Cara menggunakan RESEVED pada JavaScript

Hallo sobat, melanjutkan tulisan Saya sebelumnya tentang Cara Menggunakan Explode dan Implode pada PHP, kali ini Saya ingin memberikan tutorial bagaimana cara menerapkan explode dan implode pada JavaScript. Perlu Anda ketahui bahwa di JavaScript fungsi explode dan implode ini tidak Ada, maksud dari tidak ada disini bukan berarti JavaScript tidak mempunyai fungsi sejenis ini, melainkan nama fungsi di JavaScript berbeda dengan PHP.

Untuk menerapkan explode pada JavaScript, Anda bisa menggunakan fungsi split();. Sedangkan untuk menerapkan implode pada JavaScript, Anda bisa menggunakan fungsi join();. Lalu bagaimana cara menggunakannya? tanpa panjang lebar lagi, Yuk mari baca dan simak tulisan ini sampai habis. Di jamin akan memberikan manfaat yang besar untuk menambah pengetahuan Anda. Oke, langsung saja ya.

Cara Explode dengan Fungsi split()

Pada fungsi split() terdapat 2 parameter yang bisa Anda gunakan yaitu separator dan limit. Berikut ini Syntax dari fungsi split():

string.split(separator, limit);

Penjelasan:

  1. separator, merupakan tanda pemisah dari suatu text atau kalimat yang ingin Anda ubah menjadi array. (Optional)
  2. limit, merupakan jumlah index array yang ingin Anda tampilkan. (Optional)

Berikut ini beberapa contoh script cara menggunakan split():

Contoh 1

<html>
<head> 
<script type="text/javascript">
var string = "Belajar Pemrograman di rachmat.ID";
var explode = string.split(" ");
console.log(explode);
</script>
</head>
<body> </body>
</html>	

Bila dijalankan, script di atas akan menghasilkan Output sebagai berikut :

["Belajar", "Pemrograman", "di", "rachmat.ID"]

Contoh 2

<html>
<head> 
<script type="text/javascript">
var string = "Belajar Pemrograman di rachmat.ID";
var explode = string.split(" ",2);
console.log(explode);
</script>
</head>
<body> </body>
</html>

Bila dijalankan, script di atas akan menghasilkan Output sebagai berikut :

["Belajar", "Pemrograman"]

Cara Implode dengan Fungsi join()

Pada fungsi join() hanya terdapat 1 parameter yang bisa Anda gunakan yaitu separator. Berikut ini Syntax dari fungsi join():

array.join(separator);

Penjelasan: parameter separator merupakan tanda pemisah yang digunakan untuk memisahkan setiap index array ketika array diubah menjadi sebuah text atau kalimat. (Optional)

Berikut ini beberapa contoh script cara menggunakan join():

Contoh 1

<html>
<head> 
<script type="text/javascript">
var array = ["Banana", "Orange", "Apple", "Mango"];
var implode = array.join(" ");
console.log(implode);
</script>
</head>
<body> </body>
</html>

Bila dijalankan, script di atas akan menghasilkan Output sebagai berikut :

Banana Orange Apple Mango

Contoh 2

<html>
<head> 
<script type="text/javascript">
var array = ["Banana", "Orange", "Apple", "Mango"];
var implode = array.join("-");
console.log(implode);
</script>
</head>
<body> </body>
</html>

Bila dijalankan, script di atas akan menghasilkan Output sebagai berikut :

Banana-Orange-Apple-Mango

Demikian pembahasan tentang Cara Menggunakan Explode dan Implode pada JavaScript, semoga tulisan ini bisa memberikan manfaat untuk Anda yang membaca. Sampai jumpa di tulisan berikutnya. Terima Kasih

Dalam tutorial belajar bahasa pemrograman JavaScript kali ini kita akan bahas terkait Aturan Dasar Penulisan Kode Program JavaScript.

Aturan ini mencakup case sensitivity, whitespace, cara penulisan baris komentar, penulisan identifier, reserved keyword, dan penulisan semicolon.


Perbedaan Penulisan Huruf (Case Sensitivity)

Di dalam JavaScript, penulisan huruf besar dan huruf kecil dibedakan, atau dalam istilah pemrograman bersifat Case Sensitif.

Ini berarti penulisan variabel, keyword, dan nama fungsi di JavaScript harus konsisten. Variabel nama, Nama, dan NAMA merupakan 3 variabel berbeda. Sedangkan untuk penulisan keyword while, harus ditulis dengan while, bukan While atau WHILE.

Namun karena HTML sendiri tidak bersifat case-sensitif, aturan ini bisa berbeda. Contohnya, jika menggunakan event handler bisa ditulis onclick, onClick, atau OnClick. Ketiga penulisan ini dibolehkan di dalam HTML.


Penggunaan Karakter Whitespace

Whitespace adalah sebutan dari karakter-karakter yang tidak terlihat, seperti spasi, enter, tab. Secara umum, whitespace akan diabaikan pada saat pemrosesan oleh JavaScript.

Karakter-karakter whitespace ini bebas digunakan untuk menjorokkan atau meng-indenting kode program agar lebih mudah dibaca.

Misalnya kode berikut:

<script>
  let a="Selamat Pagi"; console.log(a); let b = "Good Morning";
</script>

Akan diproses sama oleh JavaScript dengan:

<script>
  let a="Selamat Pagi"; 
  console.log(a); 
  let b = "Good Morning";
</script>

Cara Penulisan Baris Komentar

Baris komentar atau comment adalah kode program yang ditambah untuk memberi keterangan / penjelasan mengenai cara kerja program. Baris Komentar ini tidak akan diproses dan hanya sebagai alat bantu bagi kita sebagai programmer.

Dalam bahasa JavaScript, terdapat 2 cara membuat baris komentar:

  • Komentar singkat dengan karakter forward slash dua kali: //.
  • Komentar panjang dengan tanda pembuka /* dan tanda penutup */.

Untuk komentar singkat dengan tanda //, hanya berlaku untuk satu baris saja. Seluruh teks yang ada setelah tanda tersebut akan diabaikan

Berikut contoh penulisan komentar di dalam JavaScript:

<script>
  // ini adalah komentar dalam 1 baris
  /* Baris ini juga merupakan komentar */ //ini juga komentar
  
  /* Komentar ini
  mencakup beberapa
  baris
  */
  
  /*
  * Beberapa programmer
  * menambahkan tanda bintang
  * agar penulisan komentar
  * lebih rapi
  */
</script>

Aturan Penulisan Identifier (Variabel dan Nama Fungsi)

Di dalam pemrograman, identifier adalah sebutan untuk sebuah nama. Nama ini mencakup nama variabel, nama konstanta nama, nama class, nama function, dll. Aturan penulisan identifier dalam JavaScript adalah :

  • Karakter pertama harus diawali dengan huruf, underscore (_) atau tanda dollar ($)
  • Karakter kedua dan seterusnya bisa ditambah dengan huruf, angka, underscore (_) atau tanda dollar ($).

Berdasarkan aturan ini, kita tidak bisa menggunakan angka sebagai karakter pertama dari sebuah identifier.

Berikut contoh penulisan nama variabel yang dibolehkan:

<script>
   duniailkom
   $ilkom
   v12
   _karakter
   b3l4j4r
</script>

Namun karakter berikut tidak bisa digunakan sebagai identifier:

<script>
   %duniailkom   // terdapat karakter %
   dunia ilkom   // terdapat karakter spasi
   4ngka         // diawali dengan angka
   suka#suka     // terdapat karakter #
</script>

Kata Kunci (Reserved Keyword)

Seperti bahasa pemrograman lain, JavaScript memiliki beberapa kata kunci atau keyword yang tidak bisa digunakan sebagai nama identifier. Istilah ini sering disebut sebagai reserved keyword.

Reserved keyword merupakan kata kunci yang digunakan JavaScript dalam menjalankan fungsinya. Berikut daftar reserved keyword dalam JavaScript:

Cara menggunakan RESEVED pada JavaScript

Cara menggunakan RESEVED pada JavaScript

Cara menggunakan RESEVED pada JavaScript

Cara menggunakan RESEVED pada JavaScript

Cara menggunakan RESEVED pada JavaScript

Cara menggunakan RESEVED pada JavaScript

Sebagian dari nama keyword ini bisa saja dipakai dalam situasi khusus, seperti untuk nama property dan method object. Namun sebaiknya tetap dihindari untuk mengantisipasi perubahan dari standar EcmaScript.


Aturan Penulisan Tanda Semicolon di Akhir Baris

Berbeda dari bahasa turunan C lainnya, di dalam JavaScript karakter titik-koma atau semicolon sebagai penanda akhir baris perintah boleh tidak ditulis (opsional).

JavaScript bisa mendeteksi perintah baru dari karakter Enter yang kita pakai untuk pindah baris. Kode berikut berjalan sebagaimana mestinya di dalam JavaScript:

<!DOCTYPE html>
<html lang="id">
<head>
  <title>Belajar JavaScript di Duniailkom</title> 
</head>
<body>
  <h2>Belajar JavaScript</h2>
  <p> Saya sedang belajar JavaScript di duniailkom </p>
  <script>
    a = 13 
    b = a+2
    console.log(b)
    alert(b) 
  </script>
</body>
</html>

Di setiap perintah JavaScript pada baris 10-13, saya tidak menambah titik koma untuk menutup baris perintah, dan ini tidak masalah.

Namun walaupun boleh tidak ditulis, menambah tanda titik koma akan membuat program menjadi lebih mudah dibaca dan menghindari kode ambigu di beberapa situasi tertentu. Sepanjang tutorial JavaScript di duniailkom ini, saya akan selalu pakai tanda titik koma di akhir baris.

Dalam tutorial kali ini kita telah membahas Aturan Dasar Penulisan Kode Program JavaScript. Tutorial berikutnya akan dilanjutkan tentang Pengertian dan Cara Membuat Variabel di dalam JavaScript.


Saat ini di Duniailkom tersedia eBook / buku JavaScript Uncover. Dengan total lebih dari 650 halaman A4, materi di buku jauh lebih banyak daripada tutorial di web Duniailkom. Penjelasan lebih lanjut bisa ke: JavaScript Uncover – Panduan Belajar JavaScript.