Cara menghitung berapa lama balik modal

Ketika anda mempertimbangkan untuk bergabung menjadi mitra bisnis franchise, Anda mungkin bertanya-tanya berapa keuntungan yang akan diperoleh setiap bulan dan bagaimana dengan break even point (BEP) dari bisnis tersebut. Untuk meningkatkan peluang kesuksesan bisnis, Anda harus memperhitungkan semua hal tersebut mulai dari fixed cost hingga variable cost. Dengan mengetahui perhitungan tersebut maka anda dapat memastikan apakah bisnis yang dipilih bisa menjadi keputusan yang sangat tepat. Berikut ini cara menghitung keuntungan dan lama balik modal bisnis franchise.

  1. Biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah saat penjualan meningkat atau menurun. Contoh biaya tetap adalah sewa tempat, pajak properti, biaya utilitas, asuransi, telepon, dan biaya penggajian. Secara teknis, perhitungan break even poinn mendefinisikan biaya tetap sebagai biaya yang akan berlanjut, bahkan jika Anda mengalami kerugian sekalipun.

    Menghitung biaya tetap akan memberi Anda wawasan yang lebih baik tentang target keuntungan minimal yang harus diperoleh setiap bulan. Jika anda kesulitan menghitung biaya tetap, lakukan saja perhitungannya kasar. Biaya tetap ini akan memberikan masukan yang berguna untuk menghitung lamanya balik modal bisnis franchise

  2. Cara menghitung berapa lama balik modal

    Image source : smallbusinessdoctors.com

    Biaya tidak tetap adalah biaya yang awalnya tetap tetapi akan bertambah seiring dengan peningkatan penjualan. Contoh terbaik dari biaya tidak tetap adalah daftar gaji. Setiap bisnis membutuhkan jumlah minimal karyawan untuk mengoperasikan bisnis. Seiring dengan kenaikan penjualan ke titik tertentu, jumlah tenaga kerja harus ditingkatkan. Biaya variabel lainnya seperti persediaan bahan baku serta biaya operasional listrik dan air. Namun, satu-satunya biaya variabel yang akan digunakan adalah royalti karena biaya ini didasarkan pada persentase penjualan.

  3. Cara menghitung berapa lama balik modal

    Image source : wisegeek.com

    Biaya awal adalah biaya paket franchise yang harus dibayarkan pada saat pertama kali memilih untuk menjadi mitra bisnis franchise. Biaya awal mencakup biaya kerjasama atau paket fee, biaya sewa lahan dimuka, biaya survei, dan biaya pembukaan cabang baru. Jika pemilik waralaba mengikat anda untuk bekerjasama selama 5 tahun maka anda juga harus menyewa lahan selama 5 tahun. Selian itu ada juga biaya set up seperti biaya renovasi lokasi, pembelian rak, alat-alat elektronik dan perelngkapan pendukung lainnya seperti oven listrik, televisi, mesin, mesin kasir, kulkas, dan lainnya.

Contoh Perhitungan Kuntungan dan Lama Balik Modal Bisnis Franchise

Perhitungan berikut ini adalah contoh simulasi perhitungan untuk bisnis franchise ayam goreng tepung. Bisa jadi kenyataan dilapangan jauh lebih kecil atau bahkan jauh lebih besar dari perhitungan ini. Tergantung seberapa banyak konsumen yang akan membeli ayam goreng anda setiahp harinya. Semakin banyak konsumen anda maka keuntungan semakin besar dan lamanya waktu balik modal akan semakin cepat. Berikut rinciannya

Biaya investasi awal :

  • Franchise fee selama 5 tahun : 400 jt
  • Sewa ruko atau lahan : 400 – 500 jt
  • Perhitungan keuntungan
  • Omset = 5 jt/hari atau 150 jt/bulan
  • Harga bahan baku = 70% dari omset
  • Laba kotor = 45 jt/bulan
  • Biaya operasional listrik dan air = 5jt/bulan
  • Gaji karyawan : 6 orang x 2.2 jt = 13.2 jt

Biaya royalti perbulan:

  • < 100 jt sebesar 0%
  • 100 – 125 jt sebesar 1 %
  • 125 – 150 jt sebesar 2 %
  • 150 – 175 jt sebesar 3 %
  • 175 – 200 jt sebesar 4 %
  • > 200 jt sebesar 5%

Jadi dengan omset 150 jt/bulan maka biaya royalti yang dibayarkan : 4.5 juta/bulan.

Anda terikat kontrak selama 5 tahun dengan biaya awal sekitar 900 jt, itu berarti amortisasi biaya awal sebesar 900 jt / 60 bulan = 15 jt/bulan.

Namun perhitungan laba bersih yang anda peroleh setiap bulan adalah seperti berikut ini

Laba kotor – biaya operasional – gaji karyawan – royalti – amortisasi : 45 jt – 5 jt – 13.2 jt – 4.5 jt – 15 jt = 7.3 jt/bulan

Sedangkan untuk menghitung lamanya waktu balik modal atau BEP adalah seperti ini

BEP = biaya awal / (net income + amortisasi) = 900 jt / (7.3 + 15 jt) = 40.35 bulan atau 3.36 tahun

Dengan melakukan perhitungan di atas maka anda dapat mengetahui bahwa keuntungan baru benar-benar anda rasakan setelah lebih dari 3 tahun menjalankan bisnis franchise tersebut. Sedangkan masa kontrak selama 5 tahun, berarti Anda bisa merasakan keuntungan selama 2 tahun lamanya. Namun, jika omset bulanan Anda lebih rendah atau lebih besar maka perhitungannya akan berbeda.

(Visited 740 times, 1 visits today)

Inilah panduan cara menghitung balik modal atas investasi bisnis yang akan anda lakukan untuk mendirikan usaha bisnis. Analisis dan evaluasi balik modal ini perlu disiapkan dengan baik. Hal ini bermanfaat agar investasi yang akan anda lakukan bisa tumbuh kembang sesuai dengan yang diharapkan.

Cara menghitung berapa lama balik modal
Cara menghitung balik modal investasi bisnis

Langkah pertama cara menghitung balik modal investasi. Lakukan analisis kelayakan usaha bisnis untuk perhitungan awal. Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran besar, apakah usaha bisnis yang ingin anda jalani akan memberikan keuntungan atau tidak. Dengan menggunakan instrumen analisis kelayakan usaha, anda bisa memprediksi seberapa banyak keuntungan yang akan diperoleh secara rutin.
Dari hasil analisis keayakan usaha, anda juga dapat memperkirakan berapa lama modal kerja yang diinvestasikan di dalam suatu usaha bisnis akan kembali. Di dalam ilmu investasi keuangan biasa disebut dengan Return On Investment (ROI).

Pada alinea berikut ini akan diuraikan beberapa istilah dan elemen-elemen yang membentuk sebuah Analisis Kelayakan Usaha secara sederhana. Analisis kelayakan usaha merupakan cara menghitung balik modal investasi.

Besaran dana Investasi. Lakukan sebuah analisis kelayakan usaha secara sederhana. Hal ini biasa dimulai dengan uraian atau deskripsi singkat tentang besarnya nilai Investasi atau Modal yang akan ditanamkan di usaha bisnis.

Perlu digarisbawahi, bahwa anda jangan menyamakan dana investasi dengan biaya usaha bisnis. Dana Investasi merupakan dana yang hanya anda keluarkan sekali saja. Dana Invstasi tidak berhubungan langsung dengan biaya kegiatan rutin usaha bisnis.

Cara Menghitung PBP (Pay Back Periode) – Setelah dipertemuan sebelumnya telah membahas secara lengkap tentang Cara Menghitung Break Event Point, maka untuk sekarang ini akan saya jelaskan tentang Rumus PBP (Pay Back Periode) karena tidak bisa dipungkiri bahwa didalam suatu Bisnis Usaha antara Break Event Point (BEP) dan Pay Back Periode (PBP) ini sangatlah penting sekali sehingga kalian sebagai Pengusaha baik itu Pengusaha Besar maupun Pengusaha yang masih Kecil, harus benar – benar memahami tentang BEP dan PBP ini.

Untuk Pengertian PBP (Pay Back Periode) ialah jangka waktu dari pengembalian Modal dlm suatu Usaha Bisnis, dimana periode pengembalian dlm jangka Waktu tertentu yg menentukan terjadinya suatu Cash In Flow (Arus Penerimaan) yg secara Kumulatif itu sama dengan Jumlah Investasi didalam Suatu Usaha Bisnis sehingga Pay Back Periode ini berguna untuk menunjukkan berapa lama atau dlm berapa tahun Suatu Investasi (Modal) Usaha itu akan bisa kembali, dan hal ini lah yang akan dituliskan Rumus PBP (Pay Back Periode) nya supaya kalian bisa menghitung sendiri.

Oleh karena itu untuk Fungsi – Fungsi Pay Back Periode (PBP) ini antara lain digunakan untuk mengetahui Jangka Waktu yg dibutuhkan dalam pengembalian Investasi (Modal) Usaha dengan Resiko baik Resiko Besar maupun Resiko Sulit. Pay Back Periode ini juga bisa dipakai untuk menilai Dua Proyek Investasi yg memiliki Rate Of Return dan Resiko yg sama sehingga bisa dipilih Investasi (Modal) Usaha yang jangka waktu pengembaliannya lebih cepat dan Pay Back Periode cukup sederhana untuk memilih suatu Usul – Usul Investasi.

Rumus PBP dan Cara Menghitung PBP Secara Lengkap

Cara menghitung berapa lama balik modal

Setelah kalian cukup memahami tentang Pay Back Periode (PBP) ini, maka sekarang tiba saatnya untuk kalian mengetahui tentang Rumus Pay Back Periode dan Cara Menghitung Pay Back Periode dalam suatu Bisnis Usaha dan Bisnis Dagang. Dan Rumus PBP sudah dibuatkan dibawah ini :

PBP = Penanaman Modal (Total Investasi) / Laba Per Bulan

Contoh Soal Mencari Nilai PBP (Pay Back Periode)

Dibawah ini telah saya buatkan pula salah satu Contoh Kasus Untuk Mencari Nilai PBP dari Usaha Dagang Ayam Goreng dengan Rincian sebagai berikut :

Rp. 5000 Harga Produksi

Rp. 10.000 Harga Jual

Rp. 1.500.000 Biaya Gaji Pegawai

Rp. 10.000.000 Biaya Sewa Tempat

Rp. 50.000.000 Investasi Dana (Modal Usaha)

Rp. 500.000 Biaya Lain – Lain

* Target Minimal Penjualan Per Hari sebanyak 30 Piring.

Jawabannya : 

= 30 Piring x Rp. 10.000 (Harga Jual) x 30 Hari ( 1 Bulan)

= 300.000 x 30 Hari

= 9.000.000 (Omset 1 Bulan)

Nilai Pay Back Periode :

PBP = Modal Awal (Investasi Awal) / Omset 1 bulan

PBP = 50.000.000 / 9.000.000

PBP = 5.5 Bulan

Sehingga Pay Back Periode atau Investasi Awal suatu Usaha Dagang Ayam Goreng tersebut akan tercapai selama 5.5 Bulan, dengan Omset Satu Bulan Minimal 9 Juta Rupiah. Sangat gampang sekali bukan dalam menghitung Nilai Pay Back Periode didalam suatu Usaha Bisnis dan Usaha Dagang, untuk sekarang ini kalian bisa menghitung sendiri kapan Modal Usaha kalian bisa kembali didalam Usaha Bisnis kalian.

Mungkin cukup sekian pembahasan tentang Rumus dan Cara Mencari PBP (Pay Back Periode) kepada kalian para Pembaca dan Para Pengusaha Bisnis maupun Usaha Dagang yang ada di Indonesia. Semoga saja pembahasan kali ini tentang Pay Back Periode dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca di Laman Website Rumus Rumus ini.