Berikut yang termasuk ke dalam nomor lompat kecuali lompat

Selain nomor lari dan nomor lempar, dalam olahraga atletik terdapat pula nomor lompat. Pada artikel ini akan dibahas mengenai jenis-jenis olahraga lompat dalam atletik beserta penjelasannya yang perlu Anda ketahui.

Lompat tinggi adalah salah satu cabang olahraga atletik yang memerlukan skill tertentu untuk melewati sebuah mistar yang menggantung di antara kedua tiang. Kemampuan atau skill dan karakter masing-masing atlet akan menentukan ketinggian lompatan yang dapat dicapai oleh seorang pelompat. Ada beberapa gaya dalam lompat tinggi, salah satunya adalah gaya straddle di mana ketika badan pelompat pas melayang melewati mistar, dengan cepat badan dari pelompat tersebut diputar atau dibalikkan, sehingga posisi badan dari pelompat di mistar adalah telengkup. Lompat tinggi adalah salah satu nomor lompat yang dipertandingakan dalam atletik dan juga dipertandingkan dalam ajang olahraga seperti olimpiade. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika melakukan lompat tinggi antara lain awalan, tolakan, pada saat melayang di atas mistar dan yang terakhir proses pendaratan. Sedangkan untuk gaya pada lompat tinggi, beberapa jenis gaya yang umumnya dilakukan oleh pelompat adalah gaya gunting, gaya guling timur, gaya guling barat, gaya pelana dan gaya fosbury flop.

2. Lompat Galah

Lompat galah juga merupakan salah satu cabang olahraga atletik. Lompat galah adalah lompatan yang dilakukan dengan bantuan galah untuk mencapai tujuan lompatan yang setinggi-tingginya dan dapat melewati mistar yang ketinggiannya telah ditentukan. Lompat galah berawal dari benua Eropa, tepatnya di Negara Belanda. Belanda adalah salah satu negara di benua Eropa yang dikelilingi oleh pesisir pantai. Oleh karena itu menyebabkan di negara Belanda ini terdapat banyak sungai dan danau. Maka sebagian warga Belanda jika akan pergi dari tempat satu ke tempat lain harus menyeberangi sungai atau danau tersebut. Untuk menyiasati sungai dan danau yang menjadi hambatan perjalanan dan agar juga menghemat waktu dan tenaga agar lebih efisien, masyarakat Belanda menggunakan Fierljeppen atau lompat galah danau itu sendiri. Pada abad ke-13, cara ini kemudian digunakan petani di Norwegia. Seiring perkembangan zaman, Fierljeppen mulai dipertandingkan dan Fierljeppen inilah yang menjadi cikal bakal dari lompat galah hingga saat ini.

Baca : Olahraga Air Sejarah Teknik dan Peraturannya – Macam-macam Latihan Keseimbangan Tubuh – Macam-macam Latihan Kecepatan – Macam-Macam Nomor Lempar dalam Atletik beserta Penjelasannya – Macam-Macam Nomor Lari dalam Atletik beserta Penjelasannya – Macam-Macam Start dalam Perlombaan Lari

3. Lompat Jangkit atau Triple Jump

Lompat jangkit atau triple jump ini terkadang juga disebut sebagai “hop, langkah dan melompat” atau “melompat, lompat dan melompat” adalah salah satu cabang olahraga atletik, yang sebenarnya mirip dengan lompat jauh, tetapi dalam lompat jangkit atau triple jump ini ada yang namanya “hop, langkah dan melompat”. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam lompat jangkit atau triple jump ini, antara lain:

  • Awalan pelompat kurang cepat.
  • Panjang langkah pelompat kurang teratur.
  • Awalan yang dipercepat pada saat akan menumpuh.
  • Jarak awalan pelompat yang terlalu pendek
  • Pendeknya lompatan kedua yang dihasilkan.

Hal ini sederhana, tapi perlu dihindari oleh pelompat triple jump agar tidak terjadi kesalahan yang menyebabkan berkurangnya nilai yang dihasilkan.

4. Lompat Jauh

Lompat jauh adalah salah satu cabang olahraga atletik dengan menggunakan lintasan dan lapangan. Dalam lompat jauh seorang atlet harus dapat menggabungkan kecepatan, kekuatan, dan ketangkasan agar dapat melompat jauh dari take-off point sejauh mungkin dann mendapatkan hasil yang maksimal. Lompat jauh dapat diartikan suatu akivitas atau kombinasi gerakan yang dilakukan oleh seorang pelompat di mana di dalam lompatan tersebut dapat mencapai lompatan yang sejauh-sejauhnya. Ukuran Lapangan lompat jauh untuk jarak starting lari sampai pada balok tumpuan adalah 45m, dengan balok tumpuan memiliki tebal 10cm, di mana panjang balok tumpuan adalah 1,72m dan lebar balok tumpuan adalah 30cm. Sedangkan untuk bak lompatan memiliki panjang 9m dan lebar 2.75m. Untuk kedalaman bak lompat sendiri adalah ± 1 meter. Gerak lompat jauh merupakan kombinasi gerakan antara kecepatan atau speed, kekuatan atau strenght), kelenturan atau flexibility, daya tahan atau endurance, dan ketepatan acuration.

Baca : Macam Macam Lari dalam Olah Raga Atletik – Jenis Olahraga untuk Ibu Hamil dan Manfaatnya – Macam-macam Start dalam Lomba Lari – Macam-macam Gaya dalam Lari Jarak Jauh – Peraturan dalam Lari Jarak Menengah – Macam-macam Jarak dalam Olahraga Lari

Para ahli dalam lompat jauh telah membuktikan bahwa suatu hasil yang baik dari lompat jauh tergantung pada kecepatan pelompat pada waktu melakukan awalan atau ancang-ancang. Oleh karenanya, seorang pelompat dituntut untuk memiliki kemampuan sprint yang dan juga harus kemampuan dan kekuatan dari tolakan kaki atau tumpuan.

Hal-hal yang perlu dihindari dalam melakukan lompat jauh agar tidak terjadi kesalahan antara lain adalah:

  • Memperpendek atau memperpanjang langkah terakhir sebelum melakukan tolakan.
  • Bertolak dari tumit dengan kecepatan yang tidak memadai atau belum sesuai.
  • Badan pelompat terlalu miring jauh kedepan atau kebelakang.

Agar tidak melakukan kesalahan maka seorang pelompat harus dapat memelihara kecepatannya pada saat melakukan tolakan. Pelompat harus dapat mendorong dengan cepat dan dinamis. Pelompat juga dapat merubah posisi lari agar posisi badannya lebih tegak. Selain itu, pelompat harus pandai mengatur gerakan lengan agar kecepatan yang dihasilkan dapat maksimal.

Ada beberapa teknik lompat jauh yang harus dikuasai agar dapat hasil yang maksimal. Ada 4 gerakan utama, antara lain gerakan awalan atau ancang-ancang, gerakan menumpu, gerakan melayang dan gerakan mendarat. Berikut ini adalah penjelasan dari masing-masing gerakan tersebut.

  • Awalan – Gerakan awalan disebut juga gerakan ancang-ancang. Inti dan tujuan dari gerakan ini adalah adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya agar dorongan berat ke depan juga lebih besar. Jarak ancang-ancang atau awalan tergantung dari kematangan dan kemampuan berekselerasi dari setiap masing masing pelompat. Agar kemampuan kecepatan ancang-ancang atau awalan dapat meningkat maka diperlukan program latihan yang baik, dan juga ketepatan ketika melakukan tumpuan. Pada latihan melakukan awalan yang baik, pelompat dapat  memberi jarak ancang-ancang yang pendek saja terlebih dahulu. Dimulai  dari 5 langkah kemudian 7 langkah, dan berikutnya 9 langkah. Begitu seterusnya sambil juga fokus perhatian pada kaki ketika melakukan tumpuan.
  • Menumpu – Menumpu adalah suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurna dan dapat menghasilkan hasil lompatan yang memuaskan. Agar dapat melakukan tumpuan dengan baik dan benar maka badan pelompat ketika menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari atau pada posisi awalan. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif. Keseimbangan badan dari pelompat harus benar-benar dijaga agar tidak oleng atau goyang. Atur agar berat badan pelompat sedikit di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit hingga ke ujung kaki, dengan frekuensi yang cepat. Gerakan ayunan lengan ternyata juga dapat membantu menambah ketinggian dan juga menjaga keseimbangan dari badan pelompat itu sendiri.
  • Melayang – Gerakan melayang adalah gerakan ketika pelompat meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan agar keseimbangan badan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan untuk melakukan gerakan melayang ini. Pertama, melayang dengan sikap jongkok dengan cara ketika melakukan tumpuan dengan kaki ayun maka lutut diangkat setinggi-tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan kedua adalah melayang dengan sikap bergantung. Agar dapat melakukan teknik kedua ini, maka ketika menumpu kaki ayun harus dibiarkan tetap tergantung lurus, badan dalam posisi tegak dan kemudian disusul oleh kaki yang menjadi tumpuan dengan lutut sedikit ditekuk dan pinggul didorong ke arah depan.
  • Mendarat – Mendarat pada olahraga lompat jauh ini harus menggunakan dua kaki. Selain itu, atlet juga perlu memperhatikan pendaratan saat kedua kaki mendarat bersamaan. Pada saat tersebut maka harus diikuti dengan mendorong pinggul menuju arah depan sehingga tubuh tidak akan jatuh terjengkang ke belakang dan mengurangi jarak yang telah dihasilkan.

Baca : Macam-macam Gaya dalam Lempar Lembing – Macam-macam Gaya Renang dan Sejarahnya – Macam-macam Gerakan Yoga untuk Kesehatan – Teknik Renang Gaya Kupu-kupu yang Benar – Teknik Renang Gaya Bebas – Teknik Renang Gaya Dada yang Benar

Demikianlah artikel mengenai jenis-jenis olahraga lompat dalam atletik beserta penjelasannya yang perlu Anda ketahui. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda yang membutuhkan. Selamat beraktivitas dan salam olahraga!

Atletik adalah cabang olahraga yang mendasari dari semua cabang olargara yang lain, Atletik mempunyai karakteristik gerakan yang paling dasar yang menjadi kebiasaan kita sehari-hari seperti contoh : Berjalan, berlari, melompat dan melempar. Gerakan-gerakan tersebut adalah gerakan alami.

Berikut yang termasuk ke dalam nomor lompat kecuali lompat

Melihat dari hal diatas jadi sewajarnya apabila Atletik menjadi Induk dari semua cabang olahraga, karena dicabang cabang lain sudah mengandung unsur-unsur gerakan pada Atletik.

Kata ini berasal dari bahasa Yunani “athlon” yang berarti “kontes”. Atletik merupakan cabang olahraga yang diperlombakan pada olimpiade pertama pada 776 SM. Induk organisasi untuk olahraga atletik di Indonesia adalah PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Berikut Adalah Olahraga Lompat Yang Umum Di Lombakan, antara lain:

1. Lompat Tinggi (high jump)

Lompat tinggi adalah olahraga yang menguji keterampilan untuk melompat ke melewati palang tiang. Lompat tinggi adalah salah satu cabang atletik. Tujuan dari latihan ini untuk mendapatkan melompat setinggi melewati bar dengan tiang tinggi tertentu. Tinggi palang harus lulus minimal 2,5 meter, sedangkan panjang bar minimal 3,15 meter. Lompat tinggi dilakukan di arena lapangan atletik. Lompat tinggi dilakukan tanpa bantuan dari alat.

Berikut yang termasuk ke dalam nomor lompat kecuali lompat
Lompat tinggi

Dalam pertandingan, mistar akan dinaikkan setelah peserta berhasil melewati ketinggian mistar. Peserta mestilah melonjak dengan sebelah kaki Peserta boleh mulai melompat di mana-mana ketinggian permulaan yang disukainya Sesuatu lompatan akan dikira batal jika peserta menyentuh palang dan tidak melompat.

Menjatuhkan palang semasa membuat lompatan atau menyentuh kawasan mendarat apabila tidak berjaya melompat Peserta yang gagal melompat melintasi palang sebanyak tiga kali bertutrut-turut (tanpa di ambil kira di aras mana kegagalan itu berlaku) akan terkeluar daripada pertandinga Seseorang peserta berhak meneruskan lompatan.

Walaupun semua peserta lain gagal sehingga dia tidak dapat menuruskannya lagi mengikut peraturan Ketinggian lompatan di ukur secara menegak dari aras tanah hingga bahagian tengah disebelah atas padang.Setiap peserta akan diberi peluang sebanyak tiga kali untuk melakukan lompatan.

Jika peserta tidak berhasil melewati mistar sebanyak tiga kali berturut-turut, dia dinyatakan gagal. Untuk menentukan kemenangan, para peserta harus berusaha melompat setinggi mungkin yang dapat dilakukan. Pemenang ditentukan dengan lompatan tertinggi yang dilewati.

Sarana dan prasarana lompat tinggi

  • Untuk Awalan a) Daerah awalan panjangnya. tidak terbatas minimum 15 m b) Daerah tumpuan harus datar dan tingkat kemiringanya 1 : 100.
  • Tiang Lompat Tiang lompat harus kuat dan kukuh,dapat terbuat dari apa saja asal kuat dan kukuh.jarak kedua tiang tersebut adalah 3,98 – 4,02 m.
  • Bilah Lompat Terbuat dari kayu,metal atau bahan lain yang sesuai dengan : a) Panjang mistar lompat 3,98 – 4,02 m dan berat maksimal mistar adalah 2,00 kg b) Garis tengah mistar antara 2,50 – 3,00 m, dengan penampang mistar terbentuk bulat dan permukaannya harus datar dengan ukuran 3cm x 15 cm x 20 cm c) Lebar penopang bilah 4 cm dan panjang 6 cm.
  • Tempat Pendaratan Tempat pendaratan tidak boleh kurang dari 3 x 5 m yang terbuat dari busa dengan ketinggian 60 cm dan di atasnya ditutupi oleh matras yang tebalnya 10 – 20 cm.

Macam-Macam Gaya Dalam Lompat Tinggi

Gaya gunting ini beleh dikatakan gaya Swenney, sebab pada waktu sebelumnya (yang lalu) masih digunakan gaya jongkok.Terjadi pada tahun 1880 – permulaan abad ke 20. maka antara tahun 1896 swenny mengubahnya dari gaya jongkok itu menjadi gaya gunting. Karena gaya jongkok kurang ekonomis.

Cara melakukan:

  • Si pelompat mengambil awalan dari tengah
  • Bila si pelompat pada saat akan melompat, memakai tumpuan kaki kiri (bila ayunan kaki kanan), maka ia mendart (jatuh) dengan kaki lagi.Ø
  • Di udara badan berputar ke kanan, mendarat dengan kaki kiri, badan menghadap kembali ke tempat awalan tadi.
  1. gaya guling sisi (Western Roll)

Pada gaya ini sama dengan gaya gunting, yaitu tumpuan kaki kiri jatuh kaki kiri lagi dan bila kaki kanan jatuhnyapun kaki kanan hanya beda awalan, bdari tengah tapi dari samping.

Saat di atas mistar posisi badan telungkup atau mistar dekat perut Pelompat mengambil awalan dari samping antara 3, 5, 7, 9 langkah Tergantung ketinggian yang penting saat mengambil awalan langkahnya ganjil.

Menumpu pada kaki kiri atau kanan, maka ayunan kaki kiri/ kanan kedepan. Setelah kaki ayun itu melewati mistar cepat badan dibalikkan, hingga sikap badan diatas mistar telungkap. Pantat usahakan lebih tinggi dari kepala, jadi kepala nunduk. Pada waktu mendarat atau jatuh yang pertama kali kena adalah kaki kanan dan tangan kanan bila tumpuan menggunakan kaki kiri, lalu bergulingnya yaitu menyusur punggung tangan dan berakhir pada bahu.

Posisi badan saat di atas mistar adalah terlentang atau mistar dekat punggung.Mendarat dengan punggung dengan di awali lompatan membelakangi mistar berlari dari samping.

Peraturan dan Tatacara Perlombaan Lompat Tinggi

Sebelum perlombaan dimulai, ketua Judge/ Juri harus mengumumkan kepada segenap peserta lomba tentang tinggi mistar permulaan dan tinggi berikutnya, berapa mistar lompat akan dinaikkan pada akhir tiap babak/ ronde, sampai tinggal hanya ada satu orang atlet peserta lomba yang tersisa yang tersisa yang memenangkan perlombaan, atau terjadi hasil sama untuk kedudukan pertama.

  • Latihan pemanasan pada Arena Perlombaan

Pada arena perlombaan dan sebelum dimulai event lomba, tiap peserta lomba boleh melakukan latihan praktik lomba ( practice trials )

Sekali perlombaan telah dimulai, peserta lomba tidak diizinkan untuk menggunakan sarana dan prasarana untuk maksud-maksud latihan, meliputi:

Jalur ancang-ancang/awalanatau area bertolak atau bertumpu.

Peralatan Lompat Tinggi

Tiang lompat. Semua bentuk dan model tiang lompat dapat digunakan, asalkan mereka itu kaku dan kekar. Tiang itu mempunyai penopang yang kokoh untuk mistar lompat. Tiang lompat ini haruslah cukup tinggi untuk melebihi tinggi sebenarnya terhadap mana kistar lompat dinaikkan dengan minimum 10 cm. Jarak antara tiang lompat harus tidak kurang dari 4 meter juga tidak melebihi dari 4,04 meter.

Tiang lompat atau tiang harus tidak dipindah atau tidak dirubah selama perlombaan berlangsung kecuali jika wasit memfikirkan bahwa apakah tempat bertumpu atau bertolak ataukah tempat pendaratan tidak sesuai lagi. Dalam hal ini perubahan harus dilakukan hanya setelah satu ronde atau babak setelah lengkap selesai dilakukan.Penopang dan mistar. Penopang ini harus datar dan segi empat, 4 cm lebar x 6 cm panjang.

Ini harus terpasang kokoh pada tiang lompat dan diletakkan saling berhadapan. Ujung mistar lompat harus duduk atau terletak diatas penopang sedemikian rupa, sehingga bila mistar disentuh oleh pelompat ini dengan mudah akan jatuh ketanah baik kedepan maupun kebelakang.Penopang tidak boleh dibungkus dengan karet atau dengan bahan lain yang memiliki efek menambah friksi atau geseran antara mereka dengan permukaan mistar lompat, juga tidak dibenarkan memakai per atau pegas apapun.

2. Lompat jauh (long jump)

Lompat jauh adalah sejenis olahraga di mana satu atlet mencoba untuk melompat dan mendarat sejauh Mungkin dari tempat pertama melompat. Mereka melompat sejauh yang mungkin menginjak-injak lewat di papan kayu pertama, untuk bagian yang diisi dengan pasir atau tanah yang bertindak untuk menyerap melompat serta penanda jatuh. Jarak minimum dari papan dengan tanda yang dibuat oleh atlet di atas pasir yang diukur.

Berikut yang termasuk ke dalam nomor lompat kecuali lompat
Lompat Jauh

Jika seseorang dimulai di mana-mana melompat dengan kaki di bagian depan atau melebihi papan (satu lapisan tanah liat diletakkan tepat di depan papan untuk mengesan akurasi ini), melompat diisytiharkan salah atau dibatalkan dan tidak ada jarak akan direkodkan.

Format nyata game ini berbeda, tetapi amnya peserta akan menerima beberapa kali cubaan untuk membuat lompatan dan hanya melompat terpanjang akan salah untuk keputusan. Peserta dengan lompatan paling sah pergi di akhir pertandingan akan dihitung sebagai juara.

Teknik lompat jauh

Berikut ini adalah teknik lompat jauh, antara lain:

Tujuan ancang-ancang adalah untuk mendapatkan kecepatan yang setinggi-tingginya agar dorongan massa ke depan lebih besar. Jarak ancang-ancang tergantung kematangan dan kemampuan berekselerasi atas kecepatanya, dan untuk meningkatkan kemampuan kecepatan ancang-ancang diperlukan program latihan yang baik, dan juga ketepatan menumpu. Sebagai pelatihan pemberian jarak ancang-ancang yang pendek dengan dimulai dari 5 langkah, 7 langkah, 9 langkah dan seterusnya sambil memperhatikan kaki saat menumpu.

Merupakan suatu gerakan yang penting untuk menentukan hasil lompatan yang sempurrna.
Badan sewaktu menumpu jangan terlalu condong seperti halnya melakukan lari/ ancang-ancang. Tumpuan harus kuat, cepat dan aktif keseimbangan badan dijaga agar tidak oleng/ goyang. Berat badan sedikit di depan titik tumpu, gerakan kaki menelapak dari tumit ke ujung kaki, dengan tempo yang cepat. Gerakan ayunan lengan sangat membantu menambah ketinggian dan juga menjaga keseimbangan badan.

Gerakan melayang pada saat setelah meninggalkan balok tumpuan dan diupayakan keseimbangan tetap terjaga dengan bantuan ayunan kedua tangan sehingga bergerak di udara. Untuk melakukan gerak ini terdapat beberapa teknik. Yang Pertama, Melayang dengan sikap jongkok dengan cara waktu menumpu kaki ayun mengangkat lutut setinggi-tingginya dan disusul oleh kaki tumpu dan kemudian sebelum mendarat kedua kaki di bawa ke arah depan. Yang Kedua, Melayang dengan sikap bergantung cara melakukanya yaitu waktu menumpu kaki ayun dibiarkan tergantung lurus, badan tegak kemudian disusul oleh kaki tumpu dengan sikap lutut ditekuk sambil pinggul didorong ke depan yang kemudian ke-dua lengan direntangkan ke atas. Keseimbangan badan perlu diperhatikan agar tetap tepelihara hingga mendarat.

Gerakan-gerakan waktu pendaratan harus dua kaki. Yang perlu diperhatikan saat mendarat adalah kedua kaki mendarat secara bersamaan diikuti dengan dorongan pinggul ke depan sehingga badan tidak cenderung jatuh ke belakang yang berakibat merugikan si pelompat itu sendiri.

Gaya lompatan dalam Lompat Jauh yang sering diperagakan seperti gaya jongkok, Gaya Menggantung, Gaya jalan di udara.

3. Lompat Galah (pole vault)

Lompat Galah adalah olahraga yang bertujuan untuk melompati bar pada ketinggian tertentu dengan bantuan tiang. Tiang ini terbuat dari fiber dengan fleksibilitas yang disesuaikan dengan berat jumper yang akan melenting baik dan tidak pecah jika digunakan.

Berikut yang termasuk ke dalam nomor lompat kecuali lompat
Lompat galah

Saat melakukan lompat galah: jumper dituntut untuk menguasai teknik lompat galah dan gerakan. Teknik-teknik tersebut meliputi avvalan, gerakan pasang tiang, berayun dan menggantung, menarik dan rotasi (Tarik dan Turn), serta gerakan melentingkan diri (push-off) dan di bar.

Lompat galah berbeda dari jenis lain melompat atletik untuk menggunakan bantuan, yaitu tiang. Atlet harus memiliki keterampilan khusus dan tubuh yang proporsional dengan tinggi dan berat badan telah ditentukan. Persyaratan yang harus dimiliki oleh para atlet olahraga ne stamina, saraf yang kuat, pengalaman, dan taktik.

Tekhnik Lompat Galah

Ada beberapa teknik yang harus dilakukan seorang pelompat dalam lompat tinggi galah ini. Mari kita perhatikan bersama-sama penjelasan berikut :

Yang dilakukan pertama mengambil ancang-ancang untuk berlari posisi tubuh harus dikontrol untuk melakukan gerakan menancapkan galah dan menumpu dengan tepat. Teknik Awalan; Awalan jaraknya harus panjang, supaya dapat mencapai kecepatan maksimum ketika menumpu. Saat berlari usahakan konsisten dan prima yg bertujuan atlet dapat mengontrol posisi tubuhnya dari proses menancapkan galah dan menginjak titik tumpu dengan tepat. Galah harus dipegang yang kuat, dan yang perlu diperhatikan cara memegang jarak yang cukup lebar, untuk memperoleh tumpuan yang baik.

  1. Gerakan menancapkan Galah

Tekhnik menancap galah yang pertama adalah dalam proses menancapkan galah hendaknya langsung ke arah depan dan atas, jangan menggeserkan galah di tanah. Sedikit kalaupun terpaksa supaya kedua tangan terpisah pada jarak yang cukup lebar.

Tancapkan galah setelah jarak 3 langkah sebelum menumpu dengan menggunakan ujung galah. Galah menancap sejajar garis lurus sehingga ujungnya terletak dibawah kepala atlet pada saat start untuk tumpuan.

Kecepatan sangat penting ketika melentingkan galah, Selanjutnya posisi badan hendaknya langsung mengarah bagian belakang dari parit pendaratan. Kaki yang akan digunakan menumpu hendaknya diletakkan tepat di bawah garis tegak lurus yang ditarik mulai dari tangan yang paling atas.

Sebelum melentingkan galah gerakan yang harus dilakukan ialah; gerakan push-pull yaitu gerakan menekan (pushing) galah dengan tangan yang terletak lebih rendah, sementara tangan yang atas menarik ujung galah ke bawah. Gerakan pull-swing adalah gerakan menarik dengan tangan yang di atas, sementara tubuh berayun ke depan, di belakang tangan bawah yang menekuk. Kedua gerakan ini harus dilakukan dengan benar, sehngga pusat gaya berat tubuh tetap berada di belakang.

  1. Berayun dan menggelantung

Gerakan ini bertujuan untuk menambah kelentingan dan untuk menyimpan lebih banyak tenaga potensial di dalam galah. Dengan posisi tubuh pelompat yang benar akan didapat posisi yang paling baik untuk mengangkat tubuh ke atas, saat tenaga yang disimpan waktu menggantung dikeluarkan lagi segera untuk melewati mistar.

  1. Tarikan dan Putaran (pull& turn)

Gerakan pulling (menarik) dimulai ketika pusat dari gaya berat tubuh si pelompat berada dekat galah. Mulailah energi dilepaskan yaitu dengan gerakan meluruskan kembali. Gerakan ini mengikuti fase pasif relatif setelah tubuh menggelantung, ketika si pelompat menunggu terlepasnya tubuh. Tarikan lurus searah sumbu galah. Putaran tubuh diperoleh dengan gerakan tangan atas yang mulai menarik kearah pinggul dan bukan kearah dada. Kedua kaki tetap diangkat tegak lurus, sewaktu dilakukan gerakan menarik dan berputar.

  1. Push –off dan melintasi mistar

Gerakan push-off (melentingkan diri) dimulai segera setelah tarikan tangan yang diatas, mencapai posisi dekat pada pinggul. Gerakan ini sebetulnya lanjutan dari gerakan menarik tadi. Pada permulaan dari gerakan melenting ini, galah harus membentuk sebesa 85 – 90º. Sebelum pelompat melepaskan tanganya, lakukanlah putaran melingkar mistar dengan cara menjatuhkan kedua kaki sedikit, dan denga reaksi dari daya dorong tubuh terhadap galah. Jika daya dorong ke atas melampaui taikan ke bawa oleh kedua kaki, pusat gaya berat si pelompat akan terus melambung tinggi setelah galah dilepaskan.

Gerakan ini merupakan gerakan terakhir yaitu melewati garis mistar. Jadi suksesnya gerakan ini tergantung dari latihan dan latihan dan teknik gerakan-gerakan awal yang benar sehingga dapat menimbulkan gerakan akhir yang sempurna. demikian, penjelasan tentang olahraga lompat tinggi galah, jenis olahraga ini menjadi langganan dalam daftar ivent internasional seperti olimpiade dll.

Kesalahan Yang Sering Terjadi

  1. Hindarkan keterlambatan menancapkan galah dengan cara langsung menggerakkan galah ke depan sejak 2 langkah tcrakhir.
  2. Tancapkan galah dengan kokoh, sesaat sebelum kaki yang akan dipakai take off menginjak titik take off.
  3. Untuk mencegah take off dengan posisi kaki yang salah, aturlah jarak lari, Perpanjang atau perpendek jarak tadi.
  4. Jangan lupa memeriksa posisi kedua tangan setelah menancapkan galah. Jarak kedua tangan itu harus cukup lebar terpisah. Kalau perlu ketukkan galah untuk mencegah tangan bawah tidak menggelincir keatas lagi.
  5. Usahakan agar dada tidak bergerak kearah galah dengan cara mengkakukan lengan bawah pada saat take off.

4. Lompat Jangkit (Triple jump)

Lompat jangkit telah menjadi bagian dari pertama peristiwa Olimpiade modern, yaitu pada tahun 1896. Langsung menular memiliki kesamaan dengan lompat jauh. Bedanya, ancang-ancang dalam lompat ganda dilakukan dengan tiga kali lompatan. Oleh karena itu, sering juga disebut lompat ganda atau triple melompat tiga melompat.

Berikut yang termasuk ke dalam nomor lompat kecuali lompat
Lompat Jangkit

Gerakan tiga melompat memproyeksikan pusat gravitasi tubuh jumper di udara ke arah depan, melalui tiga tahap melompat atau alas, yaitu Hop-Langkah-Jump. Teknik yang biasa digunakan dalam melompat jangkin di antara awalan, Gerakan Hop, gerak langkah, dan gerakan Landed (Langsung).

Dalam lompat jangkit, ada tiga jenis jumper, termasuk jumper datar, jumper alami, dan jumper curam. Penekanan jumper datar pada pertama melangkah lengan datar dan kiri dan kanan berayun menuju berlavvanan. Pada jumper curam, saattolakan untuk bergerak, kiri dan lengan kanan mengayunkan jumper menuju sama. sedangkan jumper alami, urutan fase saat melakukan melompat lebih tinggi, yaitu ketika tenang, langkah, dan melompat.

Jenis jumper dapat dipilih dan disesuaikan dengan kecepatan, kekuatan, dan pengalaman jumper. Dalam jenis ini melompat atletik, dibutuhkan kekuatan yang lebih besar karena jumper harus melakukan tiga melompat berturut-turut.

TEKNIK LOMPAT JANGKIT

untuk meningkatkan kecepatan lari dengan tidak menghambat dari tumpuan-tumpuan tersebut, Jarak awalan harus cukup panjang 35 – 40 meter, supaya kecepatan mencapai titik maksimal pada waktu melakukan tumpuan. Gerakan lari konstan dan mampu menempatkan kaki tumpu pada balok dengan tepat.

Lompat jangkit dibagi dalam beberapa tahap gerakan:

Tergantung dari tingkat prestasi, lari ancang-ancang bervariasi antara 10 langkah(untuk atlet pemula) dan 20 langkah(untuk atlet prifesional) Kecepatan lari ancang-ancang semakin dipercepatsampai saat bertolak.

Kaki penolak harus mendarat dengan aktif dan siap menyerang;ayunkan paha kaki bebas keposisi horizontal.Bertolak ke depan dan ke atas. Untuk ’JINGKAT” yang panjang & datar, tariklah kaki penolak ke depan-atas dan tarik kaki-bebas ke bawah dan ke belakang. Pertahankan tubuh tetep gerak.

Bertolak dangan cepat; luruskan mata kaki, sendi dan lutut dan pinggang, ayunkan paha kaki-bebas ke posisi horizontal. Pada waktu gerak ”Langkah”, posisi bertolak dipertahankan; untuk mempersiapkan gerak ”lompat”, luruskan kaki-bebas ke depan dan ke bawah.

Gerakan lompat jangkit memproyeksikan pusat gaya berat tubuh si pelompat di udara ke arah depan dengan melalui tiga tahapan lompatan atau tumpuan. Yaitu Hop-Step-Jump.

Menurut ketentuan si pelompat harus melakukan tiga kali menumpu, menumpu dua kali dengan kaki yang sama yang disebut step dan diakhiri dengan gerakan jump atau lompat. Hasil dari suatu lompatan sangat tegantung dari kecepatan horizontal dan kekuatan pada ketiga tahapan tumpuan tesebut. Jarak antarahop, step, jump bervariasi tergantung dari kecepatan, kekuatan, dan kelentukan otot. Sudut tumpuan yang tepat sangat membantu menjaga kecepatan. Bertolaklah dengan cepat; ayunkan paha kaki-bebas ke posisi horizontal. Untuk lompat jauh, tahap melayang melibatkan teknik menggantung atau teknik melangkah. Tarik tubuh ke depan-bawah untuk mendarat;bawa lengan ke depan.

Mendaratlah dengan kedua kaki sejajar di pasir, Biarkan tubuh mendarat di pasir di sampng  kaki.

SARAN PERBAIKAN ATAS BEBERAPA KESALAHAN YANG SERING TERJADI PADA SAAT MELOMPAT

Saran perbaikan atas beberapa kesalahan yang sering terjadi dalam tahap melompat, dapat diuraikan sebagai berikut:

  1. Untuk mencegah lompatan yang terlampau tinggi, usahakan menekankan arah gerak ke depan, terutama pada waktu take off.
  2. Untuk menghindarkan lompatan yang terlalu tinggi, usahakan untuk melakukan langkah panjang pada beberapa langkah terakhir sebelum melakukan lompatan.
  3. Untuk mencegah agar tidak jauh, perbaiki posisi landing dengan ibu jari kaki yang terbuka sedikit sebelum melakukan landing.
  4. Koreksi take off yang buruk sebelum melakukan step. Usahakan supaya punggung lurus dan landing secara aktif.
  5. Lakukan landing secara aktif sebagai suatu gerakan seperti pegas (memegas), ketika menyentuh tanah daripada menunggu tanah menyentuh kaki yang take off.

SARANA DAN PRASARANA LOMPAT JANGKIT

Lintasan ini di buat untuk awalan para atlit lompat jauh maupun lompat jangkit yang penjangnya minimal 40 meter dan lebarnya 1,22 meter.

Bak lompatan atau pendaratan mempunyai lebar 2,75 meter dan panjangnya bila memungkinkan 10 meter.

Balok tumpuan untuk lompat jauh dan lompat jangkit ini terbuat dari kayu yang kuat yang berbentuk segi empat dengan ukuran sebagai berikut :

  • Panjang = 1,21 – 1,22 meter
  • Lebar = 20 cm
  • Tebal balok tumpuan = 10 cm
  • Balok tumpuan ini harus di cat putih.

Pada lompat jangkit balok tumpuan ini di letakkan dengan jarak 11 meter , 13 meter dan 15 meter dari bak pendaratan.

Papan ini berguna untuk mengetahui sah tidaknya lompatan. Papan ini terbuat dari kayu yang mempunyai ukuran panjang 1,21 – 1,22 meter, lebar 10 cm dan tebalnya 0,7 cm.

  1. Bendera merah,kuning dan putih
  2. Penunjuk waktu

Penunjuk waktu ini di gunakan ketika atlit mulai di panggil dan memberi kesempatan bagi si atlit untuk memulai lompatan.

Di gunakan untuk mengukur jarak lompatan.  Bisa juga menggunakan alat yang di sebut TEODOLIT.

Visit Juga :

Demikian Ulasan Tentang Macam-Macam Lompat dalam Atletik: Teknik, Sarana dan Prasarana Semoga Dapat Bermanfaat Bagi Sahabat Setia DosenPendidikan.Com Amin … 😀

Mungkin Dibawah Ini yang Kamu Butuhkan