Bolehkah laptop dimainkan sambil dicas?

Arus listrik yang mengaliri suatu perangkat elektronik secara terus menerus mau tidak mau akan menyebabkan peningkatan suhu pada bagian komponen di perangkat elektronik tersebut.

Tak terkecuali dengan laptop.

Meskipun di dalam laptop sudah disertakan kipas pendingin, namun peningkatan suhu yang menyebabkan laptop terasa panas saat disentuh tetap tidak bisa dihindarkan. Menggunakan laptop dalam waktu yang lama merupakan salah satu hal yang menyebabkan daya listrik dari baterai terus mengalir dari satu bagian ke bagian laptop lainnya.

Saat daya baterai mendekati habis, kita umumnya mengganti sumber daya dari baterai ke adaptor, atau charger, atau casan laptop.

Bagaimana hal tersebut menjadi penyebab rusaknya baterai, bahkan perangkat laptop anda ? mari kita ulas bersama di artikel kali ini.

Bolehkah laptop dimainkan sambil dicas?


Cara Mencharger Laptop Dengan Benar

Karena bentuk dan ukurannya, belum lagi gengsinya, kebanyakan orang saat ini lebih memilih menggunakan laptop dibanding desktop PC atau apa yang kita sebut komputer. Dan karena mudah dan ringan dibawa, laptop bahkan bukan hanya digunakan saat di rumah, namun juga dibawa dan digunakan saat keluar rumah. Jika hanya digunakan di rumah pun, karena merasa butuh menggunakannya sepanjang hari, seringkali kita membiarkan laptop menyala terus menerus walau pada saat tersebut laptop sedang tidak digunakan, contohnya saat mungkin sedang kita tinggal makan atau mandi. Kembali pada paragraf pembuka artikel ini, efeknya tentu saja daya listrik mengalir terus menerus di seluruh komponen elektronika laptop. Berbeda dengan ukuran case CPU komputer yang besar, elektronika laptop disusun dalam kemasan casing kecil yang membuat antara satu komponen dengan komponen lainnya memiliki jarak yang dapat dikatakan rapat, atau lebih sedikit ruang. Dengan demikian, suhu dari satu komponen akan mempengaruhi suhu dari komponen lainnya, sehingga kemudian panas akan menyebar ke seluruh bagian laptop. Hal tersebut memang sudah diantisipasi oleh proses pengamanan yang ditanamkan di dalam laptop. Saat suhu terdeteksi terlalu panas, secara otomatis laptop akan mati dengan sendirinya untuk menghindari resiko kerusakan yang lebih parah. Namun, saat laptop mati secara otomatis, proses aplikasi yang sedang berjalan tidak tertutup dengan semestinya, artinya akan timbul juga masalah pada software dan proses software yang melambat dari biasanya. Lalu bagaimana cara menghindari kemungkinan resiko-resiko di atas ?

Tips Menggunakan Adaptor Laptop

Salah satu cara terbaik adalah membatasi penggunaan daya listrik, baik AC maupun DC. Pilih salah satu sumber daya yang akan anda pakai jika laptop akan digunakan dalam jangka waktu lebih lama, adaptor dengan baterai tercabut, atau hanya gunakan baterai dan cabut charger atau adaptor laptop. Jika baterai laptop yang anda pilih untuk anda gunakan, saat baterai sudah mendekati kosong, pasangkan charger baterai laptop dan biarkan baterai terisi penuh terlebih dahulu sebelum kembali anda pakai.

Men-charge atau mengecas baterai laptop sambil digunakan akan membuat baterai laptop terisi, terpakai, kemudian terisi, kembali terpakai, begitu secara terus menerus dalam waktu singkat, yang membuat baterai menjadi lebih cepat panas, dan adaptor laptop juga bekerja lebih lama, sehingga menjadi ikut panas dan cepat rusak



Salah satu hal yang paling diinginkan oleh pengguna laptop yaitu baterainya awet untuk penggunaan jangka panjang. Maka dari itulah, kamu harus tahu cara mengisi daya laptop yang benar agar baterai bisa berumur panjang.

Tidak sedikit yang mengatakan kalau mengisi baterai laptop harus sampai 100% agar bisa dipakai berjam-jam. Tapi benarkah demikian? Memang ada banyak mitos tentang mengisi daya baterai laptop. Nah, daripada kamu mendengar mitos-mitos tersebut, simak dulu cara-cara charge laptop yang tepat agar baterai awet.

Bolehkah laptop dimainkan sambil dicas?
Bolehkah laptop dimainkan sambil dicas?
Asal mengisi baterai laptop akan membuat baterainya cepat rusak dan tidak awet.

1. Laptop yang di-charge berkepanjangan sambil digunakan itu tidak bijak

Banyak pengguna laptop yang sedang charge laptop tapi sambil digunakan untuk aktivitasnya, entah bermain game, bekerja, atau menonton film. Hanya saja, pengisian tersebut dilakukan terus menerus meski dayanya sudah sampai 100%. Kalau dibiasakan, baterai akan cepat rusak dan tidak awet.

Tapi, seiring berkembangnya teknologi, hal tersebut sudah bukan lagi menjadi masalah. Kalau kamu memakai laptop yang mendukung baterai berjenis Lithium-Polymer atau Lithium-Ion, kamu tidak perlu khawatir lagi saat dayanya sudah 100%.

Kedua jenis baterai tersebut dapat menghentikan proses pengisian daya saat sudah penuh. Dengan kata lain, kamu tidak perlu takut dengan risiko overcharge. Tapi, tetap saja. Jika kamu sedang tidak mengisi baterai atau memang tidak menggunakan laptop, ada baiknya kabel charge dicabut, ya.

2. Waspadalah laptop menjadi panas

Tidak sedikit pengguna laptop yang menanyakan, ke manakah listrik itu saat masuk ke laptop melalui kabel charger kalau baterainya saja tidak menyedot dayanya?

Perlu diketahui, listrik tersebut tidak melewati baterai seperti yang banyak orang kira. Tapi, listrik itu akan langsung memberikan daya kepada laptopnya. Nyatanya, hal inilah yang menjadi masalahnya.

Listrik yang terus menerus dialirkan nantinya akan menghasilkan panas yang berlebih. Akibatnya? Tentu saja laptop bisa mengalami peningkatan suhu tinggi atau overheating. Kondisi tersebut memang tidak memberikan dampak secara langsung. Tapi kalau dibiasakan, fungsi baterai akan menurun.

Karena itulah, cara charge laptop yang benar adalah dengan melepas kabel charge saat tidak digunakan, khususnya kalau baterai laptopmu tidak berjenis Lithium-Polymer atau Lithium-Ion.

3. Sebaiknya jangan terus charge baterai saat sudah penuh

Dari berbagai studi penelitian yang sudah dilakukan, terbukti kalau membiarkan charger terus terpasang di laptop saat daya sudah 100% akan membuat komponen tegang dan bekerja ekstra. Pastinya kondisi tersebut akan membuat fungsi bahan kimia yang ada di dalam baterai akan semakin menurun.

Karena itu, para ahli menyarankan cara charge laptop yang benar adalah segera cabut saat sudah sampai 100%. Menurut mereka, hal itu berfungsi sebagai relaksasi setelah melakukan pekerjaan berat.

4. Sebaiknya jangan mengisi daya hingga 100%

Pastinya kamu masih bertanya-tanya, kan apakah daya baterai harus sampai 100% saat pengisiannya? Nah, jawabannya adalah tidak perlu mengisi daya hingga 100%! Baterai yang berjenis Lithium-Ion memiliki kelebihan yakni tidak perlu diisi sampai benar-benar penuh. Kenapa? Itu karena voltase listrik  yang tinggi hanya akan membuatnya stress.

Kalau dibiarkan saja, baterai justru akan cepat rusak dan berumur pendek. Mencabut charger saat sudah terisi 75% dan mengisinya lagi saat sudah terpakai sampai 20-25% merupakan cara charge laptop yang benar dan tepat. Dengan begitu, kapasitas baterai laptop akan semakin maksimal dan awet.

5. Ketahanan baterai laptop pasti menurun seiring waktu

Kamu harus tahu kalau ketahanan baterai pasti ada batasnya seiring berjalannya waktu. Tentu saja kondisi ini sangat wajar dan pasti terjadi di semua perangkat elektronik. Kalau kamu sering menggunakan laptop, apalagi sudah bertahun-tahun dengan laptop yang sama, jangan berekspektasi ketahanannya akan sama saat kamu baru membelinya.

Setelah mengetahui cara charge laptop yang benar, pastikan kamu mempraktekannya agar baterai bisa lebih awet dan tahan lama. Sebisa mungkin jangan menunggu daya baterai sampai benar-benar habis atau muncul notifikasi daya hanya tersisa berapa persen, ya.

Karena tuntutan pekerjaan, laptop menjadi sering digunakan. Lalu, seperti apa dampak negatif kalau laptop sering digunakan sambil dicharge? Berikut penjelasannya.

Sebagai pekerja kantoran, kamu pasti sering menggunakan laptop untuk bekerja. Penggunaan laptop pun nggak sebentar, tapi bisa seharian, terlebih saat Work from Home (WFH)

Parahnya, beberapa orang kerap menyepelekan penggunaan laptop yang terlalu lama sambil terus diisi daya atau di-charge. Apakah kamu sering melakukan kebiasaan tersebut, geng?

Padahal, kebiasan ini bisa memberikan dampak buruk pada laptop. Lalu, apa saja dampak dari menggunakan laptop seharian sambil dicharge? Berikut jawabannya, geng.

Beberapa orang beranggapan untuk menjaga performa baterai laptop, lebih baik menggunakan laptop dengan sumber energi listrik langsung atau tanpa baterai.

Padahal, menggunakan laptop tanpa baterai dan langsung disambungkan ke sumber listrik juga bisa memberikan dampak negatif seperti menggunakan laptop sambil dicharge.

Meski dampaknya nggak terlihat secara langsung, tapi kalau kebiasaan ini terus dilakukan, lama-kelamaan akan menimbulkan efek samping seperti berikut ini.

1. Merusak Baterai

Tuntutan kerja mungkin membuatmu harus menggunakan laptop seharian. Laptop pun jadi lebih sering terhubung ke aliran listrik, terutama saat dicharge atau digunakan tanpa baterai.

ADVERTISEMENT

Hal yang paling berbahaya kalau menggunakan laptop seharian sambil dicharge adalah dapat membuat baterai cepat rusak. Lama-kelamaan, baterai akan menjadi kembung dan drop.

Kalau hal ini terus dibiarkan, nggak heran jika baterai laptop cepat habis walaupun baru selesai dicharge. Kalau sudah begini, performa laptop pun akan terganggu.

Untuk menghindari hal tersebut, sebaiknya biarkan laptop dicharge sampai penuh kemudian baru kamu gunakan. Hal ini juga membantu laptop untuk sedikit beristirahat.

2. Laptop Overheat

Overheat pada laptop merupakan efek dari penggunaan secara berlebihan dalam waktu yang lama, terlebih kalau kamu menggunakannya sambil dicharge.

Saat dicharge, suhu laptop akan meningkat karena daya listrik terus mengalir. Jarak yang kecil antara komponen laptop pun akan mempengaruhi suhu komponen lain.

Laptop panas tentu akan merusak dan mengurangi umur baterai. Selain itu, bagian komponen pendukung lainnya juga akan menjadi rusak, geng.

Oleh sebab itu, sebaiknya gunakan laptop dalam keadaan dingin. Lalu, kalau saat digunakan tiba-tiba suhunya panas, istirahatkan sejenak atau coba gunakan cooler fan.

3. Merusak Komponen Laptop

Selain merusak baterai, terlalu sering menggunakan laptop sambil dicharge, bahkan hingga overheat, tentu bisa juga merusak komponen dalam laptop itu sendiri.

Sebab, ketika terus digunakan tanpa henti, terlebih sambil dicharge, suhu laptop akan meningkat dengan lebih cepat, geng.

Suhu yang panas pada laptop pun kemudian akan menjalar dan merusak komponen di dalam laptop, mulai dari baterai, RAM, processor, dan lainnya.

Perlu diingat, nggak semua komponen di laptop tahan terhadap suhu panas yang berlebih. Apalagi beberapa orang terpaksa menggunakan laptopnya dalam waktu yang lama.

4. Nggak Berpengaruh pada Baterai Lithium?

Laptop yang terus menerus dicharge nggak memiliki bahaya yang signifikan terhadap baterai Lithium sehingga kamu bisa menggunakan laptop sambil dicharge dengan aman.

Meski begitu, nggak ada bahaya signifikan bukan berarti sama sekali nggak menimbulkan dampak buruk. Seperti yang Jaka bilang, suhu panas akan membuat komponen laptop cepat rusak.

Selain itu, seiring berjalannya waktu baterai Lithium akan mengalami pengurangan kapasitas. Sehingga meskipun baterai dicabut dari laptop, kapasitasnya akan tetap berkurang.

Biar nggak cepat rusak, kamu harus selalu menjaga suhu laptop agar tetap stabil atau dingin. Misalnya dengan menggunakan cooler fan atau mengistirahatkannya saat mulai panas.

5. Data Bisa Hilang Seketika

Dampak negatif ini sering kali dirasakan kalau kamu menggunakan laptop tanpa baterai. Saat listrik tiba-tiba mati, pekerjaan yang belum disimpan bisa hilang seketika.

Meski ada fitur autosave, tapi nggak semua software yang kamu gunakan memiliki fitur tersebut. Sehingga saat laptop mati sebelum datanya disimpan, data tersebut bisa hilang.

Untuk itu, jangan terlalu sering menggunakan laptop dalam keadaan dicharge tanpa baterai. Hal ini bertujuan untuk berjaga-jaga agar laptop nggak tiba-tiba mati, geng.

Akhir Kata

Itu tadi 5 dampak negatif yang bisa terjadi kalau kamu sering menggunakan laptop sambil dicharge, baik karena tuntutan pekerjaan maupun karena aktivitas lainnya.

Untuk menghindari dampak tersebut, lebih baik gunakan laptop sewajarnya dan istirahatkan laptop, terutama saat sedang dicharge agar suhunya tetap stabil.

Baca juga artikel seputar Gadget atau artikel menarik lainnya dari Tia Reisha.

ARTIKEL TERKAIT

10 Laptop Asus dengan Intel Core i5 Terbaru & Terbaik Januari 2020 | VivoBook Paling Populer!

17 Laptop Core i3 Murah dan Terbaik 2021, Semua Fitur Terbaru Ada!

10 Laptop Core i7 Termurah dan Terbaik di 2020 | Mulai 4 Jutaan!

10 Laptop Gaming Terbaik 2020 untuk Gamer Sejati, Game Apapun Ngangkat!

10 Laptop Gaming Harga 4 Jutaan Terbaik 2020, Harga Murah Spek Tangguh!

10 Laptop Murah Berkualitas dan Bagus di 2020, Gak Sampai 5 Juta!

undefined