Contoh pasar tradisional di Indonesia

Pasar Tradisional Riwayatmu Kini

Jumat, 21 Mei 2021 | 16:10 WIB
|Penulis :
DT Waluyo
, Redaktur :Ahmed Kurnia
Contoh pasar tradisional di Indonesia

Kendal, InfoPublik -Pasar tradisional, sejauh ini menjadi wadah bagi kegiatan masyarakat dalam melakukan perdagangan yang bertujuan sebagai pondasi dasar perekonomian suatu wilayah. Di sana para petani/nelayan melakukan jual beli hasil bumi secara langsung. Pasar tradisional ini biasanya dikelola oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, Swasta, BUMN dan BUMD.

Begitu pentingnya peran pasar tradisional dalam perekonomian, pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), terus berupaya melakukan revitalisasi 5000 pasar tradisional yang usianya sudah lebih dari 25 tahun dan atau sudah rusak/terbakar. Selain untuk menghidupkan ekonomi para pedagang kecil, juga agar eksistensinya tidak tergeruspasar modern dan sektor digital yang dikelola oleh sektor privat.

Penyediaan pasar tradisional, demikian penjelasanMenteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rilis Jumat (21/5/2021),sangat penting demi melancarkan pemulihan ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Pembangunan infrastrktur pasar ini, juga sebagai bentuk hadirnya pemerintah bagi masyarakat.

Rehabilitasi pasar oleh Kementerian PUPR ini merupakan amanat Peraturan Presiden (Perpres) No.43 Tahun 2019 tentang Pembangunan, Rehabilitasi, atau Renovasi Pasar Rakyat, Prasarana Perguruan Tinggi, Perguruan Tinggi Keagamaan Islam, dan Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Mengutip data Badan Pusat Statistik (BPS) pasar tradisional di Indonesia berjumlah 14.182unit. Angka ini jauh lebih besar dibanding toko modern sebanyak 1.131 unit maupun pusat perbelanjaan sebanyak 708 unit.

Adapun persebaran pasar tradisional terbanyak terdapat di Jawa Timur (1.823 unit), Jawa Tengah (1.482 unit), dan Sulawesi Selatan (940 unit). Sedangkan daerah yang paling sedikit memiliki pasar tradisional adalah Kepulauan Bangka Belitung (54 unit), Kepulauan Riau (55 unit ), dan Kalimantan Utara/Kaltara (57 unit).

Hingga Mei 2021 ini, Kementerian PUPR telah selesai melakukan rehabilitasi terhadap 7 (tujuh) pasar, dari target 14 pasar hingga tahun 2024. Antara lain, Pasar Pagi Kaliwungu, Pasar Klewer Timur Surakarta, Pasar Benteng Pancasila Mojokerto, Pasar PON Trenggalek, Pasar Legi Ponorogo, Pasar Renteng Lombok Tengah, dan Pasar Pariaman.

Di Indonesia, saat ini terdapat 13.450 pasar tradisional. Lokasinya tersebar di seluruh penjuru tanah air. Dari jumlah tersebut menampung sebanyak 12,6 juta pedagang belum termasuk para pemasok barang serta pengelola pasar.

Konsep pembangunan pasar disesuaikan dengan keselarasan lingkungan yang mempertahankan nilai-nilai kearifan lokal. Seluruh kegiatan mulai dari tahap perencanaan hingga pembangunan melibatkan Pemerintah Daerah," jelas Menteri Basuki.

Sebagai contoh adalahpembangunan Pasar Pagi Kaliwungu di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah pada tahun 2020. Pasar Pagi Kaliwungu yang berlokasi dekat perbatasan Kota Semarang ini telah beroperasi secara penuh sejak selesai direvitalisasi tahun lalu. Pasar yang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 32,57 miliar memiliki luas lahan 16 ribu m2 dan luas bangunan 9,9 ribu m2 dengan 2 lantai (hanya kantor pengelola), serta dapat menampung sebanyak 997 unit kios dan los pedagang dengan berbagai komoditi yang dijualnya.

Pasar yang sebelumnya sempat terbakar ini dibangun dengan konsep Bangunan Gedung Hijau (BGH) dengan sebuah kubah mesjid sebagai ciri khasnya. Design landmark tersebut menandakan bahwa Kendal sebagai salah satu kota santri di Provinsi Jawa Tengah. Dengan konsep tersebut diharapkan para pedagang yang sempat relokasi di perempatan Sekopek Kaliwungu merasa lebih nyaman dan bangga memilikinya ketika kembali ke sana.

Fasilitas pada pasar rakyat ini sudah sangat lengkap dan modern di antaranya, CCTV, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), Ruang Laktasi, Taman Bermain Anak, Mushola, Kamar Mandi, Alat Pemadam Api Ringan (APAR), dan Genset serta Hydrant Box Indoor maupun Outdoor.

"Pekerjaan ini seluruhnya telah diselesaikan pada Juni 2020 dan diserahkelolakan pemanfaatannya kepada Pemerintah Kabupaten Kendal pada Juli 2020 dan saat ini sudah terisi lebih dari 1.000 pedagang. Ini merupakan wujud dukungan Kementerian PUPR untuk Pemulihan Ekonomi Nasional di tengah masa pandemi COVID-19." demikian dituturkan Iwan Suprijanto, Direktur Prasarana Strategis, Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR.

Dalam proses konstruksinya, pasar ini dikerjakan oleh PT. Kokoh Prima Perkasa PT.Artadinata Azzahra Sejahtera (KSO) sebagai Kontraktor Pelaksana, PT. Riau Multi Cipta Dimensi sebagai Konsultan Manajemen Konstruksi serta CV. Ardi Permana Putra sebagai Konsultan Perencana.(*)

Ilustrasi Aktivitas di Pasar Pagi Kaliwungu, Kendal, hasil revitalisasi Kementerian PUPR (Dok. Kementerian PUPR)

1540 Kali

Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber InfoPublik.id