Tingkatan Norma dalam Mayarakat, Beserta Contoh dan Sanksinya /Jose Andreas Mardjo Show Norma terbentuk agar hubungan antar manusia dalam suatu masyarakat bisa terjalin sebagaimana yang diharapkan demi tercapainya pemenuhan kebutuhan manusia. Terdapat tingkatan norma yang kekuatan mengikatnya lemah, namun ada juga yang kuat mengikatnya. Lantas bagaimana tingkatan norma di masyarakat? dan bagaimana contoh norma dalam masyarakat? serta apa sanksi jika seseorang melanggar norma tersebut? Baca Juga: Catat! Ini Jadwal Siaran Langsung Laga Persahabatan Timnas Indonesia Dalam artikel ini akan dijelaskan mengenai tingkatan norma dalam mayarakat, beserta contoh dan sanksinya. >1. Cara (usage) Contoh norma dalam bentuk cara: Cara berpakaian, makan sambil berdiri, dandan berlebihan, membuang sampah. Sanksi: mendapat sanksi dari masyarakat berupa celaan/teguran. 2. Kebiasaan (folksway)
Ilustrasi norma tata cara KOMPAS.com – Kehidupan manusia memang tidak bisa lepas dari berbagai aturan yang ada di masyarakat. Hal-hal sederhana seperti cara berbuat sesuatupun juga diatur di dalam masyarakat. Tujuannya agar perbuatan setiap anggota masyarakat senantiasa sesuai dengan tata cara yang berlaku di dalam masyarakat. Aturan yang mengatur masalah ini adalah norma tata cara. Dilansir dari buku Pengantar Ringkas Sosiologi: Pemahaman Fakta dan Gejala Permasalahan Sosial (2020) karya Elly M. Setiadi, norma tata cara adalah kebiasaan-kebiasaan yang berlaku sebagai produk dari hubungan antar individu di dalam masyarakat. Norma tata cara atau disebut juga usage berhubungan dengan perilaku pribadi seorang individu dalam masyarakat. Baca juga: Norma Kesusilaan: Definisi dan Peran Dalam buku Kamus Sosiologi (2012) karya Agung Tri Haryanta dan Eko Sujatmiko, dijelaskan bahwa norma tata cara memiliki daya ikat yang sangat lemah dibandingkan dengan norma-norma yang lain. Hal ini disebabkan karena pelanggaran terhadap norma tata cara hanya menimbulkan sanksi berupa penilaian tidak pantas atau dianggap kurang sopan oleh anggota masyarakat lainnya. Bisa diartikan bahwa sanksi yang diperoleh apabila melanggar norma ini tidak terlalu berat. Meskipun tidak terlalu berat, apabila seorang anggota masyarakat melakukan pelanggaran terhadap norma ini secara terus menerus. Bisa saja masyarakat bakal mengasingkan atau mengucilkan orang tersebut karena dianggap memiliki perilaku yang buruk. Baca juga: Norma Agama: Definisi dan Fungsi
Ilustrasi. KOMPAS.com - Untuk mewujudkan nilai sosial yang ideal, masyarakat menciptakan aturan-aturan yang disebut norma, yang membatasi perilaku manusia dalam kehidupan bersama. Agar hubungan antarmanusia dalam suatu masyarakat terlaksana sesuai yang diharapkan, maka diciptakan norma-norma yang mempunyai kekuatan mengikat. Kekuatan mengikat norma berbeda-beda, terdapat norma yang kekuatan mengikatnya lemah, tetapi ada juga yang kuat mengikatnya. Baca juga: Pengertian Lembaga Sosial Ada 4 norma yang berlaku di masyarakat beserta sanksinya yakni norma cara, norma kebiasaan, norma tata kelakuan, dan norma adat istiadat. Persamaan norma tersebut adalah mempunyai dasar yang sama, yaitu memberikan petunjuk bagi tingkah laku seseorang yang hidup di dalam masyarakat. Sementara perbedaannya:
Berikut penjelasannya: Norma cara (usage)Norma cara terlihat pada perbuatan individu dalam masyarakat. Sanksi bila melakukan penyimpangan dalam norma cara berupa celaan, tidak akan mendapatkan hukuman berat. Contoh, membuang sampah sembarangan. Jika seseorang membuang sampah sembarangan akan mendapat celaan karena melakukan tindakan tidak sesuai pada tempatnya. Contoh lain adalah, apabila seseorang berpakaian kurang pantas akan mendapat sanksi berupa teguran saja. Norma kebiasaan (folksway)Norma kebiasaan adalah perbuatan yang dilakukan secara berulang-ulang dalam bentuk yang sama. Sanksi sosial bila melanggar norma kebiasaan berupa teguran. Ada beberapa macam norma yang berlaku dalam masyarakat, salah satunya adalah norma agama. Norma tersebut dirancang untuk menghindari konflik akibat perbedaan kepentingan. Norma yang berlaku harus ditaati oleh masyarakat tanpa terkecuali. Apabila melanggar, masyarakat akan dijatuhi sanksi. Sanksi tersebut berbeda-beda, tergantung dengan jenis normanya. Lantas, apa saja contoh pelanggaran norma agama dan seperti apa sanksinya? Sebelum membahasnya, simak pengertian norma agama di bawah ini. Ilustrasi norma agama.. Foto: Getty ImagesMenurut Aa Nurdiaman dalam buku Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara, norma agama adalah rangkaian aturan yang bersumber dari perintah Tuhan Yang Maha Esa. Norma agama juga bisa didefinisikan sebagai ajaran atau kaidah suatu agama yang sifatnya mutlak. Pada dasarnya, norma agama tidak hanya mengatur hubungan antara manusia dengan manusia lain. Namun juga mengurus hubungan antara manusia dan Tuhan serta manusia dan makhluk ciptaan Tuhan lainnya. Mengutip buku Sosiologi Jilid 1 karangan Kun Maryati, mereka yang mematuhi norma agama akan mendapatkan keselamatan di akhirat. Sementara itu, mereka yang melanggar akan dijatuhi hukuman di akhirat. Ilustrasi norma agama. Foto: ShutterstockContoh Pelanggaran Norma AgamaMengutip buku Pendidikan Kewarganegaraan: Kecakapan Berbangsa dan Bernegara, ada banyak contoh pelanggaran norma agama, antara lain:
Adapun contoh norma agama yang harus dipatuhi, yaitu:
Norma merupakan aturan hidup yang harus dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari, sehingga masyarakat dapat hidup bersama dengan aman dan tenteram. Norma dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu norma formal dan nonformal. Norma formal biasanya berasal dari institusi resmi. Kebanyakan norma formal merupakan aturan tertulis dan berasal dari negara. Misalnya, surat keputusan hingga peraturan daerah. Sementara itu, norma nonformal biasanya tidak tertulis dan jumlahnya lebih banyak dari norma formal. Norma ini berupa aturan di masyarakat. Contohnya pantangan tertentu, aturan keluarga, dan adat istiadat. Menurut Kun Maryati dalam buku Sosiologi Jilid 1, norma dapat dibedakan menjadi beberapa tingkatan, yakni: Cara atau usage merupakan norma yang paling lemah daya ikatnya. Sebab, mereka yang melanggar hanya mendapatkan saksi sosial dari masyarakat, seperti cemooh atau ejekan. Contoh: Etika tidak bersendawa di tempat umum. Folkways atau kebiasaan cenderung lebih kuat dibanding usage. Contoh: Kebiasaan menghormati orang yang lebih tua, menggunakan tangan kanan ketika memberikan sesuatu. Tata kelakuan atau mores adalah aturan yang sudah diterima masyarakat dan dijadikan alat pengawas oleh masyarakat kepada anggotanya, baik sadar ataupun tidak sadar. Mereka yang melanggar akan mendapatkan sanksi berat. Mulai dari diarak depan umum hingga dirajam. Contoh: Larangan berzina. |