Penanaman pendidikan karakter – Pendidikan karakter merupakan sistem penanaman nilai-nilai moral, agama, dan etika kepada peserta didik melalui ilmu pengetahuan, kesadaran, kemauan, dan tindakan untuk melaksanakan nilai-nilai tersebut. Konsep pendidikan karakter tidak cukup dijadikan sebagai suatu poin dalam silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), tetapi harus direalisasikan kepada peserta didik. Pelaksanaan pendidikan karakter bertujuan untuk menghasilkan generasi penerus bangsa yang berkarakter serta mampu menghadapi tantangan zaman terkait dengan moral dan norma yang berlaku. Pengembangan pendidikan karakter di Sekolah Dasar (SD) harus melalui proses pengelolaan yang baik. Pengelolaan yang dimaksud adalah suatu penanaman pendidikan karakter harus direncanakan, dilaksanakan, dan diawasi oleh pihak sekolah agar berjalan sesuai rencana. Untuk mencapai tujuan pendidikan karakter maka seluruh komponen sekolah harus terlibat, termasuk proses pembelajaran, isi kurikulum, pengelolaan sekolah, penilaian pembelajaran, pelaksanaan kegiatan ko-kurikuler, pembiayaan, dll. Kriteria tercapainya tujuan pendidikan karakter adalah terbentuknya perilaku semua warga sekolah yang berjalan sesuai dengan budaya dan norma yang berlaku. Sebagai upaya untuk meningkatkan kesesuaian dan mutu pendidikan karakter, Kementerian Pendidikan Nasional mengembangkan grand design pendidikan karakter untuk setiap jalur, jenjang, dan jenis satuan pendidikan. Dengan dikembangkannya grand design, diharapkan mampu menjadi rujukan konseptual dan operasional pengembangan, pelaksanaan, dan penilaian pada setiap jalur dan jenjang pendidikan. Konfigurasi karakter dalam konteks totalitas proses psikologis dan sosialkultural tersebut dikelompokan dalam:
Pengembangan dan implementasi pendidikan karakter perlu dilaksanakan dengan mengacu pada grand design tersebut. Prinsip Pendidikan Karakter Character Education Quality Standart merekomendasikan 11 prinsip untuk mewujudkan karakter yang efektif, meliputi:
Tujuan pendidikan karakter menurut Puskur (2010), yaitu :
Fungsi pendidikan karakter dan budaya bangsa menurut Puskur (2010), yaitu:
Contoh Pelaksanaan Pendidikan Karakter
Penanaman Pendidikan Karakter pada Tiap Mata Pelajaran Penanaman Pendidikan karakter di Sekolah Dasar dapat diintegrasikan pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan dan dikaitkan dengan konteks kehidupan sehari-hari. Dengan demikian, penanaman nilai-nilai karakter tidak hanya pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi dan pengamalan nyata dalam kehidupan sehari-hari peserta didik. 1. Pendidikan Agama Nilai utama yang ditanamkan pada pendidikan agama meliputi: religius, jujur, sopan santun, disiplin, tanggung jawab, ingin tahu, percaya diri, menghargai keberagaman, taat aturan, bergaya hidup sehat, sadar akan hak dan kewajiban, kerja keras, adil, serta peduli lingkungan sosial dan alam. 2. Pendidikan Kewarganegaraan Nilai-nilai yang ditanamkan pada pendidikan kewarganegaraan yaitu: nasionalis, patuh pada aturan sosial, demokratis, adil, jujur, menghargai keberagaman, serta sadar akan hak dan kewajiban. 3. Bahasa Indonesia Nilai-nilai yang ditanamkan meliputi: berfikir logis, menghargai keragaman, kritis, kreatif dan inovatif, percaya diri, bertanggung jawab, ingin tahu, santun, nasionalis. 4. Bahasa Inggris Nilai yang ditanamkan yaitu: menghargai keberagaman bahasa, percaya diri, bekerja sama. 5. Ilmu Pengetahuan Sosial Nilai-nilai yang ditanamkan yaitu: nasionalis, menghargai keberagaman, berpikir logis, kritis, kreatif, inovatif, peduli sosial dan lingkungan, berjiwa wirausaha, jujur, kerja keras. 6. Ilmu Pengetahuan Alam Nilai-nilai yang ditanamkan yaitu: ingin tahu, berpikir logis, kritis, kreatif, inovatif, jujur, bergaya hidup sehat, dan peduli lingkungan. 7. Seni Budaya Nilai yang ditanamkan yaitu: menghargai keberagaman, nasionalis, kritis, kreatif, inovatif, menghargai karya orang lain, ingin tahu, dan jujur. 8. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan Nilai-nilai yang diajarkan yaitu disiplin, gaya hidup sehat, kerja keras, jujur, percaya diri, dan menghargai prestasi orang lain. 9. Keterampilan: Nilai yang diajarkan yaitu: berpikir logis, kritis, kreatif, inovatif, mandiri, bertanggung jawab, dan menghargai karya orang lain. 10. Muatan Lokal Nilai yang ditanamkan yaitu: nasionalis, menghargai keberagaman, menghargai karya orang lain, dan peduli. [Silahkan dibagikan kepada guru-guru di seluruh Indonesia] Dapatkan informasi guru terupdate dengan join channel telegram: https://t.me/wartagurudotid Penulis : Siti Mahsunah
Nilai moral adalah kelakuan yang timbul dalam jiwa manusia akibat kebiasaan yang terpadu dengan pikiran dan hati nurani yang dikerjakan oleh seseorang mengenai perbuatan yang baik atau buruk. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan (1) menanamkan nilai moral pada anak didik melalui pendidikan kewarganegaraan di SD Negeri Kuta Simboling Kabupaten Aceh Singkil dan (2) usaha yang dilakukan oleh guru dalam menanamkan nilai moral pada anak didik lewat pendidikan kewarganegaraan di SD Negeri Kuta Simboling Kabupaten Aceh Singkil. Pendekatan yang digunakan adalah penelitian kualitatif dan jenis penelitiannya yaitu deskriptif. Subjek pada penelitian ini sebanyak 2 orang guru yaitu kelas IV dan V dengan 29 orang peserta didik. Tehnik pengumpulan datanya melalui observasi dan wawancara. Kemudian datanya diolah dengan cara mereduksi data, menyajikan data, serta menarik kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hanya empat nilai saja yang sudah mulai dikembangkan yaitu nilai keadilan, kejujuran, mandiri, dan peduli terhadap lingkungan. Kebanyakan peserta didiknya masih berprilaku yang kurang baik dilingkungan sekolah. Simpulan penelitian ini adalah nilai moral yang ditanamkan oleh guru kepada peserta didik di SD Negeri Kuta Simboling belum dilaksanakan dengan baik, karena masih ada nilai moral yang belum dikembangkan yaitu nilai religius, peduli sosial, demokrasi, dan tanggung jawab. Usaha yang diupayakan oleh guru dalam menanamkan nilai moral pada peserta didik dilakukan dengan cara membangun komunikasi yang dekat dengan wali murid serta memberikan nasehat, bimbingan, dan mencontohkan akan prilaku yang baik pada peserta didik di sekolah.
Ahsan.2016. Penerapan Nilai Peduli Sosial di SD Negeri Kotagede 5 Yogyakarta. Jurnal pendidikan, Vol. 12-20 Edisi ke-5 2016. Ali, Zainudin. 2017. PAI. Jakartra: PT. Bumi Aksara. Aunillah, Nurla Isna. 2011. Pembelajaran Moral di Sekolah. Yogyakarta. Laksana. Hasbullah.2009. Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Ibda, Fatimah. 2002. Penanaman Moral Melalui Mapel PKn dan PAI. Jurnal Ilmiah Vol XII. No 2. (online). Diakses 26 Mei 2019 Sayektiningsih, dkk. 2017. Mengembangkan Nilai karakter dalam PKn di MAN Klaten. Jurnal Manajemen Pendidikan, Vol. 12. No2, Juli 2017 : 228-238. Siswoyo, Dwi, dkk. 2005. Psikologi Anak-Anak. Jakarta: Rajawali Zuriah, Nurul. 2007. Pendidikan Moral & Etika dalam Perpektif Perkembangan. Malang: Bumi Aksara.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa: Elementary Education Research Organized by Universitas Syiah Kuala Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Syiah KualaWebsite : http://jim.unsyiah.ac.id/pgsd This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License. |