Show C. Variasi Gerak Dasar Lompat dan Loncat Gerakan melompat memberikan pengalaman cara menumpu atau mendarat yang benar. Selain itu, aktivitas melompat dapat menumbuhkan keberanian dan percaya diri. Sebelum mempelajari lebih lanjut, lakukan kegiatan berikut.
1. Lompat Tali dan Loncat Kotak Lompat tali merupakan salah satu permainan tradisional untuk melatih ketangkasan. Permainan ini menggunakan tali karet yang dirangkai atau skipping rope. Lompat tali dapat dilakukan sendiri atau berkelompok. Jika lompat tali dilakukan sendiri, kamu dapat memegang ujung tali. Ayunkan tali ke depan, melewati kepala dan kaki sambil meloncatinya. Lakukan loncatan sesuai kemampuanmu. Kegiatan lompat tali dapat divariasikan dengan loncat kotak. Amatilah gambar 3.9 dan 3.10. Gambar tersebut menunjukkan variasi lompat tali dan loncat kotak. Setelah melakukan lompat tali selama waktu tertentu, lakukan lompat kotak. Loncati beberapa kotak dalam jarak tertentu kemudian mendarat dengan kedua kaki. Lakukan kegiatan ini dengan semangat dan percaya diri.
2. Loncat ke Atas dan Loncat Jauh Gerakan meloncat adalah gerakan berpindah tempat atau arah dengan tumpuan dua kaki gerak meloncat dilakukan tolakan dua kaki. Meloncat dapat dilakukan dengan loncat ke atas dan loncat jauh. Bagaimana cara melakukan variasi loncat ke atas dan loncat jauh? Gerakan loncat ke atas dan loncat jauh dilakukan tanpa awalan. Amatilah dan praktikkan gerakan seperti Gambar 3.10. Rasakan gerakan yang kamu praktikkan. Jika kamu masih kesulitan, mintalah bimbingan orang tua kalian.
Langkah-langkah gerakannya sebagai berikut. Sikap awal berdiri, dengan posisi tegak. Tekuk kedua kaki untuk menolak tubuh ke atas. tolak tubuh ke atas menggunakan kedua kaki diikuti ayunan lengan ke depan. Gerakan ini membuat tubuhmu melenting ke atas, kemudian mendarat dengan kedua kaki. Kedua lengan diluruskan ke depan untuk keseimbangan badan. 3. Lompat Raih dan Lompat Jauh Gerakan melompat merupakan gerakan berpindah tempat atau arah dengan tumpuan satu kaki. Contoh gerakan melompat, yaitu lompat raih dan lompat jauh. Bagaimana cara melakukan gerak lompat raih dan lompat jauh? Amatilah kegiatan seperti Gambar 3.11. Siapkan sebuah bola yang digantung agak tinggi. Posisi awal, lakukan lari cepat dan pandangan ke depan. Saat mendekati papan tolak, bersiap melakukan tolakan. Lakukan tolakan dengan satu kaki (gunakan kaki terkuat untuk melakukan tolakan). Ayunkan lengan ke depan saat badan melayang di udara. Kedua kaki dijulurkan ke depan untuk bersiap mendarat. Pendaratan dilakukan dengan kedua kaki. Lutut agak ditekuk dan ikuti ayunan lengan ke depan. Lakukan kegiatan ini secara disiplin dan percaya diri. Teruslah berlatih agar kamu makin terampil.
D. Variasi Gerak Dasar Lempar Benda yang biasa digunakan dalam gerakan melempar, yaitu bola kasti, bola sepak, bola basket, lembing, roket, dan cakram. Sebelum pembelajaran lebih lanjut, lakukan kegiatan berikut.
1. Lempar Roket Gerakan lempar roket sesuai gerakan lempar lembing. Untuk mengawali pembelajaran, kamu dapat mencari informasi dari internet atau bacaan lainnya. Lakukan penelusuran informasi dengan pendampingan orang tua. Catatlah informasi penting tersebut dan gunakan sebagai sumber belajar. Gerakan dalam lempar roket. Posisi awal, bersiap melakukan awalan lari. Salah satu tangan memegang roket dan pandangan ke depan. Lakukan lari pelan dan lari cepat, kemudian lakukan tolakan tepat di belakang garis batas tolakan. Lempar roket sekuat-kuatnya agar lemparannya jauh. Ikuti gerakan ayunan lengan dan langkah kaki untuk menjaga keseimbangan tubuh. Lakukan gerakan lempar roket ini dengan disiplin dan tanggung jawab.
2. Lempar Bola Ayun Amatilah Gambar 3.16. Gambar tersebut menunjukkan gerakan lempar bola ayun. Praktikkan gerakan tersebut di rumahmu menggunakan bola plastik yang ringan.
Bandingkan gerakanmu dengan langkah-langkah berikut. Posisi awal, sikap berdiri tegak. Kaki kiri berada di depan dan kaki kanan di belakang. Bola dipegang tangan kanan di belakang telinga dengan siku ditekuk. Pandangan ke arah sasaran yang dituju. Ayunkan lengan kanan dengan kuat. Saat bola berada di atas depan kepala, lepaskan bola. Ikuti dengan lecutan di pergelangan tangan agar bola meluncur ke atas depan. Lakukan gerakan ini dengan tekun dan hati-hati. Sekilas tentang Atletik Kid Athletics Kid pertama kali dikenalkan oleh International Association of Athletics Federation (IAAF). Athletics Kid makin menyebar ke sekolah melalui pendidikan dan pelatihan oleh Pusat Pembinaan Atletik Pelajar (PPAP). Bahkan, PB PASI merekomendasikan kepada Kementerian Pendidikan dan Kebudayan untuk melombakan cabang Athletics Kid. Nomor yang dilombakan, yaitu sprint/hurdles shuttle relay (kanga’s escape), forward squat jumps (loncat katak), kids javeline throwing (lempar turbo/roket), dan formula one (lari, rintangan, dan slalom). Sumber: www.atletik kid.com/tentang-atletik-kid/, diakses 10 Oktober 2018 Rangkuman
Jakarta, CNN Indonesia -- Permainan tradisional Indonesia ini sangat populer pada masanya, jauh sebelum kehadiran gadget. Anak-anak zaman dulu sering memainkannya bersama teman-teman. Di Indonesia sendiri, jumlah permainan tradisional ada banyak. Beda wilayah, beda pula jenis permainannya. Namun tak jarang, ada juga permainan tradisional populer yang dikenal luas di berbagai daerah dengan konsep serupa, namun hanya berbeda istilah.
Meskipun eksistensi permainan tradisional sekarang sedikit tergeser karena berbagai faktor, tidak ada salahnya jika suatu waktu mencoba untuk memainkannya lagi sambil bernostalgia. 1. Balap Karung
Permainan tradisional balap karung memang terkenal di masyarakat Indonesia, dan sering dijadikan lomba terutama saat hari perayaan kemerdekaan. Jika ditarik sedikit ke sejarahnya, pertama kali permainan balap karung sampai ke Nusantara bermula dari kawanan Belanda yang menginjakkan kaki di Indonesia. Pada saat itu, orang Belanda di Indonesia kerap kali bermain balap karung ketika mengadakan perayaan di instansi bentukan Belanda, dan keseruannya dapat dirasakan banyak kalangan. Balap karung yang masuk ke Tanah Air pun mulai di adopsi hingga terkenal se-Indonesia. Kemudian sering dimainkan turun-temurun dan menjadi bagian dari permainan tradisional. Tidak ada aturan tertentu untuk bermain balap karung, setiap peserta hanya diminta memasukan setengah badan ke dalam karung, lalu melompat-lompat sampai ke garis ujung yang ditetapkan. 2. BalogoBalogo merupakan permainan tradisional asal Kalimantan Selatan yang berawal dari suku Banjar, dengan menggunakan 'logo' sebagai alat mainnya. Permainan balogo sebelumnya sering dilakukan oleh warga Banjar sampai tahun 1980-an, namun saat ini permainan tersebut kurang banyak peminat. Untuk melestarikan permainan tradisional balogo, pemerintah daerah setempat mulai banyak yang menjadikannya sebagai lomba dengan diikuti oleh anak-anak hingga dewasa. Jumlah pemain bologo terdiri dari dua hingga lima orang atau kelompok. Cara bermainnya, setiap peserta harus meruntuhkan 'logo' berbentuk piramida mini. 'Logo' yang dimaksud adalah tempurung kelapa dan sudah disusun tinggi, kemudian harus dihancurkan oleh lawan main menggunakan alat pemukul (panapak) sampai piramidanya roboh. 3. Cici PutriBerikutnya, ada cici putri dari Betawi yang persebarannya cukup meluas terutama sekitaran Jabodetabek sebagai permainan tradisional anak-anak. Permainan cici putri terancam punah dan sekarang masuk daftar Warisan Budaya Takbenda oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai seni tradisi dan ekspresi lisan. Untuk jumlah pemain cici putri ini antara tiga hingga lima orang, bahkan lebih. Selain itu, cara bermainnya juga mudah seperti tebak-tebakan. Awalan bermain cici putri biasanya dengan melakukan 'hompimpah gambreng', untuk mengetahui siapa yang boleh mulai terlebih dulu. Kemudian, orang pertama yang menang 'hompimpah gambreng' akan menyanyikan sebuah lirik sambil tangannya menyentuh kawan. Setiap lirik berhenti, lawan harus menyebutkan jawaban. 4. Cublak-cublak Suweng[Gambas:Instagram] 'Cublak-cublak Suweng' yaitu lagu daerah asal Jawa Tengah, yang kerap kali dinyanyikan dalam sebuah permainan bernama serupa. Permainan cublak-cublak suweng dilakukan dengan jumlah pemain tak terbatas atau lebih dari tiga. Aturan mainnya sederhana, kebanyakan dimulai dengan 'hompimpah gambreng' dan yang kalah harus membungkuk menjadi 'Pak Empo', lalu peserta lain duduk mengelilinginya. Setelah itu, para pemain mulai menyanyikan syair lagu cublak-cublak suweng sembari memindahkan krikil dari satu tangan ke tangan lain. Jika syair lagu berhenti, 'Pak Empo' harus menebak keberadaan kerikil tersebut di tangan peserta yang mana. Kalau salah tebak, maka kembali jadi 'Pak Empo' dan permainan diulang. 5. Engklek
Bagi kebanyakan anak-anak pedesaan, permainan 'engklek' sudah sangat populer dan bisa dilakukan berdua atau lebih dari itu. Permainan tradisional 'engklek' memiliki sebutan beragam untuk setiap daerahnya, seperti di pulau Jawa dikenal dengan 'engklek' atau 'dolanan engklek', lalu di suku Sunda adalah 'sondah'. Menyoal tentang sejarah, permainan 'engklek' ini diduga berasal dari "zondag-maandag" asal Belanda yang menyebar ke Indonesia semasa zaman kolonial. Media bermain 'engklek' pun terbilang mudah, karena cukup menggambar delapan kotakan di tanah yang biasanya diukir dengan potongan kayu atau kapur. Setelah kotakan dibuat, siapkan pecahan genteng atau sesuatu berbentuk pipih sebagai penanda yang tidak boleh diinjak pemain lain, lalu mulai melompat dengan satu kaki di atas kotakan itu. 6. Lompat Tali[Gambas:Instagram] Permainan karet atau lompat tali, merupakan mainan yang menggunakan kepangan karet gelang berwarna-warni dan dirangkai hingga menjadi panjang. Lompat tali biasa dimainkan anak-anak, baik perempuan maupun laki-laki secara berkelompok atau lebih dari dua orang. Variasi permainan tradisional lompat tali berbeda-beda setiap daerahnya. Ada yang memakai konsep nomor yaitu memulainya dari lompatan terendah sampai tinggi, ada juga yang tidak. Kemudian ada pula konsep berputar, di mana karet akan diputar secara melingkar-lingkar oleh lawan main dan peserta lainnya harus melompat tanpa menyentuh karet yang diputar tersebut. Konsep bermain lompat tali tidak hanya dengan nomor rendah tinggi dan berputar, ada juga yang memainkannya dengan membuat pola sesuatu seperti tebak-tebakan atau jebakan. 7. Rangku Alu
Selanjutnya, nomor ke 7 permainan tradisional di Indonesia adalah rangku alu asal dari tarian di Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Rangku alu merupakan permainan yang dilakukan oleh empat orang dengan menggunakan tongkat bambu dan dibentuk palang, kemudian digerakkan. Pemain dalam rangku alu ini harus pandai-pandai melompat ke bagian bambu kosong supaya tidak terjepit bambu yang sedang digerakkan lawan main. Cara cerdik dalam bermain rangku alu, setiap pemain yang akan melompat harus mengikuti ritme ketukan bambu. Jika tidak, maka ada peluang kakinya terjepit dan tandanya kalah. Tak hanya permainan rangku alu saja yang dilestarikan, tarian rangku alu sendiri juga ditetapkan menjadi warisan budaya dan sering ditampilkan dalam acara penting di daerah asalnya. Manfaat Permainan TradisionalDilansir dari berbagai sumber, keseruan bermain permainan tradisional ternyata menyimpan banyak manfaat yang tidak ditemukan dalam permainan gadget, terutama bagi anak-anak. A. Memperkenalkan Sejarah
Jumlah permainan tradisional di Indonesia yang beragam, tentunya bisa menjadi sarana untuk belajar mengenal sejarah budaya bangsa. Selain itu, dengan bermain permainan tradisional ini juga sama hal-nya telah berkontribusi dalam melestarikan warisan kebudayaan takbenda. B. Melatih Kreativitas dan Motorik Halus
Tidak sekedar mengetahui sejarah, permainan tradisional yang minim alat atau terbatas, sangat berfungsi untuk membantu mengasah kreativitas anak. Contohnya, permainan yang dilakukan berkelompok dan menuntut kekompakan, tentu hal itu dapat melatih motorik serta menumbuhkan rasa dalam membangun suatu kerja sama. C. Sebagai Aktivitas Fisik
Manfaat lainnya adalah permainan tradisional sering melibatkan interaksi antarpemain dengan berbagai gerakan seperti melompat, berlari sampai berkomunikasi untuk koordinasi. Selain menjadi sarana kegiatan fisik, bermain permainan tradisional juga dapat melatih emosi dalam menggambarkan sesuatu hal misalnya, perasaan senang atau kecewa. Itulah 7 permainan tradisional Indonesia yang masih bisa dimainkan hingga saat ini. Eksistensi permainan tradisional sebagai warisan budaya lokal ini sebaiknya tetap dilestarikan agar tak hilang di generasi-generasi selanjutnya. Selain seru, permainan tradisional ini pun memiliki banyak manfaat dan aman dilakukan anak-anak. Selamat bermain! (avd/fef) [Gambas:Video CNN] |