Kerajinan Bahan Lunak Jenis Dan Contoh Cara Membuat – Berbagai jenis bahan dan material bisa digunakan untuk membuat berbagai kerajinan tangan mulai dari barang bekas/limbah hingga bahan yang bisa di beli di pasaran dengan berbagai jenis bahan kerajinan. Namun beberapa jenis Bahan kerajinan yang memiliki sifat tertentu yang dapat mempengaruhi hasil karya yang dibuat dari material tersebut. Show Baca juga : 10 Kerajinan Dari Bahan Buatan dan Cara Membuatnya Pada umumnya kerajinan dari bahan lunak dapat terbagi menjadi dua bagian yaitu kerajinan bahan alami dan kerajinan bahan buatan. Masing-masing bahan ini memiliki keunggulan serta kelemahan masing-masing. Terdapat Tiga Kategori Jenis Bahan :
Pengertian Kerajinan Bahan Lunak.Kerajinan Bahan Lunak adalah suatu produk kerajinan yang mengunakan bahan bersifat lunak sebagai dasar pembuatannya. Kerajinan dari bahan lunak terbuat dari bahan yang mempunyai tekstur lunak. Kerajinan ini merupakan bagian karya seni rupa yang tergolong dibuat secara manual. Jenis-jenis bahan lunak.Bahan lunak terbagi ke dalam dua jenis yakni bahan lunak alami dan bahan lunak buatan.Kerajinan dari bahan lunak merupakan produk kerajinan yang menggunakan bahan dasar yang bersifat lunak, beberapa bahan lunak yang digunakan dalam pembuatan produk kerajinan, yaitu seperti berikut: Jenis Bahan lunak alamiBahan lunak alami adalah bahan lunak yang diperolah dari alam sekitar dan cara pengolahannya juga secara alami tidak dicampur maupun dikombinasi dengan bahan buatan.
Tanah liat dihasilkan oleh alam yang berasal dari pelapukan kerak bumi. Tanah liat disebut juga sebagai tanah lempung. Tanah liat dapat kita ketahui dan dapat kita temukan dengan warna hitam keabu- abuan. Diberi nama tanah liat karena melihat dari teksturnya yang liat, sehingga mudah sekali dibentuk- bentuk.
Jenis tanah liat:
Ciri-ciri tanah liat primer adalah:
Tanah liat Sekunder, jenis tanah liat yang dihasilkan oleh pelapukan batuan oleh tenaga eksogen sehingga mengalami perpindahan tempat atau terpisah jauh dari batuan induknya, dan kemudian mengendap di suatu tempat.
Jenis Bahan lunak buatan.
Kerajinan dari Bahan Alam Nusantara Bahan lunak buatan adalah bahan baku yang digunakan untuk karya kerajinan yang diolah agar menjadi lunak. Berbagai karya kerajinan dari bahan bisa dibuat berdasarkan bahan yang digunakan. Contoh bahan lunak buatan seperti bubur kertas, gips, lilin, fiberglass, sabun dan lain sebagainya. Berikut ini beberapa kerajinan yang di buat dari bahan lunak buatan. Sabun adalah jenis pembersih tubuh yang paling lama dan kemungkinan yang paling pertama diciptakan manusia. Dalam sebuah prasasti dari zaman Babylonia sekitar tahun 2200 SM, ada catatan yang menyatakan penggunaan sabun batang yang terbuat dari air, alkali dan minyak cassia. Parafin merupakan salah satu bentuk dari hasil olahan minyak bumi. Parafin menjadi bahan dasar dalam pembuatan produk karya kerajinan lilin hias. Bahan ini berbentuk semacam lempengan,ada juga berbentuk pellet atau butiran. Parafin memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
Parafin mengalami penyusutan yang rendah, sehingga kurang baik untuk pembuatan lilin cetak. Oleh karena itu diperlukan bahan tambahan (additive) yaitu Sterin. Sebenarnya istilah “clay” berarti tanah liat, akan tetapi dalam dunia kerajinan istilah tersebut bisa diartikan sebagai tanah liat buatan. Terdapat clay yang terbuat dari adonan tepung, parafin, bubur kertas dan polymer.
Jumpling clay ini adalah salah satu jenis polymer clay yang berasal dari Korea yang di temukan oleh miss kim miss kim adalah master clay, lebih unggul secara kualitas dibandingkan dengan jenis clay yang lainnya. Memiliki kualitas yang luar biasa, kepadatan yang pekat dan selain itu dapat dibentuk bermacam-macam barang karena elaksifitas dan mudah mengeras serta dapat membentuk karakter, arsitektur lanskap, dekorasi frame, gantungan kunci, cocok untuk kreasi. Jumping clay berbentuk semacam lilin yang kering oleh udara, dapat digunakan oleh anak-anak karena tidak berbahaya dan tidak mengandung racun.
Fungsi Kerajinan Bahan LunakFungsi produk kerajinan bahan lunak ini dibedakan menjadi dua, yaitu berfungsi sebagai benda pakai dan sebagai benda hias: 1. Fungsi pakai Fungsi pakai dibedakan lagi menjadi fungsi bahan bangunan, wadah, pembersih, dan fungsi hiburan. Fungsi sebagai bahan bangunan bisa berupa gips dan batako, fungsi sebagai wadah bisa berupa kotak tisu, fungsi hiburan seperti wayang kulit, dan sebagai pembersih bisa berupa keset. Tutorial Membuat Kerajinan Tangan Dari Bahan Bekas Kerajinan sebagai benda hias dibuat untuk dipajang sebagai hiasan atau elemen estetis yang lebih mengutamakan aspek keindahan dibandingkan kegunaan. Contoh dari kerajinan bahan lunak yang memiliki fungsi hias yaitu patung, guci, dan lain sebagainya. Produk Kerajinan Dari Bahan LunakProduk kerajinan lebih banyak memanfaatkan bahan-bahan alam seperti tanah liat, serat alam, kayu, bambu, kulit, logan, batu, rotan, dan lain lain. Produk kerajinan di masing-masing daerah memiliki jenis kerajinan local yang menjadi unggulan di daerah nya. Teknik Pembuatan Produk Kerajinan dari bahan lunakAda beberapa teknik pembuatan Produk Kerajinan dari bahan lunak. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk, menganyam, menenun, dan mengukir. Ada beberapa teknik pembuatan Produk Kerajinan dari bahan lunak. Teknik tersebut disesuaikan dengan bahan yang digunakan. Adapun teknik yang dapat digunakan untuk membuat karya kerajinan dari bahan lunak antara lain membentuk, menganyam, menenun, dan mengukir. a. MembentukTeknik membentuk biasanya digunakan untuk membuat karya Produk Kerajinan dari tanah liat. Macam-macam teknik membentuk antara lain seperti berikut. 1) Teknik Coil (Lilit Pilin) Teknik pembentukan dengan alat putar dapat menghasilkan banyak bentuk yang simetris (bulat, silindris) dan bervariasi. Cara pembentukan dengan teknik putar ini sering dipakai oleh para perajin keramik. Perajin keramik tradisional biasanya menggunakan alat putar tangan (hand wheel) atau alat putar kaki (kick wheel). Para perajin bekerja di atas alat putar dan menghasilkan bentuk-bentuk yang sama seperti gentong dan guci. 3) Teknik Cetak. mangkok, dan gelas. Baca juga : 10 Kerajinan Dari Bahan Buatan dan Cara Membuatnya b. MenganyamTeknik menganyam dapat digunakan untuk pembuatan karya Produk Kerajinan dari bahan lunak dengan karakteristik tertentu. Bahan baku yang digunakan untuk membuat karya Produk Kerajinan dengan teknik menganyam ini berasal dari berbagai tumbuhan yang diambil seratnya, seperti rotan, bambu, daun lontar, daun pandan, serat pohon, pohon pisang, enceng gondok. Contoh karya kerajinan dengan teknik menganyam: keranjang, tikar, topi, dan tas. Baca juga : Cara Pembuatan Produk Kerajinan Dari Bahan Lunak c. MenenunTeknik menenun pada dasarnya hampir sama dengan teknik menganyam, perbedaannya hanya pada alat yang digunakan. Untuk anyaman, kita cukup melakukannya dengan tangan (manual) dan hampir tanpa menggunakan alat bantu, sedangkan pada kerajinan menenun kita menggunakan alat yang disebut lungsin dan pakan. Pada beberapa daerah di wilayah Nusantara terdapat kesamaan teknik namun berbeda dalam ragam hiasnya. Hal inilah yang menjadi ciri khas dari suatu daerah dengan daerah lain. Misalnya kain ulos dari Batak, Kain tapis dari Lampung, kain torso dari Jepara, dan kain songket yang dibuat di Sumatra, Bali, Kalimantan dan Sumbawa. d. MembordirKetika memakai pakaian, hal yang perlu diperhatikan selain mempertimbangkan aspek kegunaan dan kenyamanan, perlu juga diperhatikan aspek keindahannnya. Salah satu yang dapat ditonjolkan dari pakaian dan kebutuhan sandang lainnya adalah hiasannya. Di samping batik, penerapan motif atau ragam hias pada pakaian dapat juga diterapkan dengan bordir. Bordir merupakan hiasan dari benang pada kain. Istilah lain yang hampir sama dengan bordir adalah sulam. e. MengukirTeknik mengukir adalah kegiatan menggores, memahat, dan menoreh pola pada permukaan benda yang diukir. Dilihat dari jenisnya, ada beberapa jenis ukiran antara lain ukiran tembus (krawangan), ukiran rendah, ukiran tinggi (timbul), dan ukiran utuh. Pada umumnya, teknik mengukir diterapkan pada bahan kayu. Namun, teknik ini dapat pula diterapkan pada bahan lunak seperti sabun padat dan lilin. |