Article Information
Issue : Vol 1, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Dharmawangsa
Ada banyak ulama yang berbeda pendapat dalam mendefinisikan tentang asbab an-Nuzul, diantaranya Az-Zarqani, Ash-Shabuni, Shubhi Shaleh dan Manna’ Khalil Al-Qattan.Akan tetapi Kendatipun redaksi pendifinisian di atas sedikit berbeda, semuanya menyimpulkan bahwa asbab an-nuzul adalah kejadian atau peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat Alquran, dalam rangka menjawab, menjelaskan, dan menyelesaikan masalah-masalah yang timbul dari kejadian tersebut. Asbab an-nuzul merupakan bahan sejarah yang dapat di pakai untuk memberikan keterangan terhadap turunnya ayat Alquran dan memberinya konteks dalam memahami perintah-perintahnya. Sudah tentu bahan-bahan ini hanya melingkupi peristiwa pada masa al-qur’an masih turun (ashr at-tanzil). Dari segi jumlah sebab dan ayat yang turun, asbab an-nuzul dapat kita bagi kepada; Ta’addud Al-Asbab Wa Al-Nazil Wahid danTa’adud an-nazil wa al-asbab wahid.Ungkapan-ungkapan atau redaksi yang di gunakan oleh para sahabat untuk menunjukkan turunnya al-qur’an tidak selamanya sama. Redaksi itu secara garis besar dikelompokkan dalam dua kategori yaitu Sarih (jelas) dan Muhtamilah (masih kemungkinan atau belum pasti).Asbab an-nuzul mempunyai arti penting dalan menafsirkan al-qur’an. Seseorang tidak akan mencapai pengertian yang baik jika tidak memahami riwayat asbab an-nuzul suatu ayat. Pemahaman asbab an-nuzul akan sangat membantu dalam memahami konteks turunnya ayat. Ini sangat penting untuk menerapkan ayat-ayat pada kasus dan kesempatan yang berbeda. Peluang terjadinya kekeliruan akan semakin besar jika mengabaikan riwayat asbab an-nuzul. View Original Download PDF Asbābun Nuzūl (Arab: اسباب النزول, Sebab-sebab Turunnya (suatu ayat)) adalah ilmu Al-Qur'an yang membahas mengenai latar belakang atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan. Pada umumnya, Asbabun Nuzul memudahkan para Mufassir untuk menemukan tafsir dan pemahaman suatu ayat dari balik kisah diturunkannya ayat itu. Selain itu, ada juga yang memahami ilmu ini untuk menetapkan hukum dari hikmah di balik kisah diturunkannya suatu ayat.[1] Ibnu Taimiyyah mengemukakan bahwa mengetahui Asbabun Nuzul suatu ayat dapat membantu Mufassir memahami makna ayat. Pengetahuan tentang Asbabun Nuzul suatu ayat dapat memberikan dasar yang kukuh untuk menyelami makna suatu ayat Al-Qur’an.[2]
23.08
Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, “orang-orang Quraisy mendatangi orang-orang Yahudi dan bertanya kepada mereka, apa tanda-tanda yang dibawa Musa kepada kalian?” orang-orang Yahudi itu menjawab “Tongkat dan tangan yang putih bagi orang-orang yang melihatnya.” Lalu orang-orang Quraisy itu mendatangi orang-orang Nasrani, lalu bertanya kepada mereka, “apa tanda-tanda yang diperlihatkan Isa?.” Mereka menjawab, “Dia dulu menyembuhkan orang yang buta, orang yang sakit kusta dan menghidupkan orang mati.” Lalu mereka mendatangi Nabi SAW. lalu berkata kepada beliau, “Berdoalah kepada Tuhanmu untuk mengubah bukit shafa menjadi emas untuk kami.” Lalu beliau berdoa, maka turunlah firman Allah (Q.S Ali Imran 190) ini. Setelah Tuhan menunjukkan orang-orang munafik dan Yahudi yang suka sekali dipuji dalam hal yang tidak pernah mereka kerjakan, dan diambil pula hal yang demikian jadi I‟tibar bagi umat Muhammad SAW. Pada penutupnya Allah memberi peringatan kepada manusia agar tidak terperdaya dengan tipuan dunia yang sementara.Sebagai seorang mukmin selain mengejar perkara dunia (kebendaan) hendaklah disediakan waktu untuk hidup kerohanian.Kejadian yang terjadi di masa lampau sesuai dengan zamannya.Nabi Musa dengan mukjizat tongkatnya atas kehendak Allah mampu membelah lautan.Nabi Isa mampu menyembuhkan orang sakit kusta hingga menghidupkan orang yang sudah meninggal.Sekarang tiba masanya untuk berpikir melihat alam, supaya dapat melihat bahwa semuanya itu penuh dengan mukjizat Ilahi. Ayat ini mengajak mereka agar memikirkan langit dan bumi tentang kejadiannya. Hal-hal yang menakjubkan di dalamnya, seperti bintang-bintang, bulan dan matahari serta peredarannya, laut, gunung-gunung, pohon-pohon, buah-buahan, binatang-binatang, barang tambang dan sebagainya yang terdapat di alam semesta ini. Sumber:
Related Posts :Sebelum membahas tentang contoh asbabun nuzul, alangkah baiknya jika kita memahami artinya terlebih dahulu. Asbabun nuzul berasal dari 2 kata, yaitu azbabun dan nuzul. Azbabun memiliki arti sebab atau karena, sedangkan nuzul artinya turun. Jika kedua kata tersebut digabungkan menjadi asbabun nuzul, maka artinya sebab-sebab turunnya ayat Alquran. Asbabun nuzul terdiri atas 2 macam, yaitu dalam bentuk peristiwa dan dalam bentuk pertanyaan. Contoh Asbabun Nuzul dalam Bentuk PeristiwaContoh asbabun nuzul dalam bentuk peristiwa yaitu berupa pertengkaran. Peristiwa berupa pertengkaran, seperti adanya perselisihan dari suku Aus dan segolongan dari suku Khasraj. Adanya peristiwa tersebut menyebabkan turunnya ayat Alquran surat Ali-imran ayat 100. Ada pun arti dari surat Ali-imran ayat 100 yaitu: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu mengikuti sebahagian dari orang-orang yang diberi Al-Kitab, niscaya mereka akan mengembalikan kamu menjadi orang kafir sesudah kamu beriman”.(QS.Ali’Imran: 100). Contoh asbabun nuzul dalam bentuk peristiwa selanjutnya yaitu berupa kesalahan yang serius. Peristiwa berupa kesalahan, seperti peristiwa seseorang yang mengimami sholat sedang dalam keadaan mabuk sehingga salah membaca surah Al Kafirun. Dari peristiwa tersebut maka menyebabkan turunnya ayat Alquran surat An-Nisa’ ayat 43. Ada pun arti dari surat An-Nisa’ ayat 43, yaitu: “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghampiri sholat sedang kamu dalam keadaan mabuk sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan…” (QS.An-Nisa’: 43). Contoh Asbabun Nuzul dalam Bentuk Pertanyaan Pertanyaan yang berhubungan dengan masa lalu. Salah satu pertanyaannya yaitu tentang Zulkarnain. Dari pertanyaan tersebut, maka turunlah ayat Alquran surat Al Kahfi ayat 83. Ada pun arti dari surat Al Kahfi ayat 83 yaitu: “Mereka akan bertanya kepadamu Muhammad tentang Zulkarnain, Katakanlah: “Aku akan bacakan cerita tentangnya”. (QS. Al Kahfi:83) Pertanyaan selanjutnya yaitu hal yang berhubungan dengan kejadian pada saat itu. Salah satu pertanyaannya yaitu tentang ruh. Dari pertanyaan tersebut, maka turunlah ayat Alquran surat Al Isra’ ayat 85. Ada pun arti dari surat Al Isra’ ayat 85 yaitu: “Dan mereka bertanya kepadamu tentang ruh, Katakanlah "Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, dan tidaklah kamu diberikan pengetahuan melainkan sedikit”. (QS. Al-Isra’:85) Terdapat berbagai arti dan contoh asbabun nuzul, di antara seperti ayat yang telah disebutkan di atas. Asbabun nuzul tentu bisa memberikan banyak manfaat bagi umat Muslim. Salah satu manfaat mengetahui asbabun nuzul yaitu dapat mengetahui hikmah rahasia yang terkandung dalam pengsyari’atan hukum dalam ayat Alquran.(ANG) |