Berapa lama waktu melahirkan setelah kontraksi palsu

  • Tentang Kami
  • Tim Kami
  • Hubungi Kami
  • Kebijakan Privasi
  • Syarat dan Ketentuan

"Kontraksi adalah hal yang wajar dialami saat ibu sudah mendekati masa persalinan. Namun, waspada terhadap tanda-tanda kontraksi palsu. Jangan sampai ibu menjadi panik karena hal ini."

Halodoc, Jakarta - Banyak yang perlu ibu persiapkan ketika menjalani proses persalinan. Mulai dari barang-barang yang perlu dipersiapkan untuk persalinan, pemilihan rumah sakit, dan juga informasi mengenai tanda-tanda persalinan yang dialami. 

Baca juga: Tertipu Kontraksi Palsu, Ini Tanda-Tanda Melahirkan

Beberapa ibu hamil mungkin langsung berkunjung ke rumah sakit ketika merasakan kontraksi. Padahal, beberapa kontraksi yang terjadi belum tentu menjadi tanda persalinan. Bisa jadi ibu mengalami kontraksi yang disebabkan oleh braxton hicks atau kontraksi palsu.

Ibu, Kenali Kontraksi Palsu Sebelum Persalinan

Braxton hicks adalah kontraksi yang dialami oleh ibu hamil namun tidak teratur dan rasa nyeri yang dialami hilang timbul. Tidak hanya pada trimester ketiga, kontraksi palsu kerap muncul saat kehamilan memasuki usia trimester kedua. Dilansir dari American Pregnancy Association, kontraksi palsu lebih sering muncul saat ibu memasuki kehamilan trimester ketiga.

Lalu, mengapa kontraksi palsu kerap terjadi pada ibu hamil? Kontraksi palsu muncul pada ibu hamil sebagai persiapan tubuh yang menjalani proses persalinan ketika kehamilan memasuki usia 38 minggu.

Ada cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kontraksi palsu, seperti:

1. Melakukan aktivitas ringan yang lebih banyak.

2. Memperbanyak waktu istirahat.

3. Mengubah posisi duduk atau berbaring.

4. Jaga tubuh agar tetap rileks dengan berendam air hangat. Pastikan suhu air yang digunakan hangat, bukan panas.

5. Minum susu atau teh hangat.

Baca juga: Ini Dia 5 Jenis Kontraksi Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Tidak hanya itu, kontraksi palsu umumnya berlangsung lebih cepat dan tidak teratur dibandingkan dengan kontraksi asli. Kontraksi palsu dapat terjadi sekitar 30-60 detik atau paling lama sekitar 2 menit. Ibu, jangan lupa perbanyak konsumsi cairan agar ibu terhindar dari kondisi dehidrasi. Tidak hanya membahayakan kondisi kesehatan janin, dehidrasi dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami kontraksi palsu.

Kenali Tanda Kontraksi Palsu

Dilansir dari Cleveland Clinic, kontraksi palsu umumnya membuat perut bagian bawah ibu hamil terasa kencang dan membuat tidak nyaman. Ada beberapa faktor yang meningkatkan ibu hamil alami kontraksi palsu, seperti ibu hamil atau bayi dalam kandungan yang terlalu aktif, saat ibu sering menunda buang air kecil, setelah ibu melakukan hubungan intim, dan saat ibu mengalami dehidrasi.

Namun ibu jangan khawatir, kontraksi palsu yang dialami tidak dapat membuka rahim sehingga persalinan tidak perlu dilakukan. Kenali tanda dari kontraksi palsu yang mungkin dialami oleh ibu hamil, yaitu:

1. Frekuensi kontraksi yang tidak menentu.

2. Kontraksi tidak bertahan lama bahkan cenderung menghilang ketika ibu melakukan gerakan-gerakan ringan.

3. Kontraksi yang muncul dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada bagian perut bawah.

4. Kontraksi tidak disertai dengan adanya noda atau bercak darah dari vagina.

5. Kontraksi tidak membuat air ketuban pecah.

Baca juga: Batasan Aman Ibu Hamil untuk Makan Telur Asin

Namun, tidak ada salahnya ibu memastikan kondisi kehamilan ketika mengalami kontraksi dengan mengunjungi rumah sakit terdekat. Kini kamu bisa membuat janji dengan dokter melalui aplikasi Halodoc.

Lakukan pemeriksaan ketika memasuki kehamilan 38 minggu dan mengalami kondisi, seperti adanya noda atau bercak darah yang keluar dari vagina, mengalami pecah ketuban, kontraksi semakin lama dirasakan semakin teratur, dan ibu merasakan gerakan bayi yang cukup hebat.

Referensi:Cleveland Clinic. Diakses pada 2020. True Vs False LaborAmerican Pregnancy Association. Diakses pada 2020. Braxton Hicks Contractions

Jakarta -

Kontraksi asli dapat menjadi salah satu tanda Bunda akan segera melahirkan buah hati. Meski begitu, kontraksi juga bisa terjadi trimester kedua.

Kontraksi terbagi menjadi dua, yakni kontraksi palsu dan kontraksi asli atau kontraksi jelang melahirkan. Kedua kontraksi ini memiliki ciri dan penyebab yang berbeda.

Bunda perlu memahami perbedaan kontraksi untuk dapat melakukan tindakan yang tepat. Sebab, kedua kontraksi ini memerlukan penanganan yang berbeda saat terjadi selama kehamilan.


Menurut dokter spesialis obgyn, dr. Gorga I.V.W Udjung, Sp. OG, kontraksi palsu atau Braxton Hicks umumnya dimulai di trimester kedua kehamilan. Kontraksi palsu terjadi tidak teratur dan tak bisa diprediksi.

Dalam satu kali muncul, biasanya kontraksi ini berlangsung singkat antara 30 sampai 40 detik. Selama mengalami kontraksi, Bunda akan mengalami kram atau tegang di daerah perut. Rasanya ini hampir sama seperti kram saat menstruasi.

"Pada kontraksi palsu ada fase relaksasi atau saat rasa kram hilang sebelum muncul kembali," kata Gorga kepada HaiBunda, belum lama ini.

Bunda enggak perlu khawatir bila merasakan kontraksi ini ya. Kontraksi palsu tidak akan menyebabkan pembukaan mulut rahim untuk proses melahirkan. Sebaliknya, kontraksi ini justru bisa melunakkan mulut rahim, untuk mempermudah proses persalinan.

Berbeda dengan kontraksi palsu, kontraksi asli umumnya dimulai sekitar minggu ke-40 kehamilan. Dilansir Healthline, kontraksi ini akan mengencangkan bagian atas rahim untuk mendorong bayi ke jalan lahirnya.

Kontraksi asli sebagai tanda melahirkan biasanya terjadi dengan jarak waktu. Kontraksi pertama dan kedua berjarak 5 menit, berikutnya semakin turun dengan jarak 3 sampai 1 menit. Rasa nyerinya akan menjadi intens dan menyakitkan seiring waktu.

Lama terjadinya kontraksi asli sekitar 30 sampai 70 detik, Bunda. Semakin dekat waktu melahirkan, intensitas terjadinya akan lebih sering. Rasa nyeri kontraksi asli tidak akan hilang meski Bunda berpindah posisi.

Saat terjadi kontraksi asli, Bunda perlu memerhatikan perubahan lain yang terjadi pada tubuh. Perubahan ini dapat menjadi tanda penyerta kontraksi jelang persalinan.

Penyebab kontraksi

Kontraksi palsu dapat terjadi karena kondisi janin yang aktif dalam kandungan. Saat bayi bergerak dan masuk panggul, kontraksi ini juga bisa terjadi kembali.

Selain itu, kontraksi palsu bisa disebabkan Bunda melakukan hubungan seksual, melakukan aktivitas tinggi, atau kurang asupan cairan selama kehamilan. Penyebab kontraksi palsu ini tidak ada kaitannya dengan tanda jelang persalinan.

Sementara itu, kontraksi asli dapat terjadi karena bayi yang berkembang akan lahir. Dikutip dari Buku Pintar Ibu Hamil oleh Tim Naviri, pada waktu organ bayi sempurna, dia akan memproduksi hormon yang akan merangsang otot rahim mengencang, sehingga menimbulkan kontraksi.

Gerakan ini juga akan menarik leher rahim dan memberikan pembukaan jalan lahir. Proses pembukaan ini bisa berlangsung antara 2 hingga 20 jam.

Pada setiap kontraksi, kepala janin akan tertekan dan terdorong ke leher rahim. Pada waktu yang sama, kontraksi ini juga memicu hormon-hormon dalam tubuh bayi dalam mempersiapkan diri untuk lahir.

Ilustrasi Ibu Hamil/ Foto: iStock

Ciri-ciri kontraksi

Kontraksi palsu

Mengutip berbagai sumber, berikut ciri-ciri kontraksi palsu:

1. Intensitas tidak beraturan, tidak bisa diprediksi, dan jarang terjadi.

2. Kontraksi membuat Bunda tidak nyaman dalam melakukan aktivitas.

3. Kontraksi palsu biasanya tidak menyakitkan

4. Perut terasa kram dan mengencang ketika disentuh.

4. Rasa sakit kontraksi ini dapat berkurang, hilang sama sekali atau datang dan pergi.

5. Kontraksi mungkin hilang saat ibu berpindah posisi.

6. Terjadi dalam waktu singkat dan dapat terasa setiap jam.

7. Kerap muncul di waktu sore dan malam hari, terutama pada Bunda yang aktif.

Kontraksi asli

Kontraksi asli sebagai tanda melahirkan memiliki ciri-ciri:

1. Bunda akan merasakan nyeri di perut bagian bawah dan disertai rasa mual atau diare.

2. Dapat disertai munculnya flek atau darah.

3. Kontraksi asli terjadi secara teratur, bisa diprediksi, dan intensitas makin cepat mendekati persalinan.

4. Dapat disertai keluarnya cairan di vagina atau perasaan seperti 'ngompol'.

5. Kontraksi terjadi secara simetris di kedua sisi perut, mulai dari bagian atas dekat saluran telur, hingga ke seluruh rahim.

6. Nyeri tidak akan hilang atau berkurang dengan istirahat atau berganti posisi.

7. Kontraksi awalnya hanya sebentar, lalu bertambah lama, kuat, dan semakin sakit.

Tips saat alami kontraksi asli

Bunda perlu memerhatikan tanda dan ciri kontraksi asli jelang persalinan ya. Ketika Bunda mulai mendapatkan kontraksi asli yang teratur, berikut hal yang perlu diperhatikan:

1. Catatlah lamanya waktu antara satu kontraksi dan kontraksi berikutnya, serta lamanya kontraksi tersebut berlangsung.

2. Bunda dapat mengalihkan perhatian dengan menonton televisi, konsumsi makanan ringan, melakukan aktivitas ringan seperti minum teh atau mandi.

3. Sepanjang kontraksi, tarik napas dalam-dalam. Usahakan tetap rileks karena semakin Bunda merasa tegang, kontraksi akan terasa sakit.

4. Jika sudah tidak tahan dengan sakitnya, Bunda dapat minum obat penghilang rasa sakit dari dokter.

5. Perlu diingat bahwa persalinan hanya akan terjadi apabila kontraksi menjadi semakin dekat jaraknya, yakni sekitar 40 detik antara satu kontraksi dan kontraksi berikutnya.

(ank/som)

Simak Video di Bawah Ini, Bun:

Video yang berhubungan

Postingan terbaru

LIHAT SEMUA