik umum misalnya mata, ekor, bulu, keinginan ikan dan kemampuan untuk membuat suara mengeong.

Selain itu, setiap kucing memiliki ciri khas seperti bulu hitam, ekor panjang, mata hijau, cinta salmon, dan nyaring keras. Rincian ini dikenal sebagai ciri spesifik.

Untuk menggambar kucing dasar, kita perlu tahu bahwa ia memiliki ekor, bulu, dan mata. Karakteristik ini relevan, kita tidak perlu tahu apa suara kucing yang dibuat atau ikan apa yang disukai. Karakteristik ini tidak relevan dan bisa disaring.

Proses yang dilakukan dengan teknik abstraksi ini akan menghasilkan beberapa informasi saja yang dapat digunakan sebagai acuan untuk kita bisa membangun ide dasar seekor kucing yaitu seperti apa kucing pada dasarnya sehingga bisa digambarkan dengan baik.

Algoritma adalah sebuah teknik dalam berpikir komputasional dengan memecahkan masalah dengan membuat langkah-langkah secara sistematis dan tersusun dengan menggunakan logika berfikir komputasional.

Secara tidak langsung mungkin kita pernah melakukan teknik algoritma meskipun kita belum mengetahui konsep algoritma. Contohnya dalam membuat kopi. Dimana, untuk membuat algoritma kita perlu memahami bahan-bahan apa saja yang dibutuhkan dalam membuat segelas kopi. Ini merupakan langkah awal yang akan dijadikan acuan dalam membuat langkah-langkah algoritma.

Algoritma dalam pembuatan segelas kopi dengan langkah-langkah di bawah ini :

  • Tuangkan kopi sachet ke dalam gelas
  • Kemudian tuangkan air panas ke dalam gelas yang sudah berisi bubuk kopi dan gula
  • Lalu aduk hingga merata
  • Kemudian kopi siap disajikan

Algoritma di atas merupakan langkah-langkah yang sistematis dalam pembuatan segelas kopi. Point dalam algoritma pembuatan kopi adalah bagaimana kita dapat menyelesaikan sebuah masalah dengan cara berpikir komputasional dengan menggunakan teknik algoritma.

Dalam ilmu komputer terdapat bidang studi yang berhubungan dengan citra, diantaranya yaitu grafika komputer, pengolahan citra dan pengenalan pola. Jika sebelumnya kami telah membahas pengertian grafika komputer dan pengolahan citra, maka pada pembahasan ini akan kami bahas tentang pengertian pengenalan pola. Nah, apa itu pengenalan pola / pattern recognition? Seperti apa yang dimaksud pengenalan pola? Bagi kamu yang masih awam akan hal itu tentunya belum tahu apa yang dimaksud dengan pengenalan pola. Untuk itu di sini akan kami bahas mulai dari definisi pengenalan pola, contoh pengenalan pola dan apa saja tahapan dalam pengenalan pola.

Contoh penyelesaian masalah dengan pengenalan pola

Pengertian Pengenalan Pola

Pengenalan Pola adalah mengelompokkan suatu data numerik dan simbolik (termasuk citra) oleh mesin (komputer) secara otomatis. Tujuan dari pengelompokkan adalah untuk mengenali suatu objek di dalam citra.

Gambaran pengenalan pola adalah sebagai berikut ini:

  • Manusia dapat mengenali objek yang dilihatnya karena otak manusia telah belajar mengklasifikasi objek-objek di alam sehingga mempunyai kemampuan untuk membedakan suatu objek dengan objek yang lain. Kemampuan sistem visual manusia tersebut yang dicoba ditiru oleh sebuah mesin.
  • Komputer menerima masukan yaitu berupa citra objek yang akan diidentifikasi, kemudian memproses citra tersebut dan memberikan output berupa informasi atau deskripsi objek di dalam citra.

Jadi, pengertian pengenalan pola yaitu penggunaan komputer untuk menemukan keteraturan-keteraturan dalam suatu data untuk mendapatkan pemahaman atau informasi yang penting dari keteraturan yang sudah ditemukan. Tujuan dari pengenalan pola yaitu untuk memberikan kamampuan kepada komputer dalam mendeteksi keberadaan suatu objek atau peristiwa pada suatu lingkungan dan menentukan nama atau jenis dari objek atau peristiwa tersebut.

Kembali ke Menu Pembahasan ↑

Pengenalan pola dalam kehidupan sehari-hari bisa kita lihat pada komputer yang dapat mengenali wajah maupun suara manusia, mampu melakukan transkripsi misalnya mengubah ujaran menjadi sebuah teks, mampu memprediksi cuaca, mampu menentukan atau membaca makna rambu-rambu atau tulisan yang ada di jalan raya, mampu memprediksi harga komoditas dan lain-lain.

Kembali ke Menu Pembahasan ↑

Komputer dapat melakukan pengenalan pola dengan melakukan beberapa tahapan diantaranya yaitu: Sensing (penginderaan), segmentasi, ekstraksi cirri, inferensi (klasifikasi).

1. Penginderaan

Penginderaan adalah tahap dimana komputer menggunakan berbagai jenis sensor untuk merekam data yang ada di lingkungan sekitar. Contoh umum sensor yang digunakan oleh komputer untuk keperluan ini yaitu sensor citra dan video (kamera), sensor suara (mikrofon), sensor gerakan atau getaran dan sensor arus atau tegangan listrik.

2. Segmentasi

Segmentasi merupakan tahap untuk menentukan keberadaan dari target tertentu yang akan menjadi objek dari pengenalan dalam rekaman data. Sebagai contoh, hasil tangkapan kamera bisa diolah pada tahap segmentasi untuk mementukan lokasi atau keberadaan wajah manusia. Hal tersebut serupa dengan rekaman suara menggunakan mikropon yang bisa disegmentasi untuk menemukan keberaaaan maupun waktu munculnya ujaran di dalamnya. Segmentasi bisa menjadi pekerjaan yang cukup rumit dengan berbagai persoalan yang sulit untuk ditangani apabila pengenalan pola dilakukan di lingkungan yang tak terkontrol.

3. Ekstraksi ciri

Ekstrasi ciri adalah tahap pengenalan pola, dimana komputer akan mengambil atribut-atribut (deskriptor) dari target yang sudah tersegmentasi. Sebagai contoh, untuk wajah manusia deskriptor-deskriptor bisa berupa panjang atau lebar wajah, warna kulit wajah, dan panjang atau lebar komponen-komponen wajah.

4. Inferensi/ klasifikasi

Selanjutnya deskriptor-deskriptor yang sudah diambil digunakan komputer untuk inferensi/ klasifikasi. Contohnya untuk identifikasi wajah. Deskriptor yang baik adalah deskriptor yang diskrimatif yang mendukung dilakukannya inferensi atau klasifikasi yang secara lebih simpel.

Kembali ke Menu Pembahasan ↑

Pengenalan pola termasuk pekerjaan yang bersifat analitik karena mengolah data mentah (yang tidak memuat struktur secara eksplisit) untuk menemukan aneka ragam elemen beserta dengan atribut atau informasi yang terkait dengannya. Pekerjaan analitik seperti ini adalah hal yang lumrah dilakukan manusia. Manusia dengan menggunakan panca indera bisa melihat, mendengar, dan merasakan keadaan yang ada di lingkungannya untuk selanjutnya mengidentifikasi hal-hal yang terdapat di dalamnya, kemudian mencernanya dan memahaminya, sehingga manusia bisa melakukan kegiatan atau interaksi yang sesuai keinginannya. Sebagai contoh pengenalan wajah, suara, tulisan, dan rambu-rambu adalah aktivitas rutin yang selalu dilakukan oleh manusia. Sementara manusia bisa melakukan hal-hal tersebut dengan mudah dan cepat, detail proses yang sesungguhnya terjadi belum tentu bisa dipahami oleh para peneliti sepenuhnya dan belum bisa ditiru secara utuh oleh komputer. Karena itulah hingga kini pengenalan pola, masih menjadi persoalan yang terbuka dan akan terus diselidiki oleh para peneliti.

Demikianlah penjelasan yang dapat kami tuliskan tentang pengertian pengenalan pola dan contohnya serta tahapan dalam pengenalan pola. Semoga apa yang sudah kami tulis dalam blog temukan pengertian di atas dapat bermanfaat.