Contoh PENERAPAN teori belajar kognitif dalam PEMBELAJARAN IPA di SD

TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA MODUL 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA

TEORI BELAJAR KOGNITIF Pengertian belajar menurut teori kognitif : Lebih mementingkan proses daripada hasil belajar Belajar merupakan proses internal yang mencakup Ingatan Retensi Pengolahan informasi Emosi & aspek-aspek kejiwaan lain Belajar merupakan proses berpikir yang sangat kompleks

Tokoh Teori Belajar Kognitif J. Piaget  Tahap perkembangan kognitif Ausubel  Advance Organizer  J. Bruner  Pemahaman konsep R. Gagne  Tingkat kemampuan belajar

Tokoh-tokoh yang mengembangkan teori belajar kognitif Jean Piaget Perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik yang didasari karena perkembangan sistem syaraf Belajar merupakan proses identifikasi dan pengintegrasian stimulus/ informasi yang baru  Skemata melalui tahap  Asimilasi dan Akomodasi  Ekuilibrasi

Asimilasi : adalah proses penerimaan informasi baru lalu Asimilasi : adalah proses penerimaan informasi baru lalu dimodifikasi sehingga cocok dengan struktur kognitif yang telah dimiliki sebelumnya. Akomodasi : adalah proses perubahan / penyesuaian struktur kognitif yang telah dimiliki dengan informasi baru yang diterima. Ekuilibrasi : adalah keseimbangan antara asimilasi & akomodasi atau pengembangan antara lingkungan luar dengan struktur kognitif yang ada dalam dirinya.

Jean Piaget Proses belajar seseorang akan mengikuti pola dan tahap-tahap perkembangan sesuai dengan umurnya. Piaget membagi tahap perkembangan kognitif menjadi empat, yaitu : Tahap sensorimotor (0 – 2 tahun) Tahap pre operasional (2 – 7/8 tahun) Tahap operasional konkret (7/8 – 11/12 tahun) Tahap operasional formal (11/12 tahun ke atas)

Penerapan Teori Jean Piaget dalam Pembelajaran IPA di SD Sifat Udara dan Manfaat bagi Kehidupan Udara bergerak bertekanan lebih rendah daripada udara diam Apa yang terjadi jika kita Tiup di antara keduanya?

Jerome Bruner Perkembangan bahasa besar pengaruhnya terhadap perkembangan kognitif Dalam proses belajar, Bruner menekankan adanya pengaruh kebudayaan terhadap tingkah laku seseorang Proses belajar akan berjalan dengan baik jika guru memberikan kesempatan pada siswa untuk menemukan sendiri suatu konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang dijumpai dalam kehidupannya  Free Discovery Learning Menurut Bruner, perkembangan kognitif seseorang terjadi melalui tiga tahap, yaitu :

J Bruner Tahap enaktif : dalam memahami dunia anak mengunakan pengetahuan motorik : sentuhan, pegangan dll. Tahap ikonik : Seseorang memahami objek-objek atau dunianya melalui gambar-gambar atau visualisasi verbal. Tahap simbolik : seseorang memahami dunia melalui simbol-simbol bahasa, logika, matematika dll.

Bruner Seseorang dikatakan memahami suatu konsep apabila ia mengetahui semua unsur dari konsep itu meliputi : Nama Contoh-contoh baik yang positif maupun negatif Karakteristik, baik yang pokok maupun tidak Rentangan karakteristik kaidah

Penerapan T Bruner dalam Pembelajaran IPA Untuk materi IPA Kelas IV ttg sifat dan manfaat Udara Nyalakan saat bersama-sama lalu amati yang terjadi

Robert Gagne Proses belajar adalah suatu proses dimana siswa terlibat dalam aktivitas yang memungkinkan mereka memiliki kemampuan yang tidak dimiliki sebelumnya Ada delapan tingkat kemampuan belajar menurut Gagne, dimana kemampuan belajar pada tingkat tertentu ditentukan oleh kemampuan belajar ditingkat sebelumnya.

R Gagne Delapan tingkat kemampuan belajar tersebut adalah sbb : Signal Learning : dari signal yang dilihat, anak akan memberi respon tertentu Stimulus – response learning : seorang anak akan memberi respon fisik atau vokal setelah mendapat stimulus tertentu. Chaining : kemampuan anak untuk menggabungkan dua atau lebih hasil belajar S – R yang sederhana Verbal assosiation : bentuk penggabungan hasil belajar yang melibatkan unit bahasa seperti memberi nama sebuah obyek atau benda Multiple discrimination : kemampuan untuk menghubungkan beberapa kemampuan chaining sebelumnya Concept learning : anak mampu memberi respon terhadap stimulus yang hadir melalui karakteristik abstraknya Principle learning : kemampuan siswa untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lainnya Problem solving : siswa mampu menerapkan prinsip-prinsip yang telah dipelajari untuk mencapai satu sasaran (merupakan tipe belajar yang paling tinggi)

Penerapan T Gagne mengaktifkan modtivasi Sampaikan tujuan pembelajaran Mengarahkan perhatian Merangsang ingatan Menyediakan bimbel Meningkatkan retensi Membantu transfer belajar a. mengerluarkan perbuatan b. memberi umpan balik

Teori Ausubel Guru harus dapat mengembangkan potensi kognitif siswa melalui proses belajar yang bermakna Belajar bermakna adalah menyajikan materi pelajaran yang baru dengan menghubungkan pada konsep yang relevan yang sudah ada dalam struktur kognisi siswa Siswa pada pendidikan dasar harus dilibatkan pada kegiatan langsung, sedangkan untuk siswa pada tingkat pendidikan lebih tinggi akan lebih efektif bila guru menggunakan penjelasan, demonstrasi, diagram atau ilustrasi.

Ausabel Langkah-langkah dalam menerapkan belajar bermakna : Advance organizer Penyampaian awal tentang kerangka isi materi yang akan dipelajari siswa, contoh : hand out pelajaran b. Progressive differensial materi pelajaran disampaikan bertahap, di awali konsep umum kemudian dilanjutkan ke hal yang khusus. c. Integrative reconciliation Penjelasan tentang kesamaan dan perbedaan antara kosep-kosep yang telah dimiliki dengan konsep yang baru dipelajari. d. Consolidation pemantapan materi dengan menghadirkan banyak contoh

Penerapan dalam Pembelajaran IPA KUDA DURIAN MERAH KUNING SAPI RAMBUTAN COKLAT KAMBING MANGGA DAFTAR I KAMBING KUDA SAPI DURIAN MANGGA RAMBUTAN MERAH COKLAT KUNING DAFTAR II

TERIMA KASIH

Bapak dan Ibu Guru rasanya membahas soal mengajar memang tidak ada habisnya, ya. Nah, ngomongin soal mengajar, apakah Bapak dan Ibu Guru pernah menerapkan teori Belajar Kognitif? 

Kalau belum, metode belajar ini bisa jadi referensi mengajar Bapak dan Ibu Buru. Mengapa? Sebab, menurut Piaget (2005), kognitif adalah proses bagaimana seseorang beradaptasi dan menginterpretasikan objek serta kejadian yang ada di sekitarnya.

Nah, salah satu contoh tindakan kognitif adalah proses memperoleh pengetahuan dan pemahaman melalui pemikiran, pengalaman, dan indera. 

Setiap orang punya pengalaman dan pengetahuan berbeda, yang tersusun rapi dalam bentuk struktur kognitif. Pengalaman dan pengetahuan itu yang membuat proses belajar mengajar akan berjalan dengan baik. 

Terus, apa kaitannya kognitif dengan belajar? Sebenarnya apa yang dimaksud dengan teori Belajar Kognitif? Simak penjelasannya di bawah ini ya, Bapak dan Ibu Guru!

Mengenal Teori Belajar Kognitif

Piaget dalam Lefudin (2017) menyebutkan kalau teori Belajar Kognitif adalah teori yang menjelaskan bagaimana faktor internal dan eksternal mempengaruhi proses mental individu untuk melengkapi pembelajaran.

Teori Belajar Kognitif berfokus pada penggunaan unsur kognitif dalam proses belajar. Sebenarnya teori ini muncul sebagai reaksi terhadap aliran behavioristik yang memandang bahwa perubahan perilaku seseorang dapat diamati dan diuji berdasarkan hal yang terlihat jelas.

Contoh PENERAPAN teori belajar kognitif dalam PEMBELAJARAN IPA di SD
Teori belajar kognitif memandang bahwa belajar sebagai proses pemungsian unsur-unsur pikiran (Dok. Freepik)

Aktivitas belajar individu ditekankan pada proses internal dalam berpikir yaitu pengolahan informasi. Ibaratnya pikiran kita itu seperti sistem dalam komputer, sedangkan logika untuk memproses informasi.

Dalam teori Kognitif, belajar bukan cuma sekadar interaksi antara stimulus dan respon, tapi juga melibatkan berbagai faktor yang ada dalam diri individu. Karena itu, teori Belajar Kognitif menekankan bahwa proses belajar meliputi kegiatan mental yang aktif dalam rangka mencapai, mengingat, dan menggunakan pengetahuan.

Prinsip-Prinsip Teori Belajar Kognitif

Teori Belajar Kognitif lebih mementingkan proses daripada hasilnya. Pembelajaran kognitif merupakan gaya belajar aktif yang fokusnya memaksimalkan potensi otak. Melalui metode ini, peserta didik bisa lebih mudah menghubungkan informasi baru dengan ide-ide yang sudah ada.

Secara umum, prinsip-prinsip dasar teori Belajar Kognitif antara lain:

  • Belajar merupakan suatu bentuk perubahan akan informasi pengetahuan.
  • Pembelajaran berfokus pada cara bagaimana peserta didik memperoleh, memahami, dan menyimpan informasi dalam ingatannya.
  • Pembelajaran menekankan pada proses berpikir yang kompleks.
  • Kegiatan belajar mengajar melibatkan keaktifan peserta didik untuk membangun pengalaman belajar.
  • Hasil pembelajaran tidak hanya bergantung pada informasi yang diberikan guru, tapi juga pada cara peserta didik memproses informasi tersebut.

Baca Juga: Proses Belajar yang Efektif, Bagaimana Caranya?

Komponen Pembelajaran Kognitif

Kalau pembelajaran tradisional mengutamakan hafalan, pembelajaran kognitif berusaha meningkatkan pemahaman dan penguasaan peserta didik akan materi. Dalam prosesnya, pembelajaran kognitif meliputi tiga komponen dasar yaitu pemahaman, memori, dan penerapan.

Contoh PENERAPAN teori belajar kognitif dalam PEMBELAJARAN IPA di SD
Lingkaran pembelajaran kognitif. (Dok. valamis.com)

Agar pembelajaran kognitif berjalan efisien, siswa harus punya pemahaman tentang alasan mempelajari suatu materi sejak awal pembelajaran. Nah, di sini peran Bapak dan Ibu Guru untuk menjelaskan tujuan pembelajaran di awal.

Pembelajaran kognitif bantu proses informasi tersusun secara rapi dan runtut dalam memori atau ingatan. Selanjutnya, strategi pembelajaran kognitif yang baik dapat membantu peserta didik untuk menerapkan informasi atau keterampilan baru dalam berbagai situasi di kehidupannya. Secara tidak langsung, kemampuan mereka untuk memecahkan masalah akan terus berkembang.

Baca Juga: Lev Vygotsky, Psikolog Berpengaruh Dalam Dunia Pendidikan

Kelebihan dan Kekurangan Teori Belajar Kognitif

Dalam teori Belajar Kognitif, pengetahuan didapatkan dari hasil interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, yang meliputi perolehan keterampilan dan pengalaman baru. 

Menurut Piaget, kedua hal tersebut memungkinkan anak menjadi semakin kritis dalam berpikir. Selain itu, ada beberapa keutamaan lain dari teori Belajar Kognitif, antara lain:

  • Dengan menerapkan teori Belajar Kognitif, pemahaman peserta didik untuk memperoleh informasi baru akan meningkat.
  • Secara tidak langsung, teori ini juga bantu meningkatkan kepercayaan diri peserta didik dalam melaksanakan sebuah tugas.
  • Meningkatkan kemampuan belajar seumur hidup. Di tahap pembelajaran selanjutnya, peserta didik bisa membangun ide-ide dan menerapkan konsep-konsep baru untuk pengetahuan yang sudah ada.
  • Peserta didik memiliki bekal keterampilan yang mereka butuhkan untuk belajar secara efektif. Dengan begitu, peserta didik mampu mengembangkan kemampuannya dalam memecahkan masalah.
  • Melalui teori Belajar Kognitif, peserta didik memiliki kemampuan untuk mempelajari hal-hal baru secara lebih cepat dengan memaksimalkan ingatan.
  • Penerapannya dapat membantu peserta didik dalam mengkreasikan hal-hal baru atau menginovasi hal-hal yang sudah ada menjadi lebih baik.

Dibalik berbagai kelebihannya, penerapan teori Belajar Kognitif tentunya punya beberapa kekurangan, di antaranya:

  • Teori Belajar Kognitif menekankan pada kemampuan memori peserta didik, sehingga kapasitas daya ingat mereka disamaratakan.
  • Cara peserta didik dalam mengembangkan pengetahuannya tidak terlalu diperhatikan karena pada dasarnya masing-masing dari mereka memiliki cara yang berbeda-beda.
  • Jika kegiatan belajar mengajar hanya menerapkan metode kognitif, kemungkinan besar peserta didik tidak akan mengerti sepenuhnya tentang materi yang diberikan. Penerapan metode ini bisa digabungkan dengan teori belajar lainnya.

Setelah mendapatkan pemahaman tentang teori Belajar Kognitif, apakah Bapak dan Ibu Guru tertarik untuk menerapkannya di kelas? 

Untuk mengetahui bagaimana cara menggunakan teori Belajar Kognitif, baca artikel ini sampai habis ya!

Baca Juga: Hybrid Learning Jadi Solusi Efektif Pembelajaran?

Contoh Penerapan Teori Belajar Kognitif

Dalam menerapkan teori Belajar Kognitif, Bapak dan Ibu Guru perlu fokus pada proses berpikir siswa dan memberikan strategi yang tepat berdasarkan fungsi kognitif mereka. 

Libatkan siswa dalam berbagai kegiatan, seperti memberikan waktu bagi mereka untuk bertanya, kesempatan untuk membuat kesalahan dan memperbaikinya berdasarkan, serta merefleksikan diri agar dapat membantu mereka dalam memahami proses mental.

Contoh PENERAPAN teori belajar kognitif dalam PEMBELAJARAN IPA di SD
Siswa adalah peserta aktif dalam proses pembelajaran kognitif. (Dok. Freepik)

Nah, contoh kegiatan yang bisa Bapak dan Ibu Guru lakukan dalam pembelajaran kognitif antara lain:

  • Minta siswa untuk merefleksikan pengalaman mereka melalui pembuatan jurnal atau laporan harian tentang kegiatan apa saja yang mereka lakukan.
  • Mendorong diskusi berdasarkan apa yang diajarkan dengan meminta siswa untuk menjelaskan materi pembelajaran di depan kelas dan ajak siswa lainnya untuk mengajukan pertanyaan. 
  • Membantu siswa menemukan solusi baru untuk suatu masalah untuk mengembangkan cara berpikir kritis.
  • Minta siswa untuk memberikan penjelasan tentang ide atau pendapat yang mereka miliki.
  • Membantu siswa dalam mengeksplorasi dan memahami bagaimana ide-ide bisa terhubung.
  • Meningkatkan pemahaman dan ingatan siswa melalui penggunaan visualisasi dan permainan dalam menyampaikan materi.

Demikian penjelasan tentang teori Belajar Kognitif yang berpendapat bahwa ketika anak-anak tumbuh, mereka akan membangun pemahaman tentang dunia sekitar mereka. Setelah membaca artikel ini, apakah teori Belajar Kognitif sesuai untuk diterapkan dalam kelas Bapak dan Ibu Guru?

Teori-teori belajar, termasuk teori Belajar Kognitif dapat membantu Bapak dan Ibu Guru dalam mendidik dan menyampaikan ilmu pengetahuan kepada siswa. Selain menggunakan teori belajar yang tepat, Bapak dan Ibu Guru juga bisa memanfaatkan Zenius untuk Guru dalam proses belajar mengajar.

Melalui beragam fitur yang ada, Zenius untuk Guru dapat memudahkan Bapak dan Ibu Guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran, menyampaikan materi, serta melakukan penilaian. 

Bapak dan Ibu Guru bisa membagikan ribuan video materi dan latihan soal ke siswa melalui kelas virtual, memberikan penugasan secara praktis, dan melihat progres belajar siswa secara langsung.

Contoh PENERAPAN teori belajar kognitif dalam PEMBELAJARAN IPA di SD

Referensi

Baca Juga Artikel Lainnya

Metode Flipped Learning untuk Melatih Kemandirian Siswa

Eksperimen Sains Sederhana Agar Belajar Jadi Lebih Seru

5 Permainan Edukatif yang Mendukung Belajar Mengajar