Senin, 21 Februari 2022 | 09:20 WIB Planet di Tata Surya dengan Satelit Alami Terbanyak GridKids.id - Kids, tahukah kamu urutan planet dengan satelit alami terbanyak? Lalu, di planet mana letak satelit terbesar di tata surya? Satelit alami atau bulan adalah benda-benda luar angkasa yang mengorbit sebuah planet atau benda langit lain yang lebih besar. Misalnya saja Bulan yang mengorbit Bumi, dan planet-planet di tata surya yang mengorbit Matahari. Saat ini, ada 214 satelit alami yang mengorbit 6 planet di tata surya. Sedangkan ada 439 planet kerdil seperti Pluto dan benda lain mirip planet yang juga punya satelit. Jumlah satelit pada setiap planet berbeda-beda. Ada planet yang cuma mempunyai satu satelit, ada juga yang mempunyai puluhan satelit. Bahkan, ada juga planet yang enggak memiliki satelit, lo. Nah, inilah urutan planet di tata surya dengan satelit alami terbanyak. Baca Juga: Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi, Diawali Oleh Kemunculan Satelit
Uranus, planet ketujuh dari matahari, memiliki 27 bulan (satelit) yang sudah diketahui. Lima bulan yang berukuran cukup besar dan memiliki bentuk bulat adalah Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Semua bulan Uranus dinamakan sesuai dengan karakter karya Shakespeare atau Alexander Pope. Bulan-bulan yang berukuran lebih kecil antara lain bernama Cordelia, Ophelia, Bianca, Desdemona, Juliet, Portia, Rosalind, Cupid, Puck, dan Mab. Bagian di sekitar Uranus, antara cincin utama dan orbit bulan Miranda, terdapat banyak bulan kecil yang terkunci dalam orbit tidak stabil. Besar kemungkinan pada suatu saat, bulan-bulan ini akan saling bertabrakan. Bulan-bulan Uranus baru bisa diamati dari dekat oleh pesawat ruang angkasa Voyager 2 pada tahun 1986. Sebelumnya, bulan Uranus hanya bisa diamati melalui teleskop dan banyak diantaranya hanya muncul sebagai titik kabur. Dua bulan Uranus terbesar, Titania dan Oberon, ditemukan oleh astronom Inggris yang juga menemukan Uranus bernama William Herschel pada tahun 1787. Ariel dan Umbriel kemudian ditemukan oleh William Lassell pada tahun 1851. Empat bulan pertama ini dinamai oleh John, putra Herschel, pada tahun 1852. Uranus memiliki berbagai bulan dengan karakteristik menarik, meskipun tidak seberagam bulan milik Jupiter dan Saturnus. Miranda, yang memiliki diameter 480 km, adalah benda tata surya yang memiliki permukaan paling tidak rata, termasuk tebing tertinggi, Verona Rupes, dengan ketinggian 20 km. Empat bulan besar lainnya memiliki diameter dengan kisaran 1100 km hingga 1600 km. Sebagian besar bulan besar Uranus terbuat dari sekitar 50% es air, 30% batuan silikat, dan 20% es metana. Fitur permukaan bulan Uranus bervariasi yang mencakup lembah, tebing, jurang, dan kawah. Titania, bulan pertama yang ditemukan, memiliki ngarai besar, salah satu yang terbesar di tata surya, jauh lebih besar daripada Grand Canyon (kedalaman 1,6 km) di Bumi. Dengan diameter 1577 km, Titania merupakan bulan kedelapan terbesar di tata surya. Oberon, bulan terbesar kedua Uranus, memiliki permukaan berkawah yang sangat tua, sebagian besar nampak berwarna abu-abu dengan beberapa bagian memiliki bercak-bercak putih besar di atasnya. Oberon memiliki banyak pegunungan tinggi, dengan salah satu puncaknya mencapai ketinggian sekitar 6 km. Lantai kawah Oberon ditutupi dengan material gelap yang tidak diketahui asalnya. Ariel merupakan bulan Uranus paling terang dan ditutupi dengan kawah yang berusia sedikit lebih muda dibandingkan pada bulan-bulan besar lainnya.[]
Lihat Foto KOMPAS.com - Pernahkah kamu mendengar tentang satelit? Ada satelit komunikasi yang memungkinkan kita untuk menggunakan internet dan memetakan permukaan Bumi. N amun tahukah kamu bahwa ada banyak satelit yang terbentuk sejak miliaran tahun lalu? Satelit tersebut adalah satelit alami, salah satu contohnya adalah Bulan. Dilansir dari NASA, satelit adalah benda yang mengorbit benda lain yang lebih besar. Ada banyak sekali satelit buatan manusia yang mengorbit Bumi, namun sejak dahulu ada satu satelit yang selalu mengorbit Bumi tanpa henti yaitu Bulan. Bulan adalah satelit alami Bumi, atau benda yang mengorbit Bumi secara alami. Namun tidak hanya ada satu satelit alami di tata surya kita. Planet lain juga memiliki bulannya sendiri. Saat ini diketahui ada 214 satelit alami yang mengorbit enam planet di tata surya. Hingga 2020, tercatat ada 439 planet kerdil seperti Pluto, asteroid, dan benda lain mirip planet yang memiliki satelit. Untuk mengetahui satelit alami apa saja yang terdapat di tata surya, yuk kita simak penjelasan di bawah ini! Baca juga: Mengapa Merkurius dan Venus Tidak Memiliki Satelit Alami? BumiCoba keluar saat hari sudah malam dan lihat ke atas langit. Ada Bulan yang bersinar terang dan terlihat sangat besar dibandingkan bintang-bintang sekitarnya. Bulan tersebut adalah satelit alami dari planet Bumi. Dilansir dari Nasa Solar System Exploration, Bulan terbentuk dari puing-puing tabrakan antara Bumi dan benda langit seukuran planet Mars. Mars
solarsystem.nasa.gov Deimos
solarsystem.nasa.gov Phobos Mars memiliki dua buah satelit alami (bulan) yang mengorbitnya, kedua satelit tersebut dinamain Phobos dan Deimos. Tidak seperti Bulan Bumi yang berbentuk bulat, Phobos dan Deimos memiliki bentuk tidak beraturan yang lonjong.
Ilustrasi planet Uranus. /Pixabay.com/ParallelVision Berselang dua tahun kemudian, Uranus akhirnya ditetapkan sebagai planet berkat penelitian Johann Elert Bode. Terdapat 27 satelit alam atau bulan yang mengitari Uranus. Uniknya, satelit Uranus tidak dinamai dengan nama tokoh mitologi kuno, melainkan dari karakter Shakespreare dan Alexander Pope. Baca Juga: Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2021 Bahasa Mandarin Lengkap dengan Terjemahan Bahasa Indonesia Satelit Uranus yang pertama kali ditemukan adalah Oberon dan Titania pada 1787 oleh Herschel. Sejak saat itu, semakin banyak jumlah satelit Uranus yang telah diketahui. Salah satunya melalui penjelajahan pesawat luar angkasa Voyager 2 pada 1989. Dilansir PORTAL JEMBER dari The Solar System Exploration, berikut daftar lengkap nama 27 satelit planet Uranus beserta tahun penemuannya: >1. Ariel (1851) 2. Belinda (1986) 3. Bianca (1986) 4. Caliban (1997) Sumber: The Solar System Exploration Uranus, planet ketujuh di Tata Surya, memiliki 27 satelit yang diketahui, sebagian besar dinamai dengan nama karakter yang muncul di, atau disebutkan di karya-karya William Shakespeare dan Alexander Pope.[1] Bulan-bulan Uranus dibagi menjadi tiga kelompok: tiga belas bulan bagian dalam, lima bulan utama, dan sembilan bulan tidak beraturan. Bulan bagian dalam adalah benda gelap kecil yang memiliki sifat dan asal yang sama dengan cincin Uranus. Lima bulan utama adalah elipsoid, menandakan bahwa mereka telah mencapai kesetimbangan hidrostatik di beberapa titik pada masa lalu (dan mungkin masih dalam kesetimbangan), yang terbesar diantara lima itu adalah Titania, diameternya sekitar 1.578 km dan merupakan bulan terbesar ke delapan di tata surya, dengan massa sekitar seperduapuluh massa Bulan.
William Herschel menemukan dua bulan pertama, Titania dan Oberon, pada tahun 1787. Tiga bulan elipsoid lainnya ditemukan pada tahun 1851 oleh William Lassell (Ariel dan Umbriel) dan pada tahun 1948 oleh Gerard Kuiper (Miranda).[1] Bulan-bulan kecil lainnya ditemukan oleh Voyager 2 pada tahun 1985. Skema sistem cincin-bulan Uranus. Sistem satelit Uranus adalah yang paling tidak masif di antara planet-planet raksasa. Massa gabungan dari lima satelit utama Uranus (Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon) kurang dari setengah dari Massa Triton (bulan ketujuh terbesar di Tata Surya).[a] Satelit terbesar yang mengorbit Uranus adalah Titania dengan radius sekitar 788,9 km,[3] atau kurang dari setengah radius bulan, tetapi sedikit lebih besar daripada Rhea (bulan terbesar kedua yang mengorbit planet Saturnus), membuat Titania menjadi satelit alami terbesar ke-8 di Tata Surya. Uranus memiliki massa sekitar 10.000 kali lebih berat daripada bulan-bulannya.[b] Satelit bagian dalamPada tahun 2016, Uranus diketahui memiliki 13 bulan bagian dalam.[4] Orbit mereka terletak di dalam orbit Miranda. Dengan diameter 162 km, Puck merupakan bulan bagian dalam terbesar dan satu-satunya yang dicitrakan oleh Voyager 2 secara mendetail. Puck dan Mab adalah dua bulan bagian dalam terluar yang mengorbit Uranus. Semua bulan bagian dalam adalah benda gelap, albedo geometrisnya kurang dari 10%.[5] Mereka tersusun dari es air yang terkontaminasi oleh bahan gelap.[6] Bulan-bulan bagian dalam yang berukuran kecil terus-menerus saling mengusik. Sistemnya kacau dan tampaknya tidak stabil. Simulasi menunjukkan bahwa bulan-bulan dapat saling mengusik satu sama lain ke orbit yang bersilangan, yang pada akhirnya dapat mengakibatkan tabrakan pada bulan-bulan bagian dalam Uranus.[4] Desdemona kemungkinan akan bertabrakan dengan Cressida atau Juliet dalam waktu 100 juta tahun yang akan datang.[7] Bulan utamaLima bulan terbesar Uranus. Diurutkan dari kiri ke kanan: Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Uranus memiliki lima bulan utama: Miranda, Ariel, Umbriel, Titania, dan Oberon. Diameternya berkisar antara 472 km untuk Miranda hingga 1578 km untuk Titania.[3] Semua bulan ini adalah objek yang relatif gelap: albedo geometriknya berkisar antara 30 dan 50%, sedangkan Albedo bond-nya berkisar antara 10 dan 23%.[5] Umbriel adalah bulan yang paling gelap sedangkan Ariel adalah yang paling terang. Massa bulan utama Uranus berkisar antara 6,7 × 1019 kg (Miranda) hingga 3,5 × 1021 kg (Titania). Sebagai perbandingan, Bulan memiliki massa 7,5 × 1022 kg.[8] Bulan-bulan Uranus berikut diurutkan berdasarkan periode orbit, dari yang terpendek hingga terlama. Bulan yang cukup masif untuk permukaannya yang telah runtuh menjadi bulat ditandai dengan warna biru muda dan tebal. Bulan tidak beraturan dengan orbit retrograde ditandai dengan warna abu-abu gelap. Margaret, satu-satunya bulan Uranus tidak beraturan yang diketahui memiliki orbit prograde, ditandai dengan warna abu-abu muda.
|