Biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan pemasaran distribusi layanan pelanggan disebut

Informasi Biaya Pemasaran adalah bagian super penting yang dibutuhkan oleh manajemen perusahaan karena semakin meningkatnya persaingan untuk merebutkan pasar.

Aktivitas produksi saja tidak akan menjamin dihasilkan laba, jika pemasaran produk tidak mampu merebut pasar.

Oleh karena itu, akuntansi biaya di samping mengelola dan menyajikan informasi biaya produksi, juga memperluas aktivitasnya dalam pengolahan dan penyajian informasi biaya pemasaran untuk memenuhi kebutuhan manajemen.

Selengkapnya, mari ikuti pembahasannya berikut ini…

01: Pengertian Biaya Pemasaran

Biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan pemasaran distribusi layanan pelanggan disebut

Dalam arti sempit, pengertian biaya pemasaran adalah seringkali dibatasi artinya sebagai biaya penjualan.

Biaya pemasaran adalah biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjual produk ke pasar.

Dalam arti sempit ini, biaya marketing hanya meliputi biaya-biaya yang dikeluarkan sejak produk jadi dikirimkan ke pembeli sampai produk diterima oleh pembeli.

Dalam arti yang luas, biaya pemasaran adalah meliputi semua biaya yang terjadi sejak produk selesai diproduksi.

Dan disimpan di gudang, sampai produk tersebut diubah kembali dalam bentuk uang tunai.

Aktivitas pemasaran produk dimulai jauh sebelum produk selesai diproduksi.

Aktivitas advertensi biasanya mengawali kegiatan pemasaran produk.

Setelah produk selesai diproduksi, kegiatan pemasaran dilaksanakan melalui serangkaian tindakan berikut ini:

  • Penyimpanan produk di gudang
  • Penjualan
  • Packaging dan pengiriman
  • Pencatatan transaksi penjualan.

Dengan demikian, dalam arti luas, biaya pemasaran adalah tidak hanya meliputi biaya penjualan.

Tapi termasuk di dalamnya biaya advertensi, biaya pergudangan, biaya packaging dan pengiriman, biaya kredit dan penagihan, dan biaya akuntansi pemasaran.

Dan dalam pembahasan ini, pengertian biaya marketing yang dipakai adalah dalam arti luas.

02: Penggolongan Biaya Pemasaran

Biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan pemasaran distribusi layanan pelanggan disebut

Bagaimana penggolongan biaya pemasaran?

Ada 2 penggolongan biaya pemasaran, yaitu:

  1. Biaya pemasaran berdasarkan pesanan
  2. Biaya pemasaran berdasarkan fungsi.

A: Biaya Pemasaran Berdasarkan Pesanan

Secara garis besar biaya marketing atau biaya pemasaran dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:

  • Biaya untuk mendapatkan pesanan
  • Biaya untuk memenuhi pesanan

Mari dibahas satu-per-satu …

01: Biaya untuk mendapatkan pesanan (order getting costs)

Adalah semua biaya yang dikeluarkan dalam usaha untuk memperoleh pesanan.

Contoh biaya yang termasuk dalam golongan ini adalah:

02: Biaya untuk memenuhi pesanan (order filling costs)

Adalah semua biaya yang dikeluarkan untuk mengusahakan agar produk sampai ke tangan pembeli dan biaya-biaya untuk mengumpulkan uang dari pembeli.

Contoh biaya yang termasuk dalam golongan ini adalah:

1: Biaya pergudangan

2: Biaya pembungkusan dan pengiriman

3: Biaya angkutan/ transportasi, dan

4: Biaya penagihan

B: Biaya Pemasaran Menurut Fungsi Pemasaran

Biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan pemasaran distribusi layanan pelanggan disebut

Biaya pemasaran dapat juga diklasifikasikan menurut fungsi atau kegiatan pemasaran.

Untuk mendapatkan pesanan, perusahaan melakukan kegiatan penjualan dan advertensi.

Sedangkan untuk memenuhi pesanan, perusahaan melakukan kegiatan pergudangan, penjualan, packaging dan pengiriman, pemberian kredit dan penagihan serta kegiatan akuntansi pemasaran.

***

Menurut fungsi pemasaran, biaya marketing digolongkan sebagai berikut:

#1: Fungsi Penjualan

Fungsi penjualan terdiri dari kegiatan untuk memenuhi pesanan yang diterima dari pelanggan.

Biaya fungsi penjualan terdiri dari:

  • gaji karyawan penjualan,
  • biaya depresiasi kantor,
  • biaya sewa kantor.

#2: Fungsi Advertensi

Fungsi advertensi terdiri dari aktivitas perencanaan dan pelaksanaan kegiatan order getting melalui kegiatan advertensi dan promosi.

Biaya fungsi advertensi terdiri dari:

  • gaji karyawan advertensi,
  • iklan,
  • pameran,
  • promosi,
  • contoh produk (cost of sample).

#3: Fungsi Pergudangan

Fungsi pergudangan terdiri dari kegiatan penyimpanan produk jadi yang siap untuk dijual,

Biaya fungsi pergudangan terdiri dari:

  • gaji karyawan bagian gudang,
  • biaya depresiasi gudang, dan
  • biaya sewa gudang.

#4: Fungsi Packaging dan Pengiriman

Fungsi packaging dan pengiriman terdiri dari kegiatan packaging produk dan pengiriman produk kepada pembeli.

Biaya fungsi pembungkusan dan pengiriman terdiri dari biaya-biaya sebagai berikut:

  • karyawan bagian pembungkusan dan pengiriman,
  • bahan untuk pembungkus,
  • pengiriman,
  • depresiasi kendaraan,
  • operasi kendaraan.

#5: Fungsi Kredit dan Penagihan

Fungsi kredit terdiri dari kegiatan pemantauan kemampuan keuangan pelanggan dan penagihan piutang dari pelanggan.

Biaya fungsi kredit dan penagihan terdiri dari:

  • gaji karyawan bagian penagihan,
  • kerugian penghapusan piutang,
  • potongan tunai.

#6: Fungsi Akuntansi Pemasaran

Fungsi akuntansi pemasaran terdiri dari kegiatan pembuatan faktur dan penyelenggaraan catatan akuntansi penjualan.

Biaya fungsi pemasaran terdiri dari :

1: Biaya gaji karyawan fungsi akuntansi pemasaran

2: Beban kantor.

03: Karakteristik Biaya Pemasaran

Biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan pemasaran distribusi layanan pelanggan disebut

Apa karakteristik biaya pemasaran?

Biaya pemasaran memiliki karakteristik yang berbeda dengan biaya produksi.

Karakteristik biaya marketing adalah sebagai berikut:

A: Karakteristik Biaya Marketing #1: Aktivitas Beragam

Banyak ragam kegiatan pemasaran ditempuh oleh perusahaan dalam memasarkan produknya, sehingga perusahaan yang sejenis produknya, belum tentu menempuh cara pemasaran yang sama.

Hal ini sangat berlainan dengan aktivitas produksi, dalam memproduksi produk, pada umumnya digunakan bahan baku, mesin dan cara produksi yang sama dari waktu ke waktu.

Hal ini memungkinkan diadakannya pembandingan biaya produksi antara perusahaan yang sejenis.

Berbeda halnya dengan kegiatan pemasaran produk, yang sangat bervariasi meskipun dalam perusahaan yang sejenis. Sehingga relatif sulit diadakan perbandingan biaya marketing antara perusahaan yang satu dengan yang lain.

B: Karakteristik Biaya Marketing #2: Perubahan Cepat

Kegiatan pemasaran seringkali mengalami perubahan sesuai dengan tuntutan perubahan kondisi pasar.

Di samping terdapat berbagai macam metode pemasaran, seringkali terjadi perubahan metode pemasaran untuk menyesuaikan perubahan kondisi pasar.

Karena kebutuhan perubahan konsumen yang menghendaki pelayanan cepat, maka suatu perusahaan mungkin akan mengganti saluran distribusi bisnis yang selama ini digunakan.

Begitu juga kegiatan perusahaan pesaing akan mempunyai pengaruh terhadap metode pemasaran yang digunakan oleh suatu perusahaan.

Sehingga metode pemasaran produk sangat bersifat fleksibel.

Hal ini menimbulkan masalah dan interpretasi biaya pemasaran.

C: Karakteristik Biaya Marketing #3: Berhadapan dengan Konsumen

Kegiatan pemasaran berhadapan dengan konsumen yang merupakan variabel yang tidak dapat dikendalikan oleh perusahaan.

Manajemen perusahaan dapat mengendalikan biaya tenaga kerja, biaya bahan baku, jam kerja dan jumlah mesin yang digunakan. Tapi tidak seorang pun dapat mengatakan apa yang akan dilakukan oleh konsumen.

Dalam kegiatan produksi, efisiensi diukur dengan melihat jumlah biaya yang dapat dihemat untuk setiap satuan produk yang diproduksi.

Sebaliknya dalam kegiatan pemasaran distribusi kenaikan volume penjualan adalah ukuran efisiensi. Meskipun tidak setiap kenaikan volume penjualan diikuti dengan kenaikan laba.

D: Karakteristik Biaya Marketing #4: Jenis Biaya

Dalam biaya pemasaran terdapat biaya tidak langsung dan biaya bersama (joint costs) yang lebih sulit pemecahannya, bila dibandingkan dengan yang terdapat dalam biaya produksi.

Jika suatu perusahaan menjual berbagai macam produk dengan cara distribusi yang berbeda-beda di berbagai daerah pemasaran, maka akan menimbulkan masalah biaya bersama yang kompleks.

04: Metode Analisis Biaya Pemasaran

Biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan pemasaran distribusi layanan pelanggan disebut

Tujuan analisis biaya marketing adalah untuk menentukan harga pokok produk, pengendalian biaya, peencanaan dan pengarahan kegiatan pemasaran.

Cara melakukan analisis biaya pemasaran dapat digolongkan menjadi 3, yaitu:

A: Analisis Biaya Pemasaran Menurut Jenis Biaya

Dalam cara analisis ini, biaya pemasaran dipecah sesuai dengan jenis-jenis biaya marketing seperti:

  • gaji
  • biaya iklan
  • biaya perjalanan
  • beban depresiasi peralatan kantor
  • biaya operasi dan pemeliharaan kendaraan.

Dengan analisis ini, manajemen perusahaan dapat mengetahui rincian jenis biaya marketing.

Namun tidak dapat memperoleh informasi mengenai biaya yang telah dikeluarkan untuk menjalankan kegiatan pemasaran tertentu.

Kemampuan tiap-tiap produk yang dijual dalam menghasilkan laba, cara penjualan yang dijalankan dan kemampuan menghasilkan laba tiap-tiap daerah pemasaran.

B: Analisis Biaya Pemasaran Menurut Fungsi Pemasaran

Fungsi pemasaran adalah suatu kegiatan pemasaran yang memerlukan pengeluaran biaya.

Analisis biaya marketing menurut fungsi pemasaran bertujuan untuk pengendalian biaya dan untuk analisis biaya marketing menurut usaha pemasaran.

Langkah analisis biaya marketing menurut fungsi pemasaran adalah sebagai berikut:

Langkah #1:

Menentukan dengan jelas fungsi-fungsi pemasaran sehingga dapat ditentukan secara tepat manajer yang bertanggungjawab untuk melaksanakan fungsi tersebut.

Contoh pembagian fungsi-fungsi dalam kegiatan pemasaran adalah sebagai berikut:

  • fungsi penjualan
  • advertensi
  • pergudangan
  • pembungkusan dan pengiriman
  • kredit dan penagihan
  • fungsi akuntansi pemasaran

Langkah #2:

Menggolongkan tiap-tiap jenis biaya marketing sesuai dengan fungsinya.

Langkah #3:

Menentukan satuan ukuran jasa yang dihasilkan oleh tiap-tiap fungsi.

Langkah #4:

Menentukan biaya per satuan kegiatan pemasaran dengan cara membagi total biaya marketing yang dikeluarkan untuk fungsi tertentu dengan jumlah satuan jasa yang dihasilkan oleh fungsi yang bersangkutan.

***

Biaya per satuan kegiatan marketing tersebut dipakai sebagai biaya standar dan digunakan untuk mengendalikan biaya yang sesungguhnya terjadi.

Perhatikan contoh analisis biaya marketing berikut ini:

Jumlah biaya fungsi packaging dan pengiriman yang dianggarkan per bulan Rp 100.000.000.

Berat produk yang dikirim diperkirakan 10.000 kg, sehingga tarif standar per kg produk yang dikirim adalah:

= Rp 100.000.000 : 10.000 = Rp 10.000

Pada bulan Januari 20XX produk yang dikirim ke pembeli sebanyak 9.000 kg.

Dan biaya pembungkusan dan pengiriman yang sesungguhnya dikeluarkan adalah sebesar Rp 105.000.000.

Dengan membandingkan biaya yang seharusnya dan biaya yang sesungguhnya terjadi seperti berikut ini dapat dilakukan pengendalian dan perencanaan biaya marketing.

  • Bulan =Januari
  • Berat produk yang dikirim = 90
  • Tarif biaya pembungkusan dan pengirimam = Rp 10.000 per kg
  • Biaya pembungkusan dan pengirimam menurut anggaran = Rp 90.000.000
  • Beban pembungkusan dan pengirimam menurut sesungguhnya = Rp 105.000.000
  • Biaya pembungkusan dan pengirimam menurut penyimpanan = Rp 15.000.000

C: Analisis Biaya Pemasaran Menurut Usaha Pemasaran

Biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan pemasaran distribusi layanan pelanggan disebut

Analisis biaya marketing menurut jenis biaya dan fungsi pemasaran berguna untuk pengendalian biaya, tetapi tidak membantu dalam mengarahkan aktivitas pemasaran.

Kegiatan pemasaran tidak akan efektif jika tidak ada pengarahan yang baik.

Oleh karena itu perlu diadakan analisis biaya marketing yang dapat menyajikan informasi kepada manajemen perusahaan mengenai kemampuan usaha pemasaran tertentu dalam menghasilkan laba.

Analisis biaya marketing menurut usaha pemasaran dapat dibagi sebagai berikut:

1: Menurut jenis produk

2: Menurut daerah pemasaran

3: Menurut besar/ jumlah pesanan

4: Menurut saluran distribusi.

***

Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam melakukan analisis biaya marketing menurut 4 pembagian di atas adalah:

1: Menggolongkan jenis biaya pemasaran menurut fungsinya

2: Menentukan jenis analisis yang akan dijalankan

3: Menggolongkan jenis biaya distribusi

4: Menentukan dasar alokasi biaya marketing

Untuk langkah #1 dan #2  cukup jelas ya, lainnya agar lebih jelas, mari dibahas satu-per-satu ya ….

Langkah #3: Menggolongkan jenis biaya distribusi

Pada langkah ketiga ini, kita menggolongkan jenis biaya distribusi berdasarkan berikut ini:

1: Biaya langsung

2: Biaya setengah langsung

3: Biaya tidak langsung

Apa yang dimaksud biaya langsung, setengah langsung dan biaya tidak langsung?

yuk diuraikan satu per satu berikut ini …

A: Biaya langsung (direct cost)

Pengertian Biaya Langsung (direct cost) adalah biaya-biaya yang berhubungan langsung dengan fungsi atau kegiatan pemasaran tertentu.

Dalam analisis biaya marketing menurut produk, biaya iklan untuk produk tertentu merupakan biaya langsung untuk produk tersebut.

Pada analisis menurut daerah pemasaran, maka biaya-biaya marketing yang terjadi dalam daerah pemasaran tertntu.

Misalnya biaya iklan dalam surat kabar, komisi tenaga penjualan untuk daerah tersebut adalah biaya langsung.

Dari contoh tersebut, dapat disimpulkan bahwa biaya langsung untuk analisis menurut daerah dapat menjadi biaya setengah langsung atau biaya tidak langsung untuk analisis menurut jenis produk, begitu juga sebaliknya.

Sebagai contoh, misalnya gaji tenaga penjual di daerah pemasaran tertentu, adalah biaya langsung untuk daerah tersebut.

Tapi bila wiraniaga tersebut menjual berbagai macam produk maka gaji wiraniaga tersebut, adalah biaya setengah langsung dalam analisis produk.

B: Biaya setengah langsung (semi direct costs)

Pengertian Biaya setengah langsung adalah biaya yang mempunyai hubungan jelas dengan beberapa fungsi atau kegiatan pemasaran.

Sebagai contoh, adalah biaya komisi tenaga penjualan di daerah pemasaran tertentu adalah biaya setengah langsung dalam analisa menurut jenis produk.

Karena biaya ini dapat dialokasikan dengan dasar yang tepat (misalnya atas dasar volume penjualan).

Biaya setengah langsung dapat dialokasikan sesuai dengan jasa yang diberikan.

C: Biaya tidak langsung (indirect cost)

Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak memiliki hubungan yang jelas dengan fungsi atau kegiatan pemasaran tertentu.

Jenis biaya ini sulit dialokasikan karena dasar alokasinya kabur.

Dalam analisis biaya marketing, analisis biaya ini tidak perlu dialokasikan bilamana tidak dapat ditentukan  dasar alokasi yang masuk akal.

Contoh biaya tidak langsung adalah gaji manajer pemasaran.

Langkah #4: Menentukan dasar alokasi biaya marketing

Biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan pemasaran distribusi layanan pelanggan disebut

Untuk biaya langsung dengan sendirinya tidak perlu dialokasikan, karena jasa yang diberikan oleh biaya ini jelas hanya untuk bagian atau obyek tertentu.

Sedangkan biaya setengah langsung perlu dicarikan dasar alokasi yang adil agar tiap-tiap bagian atau obyek menerima beban yang wajar.

Dasar alokasi dapat ditentukan juga tidak untuk setiap jenis biaya marketing, tetapi untuk tiap-tiap fungsi pemasaran seperti berikut ini:

#1: Fungsi Pemasaran: Penjualan

Dasar alokasi yang dapat digunakan: Hasil Penjualan

#2: Fungsi Pemasaran: Pergudangan

Dasar alokasi yang dapat digunakan: Volume, besar atau jumlah produk yang dikirim.

#3: Fungsi Pemasaran: Packaging dan pengiriman

Dasar alokasi yang dapat digunakan: Frekuensi pengiriman, berat atau volume produk.

#4: Fungsi Pemasaran: Advertensi

Dasar alokasi yang dapat digunakan: Kuantitas produksi yang dijual, perbandingan sirkulasi media yang dipakai untuk advertensi.

#5: Fungsi Pemasaran: Kredit dan Penagihan

Dasar alokasi yang dapat digunakan: Jumlah pesanan pembeli, transaksi yang dipakai dalam faktur.

#6: Fungsi Pemasaran: Akuntansi Pemasaran

Dasar alokasi yang dapat digunakan: Jumlah pesanan pembeli, transaksi yang dipakai dalam faktur.

Langkah #5: Mencari hubungan antara biaya dengan pendapatan (revenue) yang diperoleh dari pengeluaran biaya tersebut.

Untuk setiap jenis produk, daerah pemasaran, besar order atau saluran distribusi.

Dan untuk mencari hubungan ini, ada dua langkah yang bisa dilakukan, yaitu:

  • Hitunglah laba bruto
  • Hitunglah biaya marketing

05: Contoh Analisis Biaya Pemasaran

Biaya yang erat kaitannya dengan fungsi pengembangan pemasaran distribusi layanan pelanggan disebut

Selanjutnya saya sajikan contoh biaya marketing menurut jenis produk, daerah pemasaran dan menurut besar order sebagai berikut:

A: Analisis Biaya Marketing Menurut Jenis Produk

Analisis biaya pemasaran menurut jenis produk bermanfaat untuk:

  1. Menentukan kemampuan tiap-tiap jenis produk dalam menghasilkan laba.
  2. Membantu dalam memperkirakan pengaruh perubahan produk dan metode penjualan produk terhadap biaya dan laba.
  3. Memberikan informasi biaya untuk pengambilan keputusan penentuan harga jual produk.

***

Untuk kepentingan analisis biaya marketing menurut jenis produk, perlu diadakan penggolongan jenis produk dengan salah satu cara berikut ini:

#1: Penggolongan produk menurut sifat produk.

Misalnya di dalam perusahaan kertas, produknya digolongkan menjadi kertas HVS, kertas sigaret, kertas karton.

#2: Penggolongan produk menurut cara pembungkusannya.

Misalnya, perusahaan sabun deterjen yang menjual produknya dalam berbagai macam pembungkus (bungkus besar dan kecil), dan dalam perusahaan shampo yang menjual produknya dalam bungkus kertas dan dalam botol.

#3: Penggolongan produk menurut merk dagang.

Produk yang mempunyai merk dagang sama dikelompokkan.

#4:Penggolongan produk menurut cara penggunaan produk oleh pelanggan.

Ada pelanggan yang membeli produk untuk digunakan sendiri dan ada yang membeli untuk dijual kembali.

***

Perhatikan contoh soal perhitungan biaya pemasaran berikut ini:

PT KAS menjual 3 macam produk; A, B, C. Biaya marketing yang dikeluarkan dalam bulan Juli 20XX adalah sebagai berikut:

1: Data Biaya Menurut Fungsi Pemasaran:

  1. Penjualan = Rp 95.500
  2. Pergudangan = Rp 75.000
  3. Packaging dan Pengiriman = Rp 63.000
  4. Advertensi = Rp 54.000
  5. Kredit dan Penagihan = Rp 28.800
  6. Akuntansi Pemasaran = Rp 49.200
  7. Total = Rp 365.5000

2: Data Dasar Alokasi:

Harga jual per unit: A = Rp 10 B = Rp 15

C = Rp 18