Berikut ini merupakan gambar pusat pertumbuhan menurut Walter Christaller huruf X menunjukkan

Berikut ini merupakan gambar pusat pertumbuhan menurut Walter Christaller huruf X menunjukkan

Berikut ini merupakan gambar pusat pertumbuhan menurut Walter Christaller huruf X menunjukkan
Lihat Foto

Dok. PT Marga Sarana Jabar (MSJ).

PT Marga Sarana Jabar (MSJ) kebut pembangunan Jalan Tol BORR Seksi 3A.

KOMPAS.com - Kota menjadi pusat kegiatan penduduk dari daerah di sekitarnya. Di kota, pusat-pusat kegiatan pembangunan memengaruhi perkembangan daerah di sekitarnya.

Sehingga kota menjadi pusat perkembangan bagi daerah-daerah di sekitarnya. Untuk bisa mengidentifikasi pusat perkembangan, kita perlu mengetahui teori-teori dasar pusat pertumbuhan.

Terdapat dua teori pertumbuhan, salah satunya teori kutub pertumbuhan. Berikut penjelasan dua teori tersebut:

Dalam buku Pembangunan Pedesaan dan Perkotaan (2006) karya Rahardjo Adisasmita, teori kutub pertumbuhan (growth poles theory) atau teori pusat pertumbuhan pertama kali dikembangan oleh Perroux pada 1955.

Dia melakukan pengamatan terhadap proses pembangunan. Bahwa kenyataannya, perkembangan di mana pun bukanlah merupakan suatu proses yang terjadi secara sentral, melainkan muncul di tempat-tempat tertentu dengan kecepatan dan intensitas yang berbeda.

Tempat atau kawasan yang menjadi pusat pembangunan dinamakan pusat atau kutub pertumbuhan.

Baca juga: Polemik Pembangunan Rumah Ibadah di Karimun, Ketua MPR Minta Kepala Daerah Jaga Kondusifitas

Dari kutub-kutub inilah, proses pembangunan akan menyebar ke wilayah-wilayah lain disekitar.

Adanya pusat-pusat pertumbuhan memengaruhi kehidupan manusia, terutama dalam meningkatkan kesejahteraan. Pusat-pusat tersebut memengaruhi sektor ekonomi, sosail, dan busaya masyarakat.

Hadirnya pusat-pusat pertumbuhan berdampak langsung terhadap kegiatan ekonomi masyarakat.

Hal ini ditandai oleh peluang kerja di berbagai sektor dan pergerakan arus barang antarpusat.

Berikut ini merupakan gambar pusat pertumbuhan menurut Walter Christaller huruf X menunjukkan

Berikut ini merupakan gambar pusat pertumbuhan menurut Walter Christaller huruf X menunjukkan
Lihat Foto

shutterstock.com

Ilustrasi perdagangan

KOMPAS.com – Pusat pertumbuhan dapat dikaji melalui dua teori, salah satunya teori tempat sentral. Teori ini dikemukaan oleh Walter Christaller, tokoh geografi yang berasal dari Jerman.

Dilansir dari artikel jurnal Model Gravitasi sebagai Alat Pengukur Hinterland dari Central Palace (2000) karya Prasetyo Soepono, model tempat sentral merupakan model dengan perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada pasar.

Dari penjelasan tersebut, dapat diartikan bahwa akses kepada konsumen merupakan faktor utama perusahaan dalam menentukan lokasi perusahaannya.

Tidak hanya sebuah lokasi yang diisi perusahaan-perusahaan yang berorientasi pada pasar, tempat sentral juga dapat berupa kota-kota besar, ibu kota provinsi, ibu kota kabupaten, kecamatan, dan sarana pendidikan.

Baca juga: Pusat Pertumbuhan: Definisi dan Teori

Keberadaan tempat sentral tersebut mempunyai pengaruh yang berbeda-beda, sesuai dengan besar kecilnya suatu wilayah. Akibat perbedaan tersebut, munculah tingkatan tempat sentral.

Misalnya, tingkatan kota sebagai pusat pelayanan masyarakat terdiri dari ibu kota negara, provinsi, kota atau kabupaten, kecamatan, dan desa atau kelurahan.

Pusat pelayanan 

Tingkatan tempat sentral juga bisa didasarkan pada jenis-jenis pusat pelayanan. Berdasarkan jenis pusat pelayanan, tingkatan tempat sentral dibedakan menjadi tiga jenis, sebagai berikut:

  • Tempat Sentral Berhierarki 3 (K=3)

Tempat sentral jenis ini merupakan pusat pelayanan berupa pasar yang senantiasa menyediakan kebutuhan barang-barang konsumsi bagi masyarakat yang tinggal di daerah sekitarnya.

Tempat sentral ini disebut juga kasus pasar optimal. Selain dapat memengaruhi wilayahnya sendiri, tempat sentral ini juga bisa memengaruhi sepertiga bagian dari wilayah di sekitarnya yang berbentuk heksagonal.

Baca juga: Hambatan Perdagangan Internasional

  • Tempat Sentral Berhierarki 4 (K=4)

Tempat sentral ini memberikan kemungkinan jalur lalu lintas yang paling efisien kepada daerah di sekitarnya. Tempat sentral ini disebut juga situasi lalu lintas optimum.

Selain memengaruhi wilayahnya sendiri, tempat sentral ini juga memengaruhi setengah bagian dari wilayah lain di sekitarnya yang berbentuk segi enam.

  • Tempat Sentral Berhierarki 7 (K=7)

Dalam buku Kamus Lengkap Istilah Geografi (2020) karya Tim Panca Aksara, tempat sentral ini memengaruhi seluruh bagian wilayah sekitarnya dan wilayahnya sendiri. Tempat sentral ini disebut juga situasi administrasi optimum.

Pembangunan tempat sentral ini fokus pada sektor sosial dan politik. Contoh tempat sentral berhierarki 7 adalah kota pusat pemerintahan.

Baca juga: Definisi dan Tujuan Perdagangan Internasional

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berikutnya

terangkan fungsi dan kegunaan penyajian makanan ​

Berikut ini yang tidak termasuk penggolongan sampah, kecualijawab dong pliss​

tolong bantu jawab ka​

tolong bantu ya pliss jangan ngawur soalnya jam 09.00 di kumpulkan​

Mars termasuk ke dalam kelompok planet Terestial karena....A. berada pada wilayah luar terhadap bumiB. berada pada wilayah luar terhadap sabuk A stero … idC. memiliki ukuran besar dan penyusunnya berupagas D. memiliki ukuran bedar dan penyusunnya adalah logam dan silikat​

bantuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu​

bantuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu​

Batang talas yang terbaik adalah …….​

bantuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu​

bantuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu​

Berikut ini merupakan gambar pusat pertumbuhan menurut Walter Christaller huruf X menunjukkan
 

RG Squad, salah satu cara untuk mengidentifikasi pusat-pusat pertumbuhan yaitu dengan menggunakan teori tempat sentral (Walter Christaller). Menurut Christaller, kota sentral merupakan pusat bagi daerah sekitarnya yang menjadi penghubung perdagangan dengan wilayah lain. Selanjutnya, Christaller menyebutkannya sebagai tempat sentral karena tempat yang sentral tersebut tidaklah semata-mata hanya bergantung kepada aspek permukiman penduduk.

 Dalam teori in digambarkan bahwa tempat sentral merupakan suatu titik simpul dari suatu bentuk heksagonal atau segienam. Daerah segienam ini merupakan wilayah-wilayah yang penduduknya mampu terlayani oleh tempat yang sentral tersebut.

Tempat sentral dan daerah yang dipengaruhinya (komplementer), pada dasarnya dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu hirarki 3 (K=3), hirarki 4 (K=4), dan hirarki 7 (K=7).

1. Hirarki 3 (K=3)

Pusat pelayanan berupa pasar yang selalu menyediakan kebutuhan bagi daerah sekitarnya, sering disebut kasus pasar optimal. Selain mempengaruhi wilayahnya sendiri, wilayah ini juga mempengaruhi sepertiga bagian dari masing-masing wilayah tetangganya.

Berikut ini merupakan gambar pusat pertumbuhan menurut Walter Christaller huruf X menunjukkan

Struktur ini disebut Christaller sebagai asas pasar. Dalam arti, semua daerah harus dilengkapi dengan barang-barang yang diperlukan dan lokasi tempat-tempat sentral harus harus sesedikit mungkin.

2. Hirarki 4 (k=4)

Wilayah ini dan daerah sekitarnya yang terpengaruh memberikan kemungkinan jalur lalu lintas yang paling efisien. Tempat sentral ini disebut pula situasi lalu lintas yang optimum. Situasi lalu lintas yang optimum ini memiliki pengaruh setengah bagian di masing-masing wilayah tetangganya.

Berikut ini merupakan gambar pusat pertumbuhan menurut Walter Christaller huruf X menunjukkan

Struktur ini disebut Christaller sebagai asas pengangkutan. Menurut asas pengangkutan, penyebaran tempat-tempat sentral paling menguntungkan apabila terdapat tempat penting terletak pada jalan yang menghubungkan dua kota. Jalan penghubung dua kota ini hendaknya berjarak pendek dan lurus.

3. Hirarki 7 (k=7)

Selain mempengaruhi wilayahnya sendiri, juga mempengaruhi seluruh bagian (satu bagian) masing-masing wilayah tetangganya. Wilayah ini disebut juga situasi administratif yang optimum. Situasi administratif yang dimaksud dapat berupa kota pusat pemerintahan. Pengaruh tempat yang sentral dapat diukur berdasarkan hirarki tertentu, dan bergantung pada luasan heksagonal yang dilingkupinya.

 

Berikut ini merupakan gambar pusat pertumbuhan menurut Walter Christaller huruf X menunjukkan

Menurut Christaller, daerah ini sesuai dengan asas pemerintahan. Asas pemerintahan lebih ditekankan pada penyatuan dan perlindungan kelompok masyarakat yang terpisah dari ancaman musuh. Oleh karena itu, sebuah tempat sentral ideal menurut asas pemerintahan adalah kota besar yang berada di tengah-tengah kota dan dikelilingi oleh kotakota satelit dan tak berpenghuni di pinggirnya.

Ketiga asas yang telah dikemukakan, masing-masing menentukan sistem tempat-tempat sentral dengan cara yang berbeda-beda. Asas pasar dan pengangkutan dipengaruhi oleh motif ekonomi, sedangkan asas pemerintahan dipengaruhi oleh kekuasaan negara.

Mau ditemani belajar atau dibantuin ngerjain PR secara privat dengan Kakak Star Master Teacher Ruangguru? yuk gabung di Brain Academy Online aja! Fitur Klinik PR dijamin bikin belajarmu di rumah jadi lebih menyenangkan!

Berikut ini merupakan gambar pusat pertumbuhan menurut Walter Christaller huruf X menunjukkan

Referensi:

Endarto, Danang, Dkk, 2009. Geografi 3 Untuk SMA/MA Kelas XII, Jakarta, Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Artikel ini diperbaharui pada tanggal 8 Desember 2020