Cara menjalin hubungan yang baik dan harmonis Antara manusia dengan Allah swt adalah dengan

Cara menjalin hubungan yang baik dan harmonis Antara manusia dengan Allah swt adalah dengan
Idul Fitri di berbagai belahan dunia. ©Reuters

TRENDING | 24 April 2021 10:09 Reporter : Mutia Anggraini

Merdeka.com - Agama Islam mengajarkan begitu banyak hal mengenai kehidupan dan kematian melalui Alquran. Salah satunya yakni mengenai kehidupan dan hubungan antar manusia di muka bumi. Manusia diciptakan untuk saling berinteraksi dan membutuhkan satu sama lain. Sebagaimana dalam firman Allah yang berbunyi,

“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah yang paling bertakwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Lagi Maha Mengenal.” (Q.S. Al Hujurat: 13).

Aturan mengenai interaksi sesama manusia ini lah yang kemudian disebut sebagai muamalah. Muamalah adalah contoh syariat Islam untuk memberikan rasa aman dan damai saat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan orang lain.

Ada banyak jenis dari muamalah yang seringkali dilakukan oleh banyak orang. Lantas, sebenarnya apa muamalah itu? Simak ulasan selengkapnya mengenai muamalah, jenis, hingga tujuannya yang berhasil dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.

2 dari 5 halaman

Muamalah adalah salah satu konsep ajaran yang dikenalkan untuk mengatur kehidupan manusia. Dalam syariat agama Islam, muamalah adalah suatu kegiatan yang mengatur tentang tata cara hidup sesama manusia untuk mencukupi kebutuhan dan ibadah sehari-hari.

Dalam menjalani kehidupan, manusia secara tidak langsung diperintahkan Allah SWT untuk saling tolong-menolong. Istilah dan aturan ini tak lain berkaca dari sebuah firman yang berbunyi sebagai berikut,

“Dan tolong-menolognlah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (Q.S Al Maidah: 2).

Secara bahasa, muamalah adalah saling berbuat. Artinya, manusia saling melakukan hal satu sama lain agar tercipta hubungan yang harmonis dan rukun. Sementara itu dalam etimologi, muamalah adalah istilah yang sama halnya dengan al-mufa’ala atau saling berbuat.

3 dari 5 halaman

Seiring berjalannya waktu, manusia senantiasa akan melakukan berbagai macam aktivitas untuk memenuhi kebutuhan hidup. Untuk itu, manusia pasti akan membutuhkan pertolongan orang lain. Aagar tak terjadi perselisihan lantaran hal tersebut, maka hal ini diatur sedemikian rupa sesuai syariat Islam.

Cara menjalin hubungan yang baik dan harmonis Antara manusia dengan Allah swt adalah dengan
©2021 AFP/ABDUL MAJEED

Adapun jenis-jenis dari muamalah adalah sebagai berikut,

1. Jual Beli

Jenis muamalah yang pertama adalah kegiatan jual beli. Hakikatnya, manusia tidak akan pernah bisa lepas dengan aktivitas jual beli untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Menurut syariat, kegiatan jual beli harus berlandaskan syarat seperti berakal sehat, transaksi sendiri, telah mencapai baligh, dan lain-lain.

2. Syirakh

Muamalah juga mengajarkan suatu istilah yang disebut dengan syirakh atau perjanjian kerjasama dari dua pihak untuk mendapatkan keuntungan satu sama lain. Hukumnya, syirakh merupakan proses percampuran dari beberapa bagian menjadi satu dan menghilangkan pembatas.

Syaratnya yakni barang halal, objek berupa pekerjaan serta modal, dan pelaku harus memiliki kecakapan yang cukup untuk mengelola keuangan dari kedua belah pihak. Di akhir kerjasama, pembagian keuntungan pun juga harus disesuaikan dengan perjanjian yang telah disepakati bersama.

4 dari 5 halaman

Jenis muamalah yang berikutnya yakni terdapat istilah utang piutang. Kegiatan ini merupakan penyerahan harta dan benda kepada orang yang terpercaya dengan catatan akan dikembalikan sesuai dengan kesepakatan. Biasanya, perjanjian mengenai utang piutang mencakup waktu hingga jumlah yang harus dikembalikan oleh pihak bersangkutan.

Dalam istilah utang piutang, ada hal yang harus dihindari yakni riba. Riba merupakan tindakan menggelembungkan bunga atau pinjaman. Dalam syariat Islam, riba adalah suatu hal yang tidak dianjurkan untuk dilakukan dalam kegiatan antar sesama manusia.

4. Sewa

Selain itu, ada istilah dalam muamalah yang lainnya yakni mengenai sewa menyewa barang atau harta. Syarat sahnya kegiatan sewa menyewa adalah barang atau harta yang disewakan menjadi sepenuhnya milik penyewa dalam kurun waktu tertentu, pihak bersangkutan harus berakal sehat, serta terdapat manfaat yang jelas.

5. Murabahah

Jenis muamalah yang terakhir adalah murabahah. Dalam syariat Islam, istilah murabahah diartikan sebagai transaksi atau pembayaran angsuran sesuai dengan kesepakatan sebelumnya.

Kegiatan tersebut diketahui secara langsung oleh pihak-pihak yang bersangkutan. Pihak di dalamnya wajib mengetahui secara jelas mengenai ketentuan saat mendapatkan keuntungan atau harga pokok pembelian.

5 dari 5 halaman

Tujuan muamalah tak lain untuk menciptakan hubungan yang rukun dan harmonis sesama manusia saat melakukan aktivitasnya di dunia. Sesuai perintah Allah SWT, manusia hendaknya selalu berbuat kebaikan dan berbagi kepada sesama manusia.

Cara menjalin hubungan yang baik dan harmonis Antara manusia dengan Allah swt adalah dengan
©2021 AFP/Asif HASSAN

Hubungan yang harmonis antar manusia tersebut merupakan salah satu bentuk ketaatan dan ketakwaan kepada Allah SWT. Selama menjalin hubungan yang baik antar sesama, manusia dianjurkan untuk senantiasa menjauhi segala larangannya dan tetap berada di jalan kebenaran. Meski tak dipungkiri, terdapat banyak godaan saat berinteraksi dengan orang lain untuk mencukupi kebutuhan hidup.

(mdk/mta)

UNAIR NEWS – Apa yang dipelajari di UKM kerohanian bukan hanya soal ketuhanan. Melainkan pula, tentang hidup bersama di masyarakat. Salah satu anggota UKM Budha Irene Sugiarto mengatakan, pelajaran ketuhanan tidak cukup sekadar menambah ilmu. Namun juga, mesti berbuat baik.

Dia mencontohkan, dalam agamanya, Buddha berasal dari bahasa sansekerta (Budh) yang berarti menjadi sadar, kesadaran sepenuhnya, bijaksana, dikenal, diketahui, mengamati,dan  mematuhi. Buddha sendiri berarti seseorang yang telah mencapai penerangan atau pencerahan sempurna dan sadar akan kebenaran kosmos serta alam semesta.

Dharma mengandung empat makna utama yaitu doktrin ; hak, keadilan, kebenaran ; kondisi ; barang yang kelihatan atau phenomena. Sehingga Buddha Dharma adalah suatu ajaran yang menggunakan hakekat kehidupan berdasarkan Pandangan Tenang yang dapat membebaskan manusia dari kesesatan atau kegelapan batin dan penderitaan yang disebabkan ketidakpuasan.

Buddha Dharma meliputi unsur-unsur agama, kebaktian, filosofi, psikologi, filsafah kebatinan, metafisika, tata susila, etika, dan sebagainya. Semua karakter luhur di atas tentu mesti diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari.

“Kami diajarkan untuk bisa menjadi seseorang yang bermanfaat bagi manusia dan makhluk-makhluk lainnya. Salah satu program kerja kami adalah baksos, ini merupakan salah satu contoh kepedulian terhadap lingkungan sekitar,” urai dia.

Pada kesempatan berbeda, Ketua UKM Kerohanian Islam Affan Muhammad Andalan mengutarakan, slogan kampus excellence with morality adalah simbol keseimbanga. Antara ranah akademik dan non akademik. Yang kalau ditelaah lebih lanjut (ketentuan dalam Statuta Universitas Airlangga, PP No. 30 Tahun 2014) ternyata moralitas yang dirujuk ialah yang berdasarkan nilai agama.

“Karena Islam adalah agama yang sempurna dan paripurna, maka tentu hubungan makhluk dengan pencipta dan hubungan makhluk dengan sesama makhluk sama-sama diatur. Itulah yang kami pelajari di UKM,” kata pria yang biasa disapa Affan tersebut.

Alquran menjelaskan, tujuan penciptaan manusia tak lain untuk beribadah kepada Tuhan. Di sisi lain, banyak pula ayat-ayat yang menyerukan agar bersikap baik atau akhlaqul karimah dengan sesame manusia, bahkan menjadi rahmat bagi semesta alam (rahmatan lil alamin).

Almarhum Prof. Dr. Kuntowijoyo mengatakan, pandangan yang ternyata sesuai dengan pemahaman Al-Quran surat Ali Imran ayat 110. Yakni, kepemimpinan profetik adalah kepemimpinan yang membawa misi humanisasi, liberasi, dan transendensi.

Yang pertama ialah “ta’muruna bil ma’ruf”, yang diartikan sebagai misi humanisasi yaitu misi yang memanusiakan manusia, mengangkat harkat hidup manusia, dan menjadikan manusia bertanggung jawab terhadap apa yang telah dikerjakan.

Yang kedua ialah “tanhauna‘anil Munkar ” yang diartikan sebagai misi liberasi. Yaitu, misi membebaskan manusia dari belenggu keterpurukan  dan ketertindasan. Yang ketiga ialah “ Tu’minuna Billah”, diartikan sebagai misi transedensi. Yaitu, manifestasi dari misi humanisasi dan liberasi yang diartikan sebagai kesadaran ilahiyah yang mampu menggerakkan hati dan bersikap ikhlas terhadap segala yang telah dilakukan.

“Kegiatan-kegiatan  kami diantaranya ada kajian-kajian keislaman, pembinaan baca Alquran dan peringatan hari besar Islam. Yang jelas, semua bersandar pada semangat Islam,” ungkap mahasiswa jurusan Ilmu Hukum itu.