Show
Bobo.id - Kawasan Asia Tenggara adalah kawasan Asia yang terletak di antara negara India, Tiongkok, Australia, dan Samudera Pasifik. Kawasan Asia memliki wilayah kondisi geografis yang sama karena dilalui oleh garis khatulistiwa. Garis khatulistiwa adalah garis khayal yang membagi bumi menjadi bagian utara dan bagian selatan. Jika teman-teman memerhatikan bola dunia, kita akan menemukan garis khatulustiwa membaginya dan melingkari bumi. Jadi, garis khatulistiwa tidak hanya ada di kawasan Asia tenggara. Selain itu, jika teman-teman perhatikan kawasan Asia Tenggara juga berada dalam jalur strategis perdagangan. Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan Materi Penerapan dan Perwujudan Nilai-Nilai Pancasila Hal ini karena menjadi penyambung jalur antara Australia dan benua utama Asia. Untuk mengetahui lebih lanjut tentang materi ini, teman-teman bisa menyimak contoh soal dan pembahasan materi tentang kawasan Asia Tenggara berikut ini. Yuk, simak berikut ini. 1. Negara mana saja yang termasuk dalam kawasan Asia Tenggara? Jawaban: Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam, Filipina, Thailand, Laos, Myanmar, Vietnam, Kamboja, dan Timor Leste. Page 2
Senin, 13 Desember 2021 | 12:30 WIB
2. Bagaimana kondisi geografis di kawasan Asia Tenggara? Jawaban: Kondisi geografis Asia Tenggara terletak di wilayah dengan rangkainan pengunungan muda mediterania yang berasal dari Pegunuan Himalaya, Arakan Yoma, dan Kepulauan Banda. Selain itu, Asia Tenggara juga dikelilingi oleh pegunungan sirkum pasifik dari Amerika Serikat, Jepang, dan Filipina. Sehingga menyebabkan kawasan Asia Tenggara mempunyai banyak gunung berapi aktif dan risiko gempa yang tinggi. Baca Juga: 3 Contoh Sikap Bersatu dalam Keberagaman Budaya, Materi PPKn Kelas 3 SD 3. Apa saja ciri-ciri geografis yang dimiliki negara-negara di kawasan Asia Tenggara? Jawaban: - Compact, berbentuk hampir menyerupai lingkaran. - Fragmented, berbentuk kepulauan yang terpisah. - Elongated, berbentuk memanjang. - Protruded, berbentuk kompleks dan beragam.
Secara geografis, Filipina terletak di wilayah Cincin Api Pasifik yang mengelilingi Samudera Pasifik, sehingga memiliki gunung-gunung berapi dan rentan terhadap gempa bumi. Mengapa Indonesia memiliki banyak gunung berapi?Alasan kenapa Indonesia memiliki banyak gunung berapi karena di Indonesia terdapat 3 lempeng tektonik bumi berskala besar, diantaranya: Lempeng tektonik Eurasia. Lempeng tektonik Indo-Australia. Lempeng tektonik Pasifik. Daerah yang dekat dengan garis lempeng tektonik berpotensi memiliki banyak gunung api. Apa itu Gunung Merapi?Gunung Merapi adalah salah satu gunung api teraktif di Indonesia dan telah mencatatkan puluhan kali letusan di sejarah Indonesia. Gunung ini berada di perbatasan Jawa Tengah dan DIY. Ledakan besar terakhirnya adalah pada tahun 2010, dengan skala 4 VEI dan menelan korban jiwa sebesar 138 orang. Bagaimana mekanisme terbentuknya gunungapi?Merupakan mekanisme terbentuknya gunungapi diakibatkan oleh dapur magma yang tetap pada satu titik, sementara itu lempeng tektonik di atasnya dengan perlahan terus bergerak sehingga membentuk jalur kepulauan gunungapi. Contoh hotspot paling terkenal adalah Kepulauan Hawaii. Kepulauan Hawaii terlihat dari satelit. Mengapa banyak dijumpai gunung berapi di Indonesia brainly?Indonesia banyak memiliki gunung dan pegunungan karena lokasi Indonesia dilintasi oleh dua jalur pegunungan muda, yaitu Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Selain itu, Indonesia berada pada jalur pertemuan lempeng dunia, sehingga banyak menghasilkan rangkaian gunung api. You might be interested: Kapan Bali Buka Untuk Internasional? Mengapa banyak dijumpai gunung berapi di Indonesia adalah?Banyaknya gunung berapi tak lepas karena adanya lempeng tektonik Indonesia. Secara geografis, Indonesia berada di jalur yang mempertemukan dua lempeng benua, yakni lempeng benua Asia dan lempeng benua Australia. Saat kedua lempeng itu saling bertabrakan akan menimbulkan proses tektonik. Mengapa di negara asean banyak terdapat gunung api?Di Asia Tenggara banyak terdapat gunung api aktif dan sering terjadi gempa bumi terutama di Indonesia dan Filipina, hal ini karena wilayah tersebut merupakan pertemuan dua rangkaian pegunungan, Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediteran, serta pertemuan lempeng tektonik, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo-Australia dan Apakah negara Asean memiliki gunung api?Sementara, pada jalur Sirkum Pasifik bermula dari Amerika, Jepang, Filipina, Sulawesi, dan kepulauan Banda. Sehingga, negara-negara di ASEAN banyak yang memiliki gunung berapi. Mengapa kawasan Asia Tenggara rawan dengan gempa bumi dan gunung meletus?Hal tersebut disebabkan karena secara geografis Asia Tenggara terbentang diantara beberapa lapisan tektonik yang paling sering menimbulkan gempa bumi, letusan gunung berapi dan bahkan tsunami. Apakah singapura memiliki gunung api aktif?Jakarta, Kompas – Singapura, negeri kecil yang tidak memiliki gunung api, justru memiliki pusat penelitian kebumian dengan fokus kajian gunung api, gempa bumi, dan tsunami. Ironisnya, Indonesia yang memiliki 129 gunung api, atau 30 persen dari total gunung api di dunia, tidak memiliki pusat penelitian tersebut. Apakah Vietnam memiliki banyak gunung api?Menurut data statistik, sekarang di Vietnam ada 6 gunung api yang pada pokoknya terletak di daerah Trung Bo Selatan. Sekarang, semua gunung api itu sudah tidak aktif lagi. Manifestasi aktivitas gunung api terakhir di lepas pantai kota Vietnam pernah terjadi di lepas pantai kota Phan Thiet pada tahun 1923. You might be interested: Mengapa Meditasi Bisa Mengatasi Rasa Takut? Manakah dari negara negara asean berikut yang memiliki subtropis?Jadi, manakah dari negara-negara Asean berikut yang memiliki iklim subtropis adalah Myanmar jawabannya. Asia Tenggara adalah sebuah kawasan di benua Asia bagian tenggara. Kawasan ini mencakup Semenanjung Indochina dan Semenanjung Malaka, Serta Wilayah Kepulauan Melayu. Asia Tenggara berbatasan dengan Republik Rakyat Tiongkok di sebelah utara, Samudra Pasifik di timur, Samudra Hindia di selatan, dan Samudra Hindia, Teluk Benggala, dan anak benua India di barat.
Negara (11)
Wilayah (2+1)
Bahasa resmi
Bahasa lain
UTC+5:30–UTC+9
Secara geografis (dan juga secara historis) sebenarnya Taiwan dan pulau Hainan juga termasuk Asia Tenggara, sehingga diikutkan pula. Namun, karena alasan politik, Taiwan dan pulau Hainan lebih sering dimasukkan ke kawasan Asia Timur. Kepulauan Cocos dan Pulau Natal, yang terletak di selatan Jawa, oleh beberapa pihak dimasukkan sebagai Asia Tenggara meskipun secara politik berada di bawah administrasi Australia. Sebaliknya, Pulau Papua dimasukkan sebagai Asia Tenggara secara politik meskipun secara geologi sudah tidak termasuk Kedalam benua Asia. Nama untuk kawasan ini pertama kali dipakai pada abad ke-20. Sebelumnya, Asia Tenggara dikenal dengan nama India Belakang (jika dibandingkan dengan anak benua India). Subkawasan Asia Tenggara terdiri dari sebelas negara, beberapa di antaranya berada di daratan utama (mainland), yang juga dikenal sebagai Asia Tenggara Daratan (Indochina) dan sebagian lagi seluruhnya merupakan kepulauan (Asia Tenggara Maritim), yang dikenal dengan istilah beragam, seperti Kepulauan Selatan (Nan Yang, Tiongkok, dan Vietnam), Kepulauan Melayu (Malay Archipelago menurut A.R. Wallace), Malayunesia (Logan), Indonesia (Logan, dan Adolf Bastian), Hindia Timur (Oost-Indie, Belanda), Malaysia, Insulinde (oleh orang Hindia Belanda di awal abad ke-20), atau Nusantara (oleh masyarakat Indonesia). Agak menarik bahwa Semenanjung Malaya biasanya dimasukkan dalam wilayah kepulauan meskipun masih tersambung dengan benua Asia.
Asia Tenggara Asia Tenggara terletak pada pertemuan lempeng-lempeng geologi, dengan aktivitas kegempaan (seismik) dan gunung berapi (vulkanik) yang tinggi. Sementara ATD relatif stabil, dan merupakan daratan tua, ATM sangatlah dinamis karena di sana bertemu dua lempeng benua besar: lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia[dan inilah yang menciptakan gempa], ditambah dengan lempeng Filipina yang lebih kecil. Tiga pulau besar di Indonesia: Sumatra, Jawa, dan Kalimantan baru terpisah dari benua Asia sekitar 10 ribu tahun yang lalu akibat naiknya muka air laut karena usainya Zaman Es terakhir. Pulau Papua secara geologi termasuk dalam benua Australia, yang juga terpisah karena peristiwa yang sama. Kedua lempeng besar itu bertemu pada busur cekungan yang memanjang ke selatan dari Teluk Benggala di barat Myanmar, dan Thailand, terus menuju sisi barat Sumatra, lalu membelok ke timur membentuk Palung Jawa yang memanjang di selatan Jawa dan Kepulauan Nusa Tenggara. Akibatnya gempa bumi sering terjadi di daerah-daerah sekitarnya, seperti Gempa bumi Samudra Hindia 2004. Desakan lempeng Indo-Australia mengangkat permukaan pulau-pulau yang ada di dekatnya, sehingga terbentuklah deretan gunung berapi aktif. Pulau Jawa adalah pulau dengan jumlah gunung berapi terbanyak di dunia. Gunung Kerinci adalah gunung berapi tertinggi di Asia Tenggara. Di sebelah timur Filipina terdapat pula Palung Mindanao, dan Palung Mariana yang merupakan pertemuan antara lempeng Filipina, dan lempeng Pasifik. Di Filipina juga terdapat aktivitas kegunungapian yang tinggi. Puncak tertinggi yang berada di Gunung Kinabalu (4.101 m; Kalimantan) dan Puncak Jaya di Pulau Papua, Indonesia (5.030 m). Terdapat beberapa klaim, dan perebutan wilayah, dan batas perairan di kawasan ini, yang melibatkan negara-negara di kawasan ini maupun yang melibatkan negara di luar Asia Tenggara (terutama Tiongkok dan Taiwan dalam kasus Kepulauan Spratly). GeografiGeografi Asia Tenggara dapat dikategorikan menjadi dua bagian, daratan, dan kepulauan. Negara-negara yang berada di daratan termasuk Myanmar, Kamboja, Laos, Thailand, Malaysia, dan Vietnam, sedangkan negara-negara yang berada di kepulauan termasuk Brunei, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Singapura. Asia Tenggara secara astronomis terletak pada 28°LU-11°LS dan 93°BT-141°BT. Asia Tenggara terletak diantara dua samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Samudra Hindia berada di sebelah selatan dan barat. Dan Samudra Pasifik berada di sebelah timur. Seluruh wilayah Asia Tenggara dipengaruhi oleh angin muson yang bertiup dari barat laut dan kembali bertiup dari tenggara. Sehingga dengan angin ini memberi curah musim hujan yang cukup dapat diprediksi.[5] Dengan ditemukannya Homo floresiensis di Pulau Flores pada 2003 menandakan bahwa daerah kepulauan Asia Tenggara ini paling tidak telah ditinggali oleh manusia sejak 18.000 tahun lalu, dengan perkiraan terjauh sampai 94.000 tahun yang lalu. Sejarah Asia Tenggara sebelum zaman kerajaan tidak diketahui banyak. Beberapa kerajaan berawal di daratannya, yang sekarang Myanmar, Kamboja, dan Vietnam. Kerajaan pertama yang berkembang di kepulauan Asia Tenggara adalah Sriwijaya. Dari sejak abad ke-5 ibu kota Sriwijaya, Palembang, merupakan pelabuhan utama antara India dan Tiongkok. Dan kemudian diikuti oleh Majapahit, Sailendra, dan Mataram. Pedagang Muslim mulai memasuki daerah ini pada abad ke-12. Pasai merupakan kesultanan pertama. Karena kondisi geografis yang berdekatan dengan India dan Tiongkok, kawasan ini banyak terpengaruh oleh kebudayaan India, dan China. Selat Malaka merupakan jalur perdagangan yang ramai sejak berabad-abad lalu, dan masih bertahan hingga sekarang. Kebanyakan ekonomi negara-negara di Asia Tenggara masih digolongkan negara berkembang, hanya Singapura yang digolongkan ke dalam negara maju. Ekonomi kawasan Asia Tenggara masih banyak tergantung pada hasil alam, dengan pengecualian Singapura. Dengan pembentukan kawasan perdagangan bebas Asia Tenggara oleh negara-negara ASEAN diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Penduduk asli Asia Tenggara terdiri dari berbagai macam suku yang jumlahnya sangat banyak.
AgamaAgama yang dianut oleh penduduk Asia Tenggara sangat beragam, dan tersebar di seluruh wilayah. Agama Buddha menjadi mayoritas di Thailand, Myanmar, dan Laos serta Vietnam dan Kamboja. Agama Islam dianut oleh mayoritas penduduk di Indonesia, Malaysia, dan Brunei dengan Indonesia menjadi negara dengan penganut Islam terbanyak di dunia. Agama Kristen menjadi mayoritas di Filipina dan Timor Leste. Di Singapura, agama dengan pemeluk terbanyak adalah agama yang dianut oleh orang Tionghoa seperti Buddha, Taoisme, dan Konfusianisme. Walaupun begitu, di beberapa daerah, ada kantong-kantong pemeluk agama yang bukan mayoritas seperti Hindu di Bali dan Kristen di NTT, Papua, Sulawesi Utara dan Papua Barat atau Islam di Filipina bagian selatan. Kerbau di Indonesia Garis khayal Wallace yang memisahkan fauna Australasia dengan Asia Tenggara. Beraneka ragam hewan hidup di Asia Tenggara; di pulau Kalimantan, dapat ditemukan orang utan, Gajah Asia, Badak Sumatra dan Macan Dahan (Neofelis nebulosa diardi). Binturong dapat ditemukan di pulau Palawan. Kerbau, baik yang dipelihara maupun yang liar, tersebar di sepanjang Asia Tenggara, sedangkan kancil dapat ditemukan di Sumatra, dan Kalimantan. Kancil sendiri merupakan hewan yang sering muncul dalam cerita-cerita rakyat di Indonesia, dan banyak dikenal anak-anak. Burung-burung yang cantik seperti burung merak dan srigunting (drongo) hidup di subkawasan Asia ini hingga sejauh sebelah timur Indonesia. Babirusa (babi dengan empat gading), anoa, dan komodo juga terdapat di Indonesia. Burung Enggang banyak dicari untuk paruhnya, dan diperdagangkan ke Tiongkok. Tanduk badak juga turut diperdagangkan. Kepulauan Indonesia dipisahkan Garis Wallace. Garis ini berada di sepanjang sebuah perbatasan lempeng tektonik, dan memisahkan spesies Asia (Barat) dari spesies Australasia (Timur). Pulau-pulau antara Jawa/Kalimantan, dan Papua yang membentuk kawasan campuran di mana kedua spesies ada dinamakan Wallacea. Perairan dangkal di terumbu karang (coral reef) di Asia Tenggara mempunyai tingkat biodiversitas tertinggi untuk ekosistem laut di dunia, di mana ikan-ikan, dan moluska banyak dijumpai. Ikan hiu paus (rhincodon typus) juga hidup di Laut China Selatan. Pepohonan, dan tanaman lainnya di kawasan ini adalah tumbuhan tropis; di beberapa negara di mana terdapat gunung-gunung yang cukup tinggi, tanaman bersuhu menengah dapat ditemukan. Wilayah-wilayah hutan hujan (rainforest) ini saat ini banyak mengalami penebangan liar, khususnya di Kalimantan. Meskipun Asia Tenggara kaya akan flora, dan fauna, kawasan ini menghadapi penebangan hutan yang berat, sehingga mengakibatkan hilangnya habitat berbagai spesies terancam seperti orang utan, dan Harimau Sumatra. Pada saat yang sama, kabut asap juga merupakan peristiwa yang lazim. Kabut asap terburuk yang pernah terjadi berlangsung pada tahun 1998 yang menyebabkan beberapa negara diselimuti kabut yang tebal. Menghadapi masalah ini, beberapa negara di Asia Tenggara menandatangani Persetujuan ASEAN mengenai Pencemaran Kabut Asap Lintas Perbatasan (ASEAN Agreement on Transboundary Haze Pollution) untuk melawan pencemaran yang diakibatkan kabut asap.
|