Berikut yang bukan merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan potong adalah

2.Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan potong dalamoperasi pemfraisan!3.Sebutkan pula kriteria yang mempengaruhi kecepatan pemakanan!4.Bagaimanakah hubungan kekuatan tarik bahan dengan kecepatanpotong?5.Apa yang akan terjadijika kecepatan potong yang dipilih jauh lebihbesardari kecepatan potong yang diperbolehkan, jelaskan!6.Sebuah benda kerja berbentuk silindris dengan diameter 80 mm danpanjang 250 mm akan dibubut pada kecepatan potong 200 m/min. Adadua jenis operasi pembubutan yang diperlukan, yaitu pembubutankasar pada 0.5 mm/put, dengan kedalaman pemotongan 4 mm danpembubutan halus (penyelesaian) pada 0.0 mm/put. Tentukanlahkecepatan spindel, kecepatan pemakanan (mm/min), dan waktupemesinan aktual.7.Suatu pemotongan langsung pada mesin frais dengan menggunakanpisau ujung yang mempunyai empat mata sayat (gigi) pada kecepatan0.075 mm per gigi. Jika spindel berputar pada kecepatan 1000 ppm,berapakan kecepatan pemakanan aksial dalam mm/min?

Teknik Pemesinan CNCDirektorat Pembinaan SMK (2013)885. Kegiatan Belajar 5LANDASAN PEMPROGRAMANe. Tujuan Pembelajaran:Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 5 ini, siswa dapat, antara lain;1). Menjelaskan Pengertian Program CNC,2). Mengidentifikasi metoda pemprograman,3). Menjelaskan sistem koordinat CNC, dan4). Memahami proses kerja CNC5). Mengidentifikasi blok Format Program Bubut CNC Unit Didaktik,6). Mengidentifikasi dan menjelaskan fungsi kerja G,7). Mengidentifikasi dan menjelaskan fungsi bantu M, dan8). Memahami konsep pemprograman CNCMateri5.1 Sistem Koordinat Mesin Bubut CNCPadamesin bubut CNC ada dua gerakan yakni gerakan melintang, gerakanmemanjang eretan. Informasi gerakan eretan mesin arah melintang dan arahme-manjang tersebut adalah bertitik tolak dari sistem koordinat, seperti yangtelah kita kenalsehari-harimelalui ilmu trigonometri. Gerakan eretan arahmelintang mesin disebut dengan sumbuX, dan gerakan memanjang disebutdengan sumbuZ.

Teknik Pemesinan CNCDirektorat Pembinaan SMK (2013)895.2 Dasar-Dasar PemprogramanUntuk sistem CNC dapat dibagi ke dalam dua macam pemprograman, yakniinkremental dan absolut. Dalam penerapannya, kedua sistem ini dapatdikombinasikan, satu dengan lainnya. Sistem inkremental adalah sistem dimana titik referensi terhadap instruksi berikutnya adalah dari titik akhiroperasi terdahulu. Setiap bagian data dimensional diaplikasikan terhadapsistem sebagai jarak inkremen, diukur dari titik terdahulupada sumbu gerakyang aktif. Sebagai suatu contoh, perhatikan Gambar 5.1 di bawah, di manasebanyak lima buah lubang akan digurdi/dibor. Jarak dari titik nol ke masingmasing lubang ditunjukkan pada gambar. Jarak antara titik-titik tersebutdihitung, dan perintah posisi sumbu X diberikan sebagai berikut:01: X +50012: X +20023: X +60034: X -30056: X -70060: X -300Gambar 5.1 Komponen untuk digurdi/borApabila program dalam inkremental, maka metoda pemprograman danperalatan umpan balik adalah dalam bentuk inkremental. Jenis peralatan30050070010001300123450YX

Teknik Pemesinan CNCDirektorat Pembinaan SMK (2013)90

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document

End of preview. Want to read all 359 pages?

Upload your study docs or become a

Course Hero member to access this document


(TURNING PROCESS)

       Bubut (Turning) adalah suatu proses pemesinan / pembentukan benda kerja (material/work piece) dengan cara menghilangkan/pengambilan tatal dari bahan/benda kerja, dimana pahat memotong sementara benda kerja yang berputar. Bubut sendiri merupakan suatu proses pemakanan /pembentukan benda kerja yang sayatannya dilakukan dengan cara memutar benda kerja kemudian dikenakan pada pahat yang digerakkan secara translasi sejajar dengan sumbu putar dari benda kerja. Gerakan putar dari benda kerja disebut gerak potong relatif dan gerakkan translasi dari pahat disebut gerak umpan.

1.2 Pengelompokan mesin bubut

Pembagian mesin bubut berdasarkan kemampuan pengerjaan dikelompokkan menjadi enam kelompok besar yaitu:

Mesin ini bentuknya kecil dan sederhana, digunakan untuk mengerjakan benda-benda yang kecil pula.

Biasanya diletakkan diatas meja kerja.

Contoh : Mesin bubut Simonet.

Mesin ini khusus untuk memproduksi benda kerja yang ukurannya sama dan dalam jumlah yang banyak atau untuk pengerjaan awal.

Contoh : Mesin bubut Kapstan.

Konstruksi mesin bubut ini lebih cermat dan dilengkapi dengan penggabungan perlengkapan yang khusus. Mesin ini digunakan untuk pengerjaan yang membutuhkan ketelitian tinggi.

Mesin ini mempunyai power yang lebih besar dan digunakan untuk pengerjaan pembubutan yang memerlukan ketelitian tinggi dengan benda kerja yang cukup besar.  Contoh : Cholcester Master dan Kerry.

e. Mesin Bubut Beralas Panjang

Mesin bubut ini termasuk mesin bubut industri berat yang banyak digunakan pada benda kerja yang besar dan panjang. Misalnya poros-poros kapal dan poros transmisi.

f. Mesin Bubut CNC (Computer Numerically controlled)

Mesin bubut ini adalah jenis mesin bubut yang sudah dilengkapi dengan sistem kontrol komputer. Operator hanya tinggal memasukan program yang terstruktur yang sesuai dengan bahasa program yang telah ditentukan. Biasanya mesin ini digunakan untuk proses produksi masal karena salah satu kelebihannya adalah tingkat keakuratan dan presisi yang tinggi. Contoh program yang dikenal adalah : Emco, Fanuc, Cincinati, Fagor, Siemens dll.

Dalam mesin bubut dikenal ada 3 Gerakan mesin Bubut :

1. Gerak Utama Berputar  è  Chuck (Pencekam Benda Kerja)

Disebut juga dengan Kecepatan Putaran Benda kerja yang dipasang pada chuck. Satuan kecepatan Putaran (Speed) adalah Rpm = Rotasi Per Menit.

2. Gerak Memanjang          è  Eretan Bawah

Adalah gerakan dimana arah pemotongan sejajar dengan sumbu benda kerja, gerakan ini disebut gerakan memanjang atau gerak pemakanan.

3. Gerak Melintang è  Eretan Atas

Adalah gerakan dimana arah pemotongannya tegak lurus terhadap sumbu benda kerja, maka disebut gerakan melintang atau pemotongan permukaan (facing).



 MENCARI KECEPATAN PUTARAN MESIN BUBUT (SPEED SPINDLE)

Hasil Pembubutan yang baik dan halus dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

  1. Kecepatan Putaran Mesin (Speed Spindle)
  2. Kecepatan Asutan Pemotongan (Feeding)
  3. Kekerasan Bahan/material
  4. Kedalaman Pemakanan (Deep of Cut)

Kecepatan Putaran Mesin (Speed Spindle) juga dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya :

  1. Besar Diameter Benda Kerja (Work piece Diameter)

“Semakin Besar diameter benda kerja maka putaran pelan”. Sebaliknya. “ Jika semakin Kecil diameter Benda kerja, maka Putaran semakin besar.

  1. Tebal Pemakanan (Deep of Cut)

Untuk pemakanan yang besar kecepatan mesin harus pelan sedangkan untuk pemakanan yang kecil maka kecepatan mesin sebaiknya lebih tinggi atau cepat.

  1. Kecepatan Pemotongan (Cutting Speed)

Pada pemotongan kasar harus digunakan putaran mesin yang rendah (lambat) dan kecepatan pemakanan yang besar (cepat) maka hasilnya akan baik.
Pada pemotongan dengan tingkat penyelesaian halus digunakan putaran mesin yang tinggi dan kecepatan pemakanan yang lambat.



Jika benda kerja dengan garis tengah d1 membuat 1 putaran tiap menit, maka panjang tatal (beram) yang terpotong dalam 1 menit adalah d x p = keliling.

Jika benda kerja berputar lebih dari 1 putaran dalam 1 menit, misalnya n putaran, maka panjang tatal yang terpotong dalam 1 menit adalah = dxpxn.

Panjang tatal ini diukur dalam satuan meter tiap menit dan disebut dengan kecepatan potong.

Makin besar garis tengah benda kerja, maka makin panjang perbandingan tatal yang dibentuk. Kita lihat, bahwa kecepatan potong itu dipengaruhi langsung oleh besarnya garis tengah benda kerja dan banyaknya putaran tiap menit.

Banyaknya putaran tiap menit = r.p.m (rotasi per menit)

Pada gambar-gambar teknik, ukuran garis tengah itu dinyatakan dalam mm, tetapi kecepatan potong dalam membubut dinyatakan dalam m/menit. Oleh karena itu kita harus membaginya dengan 1000 untuk memperoleh satuan meter.


maka putaran didapatkan dengan rumus :

Rumus Mencari Kecepatan Putaran Mesin Bubut

n  = Putaran Mesin Bubut………  Rotasi / Revolution Per Menit (Rpm)

        Vc = Kecepatan Potong Dalam Meter Per Menit…………….  (M/Menit)

d  = Diameter Benda Kerja……………… (mm)

Mencari Harga Kecepatan Potong (Cutting Speed)

Kecepatan potong dipengaruhi oleh faktor-faktor sebagai berikut :
1. ukuran diameter benda kerja yang dikerjakan

2. Jenis Kekerasan Material/ benda kerja

3. Ukuran bagian tatal yang terpotong (dalamnya pemotongan x kecepatan

    Pemakanan)


4. Tingkat kehalusan yang diinginkan
5. Bahan / Material dari pahat yang digunakan
6. Bentuk pahat
7. Pencekaman/penjepitan benda kerja
8. Macam dan keadaan mesin bubut

        Harga Kecepatan Potong (Vc) Dapat dicari dengan Rumus :

n  = Putaran Mesin Bubut………  Rotasi / Revolution Per Menit (Rpm)

        Vc = Kecepatan Potong Dalam Meter Per Menit…………….  (M/Menit)

d  = Diameter Benda Kerja……………… (mm)

Tabel Harga Kecepatan Potong untuk beberapa jenis Material berdasarkan jenis dari bahan pahat yang dipakai:

Jenis Material (Benda Kerja)

Pahat High Speed Steel (HSS)

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA