Berikut ini yang bukan tempat untuk pembudidayaan ikan tawar yaitu

DITRIBUTOR VITERNA NASA Sabtu, 07 November 2015

Budidaya ikan air tawar secara tradisional maupun intensif bisa dilakukan di kolam/empang. budidaya juga bisa dilakukan di perairan umum menggunakan karamba atau karamba jaring apung. Berbagai metode budidaya bisa digunakan dengan disesuaikan potensi daerah. Berikut ini dibahas berbagai metode budidaya ikan air tawar.


Kolam pembesaran ikan air tawar bisa dibuat di daerah pegunungan maupun di dataran rendah. Pemilih lokasi yang tepat dan benar sangat mempengaruhi keberasilann budidaya ikan air tawar. Beberapa persyaratan untuk dapat melakukan budidaya ikan air tawar adalah sebagai berikut :

  1. Sumber air, lokasi budidaya harus mempunyai sumber air yang memadai. Untuk sumber air ini bisa berupa sungai, aliran irigasi, maupun mata air. Suplai air sedapat mungkin tersedia sepanjang tahun dengan debit yang memadai. Contoh, untuk budidaya ikan karper (Cyprinus carpio) memerlukan suplai air dengan debit 10-16 liter/detik/Ha
  2. Jenis tanah dan kemiringan, dasar pertimbangan utama untuk membangun kolam adalah jenis dan kemiringan. Lahan untuk kolam sebaiknya adalah tanah yang liat atau lempung berpasir (sandy clay) sehingga tidak porus. Tanah harus mampu menahan massa air yang besar dan tidak mudah bocor sehingga dapat dibuat pematang. Syarat ini tidak berlaku bila kolam dibuat permanen, misalnya dengan kontruksi semen. Lahan untuk lokasi kolam budidaya sebaiknya mempunyai kemiringan 5-10 derajat. Kondisi yang demikian akan memudahkan pengairan air secara gravitasi.
  3. Kualitas air, kualitas air pada lokasi budidaya harus memenuhi persyaratan untuk hidup sehat ikan yang di budidayakan. Air harus jernih dan mudah dialirkan, tidak tercemar senyawa beracun, dan juga dapat menumbuhkan pakan alami. Nilai kualitas air untuk masing-masing jenis ikan air tawar berbeda. Secara umum parameter kualitas air untuk budidaya ikan yang baik adalah : Suhu air : 25-30 drajat C. pH air :6,5-8,5. DO (Oksigen terlarut) :minimal 3 ppm Kadar Amonia (NH3) :maksimal 0,5 ppm
  4. Jauh dari tempat pembuangan limbah, lokasi budidaya harus jauh dari limah industri maupun limbah rumah tangga. Limbah akan mencemari air sehingga kualitas air tidak memenuhi syarat untuk pertumbuhan ikan. Bila kadar pencemaran limbahnya tinggi maka ikan yang dibudidayakan akan mati.
Selain faktor-faktor di atas, perlu dipertimbangkan juga kemudahan pengadaan sarana produksi. Bila bibit, pakan, dan obat-obatan mudah di peroleh maka biaya produksi akan dapat ditekan. Yang tidak kalah pentingnya adalah pemasaran, seperti pasar tradisonal, supermarket, restoran, hotel, swalayan. Sarana transportasin untuk menuju ke tempat pemasaran pun perlu mendapatkan perhatian.

Faktor keamanan perlu dipertimbangkan sebelum usaha budidaya dimulai. Gangguan kejahatan, hama penyakit, dan bencana alam dapat mengurangi prduksi, bahkan mendatangkan kerugian yang tidak sedikit.

Kolam  untuk budidaya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu kolam air tenang, kolam air deras, dan kolam terpal.

Kolam air tenang cocok untuk budidaya ikan yang bisa hidup di air tenang, seperti gurami, nila, lele, dan gabus. Kolam air tenang mempuny7ai berbagai komponen penting sebagai berikut:

  1. Pematang, pematang dibuat dengan bentuk trapesium, lebih lebar bagian bawah. Hal ini di maksudkan agar tidak mudah longsor. Kemiringan pematang sebaiknya tidak lebih dari 45 drajat. Untuk membuat kolam perlu dilakukan pencangkulan bagian tengah, memindakan tanahnya ke tepi, membentuk pematang. Untuk mencegah tebing pematang longsor, tebing bisa ditanami rumput pahit (paspalum conjugatum), atau rumput gerinting (cynodon daction). kedalaman kolam pembesaran adalah 100-150 cm. Ketinggian air dari dasar kolam bisa diatur dari ketinggian 50-120 cm, tergantung ukuran bibit dan padat penebaran. Saat ikan sudah mulai besar dengan populasi yang padat, ketinggian air bisa ditambahi hingga 120 cm.
  2. Saluran pemasukan dan pembuangan air, saluran pemasukan air (in-let) dibuat di dekat saluran utama (main-inlet). atau dari air masuk yang jernih. Saluran pemasukan air harus dibuat terpisah dengan saluran pembuangan (out-let). Dengan adanya sistem air masuk dan keluar yang terpisah, air bersih tidak akan tercampur denan air pembuangan sehingga apabila terjadi serangan penyakit, air yang tercemar penakit tidak akan menulari kolam lain yang masih sehat. Hanya air yang bersih yang boleh masuk ke kolam budidaya.
  3. Pemasukan dan pengeluaran air, pemasukan air pada petakan kolam melalui pipa paralon yang sudah disusun sebagai sistem sifron, juga dengan pipa goyang. Mekanisme kerjanya adalah dengan sistem pipa U. Jika akan memasukan air, sistem pemasukanya diangkat dan saat membuang air pipa pembuangan diangkat. Pipa goyang terbuat dari pipa pralon (PVC) dengan diameter 3-4 cm.
  4. Dasar kolam, untuk memudahkan pengeringan kolam, dasar kolam dibuat miring. Drajat kemiringan cukup 1%, yang artinya tiap 100 cm,dasar kolam miring 1 cm. Kemiringan dasar kolam arahnya ke kowean dan caren.
  5. Kowean dan caren, kowean dibuat ditenah kolam atau di pinggir kolam dengan ukuran 1 x 1 x 0,4 m dan diberi tanggul keliling sehingga terbentuk kolam didalam kolam. Kowean bisa digunakan untuk menebar bibit, yaitu dengan mengisi kolam hanya pada bagian kowean saja, ataupun digunakan sebagai tempat menangkap ikan saat panen. Pipa pralon dan keni dipasang rata dengan dasar kowean dan rata dengan tanah di luar kolam. Pipa pralon di bawah kolam di buat dengan lubang-lubang kecil dan dibungkus strimin agar saat pipa goyang di luar kolam maka ikan tidak ikut tersedot keluar. Caren berfungsi sebagai saluran untuk menggiring ikan ke kowean saat panen. Caren dibuat dengan lebar 50-70 cm, dalamnya 25-30 cm. Selain mempermudah pemanenan, caren juga untuk mengalirkan air sehingga pengeringan bisa tuntas.

Rekomendasi tempat budidaya ikan air tawar yang baik di lahan sempit dan luas. Sebelum Anda memulai bisnis usaha budidaya ikan konsumsi, termasuk ikan air tawar, tentu harus mempersiapkan kolam untuk bibit maupun untuk pembesaran ikan.

Berbeda dengan ikan hias yang cocok dibudidayakan di kolam ukuran kecil seperti aquarium, untuk jenis ikan air tawar tentu membutuhkan tempat dengan ukuran yang lebih besar. Apalagi jika target produksi dalam sekala besar, pelaku usaha dibidang ini tentu membutuhkan banyak kolam ikan.

Berikut ini beberapa jenis kolam yang cocok untuk tempat budidaya ikan air tawar yang baik :

1. Kolam Ikan Dari Tanah

Tempat pertama yang cocok untuk usaha ikan air tawar adalah kolam alami dari tanah. Jenis kolam ini membutuhkan area lahan yang lebih luas. Karena areanya luas, kolam dari tanah bisa memuat banyak ikan. Jenis ikan yang cocok untuk dibudiayakan di kolam tanah seperti ikan gurame, nila, bawal, tawes, lele dan masih banyak lagi.

2. Kolam Ikan dari Beton atau Semen

Jenis kolam untuk budidaya ikan air tawar kedua yang banyak dijumpai disekitar kita yaitu terbuat dari beton. Ukurannya bervariasi, bisa sempit (tidak terlalu besa) bisa juga kolam beton yang luas. Kelebihan kolam beton dibandingkan kolam tanah yakni perawatan air kolam lebih terjaga. Sedangkan kekurangannya, untuk biaya pembuatan tentu lebih mahal.

Jenis ikan yang cocok untuk dibudidaya pada kolam beton seperti lele, nila dan gurame.

Baca Juga: Cara Pemijahan Induk Ikan Cupang

3. Kolam dari Terpal

Nah tempat budiaya ikan paling praktis yaitu dibuat dengan terpal. Bentuknya bervariasi busa kotak, maupun membentuk lingkaran. Untuk kerangka kolam bisa menggunakan kayu, bambu atau dengan besi.

Untuk harga terpal sendiri cukup terjangkau, ada yang murah ada juga yg mahal. Tergantung kualitas terpal tersebut. Kolam terpal memiliki kelebihan dapat diterapkan di lahan terbatas dan terhindar dari pemangsa liar.

Kekurangannya jenis kolam dari terpal tentu memiliki ketahanan tidak terlalu lama, 3-5 tahun. Bandingkan dengan kolam beton atau tanah yang dapat awet hingga lebih dari 5 tahun.

Nah selain tiga jenis kolam tempat budidaya ikan air tawar tersebut, masih banyak pilihan yang bisa Anda coba dan praktikkan. Seperti kolam dari kolam ikan dari fiber, dan tempat kolam ikan drum. Baca juga : Jenis-Jenis Ikan Hias di Indonesia

Cara budidaya ikan tentu berkaitan dengan media hidupnya yakni air. Sebelum Anda memulai bisnis tersebut untuk melakukan beberapa persiapan, termasuk mencari tempat yang tepat, selain itu penting mempersiapkan mulai dari alat dan bahan.

Pilihan Tempat Budidaya Ikan Air Tawar

Berbeda dengan ikan hias, jenis air tawartentu membutuhkan lahan luas, apalagi jika target produksi besar, usahakan selain memperhatikan nilai ekonomis juga daya guna dari tempat tersebut. Berikut beberapa rekomendasi yang bisa Anda coba:

1. Kolam Ikan dari Beton atau Semen

Banyak dijumpai pada lingkungan sekitar, hal tersebut menyesuaikan dengan kontur tanah di lingkungan. Misalnya saja yang dekat dengan wilayah perairan lebih cocok dengan sistem empang atau dari bahan tanah. Keunggulan dari jenis ini adalah daya tahannya lebih lama dibanding dengan sistem terpal.

Bahannya yakni terdiri dari beton/ semen yang disusun dengan paduan lainnya seperti pasir, air, dan batu-bata. Ukurannya juga cenderung bervariasi, menyesuaikan dengan jumlah yang diinginkan. Keunggulan lainnya adalah perawatan air nya lebih mudah.

2. Kolam Ikan dari Tanah

Jenis ini memerlukan lahan yang terbilang luas, ikan yang cocok untuk dibudidayakan pada lokasi tersebut adalah lele, gurame, bawal, nila, tawes, dan masih banyak lainnya. Pembuatannya sendiri terbilang ekonomis, karena tidak perlu menambahkan seperti semen atau beton.

Cara budidaya menggunakan sistem ini di sisi lain memiliki kekurangan yakni jika pada musim kemarau airnya akan terserap pada tanah, untuk itu Anda perlu memantau secara berkala agar hasilnya maksimal. Keunggulan dari sistem ini, yakni ikan bisa mendapatkan makanan alami berupa plankton atau lainnya.

3. Kolam Empang

Sistem kolam ini dapat diterapkan baik di pegunungan maupun dataran rendah. Hal yang perlu Anda perhatikan sebelum menerapkannya adalah memilih tempat sesuai, tujuannya agar perkembangbiakan ikan lebih pesat. Usahakan kadar plankton mencukupi guna menambah nutrisinya.

Beberapa syarat harus Anda penuhi saat akan membangun empang yakni, lokasi budidaya harus dekat dengan sumber air bisa berupa sungai, mata air atau aliran irigasi dengan debit memadai. Hal tersebut bertujuan agar ikan bisa mendapatkan tempat nyaman dan berkembangbiak dengan baik.

4. Kolam Air Tenang

Merupakan jenis yang cocok untuk budidaya seperti lele, gurame, gabus, dan sebagainya. Pembuatannya yakni dengan tingkat kemiringan tidak lebih dari 45 derajat, hal tersebut bertujuan agar kolam tidak mudah longsor, karena tentu dapat membahayakan kelangsungan hidup ikan di dalamnya.

Kedalamannya sendiri sekitar 100-150 cm, dengan ketinggian air 50-120 cm. Perkiraan tersebut bergantung pada bibit dan padat penebaran. Saluran pembuangan serta pemasukan didesain terpisah, agar tidak tercampur antara air kotor dan bersih.

5. Kolam dari Terpal

Terpal merupakan salah satu bahan dengan harga terjangkau yang dapat Anda gunakan sebagai kolam, dengan menerapkan kerangka dari kayu. Meski terbilang ekonomis, namun daya tahanya sendiri termasuk lama, yakni mencapai 3-5 tahun, tergantung dengan kualitasnya.

Menggunakan kolam terpal ini lebih praktis dan mudah dibuat. Perlu Anda perhatikan untuk mencari bahan berkualitas agar lebih tahan lama dan tidak gampang rusak. Jenis satu ini sudah tersedia banyak di toko terdekat atau bisa membelinya pada online shop jika ingin lebih praktis.

Cara budidaya yang diterapkan pada jenis-jenis kolam tersebut disesuaikan dengan lokasi serta kontur tanah, karena tidak semua dapat diaplikasikan di daerah tertentu. Setiap desainnya tentu memiliki keunggulan dan kekurangan masing-masing.

Artikel ini telah tayang di oyimedia.com

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA