Mendengar kata historiografi, sebagian dari kita mungkin akan langsung merujuk pada segala sesuatu yang berbau sejarah. Dan ini tidak bisa dihindari. Pengertian historiografi sendiri adalah kajian mengenai metode sejarawan dalam pengembangan sejarah sebagai disiplin akademis, dan secara luas merupakan setiap karya sejarah mengenai topik tertentu. Historiografi tentang topik khusus melingkupi tentang bagaimana sejarawan mengkaji topik tersebut dengan menggunakan sumber, teknik, dan pendekatan teoretis tertentu. Show Historiografi berasal dari bahasa Yunani – “Historia”, yang berarti “sejarah” dan “Graphe”, yang berarti “tulisan” atau “naskah”. Menurut Louis Gottschalk, pengertian historiografi tak jauh-jauh dari tulisan mengenai sejarah. Singkatnya, ia menyebut historiografi sebagai bentuk publikasi, baik dalam bentuk lisan maupun tulisan mengenai peristiwa atau kombinasi peristiwa-peristiwa di masa lampau. Dalam perjalanannya, historiografi dibagi menjadi 3 macam, yakni historiografi tradisional, historiografi kolonial, dan historiografi nasional. Untuk lebih jelasnya mengenai ketiga jenis historiografi, berikut penjelasannya. Historiografi Tradisional Historiografi tradisional merupakan penulisan sejarah yang seringkali dilakukan oleh para sastrawan atau pujangga keraton dan bangsawan kerajaan. Historiografi ini berasal dari masa kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha dan Islam. (Baca juga: Kenalkan, 4 Ilmuwan Wanita Paling Populer Sepanjang Sejarah!) Contoh historiografi tradisional adalah prasasti Canggal, Negarakertagama, Sutasoma, Hikayat Raja-raja Pasai, dan Babad Tanah Jawi. Historiografi Kolonial Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah yang muncul semasa kolonialisme Belanda di Indonesia, dimulai sejak VOC sampai pemerintahan Hindia Belanda. Tujuan ditulisnya adalah sebagai penguat kedudukan mereka di Indonesia. Contoh historiografi kolonial antara lain Indonesian Trade and Society, tulisan J.C. van Leur , Indonesian Sociological Studies, tulisan Schrieke , Indonesian Society, tulisan Wertheim. Historiografi Nasional Sejak merdeka pada tahun 1945; penulisan historiografi menjadi Indonesia-sentris. Artinya, bangsa Indonesia dan rakyat Indonesia menjadi fokus perhatian. Bangsa Indonesia telah menempuh perjalanan sejarah yang panjang. Contoh historiografi nasional adalah Sejarah Perlawanan-Perlawanan Terhadap Kolonialisme dan Imperialisme, editor Sartono Kartodirdjo; Sejarah Nasional Indonesia, Jilid I sampai dengan VI, editor Sartono Kartodirdjo; dan Peranan Bangsa Indonesia dalam Sejarah Asia Tenggara, karya R. Moh. Ali.
Hai, Sobat Zenius! Elo pernah nggak dengar cerita di balik berdirinya Candi Prambanan? Mungkin elo bakal mikir cerita tersebut adalah salah satu legenda atau dongeng yang udah dikenal dari dulu. Tapi elo udah tau belum sih, kalau cerita tersebut dapat disebut sebagai contoh dari historiografi? Apa Itu historiografi? Nah, kali ini gue mau ngajak elo buat belajar tentang historiografi, lebih spesifiknya gue mau bahas tentang historiografi kolonial. Yuk, langsung aja simak terus ya! Apa sih Historiografi itu?Kita mulai dulu dengan pengertian dari historiografi nih. Apa sih historiografi itu? Historiografi merupakan penjelasan peristiwa sejarah yang dikemas dalam bentuk tulisan, jadi kayak penulisan sejarah gitu deh. Apa aja sih yang ada dalam historiografi? Jadi, penulisan sejarah ini nggak sekadar menulis seadanya gitu, guys, tapi meliputi penulisan sejarah, intelektualitas serta pengaruhnya terhadap bentuk isi, fungsi, serta permasalahannya. Karena tujuan dari penulisan historiografi itu adalah untuk membawa rekonstruksi sejarah. Bentuk dari hasil historiografi pun juga bermacam-macam, seperti buku, arsip, jurnal ilmiah, benda seni, dan yang lainnya. Historiografi KolonialContoh Historiografi Kolonial History of Java (1817) karya Thomas S. Raffles. (Dok. Wikimedia Commons)Nah, setelah elo udah punya bayangan tentang historiografi, sekarang gue mau jelasin salah satu jenis historiografi tersebut, yaitu historiografi kolonial. Historiografi kolonial merupakan penulisan sejarah yang berkembang ketika masa kolonial Belanda. Dimulai ketika masa VOC sampai dengan masa pemerintahan Hindia-Belanda, tentunya para penulisnya merupakan orang-orang Belanda. Bahkan banyak dari para penulis tersebut sebenarnya belum pernah menginjakkan kaki ke Indonesia. Lho, terus dari mana dong mereka dapat sumber-sumber untuk menulis? Jadi, para penulis tersebut mendapatkan sumber untuk penulisan sejarah dari arsip negara yang kebanyakan dari Kerajaan Belanda. Nah, jadi nggak heran nih kalau hasil penulisan terkesan memihak bangsa Belanda. Bahkan dalam penulisan historiografi kolonial, pahlawan-pahlawan kita yang berusaha memperjuangkan kemerdekaan dianggap sebagai perusak ketertiban. Baca Juga: Biografi Ernest Douwes Dekker: Tokoh Indo Anti-Kolonialisme (1879-1950) Ciri-ciri Historiografi KolonialWilliam Daendels (Dok. Wikimedia Commons)Terdapat ciri-ciri yang menjadi khas dari historiografi kolonial, antara lain:
Contoh Historiografi KolonialGuys, kalau elo penasaran sama historiografi kolonial, gue akan ngasih tau beberapa contoh dari historiografi kolonial tersebut, antara lain:
Historiografi kolonial di atas, selain dirilis di Belanda, bisa elo jumpai juga di Indonesia walaupun emang jarang, seperti di beberapa perpustakaan universitas yang ada di Indonesia. Baca Juga: Periodisasi Sejarah Peradaban Islam – Materi Sejarah Kelas 10 Contoh Soal dan PembahasanSobat Zenius, biar elo makin mantep nih paham tentang materi kali ini coba deh elo kerjain contoh soal di bawah ini ya!
A. Proses penyajian hasil penelitian B. Proses mengumpulkan bahan penelitian C. Usaha menggali, atau meneliti, makna dari sumber D. Proses pencatatan sumber E. Proses memeriksa bahan yang dikumpulkan Jawaban: A. proses penyajian hasil penelitian Pembahasan: Tahapan penelitian sejarah terbagi dua, yaitu tahap persiapan penelitian dan tahap proses penelitian. Tahapan proses penelitian sendiri terdiri dari tahapan:
2. Menurut elo, apa sih tujuan dari penulisan historiografi kolonial? Coba deh share jawaban elo di kolom komentar, ya! Wah, ternyata kita udah di ujung artikel nih, gimana materi kali ini menarik banget kan? Nah, kalau elo masih mau tau lebih banyak lagi, elo bisa langsung klik aja banner di bawah ini ya! Baca Juga: Peradaban Mesir Kuno dan Peninggalannya – Materi Sejarah Kelas 10 |