Mengapa satwa endemik di Indonesia terancam punah?

Populasi satwa endemik Indonesia, seperti komodo, sejumlah spesies primata, dan katak, terancam punah akibat dampak dari perubahan iklim. Di sisi lain, satwa liar lainnya juga menghadapi ancaman perburuan liar.

· 1 menit baca

Kompas/Agus Susanto

Dua Komodo di pantai Loh Liang, pintu masuk kawasan Taman Nasional Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, Rabu (24/8/2016). Komodo merupakan salah satu satwa endemik Indonesia yang terancam punah akibat dampak dari perubahan iklim.

JAKARTA, KOMPAS — Perubahan iklim tidak hanya mengancam populasi satwa di habitat yang cenderung dingin di daerah kutub, tetapi juga satwa endemik Indonesia, seperti komodo, primata, dan katak. Perlu upaya lebih untuk melakukan konservasi spesies sekaligus memitigasi dampak perubahan iklim untuk menyelamatkan satwa dari kepunahan.

Peneliti herpetologi dan pengajar di Fakultas Kehutanan dan Lingkungan IPB University, Mirza Kusrini, mengemukakan, mayoritas orang masih memandang perubahan iklim hanya mengancam satwa liar, seperti koala dan beruang kutub. Namun, sebenarnya perubahan iklim juga mengancam satwa liar yang terdapat di Indonesia.



KONTAN.CO.ID -  Indonesia memiliki flora dan fauna khas yang beragam. Banyak dari hewan dan tumbuhan endemik Indonesia tersebut yang terkenal hingga ke luar negeri. Sayangnya banyak dari hewan khas Indonesia yang terancam punah. Populasi mereka semakin menurun karena banyak ancaman yang membuat hewan tersebut tidak bisa bertahan di habitatnya.  Bersumber dari Instagram Direktorat SD Kemendikbud Ristek, faktor utama penyebab kepunahan hewan endemik Indonesia tersebut adalah kehilangan habitat atau tempat tinggal, perburuan liar, dan perdagangan liar.  Agar populasi hewan-hewan tersebut tetap terjaga bahkan bertambah, kita wajib menjaga alam dan ekosistem hewan tersebut. Apa saja hewan endemik Indonesia yang terancam punah? Berikut ini daftarnya.  Baca Juga: Aritmatika sosial: Cara menghitung berat bruto, netto, dan tara

Harimau Sumatera

Hewan endemik Indonesia yang terancam punah yang pertama adalah Harimau Sumatera. Spesies harimau ini tersebar di berbagai hutan di pulau Sumatera.  Harimau Sumatera memiliki corak bulu yang unik yaitu terdapat noda putih pada bagian belakang telinga yang biasa disebut dengan bintik telinga.  Rambut harimu ini berwarna oranye dengan loreng hitam yang tebal. Saat ini populasi Harimau Sumatera sekitar 600 ekor saja.  Faktor-faktor yang mengancam kepunahan hewan endemik Indonesia ini adalah perburuan liar, menurunnya sumber makanan, dan habitat yang semakin berkurang. 

Burung Cendrawasih

Selain mamalia, beberapa dari hewan asli Indonesia dari kelompok Aves juga terancam punah. Salah satunya adalah Burung Cendrawasih.  Burung eksotis yang tinggal tanah Papua ini memiliki nama lain yaitu Burung Surgawi dan sangat dihargai oleh suku-suku di Papua.  Selain sangat dihargai, Burung Cendrawasih juga menjadi simbol budaya Papua yaitu Persaudaraan dan Pelestarian.  Karakteristik Burung Cendrawasih jantang dengan betina berbeda. Burung jantan memiliki bulu yang lebih panjang dan berwarna dibandingkan dengan burung betina.  Saat ini populasi burung khas Papua ini kurang lebih sebanyak 380. Populasi Burung Cendrawasih semakin terancam karena berkurangnya habitat tempat tinggal, perdagangan liar, penebangan liar, dan perburuan liar.  Baca Juga: Inilah 4 manfaat rutin minum air hangat untuk kesehatan tubuh

Badak bercula satu

Badak adalah salah satu hewan mamalia besar dan cukup kuat. Meskipun demikian, banyak jenis badak yang mulai terancam punah termasuk badak bercula satu asli Indonesia.  Badak bercula satu saat ini hidup di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Hewan bercula ini memiliki kulit yang berlipat dan tebal berwarna kelabu.  Berbeda dengan badak di Afrika, badak asli Indonesia hanya memiliki satu cula yang panjangnya sekitar 25-30 cm.  Saat ini populasi badak bercula satu tidak lebih dari 100 ekor, tepatnya sekitar 75 ekor saja. Ancaman kepunahan seperti perburuan liar dan habitat yang terus berkurang membuat populasi badak bercula satu terus berkurang. 

Rusa Bawean

Hewan asli Indonesia berikutnya yang terancam punah adalah Rusa Bawean. Rusa ini merupakan salah satu maskot Asian Games 2018 lalu.  Rusa ini banyak ditemukan di kawasan Gunung Mas, Gunung Besar, dan Pulau Tanjung Cina.  Ciri khas dari Rusa Bawean adalah ekor yang berwarna coklat keputihan dengan panjang 20 cm. Populasi maskot Asian Games ini sekitar 300 ekor. Ancaman yang mengancam populasi Rusa Bawean adalah perburuan liar, penebangan liar, perdagangan liar, dan habitat yang berkurang.   Baca Juga: Selain gunung meletus, ini 5 jenis bencana alam yang sering terjadi di Indonesia

Komodo

Hewan endemik Indonesia ini merupakan hewan yang hanya ada satu di dunia dan hanya bisa ditemukan di Indonesia.  Komodo merupakan kadal terbesar dan terberat di dunia yang panjangnya mencapai 3 meter. Reptil raksasa ini hanya bisa ditemukan di Indonesia tepatnya di Pulau Komodo, Pulau Rinca, dan Pulau Gili Montang.  Selain menjadi yang terbesar, komodo juga merupakan kadal yang memiliki racun yang mematikan. Racun tersebut berada di air liur dan lidah komodo. Mangsa yang terkena air liur ini bisa terbunuh karena infeksi bakteri air liur pada luka. Saat ini populasi komodo ada sebanyak 3.000 ekor. Meskipun perburuan bukan menjadi ancaman kepunahan reptil ini, pemanasan global serta habitat yang terus berkurang bisa menyebabkan komodo punah. 

Jalak Bali

Selain Burung Cendrawasih, Jalak Bali juga merupakan burung endemik Indonesia yang terancam punah.  Populasi burung ini sekarang hanya sekitar 300 ekor saja. Jalak Bali hidup di kawasan Taman Nasional Bari Barat.  Karakteristik burung Jalak Bali adalah pelupuk mata berwarna biru yang mengelilingi bola mata berwarna hitam dan jambul di atas kepala burung.  Faktor yang mengancam kepunahan hewan ini adalah perburuan liar, perdagangan liar, dan habitat tempat tinggal yang terus berkurang.


Mengerikan, Hewan Khas Indonesia Menuju Punah

Pernahkah Anda aware terhadap keberadaan hewan yang terancam punah di Indonesia? Seperti yang telah diketahui, Indonesia dikenal sebagai negara dengan kekayaan berlimpah. Dari pegunungan, garis pantai terpanjang, lautan, ekosistem bawah laut hingga fauna unik dan endemik (hanya ada di Indonesia). Sayang sekali, hal yang disebutkan terakhir sedang berada dalam kondisi sangat memprihatinkan. Beberapa faktor menjadi penyebab penurunan angka populasi hewan endemik di Indonesia. Antara lain maraknya perburuan ilegal, pembalakan hutan secara liar dan tergusurnya habitat mereka. Kondisi mendesak memaksa hewan ini untuk bertahan hidup dan merambah pemukiman warga. Alhasil, pertikaian antar dua makhluk ciptaan Tuhan tak dapat terhindarkan. Apa yang terjadi kemudian? Manusia membunuh hewan-hewan tersebut secara keji dengan alasan kehidupannya terancam dan aktivitas menjadi terganggu. Pada kenyataannya, mereka (manusia-red.) membunuh hewan untuk diambil daging, kulit serta bagian tubuh lainnya yang dianggap bermanfaat bagi manusia. Maka jangan heran bila jumlah populasi hewan endemik kian menurun. Lalu bagaimana dengan populasi mereka saat ini? Berikut kami rangkum dalam hewan yang terancam punah di Indonesia. Orang Utan pixabay.com Orang Utan (Pongo) termasuk hewan endemik asal Indonesia yang dilindungi dan keberadaannya semakin terancam. Penyebaran Orang Utan berada di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Berdasarkan hasil Population and Habitat Viability Assessment, jumlah Orang Utan di tahun 2016 diperkirakan tinggal 71.800 ekor. Badak Jawa Kwh~commonswiki Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) atau biasa kita kenal dengan Badak bercula satu merupakan hewan endemik asal pulau Jawa. Saat ini, Anda hanya bisa melihatnya di Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Dari data yang dirilis oleh World Wild Life (WWF) pada tahun 2015, jumlahnya berkisar 65 ekor dan statusnya terancam punah. Pesut Mahakam Stefan Brending Pesut Mahakam (Orcaella brevirostris) sangat mirip seperti lumba-lumba. Hidup di air tawar, tepatnya di Sungai Mahakam, Kalimantan Timur. Bisa dipastikan Anda tidak akan menemukan hewan ini di luar Indonesia. Populasinya kian sedikit, berkisar antara 75-80 ekor. Pesut Mahakam menjadi hewan yang terancam punah. Gajah Sumatera Kerina yin Pada awalnya, populasi Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus) masih tergolong aman. Namun, beberapa tahun belakangan angka populasinya merosot tajam hingga tersisa sekitar 1920 ekor. Perburuan untuk mengambil gadingnya terus dilakukan dan diekspor ke berbagai negara di Asia. Di samping itu, Gajah Sumatera kehilangan habitat akibat hutan dijadikan kebun pribadi oleh masyarakat. Harimau Sumatera pexels.com Dari data terakhir yang diperoleh, populasi Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae) hanya tinggal 360 ekor. Jumlahnya terus menurun tiap tahun akibat diburu untuk diambil kulitnya. Bila upaya pelestarian gagal membuahkan hasil, maka dalam kurun waktu 30-40 tahun ke depan hewan ini akan punah dan menjadi legenda, seperti Harimau Bali dan Harimau Jawa yang sudah lebih dulu menghilang dari bumi pertiwi.**GP

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA