Berapa lama luka jahitan sunat sembuh

Ciri-ciri luka sunat mau sembuh akan dapat terlihat setelah beberapa waktu, misalnya pendarahan berhenti pada area sunat. Tidak hanya itu saja, ada ciri-ciri lainnya yang dapat diperhatikan untuk menghindari risiko dan komplikasi yang berbahaya. Selengkapnya simak tanda kesembuhan lainnya berikut ini!

Berapa lama luka jahitan sunat sembuh
Berapa lama luka jahitan sunat sembuh

Ciri-Ciri Luka Sunat Mau Sembuh

Setelah menjalani prosedur sunat, ahli bedah akan mengoleskan pelumas dan menerapkan pembalut kasa ke area penis. Fungsi pelumas dapat membantu mencegah pembalut menempel pada kelenjar atau kepala penis. Kasa biasanya akan lepas dengan sendirinya dalam waktu 24 jam.

Seiring waktu, luka sunat akan sembuh secara bertahap. Waktu penyembuhan berbeda pada setiap anak, remaja, atau dewasa, dibutuhkan waktu hingga satu bulan agar penis tampak sembuh total. Sementara waktu penyembuhan sunat untuk bayi baru lahir sekitar 7-10 hari.

Berikut ini ciri-ciri luka sunat mau sumbuh:

1. Pendarahan berhenti

Dalam waktu beberapa menit, jam, atau satu hari penuh setelah selesai disunat, ujung-ujung kulup penis yang dipotong akan menutup dengan sendirinya. Begitu juga dengan pendarahan yang berangsur berhenti.

2. Perubahan warna luka penis

Segera setelah menjalani prosedur sunat, kepala penis mungkin tampak merah dan mengkilap atau bahkan berwarna ungu. Kondisi ini terjadi karena kulup yang menutupi kepala penis (bukan yang disunat) adalah selaput lendir. Setelah selaput terbuka, ini akan menebal dan menjadi lebih gelap.

Tepi kulup yang dipotong mungkin memiliki bercak putih atau kekuningan dalam beberapa hari pertama setelah sunat. Kondisi ini adalah keropeng dan benar-benar normal.

Selama dua atau tiga hari setelah sunat, kulit mungkin tampak kehijauaan dan kekuningan. Ini adalah normal dan menjadi ciri-ciri luka sunat mau sembuh, bukan nanah.

Baca Juga: Sunat Stapler: 7 Kelebihan, Kekurangan, Prosedur, Biaya, dll

3. Pembengkakan berkurang

Pembengkakan mungkin tampak terlihat di belakang atau di bawah kepala penis dan itu terlihat seperti lecet. Pembengkakan hanyalah ciri-ciri penyembuhan lain dan akan berkurang dan hilang dalam waktu satu atau dua minggu.

4. Perubahan ukuran penis

Jangan heran, penis mungkin akan tampak lebih kecil setelah disunat. Hal ini terutama karena kulit di sekitar penis rileks, sedangkan sebelum sunat biasanya penis lebih tegang.

Risiko dan Komplikasi setelah Sunat

Sunat adalah prosedur yang dianggap aman dengan sedikit risiko dan kecil kemungkinannya menimbulkan komplikasi. Namun, dalam kasus yang jarang terjadi, komplikasi dapat terjadi.

Segera hubungi dokter jika mengalami salah satu dari komplikasi berikut ini:

1. Infeksi

Infeksi jarang terjadi karena dokter menggunakan teknik yang steril untuk melakukan prosedur sunat. Biasanya infeksi terkait sunat bersifat ringan dan mudah diobati menggunakan antibiotik.

Tanda-tanda infeksi termasuk memburuknya kemerahan, nanah, nyeri, pembengkakan di sekitar sayatan, atau demam. Jika mengalami salah satu dari tanda-tanda ini, segera hubungi dokter.

2. Pendarahan di tempat

Pendarahan lebih mungkin terjadi ketika anak memiliki gangguan pendarahan. Itulah sebabnya penting untuk memberi tahu dokter tentang riwayat keluarga mengenai masalah pendarahan atau pembekuan darah.

Meskipun sangat jarang, pembuluh darah kecil mungkin terjepit selama prosedur sunat. Dalam kebanyakan kasus, pendarahan akan berhenti dengan sendirinya, tetapi terkadang memerlukan jahitan.

3. Risiko yang terkait dengan anestesi

Meskipun anestesi lokal sangat aman, tetapi terkadang menyebabkan memar, pendarahan, atau iritasi di kulit. Dalam kasus yang jarang, anestesi dapat menyebabkan irama jantung tidak teratur, masalah pernapasan, reaksi alergi, dan, kematian (sangat jarang). Komplikasi ini tidak umum, dan biasanya pasien yang memiliki masalah medis lainnya.

Baca Juga: 5 Manfaat Sunat pada Bayi dan Risikonya bagi Kesehatan

4. Kerusakan pada penis

Dalam kasus yang jarang terjadi, kepala penis bisa terluka saat menjalani prosedur sunat. Namun, tindakan pencegahan yang dilakukan dokter hampir selalu mencegah hal ini terjadi.

5. Pengangkatan kulup yang tidak lengkap

Terkadang terlalu banyak kulup yang masih tertinggal. Namun, sisa kulup mungkin akan kurang jelas seiring bertambahnya usia anak. Kadang-kadang, jika kelebihan kulup tidak merata, prosedur korektif mungkin diperlukan di kemudian hari.

6. Retensi urine

Dalam kasus yang langka, setelah sunat menyebabkan tidak bisa buang air kecil atau hanya meneteskan air seni. Tidak bisa buang air kecil bisa terjadi dalam waktu 8 hingga 12 jam.

Itulah penjelasan tentang ciri-ciri luka sunat sembuh hingga risiko yang mungkin terjadi setelah menjalani prosedur sunat. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Teman Sehat!

Referensi

  1. Anonim. 2021. Circumcision Problems. https://www.seattlechildrens.org/conditions/a-z/circumcision-problems/. (Diakses pada 27 Oktober 2021)
  2. Anonim. 2016. Surgeries and Procedures: Circumcision. https://kidshealth.org/en/parents/procedure-circumcision.html. (Diakses pada 27 Oktober 2021)
  3. SickKids staff. Tanpa tahun. Newborn circumcision: Caring for your child at home after the procedure. https://www.aboutkidshealth.ca/Article?contentid=297&language=English. (Diakses pada 27 Oktober 2021)
  4. Zieve, David. 2019. Circumcision. https://medlineplus.gov/ency/article/002998.htm. (Diakses pada 27 Oktober 2021)

DokterSehat | © 2022 PT Media Kesehatan Indonesia. Hak Cipta Dilindungi

“Berapa lama proses penyembuhan luka pasca sunat atau khitan?” Itu adalah pertanyaan utama orangtua sebelum mengkhitankan anaknya. Memang ada rumor yang mengatakan kalau sunat anak dengan menggunakan metode A bisa sembuh hanya dengan 2 hari, tapi kalau pakai metode B bisa sembuh dengan 3-5 hari dan lainnya. Tentunya hal ini adalah rumor yang sangat diragukan kebenarannya. Lantas yang benar seperti apa?

Berdasarkan ilmu kedokteran, penyembuhan luka pasca sunat atau sunat memiliki fase yang pada umumnya sama dengan penyembuhan luka yang lain.

Berapa lama luka jahitan sunat sembuh

klik banner konsultasi via wa

Adapun tahapan penyembuhan luka terdiri dari 3 fase, yaitu sebagai berikut:

  1. Fase Inflamasi
    Berapa lama luka jahitan sunat sembuh
    Fase ini merupakan fase dimana dimulai saat terjadinya luka, lamanya sekitar 2-3 hari. Diawali dengan penyempitan pembuluh darah dan proses penjendalan darah sampai benar-benar tercapai tahap penjendalan darah (hemostasis) yang kemudian diikuti terariknya sel-sel yang berperan dalam peradangan (inflamasi) menuju luka. Karena sel-sel yang berperan dalam peradangan berkumpul disekitar luka maka dalam waktu ini luka cenderung bengkak.
  2. Fase Proliferasi
    Fase Proliferasi ini merupakan fase yang dimulai pada hari ke-3 dan bertahan hingga minggu ke-3. Fase ini dimulai setelah sel-sel peradangan mengeluarkan semacam enzim yang menarik sel fibroblast. Selanjutnya terjadilah pembentukan kolagen yang merekatkan luka, terjadi pembentukan pembuluh darah baru, dan pembentukan epitel/kulit. Pada fase ini jahitan diangkat bila menggunakan benang yang tidak diserap. Pada khitan anak, benang yang digunakan adalah benang yang bisa diserap sehingga tidak perlu pengangkatan benang jahitan. Pada waktu 3 hari sampai 3 minggu ini, anak sudah tidak merasakan nyeri, bengkak akan menghilang, warna kemerahan disekitar luka menghilang sehingga bisa dikatakan pada waktu ini luka khitan telah sembuh.
  3. Fase Remodelling
    Fase ini adalah fase dimana terjadi penyerapan kolagen, sehingga kekuatan luka meningkat dan bekas luka mulai melunak. Nah sebenarnya, kesembuhan luka yang sempurna ketika sudah selesai fase ini. Luka bisa dikatakan sembuh sempurna bila telah terdapat ciri-ciri: tidak menonjol, lunak bila ditekan, tidak merah, dan tidak terlalu gatal. Fase ini berlangsung lebih lama, biasanya antara 6 bulan hingga 1 tahun.

Pengobatan Luka Pasca Sunat

Keluhan utama dari proses atau tindakan khitan anak adalah rasa nyeri atau rasa sakit. Namun ada beberapa tips dan trik yang dapat anda siasati. Baru-baru ini telah ditemukan bahwa ternyata madu merupakan salah satu rahasia meredakan nyeri luka khitan. Untuk mengobati luka bekas khitan seseorang dapat memanfaatkan madu ini. Madu alami dipercaya lebih efektif mengeringkan bekas luka dan meredakan nyeri dibandingkan dengan obat-obatan kimia. Cukup dengan mengoleskan madu sesering mungkin pasca melakukan khitan, terutama usai mandi dan sehabis buang air kecil.

Baca juga : Khitan Anak Gemuk

Selain madu, ada tips lain yang dapat dilakukan untuk mengurangi rasa nyeri dan sakit sehabis khitan. Salah satunya yang juga belum banyak diketahui orang umum adalah dengan berhenti makan (tidak mengkonsumsi makanan) sekitar tiga jam sebelum tidur. Hal tersebut sebaiknya dilakukan selama 2-3 hari setelah melaksanakan khitan atau sunat anak. Karena menurut para peneliti, dengan berhenti makan malam dapat mencegah testis mengalami ereksi di pagi hari. Sehingga mengurangi rasa sakit pada jahitan atau bekas luka.

Selain itu, juga disarankan seseorang yang habis di sunat untuk tidak selalu menggunakan sarung. Sebab, penggunaan sarung berkaitan dengan psikologis. Otak manusia akan tersugesti terhadap rasa sakit. Usahakan mengenakan pakaian yang longgar agar tidak menekan bagian luka pasca sunat atau khitan.

Kini di Rumah Sunatan sebagai klinik sunat yang selalu memberikan inovasi dan pelayanan terbaik menyediakan pelayanan dengan kemampuan daya tahan obat bius yang cukup lama hingga 5-6 jam, tentunya ini sangat membantu orangtua sehingga sang anak sudah menjadi tenang dan dapat istirahat di rumah sebelum obat bius tidak bekerja lagi.