Ketika anda mempertimbangkan untuk bergabung menjadi mitra bisnis franchise, Anda mungkin bertanya-tanya berapa keuntungan yang akan diperoleh setiap bulan dan bagaimana dengan break even point (BEP) dari bisnis tersebut. Untuk meningkatkan peluang kesuksesan bisnis, Anda harus memperhitungkan semua hal tersebut mulai dari fixed cost hingga variable cost. Dengan mengetahui perhitungan tersebut maka anda dapat memastikan apakah bisnis yang dipilih bisa menjadi keputusan yang sangat tepat. Berikut ini cara menghitung keuntungan dan lama balik modal bisnis franchise. Show
Contoh Perhitungan Kuntungan dan Lama Balik Modal Bisnis FranchisePerhitungan berikut ini adalah contoh simulasi perhitungan untuk bisnis franchise ayam goreng tepung. Bisa jadi kenyataan dilapangan jauh lebih kecil atau bahkan jauh lebih besar dari perhitungan ini. Tergantung seberapa banyak konsumen yang akan membeli ayam goreng anda setiahp harinya. Semakin banyak konsumen anda maka keuntungan semakin besar dan lamanya waktu balik modal akan semakin cepat. Berikut rinciannya Biaya investasi awal :
Biaya royalti perbulan:
Jadi dengan omset 150 jt/bulan maka biaya royalti yang dibayarkan : 4.5 juta/bulan. Anda terikat kontrak selama 5 tahun dengan biaya awal sekitar 900 jt, itu berarti amortisasi biaya awal sebesar 900 jt / 60 bulan = 15 jt/bulan. Namun perhitungan laba bersih yang anda peroleh setiap bulan adalah seperti berikut ini Laba kotor – biaya operasional – gaji karyawan – royalti – amortisasi : 45 jt – 5 jt – 13.2 jt – 4.5 jt – 15 jt = 7.3 jt/bulan Sedangkan untuk menghitung lamanya waktu balik modal atau BEP adalah seperti ini BEP = biaya awal / (net income + amortisasi) = 900 jt / (7.3 + 15 jt) = 40.35 bulan atau 3.36 tahun Dengan melakukan perhitungan di atas maka anda dapat mengetahui bahwa keuntungan baru benar-benar anda rasakan setelah lebih dari 3 tahun menjalankan bisnis franchise tersebut. Sedangkan masa kontrak selama 5 tahun, berarti Anda bisa merasakan keuntungan selama 2 tahun lamanya. Namun, jika omset bulanan Anda lebih rendah atau lebih besar maka perhitungannya akan berbeda. (Visited 740 times, 1 visits today)
Inilah panduan cara menghitung balik modal atas investasi bisnis yang akan anda lakukan untuk mendirikan usaha bisnis. Analisis dan evaluasi balik modal ini perlu disiapkan dengan baik. Hal ini bermanfaat agar investasi yang akan anda lakukan bisa tumbuh kembang sesuai dengan yang diharapkan. Cara menghitung balik modal investasi bisnisLangkah pertama cara menghitung balik modal investasi. Lakukan analisis kelayakan usaha bisnis untuk perhitungan awal. Analisis ini dilakukan untuk memberi gambaran besar, apakah usaha bisnis yang ingin anda jalani akan memberikan keuntungan atau tidak. Dengan menggunakan instrumen analisis kelayakan usaha, anda bisa memprediksi seberapa banyak keuntungan yang akan diperoleh secara rutin. Pada alinea berikut ini akan diuraikan beberapa istilah dan elemen-elemen yang membentuk sebuah Analisis Kelayakan Usaha secara sederhana. Analisis kelayakan usaha merupakan cara menghitung balik modal investasi. Besaran dana Investasi. Lakukan sebuah analisis kelayakan usaha secara sederhana. Hal ini biasa dimulai dengan uraian atau deskripsi singkat tentang besarnya nilai Investasi atau Modal yang akan ditanamkan di usaha bisnis. Perlu digarisbawahi, bahwa anda jangan menyamakan dana investasi dengan biaya usaha bisnis. Dana Investasi merupakan dana yang hanya anda keluarkan sekali saja. Dana Invstasi tidak berhubungan langsung dengan biaya kegiatan rutin usaha bisnis.
Cara Menghitung PBP (Pay Back Periode) – Setelah dipertemuan sebelumnya telah membahas secara lengkap tentang Cara Menghitung Break Event Point, maka untuk sekarang ini akan saya jelaskan tentang Rumus PBP (Pay Back Periode) karena tidak bisa dipungkiri bahwa didalam suatu Bisnis Usaha antara Break Event Point (BEP) dan Pay Back Periode (PBP) ini sangatlah penting sekali sehingga kalian sebagai Pengusaha baik itu Pengusaha Besar maupun Pengusaha yang masih Kecil, harus benar – benar memahami tentang BEP dan PBP ini. Untuk Pengertian PBP (Pay Back Periode) ialah jangka waktu dari pengembalian Modal dlm suatu Usaha Bisnis, dimana periode pengembalian dlm jangka Waktu tertentu yg menentukan terjadinya suatu Cash In Flow (Arus Penerimaan) yg secara Kumulatif itu sama dengan Jumlah Investasi didalam Suatu Usaha Bisnis sehingga Pay Back Periode ini berguna untuk menunjukkan berapa lama atau dlm berapa tahun Suatu Investasi (Modal) Usaha itu akan bisa kembali, dan hal ini lah yang akan dituliskan Rumus PBP (Pay Back Periode) nya supaya kalian bisa menghitung sendiri. Oleh karena itu untuk Fungsi – Fungsi Pay Back Periode (PBP) ini antara lain digunakan untuk mengetahui Jangka Waktu yg dibutuhkan dalam pengembalian Investasi (Modal) Usaha dengan Resiko baik Resiko Besar maupun Resiko Sulit. Pay Back Periode ini juga bisa dipakai untuk menilai Dua Proyek Investasi yg memiliki Rate Of Return dan Resiko yg sama sehingga bisa dipilih Investasi (Modal) Usaha yang jangka waktu pengembaliannya lebih cepat dan Pay Back Periode cukup sederhana untuk memilih suatu Usul – Usul Investasi. Rumus PBP dan Cara Menghitung PBP Secara LengkapSetelah kalian cukup memahami tentang Pay Back Periode (PBP) ini, maka sekarang tiba saatnya untuk kalian mengetahui tentang Rumus Pay Back Periode dan Cara Menghitung Pay Back Periode dalam suatu Bisnis Usaha dan Bisnis Dagang. Dan Rumus PBP sudah dibuatkan dibawah ini : PBP = Penanaman Modal (Total Investasi) / Laba Per Bulan Contoh Soal Mencari Nilai PBP (Pay Back Periode) Dibawah ini telah saya buatkan pula salah satu Contoh Kasus Untuk Mencari Nilai PBP dari Usaha Dagang Ayam Goreng dengan Rincian sebagai berikut : Rp. 5000 Harga Produksi Rp. 10.000 Harga Jual Rp. 1.500.000 Biaya Gaji Pegawai Rp. 10.000.000 Biaya Sewa Tempat Rp. 50.000.000 Investasi Dana (Modal Usaha) Rp. 500.000 Biaya Lain – Lain * Target Minimal Penjualan Per Hari sebanyak 30 Piring. Jawabannya : = 30 Piring x Rp. 10.000 (Harga Jual) x 30 Hari ( 1 Bulan) = 300.000 x 30 Hari = 9.000.000 (Omset 1 Bulan) Nilai Pay Back Periode : PBP = Modal Awal (Investasi Awal) / Omset 1 bulan PBP = 50.000.000 / 9.000.000 PBP = 5.5 Bulan Sehingga Pay Back Periode atau Investasi Awal suatu Usaha Dagang Ayam Goreng tersebut akan tercapai selama 5.5 Bulan, dengan Omset Satu Bulan Minimal 9 Juta Rupiah. Sangat gampang sekali bukan dalam menghitung Nilai Pay Back Periode didalam suatu Usaha Bisnis dan Usaha Dagang, untuk sekarang ini kalian bisa menghitung sendiri kapan Modal Usaha kalian bisa kembali didalam Usaha Bisnis kalian. Mungkin cukup sekian pembahasan tentang Rumus dan Cara Mencari PBP (Pay Back Periode) kepada kalian para Pembaca dan Para Pengusaha Bisnis maupun Usaha Dagang yang ada di Indonesia. Semoga saja pembahasan kali ini tentang Pay Back Periode dapat berguna dan bermanfaat bagi para pembaca di Laman Website Rumus Rumus ini. |