Berlangsung lebih lama dan berakhir dengan lambat adalah karakteristik

Edukasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

           Seorang pendidik penting mengetahui tentang apa pengertian perkembangan sosial emosional ?, bagaimana tugas-tugas perkembangan sosial emosional ? Serta, bagaimana karakteristik sosial emosional anak usia SD ?.  Hal tersebut akan kami uraikan dalam pembahasan artikel tentang karakteristik perkembangan sosial emosional pada anak usia sekolah dasar, karena begitu pentingnya dalam perkembangan pada anak dan kehidupannya.

A. Pengertian Perkembangan Sosial Emosional

          Menurut Muhammad Shaleh Assingkily dan Mikyal Hardiyati (2019:30), Perkembangan merupakan perubahan tingkah laku yang didasari kondisi psikis atau rohaniah seseorang. Perubahan ini diperoleh setiap orang melalui pembiasaan dan latihan atau belajar. Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dengan cara anak harus mendapatkan kesempatan belajar untuk berkembang.

          Menurut Akhmad Mukhlis dan Furkanawati Handani Mbelo (2019:14), Perkembangan sosial emosional merupakan suatu proses yang mencakup perubahan dalam hubungan individu dengan orang lain, perubahan emosi dan perubahan kepribadiannya. gerakan pembelajaran di Amerika Serikat Collaborative for Academic Sosial and Emotional Learning (CASEL) menyebut pembelajaran sosial emosional (social emotional learning) sebagai sebuah proses dimana anak-anak dan orang dewasa memahami dan mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati untuk orang lain, membangun dan memelihara hubungan positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. CASEL mengidentifikasi lima perangkat utama dalam pembelajaran sosial emosional, yaitu pengenalan diri, manajemen diri, pengenalan sosial, keterampilan membangun hubungan  dan pengambilan keputusan yaang bertanggung jawab.

B. Tugas-tugas Perkembangan Sosial Emosional

          Menurut Miftahul Jannah (2015:88-91), mengartikan tugas-tugas perkembangan sebagai tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu,apabila tugasnyadapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya. Tugas perkembangan pada usia kanak-kanak dimulai dari usia 2 (dua) sampai dengan 13 ( tiga belas tahun). Usia kanak-kanak dibagi menjadi dua (dua) periode yaitu usia pra sekolah dan usia sekolah. Usia pra sekolah disebut dengan kanak-kanak awal, dan usia sekolah disebut dengan kanak-kanak akhir.

1. Usia Kanak-kanak Awal (usia 2-6 tahun)

          Tugas-tugas Perkembangan adalah penyempurnaan pemahaman mengenai konsep-konsep sosial, konsep-konsep benar dan salah dan seterusnya, dan belajar membuat hubungan emosional yang makin matang dengan lingkungan sosial baik di rumah maupun di luar rumah.

Tugas perkembangan kanak-kanak awal menurut Robert J. Havighurst adalah:

  • Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain.
  • Membina sikap yang sehat (positif) terhadap diri sendiri sebagai seorang individu yang berkembang, seperti kesadaran tentang harga diri dan kemampuan diri.
  • Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berkembang di masyarakat.
  • Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan menghitung.
  • Mengembangkan sikap objektif baik positif dan negatif terhadap kelompok dan masyarakat.
  • Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi diri sendiri, mandiri dan bertanggung jawab.

2. Usia Kanak-Kanak Akhir (6-13 tahun)

Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut Robert J. Havighurst adalah sebagai berikut:

  • Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum.
  • Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh.
  • Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
  • Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai.
  • Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga.
  • Mencapai kebebasan pribadi

C. Karakteristik Sosial Emosional Peserta Didik

          Siswa Usia Dasar (6-12 tahun) memiliki tugas perkembangan yang berkaitan dengan keterampilan sosial emosional. Pada saat anak memasuki Sekolah Dasar, ia akan lebih banyak menghabiskan waktu disekolah yaitu dengan guru dan teman-temannya. Berikut tabel perbedaan karakteristik emosional anak dan orang dewasa.

a. Emosi Anak

  • Berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba
  • Terlihat lebih hebat/kuat
  • Bersifat sementara/dangkal
  • Lebih sering terjadi
  • Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya

b. Emosi Orang Dewasa

  • Berlangsung lebih lama dan berakhir secara lambat
  • Tidak terlihat hebat/kuat
  • Lebih mendalam dan lama
  • Jarang terjadi
  • Sulit diketahui karena lebih pandai menyembunyikannya

Analisis perkembangan sosial emosional pada anak usia SD dapat diteliti melalui dua tempat yakni diluar kelas dan didalam kelas.

1. Perkembangan sosial-emosional didalam kelas, pertama

          Perkembangan sosial emosional  ini diperoleh setelah adanya perubahan karena hubungan dengan orang lain atau setelah terjadinya interaksi di dalam kelas dengan adanya feedback saat berkomunikasi antara guru dan siswa saat kegiatan belajar mengajar.

2. Perkembangan sosial-emosional didalam kelas kedua

          Perkembangan sosial emosional diwujudkan melalui perasaan yang diungkapkan seseorang terhadap orang lain dan mampu mengembangkan perilaku sosial dan mengendalikan dalam hal emosi. Hal ini terlihat ketika siswamampu menyesuaikan emosi kepada temannya yakni menunjukkan sikap saling kasih sayang, dan ikut serta dalam menyelesaikan masalah di dalam kelas

3. Perkembangan sosial-emosional diluar kelas pertama

          Perkembangan sosial emosional yang positif memudahkan anak untuk bergaul dengan sesamanya dan belajar dengan lebih baik, juga dalam aktivitas lingkungan sosial. siswa menunjukkan sosial emosional yang baik yakni mudah bergaul saat bermain, dan mudah berinteraksi dengan sesama teman saat bermain bersama dan mampu memelihara kelompok bermain agar tidak terjadi perselisihan.

4. Perkembangan sosial-emosional diluar kelas kedua

          Perkembangan sosial emosional adalah perkembangan perilaku dalam pengendalian dan peneyesuaian diri dengan aturan masyarakat. Perkembangan sosial emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial emosional yakni orang tua, guru dan teman sebaya. 

DAFTAR PUSTAKA

Assingkily, Muhammad Shaleh dan Mikyal Hardiyati. 2019. “Analisis Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai dan Tidak Tercapai Siswa Usia Dasar”.  Al-aulad: Journal of Islamic Primary Education. Vol. 2. No.2.


Page 2


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

           Seorang pendidik penting mengetahui tentang apa pengertian perkembangan sosial emosional ?, bagaimana tugas-tugas perkembangan sosial emosional ? Serta, bagaimana karakteristik sosial emosional anak usia SD ?.  Hal tersebut akan kami uraikan dalam pembahasan artikel tentang karakteristik perkembangan sosial emosional pada anak usia sekolah dasar, karena begitu pentingnya dalam perkembangan pada anak dan kehidupannya.

A. Pengertian Perkembangan Sosial Emosional

          Menurut Muhammad Shaleh Assingkily dan Mikyal Hardiyati (2019:30), Perkembangan merupakan perubahan tingkah laku yang didasari kondisi psikis atau rohaniah seseorang. Perubahan ini diperoleh setiap orang melalui pembiasaan dan latihan atau belajar. Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dengan cara anak harus mendapatkan kesempatan belajar untuk berkembang.

          Menurut Akhmad Mukhlis dan Furkanawati Handani Mbelo (2019:14), Perkembangan sosial emosional merupakan suatu proses yang mencakup perubahan dalam hubungan individu dengan orang lain, perubahan emosi dan perubahan kepribadiannya. gerakan pembelajaran di Amerika Serikat Collaborative for Academic Sosial and Emotional Learning (CASEL) menyebut pembelajaran sosial emosional (social emotional learning) sebagai sebuah proses dimana anak-anak dan orang dewasa memahami dan mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati untuk orang lain, membangun dan memelihara hubungan positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. CASEL mengidentifikasi lima perangkat utama dalam pembelajaran sosial emosional, yaitu pengenalan diri, manajemen diri, pengenalan sosial, keterampilan membangun hubungan  dan pengambilan keputusan yaang bertanggung jawab.

B. Tugas-tugas Perkembangan Sosial Emosional

          Menurut Miftahul Jannah (2015:88-91), mengartikan tugas-tugas perkembangan sebagai tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu,apabila tugasnyadapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya. Tugas perkembangan pada usia kanak-kanak dimulai dari usia 2 (dua) sampai dengan 13 ( tiga belas tahun). Usia kanak-kanak dibagi menjadi dua (dua) periode yaitu usia pra sekolah dan usia sekolah. Usia pra sekolah disebut dengan kanak-kanak awal, dan usia sekolah disebut dengan kanak-kanak akhir.

1. Usia Kanak-kanak Awal (usia 2-6 tahun)

          Tugas-tugas Perkembangan adalah penyempurnaan pemahaman mengenai konsep-konsep sosial, konsep-konsep benar dan salah dan seterusnya, dan belajar membuat hubungan emosional yang makin matang dengan lingkungan sosial baik di rumah maupun di luar rumah.

Tugas perkembangan kanak-kanak awal menurut Robert J. Havighurst adalah:

  • Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain.
  • Membina sikap yang sehat (positif) terhadap diri sendiri sebagai seorang individu yang berkembang, seperti kesadaran tentang harga diri dan kemampuan diri.
  • Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berkembang di masyarakat.
  • Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan menghitung.
  • Mengembangkan sikap objektif baik positif dan negatif terhadap kelompok dan masyarakat.
  • Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi diri sendiri, mandiri dan bertanggung jawab.

2. Usia Kanak-Kanak Akhir (6-13 tahun)

Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut Robert J. Havighurst adalah sebagai berikut:

  • Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum.
  • Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh.
  • Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
  • Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai.
  • Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga.
  • Mencapai kebebasan pribadi

C. Karakteristik Sosial Emosional Peserta Didik

          Siswa Usia Dasar (6-12 tahun) memiliki tugas perkembangan yang berkaitan dengan keterampilan sosial emosional. Pada saat anak memasuki Sekolah Dasar, ia akan lebih banyak menghabiskan waktu disekolah yaitu dengan guru dan teman-temannya. Berikut tabel perbedaan karakteristik emosional anak dan orang dewasa.

a. Emosi Anak

  • Berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba
  • Terlihat lebih hebat/kuat
  • Bersifat sementara/dangkal
  • Lebih sering terjadi
  • Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya

b. Emosi Orang Dewasa

  • Berlangsung lebih lama dan berakhir secara lambat
  • Tidak terlihat hebat/kuat
  • Lebih mendalam dan lama
  • Jarang terjadi
  • Sulit diketahui karena lebih pandai menyembunyikannya

Analisis perkembangan sosial emosional pada anak usia SD dapat diteliti melalui dua tempat yakni diluar kelas dan didalam kelas.

1. Perkembangan sosial-emosional didalam kelas, pertama

          Perkembangan sosial emosional  ini diperoleh setelah adanya perubahan karena hubungan dengan orang lain atau setelah terjadinya interaksi di dalam kelas dengan adanya feedback saat berkomunikasi antara guru dan siswa saat kegiatan belajar mengajar.

2. Perkembangan sosial-emosional didalam kelas kedua

          Perkembangan sosial emosional diwujudkan melalui perasaan yang diungkapkan seseorang terhadap orang lain dan mampu mengembangkan perilaku sosial dan mengendalikan dalam hal emosi. Hal ini terlihat ketika siswamampu menyesuaikan emosi kepada temannya yakni menunjukkan sikap saling kasih sayang, dan ikut serta dalam menyelesaikan masalah di dalam kelas

3. Perkembangan sosial-emosional diluar kelas pertama

          Perkembangan sosial emosional yang positif memudahkan anak untuk bergaul dengan sesamanya dan belajar dengan lebih baik, juga dalam aktivitas lingkungan sosial. siswa menunjukkan sosial emosional yang baik yakni mudah bergaul saat bermain, dan mudah berinteraksi dengan sesama teman saat bermain bersama dan mampu memelihara kelompok bermain agar tidak terjadi perselisihan.

4. Perkembangan sosial-emosional diluar kelas kedua

          Perkembangan sosial emosional adalah perkembangan perilaku dalam pengendalian dan peneyesuaian diri dengan aturan masyarakat. Perkembangan sosial emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial emosional yakni orang tua, guru dan teman sebaya. 

DAFTAR PUSTAKA

Assingkily, Muhammad Shaleh dan Mikyal Hardiyati. 2019. “Analisis Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai dan Tidak Tercapai Siswa Usia Dasar”.  Al-aulad: Journal of Islamic Primary Education. Vol. 2. No.2.


Berlangsung lebih lama dan berakhir dengan lambat adalah karakteristik

Lihat Edukasi Selengkapnya


Page 3


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

           Seorang pendidik penting mengetahui tentang apa pengertian perkembangan sosial emosional ?, bagaimana tugas-tugas perkembangan sosial emosional ? Serta, bagaimana karakteristik sosial emosional anak usia SD ?.  Hal tersebut akan kami uraikan dalam pembahasan artikel tentang karakteristik perkembangan sosial emosional pada anak usia sekolah dasar, karena begitu pentingnya dalam perkembangan pada anak dan kehidupannya.

A. Pengertian Perkembangan Sosial Emosional

          Menurut Muhammad Shaleh Assingkily dan Mikyal Hardiyati (2019:30), Perkembangan merupakan perubahan tingkah laku yang didasari kondisi psikis atau rohaniah seseorang. Perubahan ini diperoleh setiap orang melalui pembiasaan dan latihan atau belajar. Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dengan cara anak harus mendapatkan kesempatan belajar untuk berkembang.

          Menurut Akhmad Mukhlis dan Furkanawati Handani Mbelo (2019:14), Perkembangan sosial emosional merupakan suatu proses yang mencakup perubahan dalam hubungan individu dengan orang lain, perubahan emosi dan perubahan kepribadiannya. gerakan pembelajaran di Amerika Serikat Collaborative for Academic Sosial and Emotional Learning (CASEL) menyebut pembelajaran sosial emosional (social emotional learning) sebagai sebuah proses dimana anak-anak dan orang dewasa memahami dan mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati untuk orang lain, membangun dan memelihara hubungan positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. CASEL mengidentifikasi lima perangkat utama dalam pembelajaran sosial emosional, yaitu pengenalan diri, manajemen diri, pengenalan sosial, keterampilan membangun hubungan  dan pengambilan keputusan yaang bertanggung jawab.

B. Tugas-tugas Perkembangan Sosial Emosional

          Menurut Miftahul Jannah (2015:88-91), mengartikan tugas-tugas perkembangan sebagai tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu,apabila tugasnyadapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya. Tugas perkembangan pada usia kanak-kanak dimulai dari usia 2 (dua) sampai dengan 13 ( tiga belas tahun). Usia kanak-kanak dibagi menjadi dua (dua) periode yaitu usia pra sekolah dan usia sekolah. Usia pra sekolah disebut dengan kanak-kanak awal, dan usia sekolah disebut dengan kanak-kanak akhir.

1. Usia Kanak-kanak Awal (usia 2-6 tahun)

          Tugas-tugas Perkembangan adalah penyempurnaan pemahaman mengenai konsep-konsep sosial, konsep-konsep benar dan salah dan seterusnya, dan belajar membuat hubungan emosional yang makin matang dengan lingkungan sosial baik di rumah maupun di luar rumah.

Tugas perkembangan kanak-kanak awal menurut Robert J. Havighurst adalah:

  • Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain.
  • Membina sikap yang sehat (positif) terhadap diri sendiri sebagai seorang individu yang berkembang, seperti kesadaran tentang harga diri dan kemampuan diri.
  • Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berkembang di masyarakat.
  • Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan menghitung.
  • Mengembangkan sikap objektif baik positif dan negatif terhadap kelompok dan masyarakat.
  • Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi diri sendiri, mandiri dan bertanggung jawab.

2. Usia Kanak-Kanak Akhir (6-13 tahun)

Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut Robert J. Havighurst adalah sebagai berikut:

  • Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum.
  • Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh.
  • Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
  • Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai.
  • Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga.
  • Mencapai kebebasan pribadi

C. Karakteristik Sosial Emosional Peserta Didik

          Siswa Usia Dasar (6-12 tahun) memiliki tugas perkembangan yang berkaitan dengan keterampilan sosial emosional. Pada saat anak memasuki Sekolah Dasar, ia akan lebih banyak menghabiskan waktu disekolah yaitu dengan guru dan teman-temannya. Berikut tabel perbedaan karakteristik emosional anak dan orang dewasa.

a. Emosi Anak

  • Berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba
  • Terlihat lebih hebat/kuat
  • Bersifat sementara/dangkal
  • Lebih sering terjadi
  • Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya

b. Emosi Orang Dewasa

  • Berlangsung lebih lama dan berakhir secara lambat
  • Tidak terlihat hebat/kuat
  • Lebih mendalam dan lama
  • Jarang terjadi
  • Sulit diketahui karena lebih pandai menyembunyikannya

Analisis perkembangan sosial emosional pada anak usia SD dapat diteliti melalui dua tempat yakni diluar kelas dan didalam kelas.

1. Perkembangan sosial-emosional didalam kelas, pertama

          Perkembangan sosial emosional  ini diperoleh setelah adanya perubahan karena hubungan dengan orang lain atau setelah terjadinya interaksi di dalam kelas dengan adanya feedback saat berkomunikasi antara guru dan siswa saat kegiatan belajar mengajar.

2. Perkembangan sosial-emosional didalam kelas kedua

          Perkembangan sosial emosional diwujudkan melalui perasaan yang diungkapkan seseorang terhadap orang lain dan mampu mengembangkan perilaku sosial dan mengendalikan dalam hal emosi. Hal ini terlihat ketika siswamampu menyesuaikan emosi kepada temannya yakni menunjukkan sikap saling kasih sayang, dan ikut serta dalam menyelesaikan masalah di dalam kelas

3. Perkembangan sosial-emosional diluar kelas pertama

          Perkembangan sosial emosional yang positif memudahkan anak untuk bergaul dengan sesamanya dan belajar dengan lebih baik, juga dalam aktivitas lingkungan sosial. siswa menunjukkan sosial emosional yang baik yakni mudah bergaul saat bermain, dan mudah berinteraksi dengan sesama teman saat bermain bersama dan mampu memelihara kelompok bermain agar tidak terjadi perselisihan.

4. Perkembangan sosial-emosional diluar kelas kedua

          Perkembangan sosial emosional adalah perkembangan perilaku dalam pengendalian dan peneyesuaian diri dengan aturan masyarakat. Perkembangan sosial emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial emosional yakni orang tua, guru dan teman sebaya. 

DAFTAR PUSTAKA

Assingkily, Muhammad Shaleh dan Mikyal Hardiyati. 2019. “Analisis Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai dan Tidak Tercapai Siswa Usia Dasar”.  Al-aulad: Journal of Islamic Primary Education. Vol. 2. No.2.


Berlangsung lebih lama dan berakhir dengan lambat adalah karakteristik

Lihat Edukasi Selengkapnya


Page 4


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NAHDLATUL ULAMA JEPARA

           Seorang pendidik penting mengetahui tentang apa pengertian perkembangan sosial emosional ?, bagaimana tugas-tugas perkembangan sosial emosional ? Serta, bagaimana karakteristik sosial emosional anak usia SD ?.  Hal tersebut akan kami uraikan dalam pembahasan artikel tentang karakteristik perkembangan sosial emosional pada anak usia sekolah dasar, karena begitu pentingnya dalam perkembangan pada anak dan kehidupannya.

A. Pengertian Perkembangan Sosial Emosional

          Menurut Muhammad Shaleh Assingkily dan Mikyal Hardiyati (2019:30), Perkembangan merupakan perubahan tingkah laku yang didasari kondisi psikis atau rohaniah seseorang. Perubahan ini diperoleh setiap orang melalui pembiasaan dan latihan atau belajar. Belajar adalah perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dengan cara anak harus mendapatkan kesempatan belajar untuk berkembang.

          Menurut Akhmad Mukhlis dan Furkanawati Handani Mbelo (2019:14), Perkembangan sosial emosional merupakan suatu proses yang mencakup perubahan dalam hubungan individu dengan orang lain, perubahan emosi dan perubahan kepribadiannya. gerakan pembelajaran di Amerika Serikat Collaborative for Academic Sosial and Emotional Learning (CASEL) menyebut pembelajaran sosial emosional (social emotional learning) sebagai sebuah proses dimana anak-anak dan orang dewasa memahami dan mengelola emosi, menetapkan dan mencapai tujuan positif, merasakan dan menunjukkan empati untuk orang lain, membangun dan memelihara hubungan positif, dan membuat keputusan yang bertanggung jawab. CASEL mengidentifikasi lima perangkat utama dalam pembelajaran sosial emosional, yaitu pengenalan diri, manajemen diri, pengenalan sosial, keterampilan membangun hubungan  dan pengambilan keputusan yaang bertanggung jawab.

B. Tugas-tugas Perkembangan Sosial Emosional

          Menurut Miftahul Jannah (2015:88-91), mengartikan tugas-tugas perkembangan sebagai tugas yang muncul pada periode tertentu dalam rentang kehidupan individu,apabila tugasnyadapat berhasil dituntaskan akan membawa kebahagiaan dan kesuksesan dalam menuntaskan tugas berikutnya, sementara apabila gagal, maka akan menyebabkan ketidakbahagiaan pada diri individu yang bersangkutan, menimbulkan penolakan masyarakat, dan kesulitan-kesulitan dalam menuntaskan tugas-tugas berikutnya. Tugas perkembangan pada usia kanak-kanak dimulai dari usia 2 (dua) sampai dengan 13 ( tiga belas tahun). Usia kanak-kanak dibagi menjadi dua (dua) periode yaitu usia pra sekolah dan usia sekolah. Usia pra sekolah disebut dengan kanak-kanak awal, dan usia sekolah disebut dengan kanak-kanak akhir.

1. Usia Kanak-kanak Awal (usia 2-6 tahun)

          Tugas-tugas Perkembangan adalah penyempurnaan pemahaman mengenai konsep-konsep sosial, konsep-konsep benar dan salah dan seterusnya, dan belajar membuat hubungan emosional yang makin matang dengan lingkungan sosial baik di rumah maupun di luar rumah.

Tugas perkembangan kanak-kanak awal menurut Robert J. Havighurst adalah:

  • Belajar keterampilan fisik yang diperlukan untuk bermain.
  • Membina sikap yang sehat (positif) terhadap diri sendiri sebagai seorang individu yang berkembang, seperti kesadaran tentang harga diri dan kemampuan diri.
  • Belajar bergaul dengan teman-teman sebaya sesuai dengan etika moral yang berkembang di masyarakat.
  • Mengembangkan dasar-dasar keterampilan membaca, menulis dan menghitung.
  • Mengembangkan sikap objektif baik positif dan negatif terhadap kelompok dan masyarakat.
  • Belajar mencapai kemerdekaan atau kebebasan pribadi sehingga menjadi diri sendiri, mandiri dan bertanggung jawab.

2. Usia Kanak-Kanak Akhir (6-13 tahun)

Tugas perkembangan pada masa kanak-kanak akhir menurut Robert J. Havighurst adalah sebagai berikut:

  • Mempelajari keterampilan fisik yang diperlukan untuk permainan-permainan yang umum.
  • Membangun sikap yang sehat mengenai diri sendiri sebagai mahluk yang sedang tumbuh.
  • Belajar menyesuaikan diri dengan teman-teman seusianya.
  • Mengembangkan hati nurani, pengertian moral, tata dan tingkatan nilai.
  • Mengembangkan sikap terhadap kelompok-kelompok sosial dan lembaga-lembaga.
  • Mencapai kebebasan pribadi

C. Karakteristik Sosial Emosional Peserta Didik

          Siswa Usia Dasar (6-12 tahun) memiliki tugas perkembangan yang berkaitan dengan keterampilan sosial emosional. Pada saat anak memasuki Sekolah Dasar, ia akan lebih banyak menghabiskan waktu disekolah yaitu dengan guru dan teman-temannya. Berikut tabel perbedaan karakteristik emosional anak dan orang dewasa.

a. Emosi Anak

  • Berlangsung singkat dan berakhir tiba-tiba
  • Terlihat lebih hebat/kuat
  • Bersifat sementara/dangkal
  • Lebih sering terjadi
  • Dapat diketahui dengan jelas dari tingkah lakunya

b. Emosi Orang Dewasa

  • Berlangsung lebih lama dan berakhir secara lambat
  • Tidak terlihat hebat/kuat
  • Lebih mendalam dan lama
  • Jarang terjadi
  • Sulit diketahui karena lebih pandai menyembunyikannya

Analisis perkembangan sosial emosional pada anak usia SD dapat diteliti melalui dua tempat yakni diluar kelas dan didalam kelas.

1. Perkembangan sosial-emosional didalam kelas, pertama

          Perkembangan sosial emosional  ini diperoleh setelah adanya perubahan karena hubungan dengan orang lain atau setelah terjadinya interaksi di dalam kelas dengan adanya feedback saat berkomunikasi antara guru dan siswa saat kegiatan belajar mengajar.

2. Perkembangan sosial-emosional didalam kelas kedua

          Perkembangan sosial emosional diwujudkan melalui perasaan yang diungkapkan seseorang terhadap orang lain dan mampu mengembangkan perilaku sosial dan mengendalikan dalam hal emosi. Hal ini terlihat ketika siswamampu menyesuaikan emosi kepada temannya yakni menunjukkan sikap saling kasih sayang, dan ikut serta dalam menyelesaikan masalah di dalam kelas

3. Perkembangan sosial-emosional diluar kelas pertama

          Perkembangan sosial emosional yang positif memudahkan anak untuk bergaul dengan sesamanya dan belajar dengan lebih baik, juga dalam aktivitas lingkungan sosial. siswa menunjukkan sosial emosional yang baik yakni mudah bergaul saat bermain, dan mudah berinteraksi dengan sesama teman saat bermain bersama dan mampu memelihara kelompok bermain agar tidak terjadi perselisihan.

4. Perkembangan sosial-emosional diluar kelas kedua

          Perkembangan sosial emosional adalah perkembangan perilaku dalam pengendalian dan peneyesuaian diri dengan aturan masyarakat. Perkembangan sosial emosional sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial emosional yakni orang tua, guru dan teman sebaya. 

DAFTAR PUSTAKA

Assingkily, Muhammad Shaleh dan Mikyal Hardiyati. 2019. “Analisis Perkembangan Sosial-Emosional Tercapai dan Tidak Tercapai Siswa Usia Dasar”.  Al-aulad: Journal of Islamic Primary Education. Vol. 2. No.2.


Berlangsung lebih lama dan berakhir dengan lambat adalah karakteristik

Lihat Edukasi Selengkapnya