Sumber peluang usaha. Foto: UnsplashPeluang usaha terdiri dari beberapa faktor yang bisa memengaruhinya. Ada dari eksternal, ada juga yang berasal dari internal.
Peluang usaha bisa dikatakan sebagai momen bagi pengusaha untuk memajukan usaha yang telah dibangunnya. Dengan begitu, usaha bisa berkembang, terus meningkat, dan mendapatkan banyak konsumen.
Sama seperti kesempatan, peluang yang diberikan tidak bisa datang dua kali. Oleh karena itu, ketika mendapatkan peluang, sebisa mungkin pikirkan dampak-dampak yang akan berpengaruh pada perkembangan usaha tersebut.
Seperti yang telah disebutkan, sumber peluang bisa berasal dari faktor internal dan eksternal. Mengutip jurnal yang berjudul Analisis Faktor Internal dan Faktor Eksternal dalam Mengembangkan Usaha karya Sri Karina, faktor internal merupakan faktor peluang usaha yang berasal dari dalam lingkungan bisnis.
Sementara itu, faktor eksternal merupakan faktor peluang usaha yang berasal dari luar lingkungan bisnis. Biasanya, sumber peluang usaha dari faktor eksternal adalah pengalaman dari pengusaha tersebut.
Faktor Internal Peluang Usaha
Faktor internal peluang usaha. Foto: UnsplashMembahas tentang faktor peluang usaha, berikut faktor internal dari peluang usaha yang berpengaruh pada perkembangan usaha tersebut.
Simak di bawah ini, seperti yang dikutip dari jurnal Pengaruh Faktor Internal, Faktor Eksternal, dan Faktor Pendidikan Terhadap Intensi Kewirausahaan karya Hengky Widhiandono, dkk.
1. Wawasan atau pengetahuan
Seorang pengusaha membutuhkan wawasan serta pengetahuan yang luas untuk mengembangkan usaha yang dimilikinya. Mulai dari cara memasarkannya, hingga keterampilannya dalam meyakinkan konsumen.
Oleh karena itu, faktor internal berupa wawasan dan pengetahuan merupakan hal penting untuk memajukan usaha.
2. Pengalaman dalam dunia bisnis
Seseorang yang memiliki pengalaman di dunia bisnis sebelumnya tentu lebih terampil dalam mengembangkan usahanya. Pasalnya, ia lebih mengetahui produk seperti apa yang memang diinginkan di pasaran.
3. Sumber daya manusia atau kreativitas
Pengusaha yang memiliki kreativitas yang tinggi bisa lebih mudah mengeluarkan ide-idenya untuk mengembangkan usahanya tersebut.
Ide-ide kreatif yang disalurkan biasanya berhubungan dengan cara untuk mempromosikan usahanya tersebut.
Faktor Eksternal Peluang Usaha
Faktor eksternal peluang usaha. Foto: UnsplashSetelah membahas tentang faktor internal, berikut faktor eksternal peluang usaha, yakni:
Masalah atau fenomena di sekitar merupakan salah satu faktor eksternal. Misalnya, terdapat masalah air yang sulit untuk diserap oleh tanah, sehingga peluang usaha untuk membuat biofilter bisa menjadi usaha yang bisa berkembang pesat.
Permintaan pasar bisa menjadi faktor eksternal karena pengusaha bisa melihat besarnya permintaan pasar, sehingga pengusaha tersebut menciptakan produk yang diinginkan oleh pasar.
Dengan begitu, usaha yang diciptakan oleh pengusaha bisa mendatangkan para pembeli, bukan lagi pengusaha yang mencari pembelinya.
3. Menciptakan hal baru dari yang sudah ada
Produk yang pernah ada dan diminati oleh banyak orang bisa menjadi peluang usaha untuk menciptakan hal baru. Misalnya bermunculan merek kopi karena industri tersebut tengah digandrungi oleh berbagai kalangan masyarakat.
66
Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1
4. Menciptakan Peluang Usaha Produk Kerajinan a. Ide Usaha
Faktor-faktor yang dapat memunculkan ide usaha produk kerajinan adalah sebagai berikut.
1 Faktor internal
Faktor internal menjadi alat untuk menciptakan sebuah inspirasi atas objek yang dihadapi dengan kemampuan
kreativitasnya. Faktor internal ialah faktor yang berasal dari dalam diri seseorang sebagai subjekpengusaha, antara lain:
a pengetahuan yang dimiliki, b pengalaman dari individu itu sendiri,
c pengalaman saat ia melihat orang lain menyelesaikan masalah,
d intuisi yang merupakan pemikiran yang muncul dari individu itu sendiri.
2 Faktor eksternal
Faktor eksternal ialah hal - hal yang dihadapi seseorang dan merupakan objek untuk mendapatkan sebuah inspirasi
usaha, antara lain: a masalah yang dihadapi dan belum terpecahkan,
b kesulitan yang dihadapi sehari–hari, c kebutuhan yang belum terpenuhi baik untuk dirinya
maupun orang lain, d pemikiran besar untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Untuk merintis suatu usaha produk kerajinan dengan baik, wirausahawan tentunya harus melihat prospek
usaha jangka pendek, menengah, dan panjang. Selanjutnya, untuk memulai usaha produk kerajinan,
wirausahawan harus mengetahui bagaimana prospek usaha ini. Setelah mengetahui prospek usaha, barulah
dia membuat rencana usaha, mempersiapkan sarana dan prasarana, serta modal usaha.
b. Risiko Usaha
Seorang wirausaha ketika menjalankan dan mengembangkan usaha tentunya akan menghadapi beberapa risiko yang dapat
terjadi. Risiko ini bisa memengaruhi hasil usahanya apabila tidak diperhitungkan, diantisipasi, dan dipersiapkan penanganannya.
67
Prakarya dan Kewirausahaan
Di bawah ini akan diuraikan beberapa risiko usaha yang mungkin akan terjadi.
1 Risiko usaha internal
Risiko usaha internal adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak pada kelangsungan
usaha itu sendiri. Risiko usaha ini apabila timbul, akan berakibat buruk bagi usaha yang sedang dijalankan.
Risiko bagi usaha biasa disebut dengan risiko usaha yang berdampak bagi internal usaha.
Resiko usaha internal di antaranya seperti berikut. a Kehilangan modal apabila piutang tidak terbayarkan
oleh konsumen. b Kehilangan karyawanpersonil yang handal apabila
tidak dapat menangani dengan baik dalam bidang upah, kesempatan berkarier, fasilitas kerja, wewenang, tanggung
jawab, kebijakan, kesalahpahaman manajeman internal.
c Kehilangan kepercayaan konsumen karena tidak mampu memberikan barang yang sesuai dengan kebutuhan dan
selera konsumen. Kepercayaan konsumen hilang akibat kesalahan membuat produk pesanan, kesalahan jadwal
pengiriman, kesalahan jumlah penagihan, dan kesalahan pelayanan purnajual. Akibat ditinggalkan oleh konsumen
adalah kesulitan mencari konsumen baru yang baik dan memiliki loyalitas terhadap produk, merek, dan kualitas.
d Kehilangan kepercayaan penyuplai yaitu risiko usaha yang berakibat ditinggalkan oleh pihak luar perusahaan yang
menjadi pemasok kebutuhan perusahaan. Kebutuhan itu di antaranya persediaan bahan baku, alat kantor,
tenaga kerja. Risiko ini bisa terjadi karena keterlambatan melakukan pembayaran ke pihak penyuplai dan melanggar
ketentuan perjanjian kerja sama. Akibat ditinggalkan oleh penyuplai adalah kesulitan mencari pemasok yang baik,
cepat, jujur, dan sesuai dengan kualitas perusahaan.
e Risiko penghentian Izin usaha, yaitu risiko usaha yang diberikan oleh pemerintah dengan melakukan pencabutan
izin usaha. Pencabutan izin usaha ini dikarenakan melanggar ketentuan izin bisnis yang ada di pemerintah,
melakukan penipuan dengan memanipulasi laporan keuangan dengan tujuan supaya tidak membayar pajak
68
Kelas XI SMA MA SMK MAK Semester 1
ke pemerintah, merusak lingkungan hidup, menggangu keamanan dan kenyamanan masyarakat di sekitarnya.
f Risiko tidak diterima oleh masyarakat sekitar, yaitu risiko usaha yang terjadi akibat dari ketidakterimaan
masyarakat dengan adanya usaha yang dijalankan. Risiko usaha ini bisa terjadi karena merusak tatanan
masyarakat, menggangu ketenangan dan keamanan masyarakat, tidak memberikan dampak ekonomis bagi
masyarakat sekitar, dan lain-lain.
2 Risiko bagi lingkungan usaha yang bersifat eksternal
Risiko bagi lingkungan usaha yang bersifat eksternal adalah risiko yang timbul dari menjalankan usaha dan berdampak
pada kelangsungan lingkungan luar usaha itu sendiri. Risiko bagi usaha biasa disebut dengan risiko usaha yang
berdampak bagi eksternal usaha.
Risiko usaha eksternal di antaranya sebagai berikut. a Risiko pelestarian lingkungan hidup yaitu risiko usaha
yang akan dihadapi oleh wirausahawan dalam rangka melestarikan lingkungan hidup supaya terjaga lingkungan
alam, ekosistem, dan habitatnya. Risiko ini timbul karena bahan baku dari usaha tersebut berhubungan dengan
kelestarian lingkungan hidup.
b Risiko sosial dan budaya masyarakat, yaitu risiko yang terjadi atas berdirinya sebuah usaha dan berdampak
pada lingkungan sosial dan budaya masyarakat. c Risiko tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu risiko
usaha yang timbul sebagai bentuk kepedulian sosial perusahaan kepada masyarakat dan lingkungan
sekitarnya. Bentuk kepedulian ini seperti pemberian beasiswa, bantuan pembangunan sarana dan prasarana
umum tempat ibadah, pembangkit listrik, pengelolaan sumber air, jalan raya, irigasi, bantuan dana sosial untuk
kegiatan keagamaan, kegiatan budaya lokal maupun hari nasional.
d Risiko pengelolaan limbah, yaitu risiko usaha yang timbul sebagai akibat dari limbah industri yang dikeluarkan
dalam rangka memproduksi sebuah barang atau jasa. Limbah dari produksi dapat berupa limbah cair dan
limbah padat. Limbah industri yang tidak dikelola dengan baik akan memberikan akibat pencemaran lingkungan
seperti air, udara, dan tanah.
69
Prakarya dan Kewirausahaan
e Risiko perekonomian masyarakat dan negara adalah risiko usaha yang terjadi karena sebuah kesalahan
manajemen di internal perusahaan dan menimbulkan dampak perubahan perekonomian masyarakat dan
negara. Akibat dari risiko ini adalah memburuknya kondisi perekonomian akan mengakibatkan daya beli
masyarakat menurun. Kondisi ekonomi makro yang buruk akan berpengaruh terhadap volume kegiatan
usaha.
f Risiko perubahan peraturan dan kebijakan pemerintah yaitu risiko usaha yang timbul dan berakibat kepada
perubahan dan kebijakan pemerintah.
c. Analisis Kemungkinan Keberhasilan dan Kegagalan Usaha
Video yang berhubungan