Berapa lama efek kafein pada bayi?

Pernah berpikir untuk memberikan kopi kepada bayi? Awas, jangan sembarangan. Ini efek samping kopi bagi bayi yang mesti Anda waspadai!

Minum kopi kini sudah kian menjadi tren dalam kehidupan sehari-hari. Minuman berkafein ini bahkan telah merambah ke seluruh jenjang usia, termasuk remaja. 

Saking tenarnya kopi, tak sedikit orang tua yang berpikir untuk memberikannya kepada bayi. Bahkan, pemberian kopi pada bayi dianggap dapat mengatasi kejang. 

Apakah hal tersebut dapat dibenarkan? Apa saja dampak yang bisa terjadi akibat bayi minum kopi? Yuk, cari tahu!

Artikel Lainnya: Bolehkah Balita Minum Kopi? Apa dampaknya bagi Kesehatan?

1 dari 2

Efek Samping Bayi Minum Kopi

Beberapa efek samping yang terjadi akibat bayi minum kopi, antara lain:

  1. Jantung Berdebar 

Kafein yang terkandung dalam kopi dapat memicu reseptor di jantung. Hal ini dapat menyebabkan jantung berdebar lebih kencang. Akibatnya, bayi akan menjadi gelisah atau overaktif. 

Jika dilakukan berulang kali, dampak buruk tersebut bisa sangat berbahaya bagi kesehatan si kecil.

  1. Sulit Tidur

Kopi membuat orang dewasa sulit tidur, dan memang efek tersebutlah yang dicari oleh orang dewasa. Hal yang sama juga dapat dirasakan akibat bayi minum kopi.

Padahal, bayi setidaknya membutuhkan waktu tidur sebanyak 12-16 jam per hari. Apabila kekurangan tidur, bayi dapat mengalami masalah tumbuh kembang. Pasalnya, ada hormon pertumbuhan yang dihasilkan oleh tubuh saat bayi tidur terlelap.

  1. Peningkatan Asam Lambung

Kafein yang terkandung dalam kopi juga dapat meningkatkan asam lambung. Pada bayi, hal ini dapat mencetuskan terjadinya gastro-esofageal reflux disease (GERD) jika diberikan dalam jangka waktu yang lama.

GERD pada bayi nantinya dapat mengganggu pertumbuhan si kecil juga, lho. Untuk itu, sebaiknya hindari memberikan kopi kepada bayi.

  1. Menghambat Penyerapan Makanan 

Kopi mengandung zat bernama phytat. Zat ini merupakan anti-nutrien yang dapat menghambat penyerapan beberapa jenis mikronutrien, seperti vitamin atau mineral. 

Jika dikonsumsi terlalu sering, zat tersebut dapat menurunkan kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin dan mineral. Jika kondisi ini dialami bayi, maka akan meningkatkan risiko gangguan tumbuh kembang.

  1. Risiko Mengalami Obesitas

Kopi umumnya ditambahkan gula, sirup, susu, atau krimer. Ada juga kopi yang ditambahkan whip cream, kacang, atau bahan-bahan lainnya. 

Hal-hal tersebut dapat meningkatkan kalori yang terkandung dalam kopi. Apabila sajian seperti ini dikonsumsi bayi, kelak dirinya akan kesulitan untuk melepaskan diri dari makanan manis.

Anda tahu bahwa makanan manis adalah salah satu faktor risiko obesitas dan diabetes, bukan?

Artikel Lainnya: Ibu Hamil Minum Kopi, Rusak Ginjal Bayi?

2 dari 2

Kapan Anak Boleh Minum Kopi?

Sebenarnya, tidak ada ketentuan yang menyatakan kapan si kecil boleh minum kopi. Namun, sebaiknya Anda tidak memberikan kopi pada bayi hingga ia berusia 5 tahun atau lebih. Hal ini bertujuan untuk mencegah efek samping kopi bagi bayi. 

Jika hanya bermaksud mengenalkan rasa kopi kepada bayi, Anda dapat memberikannya dalam jumlah sangat sedikit apabila si kecil sudah berusia 1 tahun atau lebih. Jika muncul reaksi atau keluhan yang sekiranya berbahaya, jangan tunda untuk segera membawa anak berobat ke dokter.

Jangan memaksakan bayi minum kopi, meski orang tuanya hobi mengonsumsi minuman berkafein ini. Anda tak ingin si kecil mengalami efek samping yang mengancam tumbuh kembangnya, bukan?

Ketahui lebih dalam mengenai bahaya bayi minum kopi dengan berkonsultasi kepada dokter melalui LiveChat 24 jam atau dengan mengunduh aplikasi KlikDokter.

(NB/JKT)

kopiBayi

Berapa lama efek kafein pada bayi?

Saat hamil dan dalam masa menyusui, beberapa ibu mulai bertanya-tanya apa saja makanan dan minuman yang boleh dikonsumsi. Adapun yang sering menjadi pertanyaan yaitu kopi. Lalu, bolehkan ibu menyusui minum kopi? Dan apa efeknya pada bayi? Simak ulasannya berikut. 

Ibu Menyusui Boleh Mengkonsumsi Kafein

Untuk ibu yang gemar mengkonsumsi kopi harus berbahagia sebab ibu diperbolehkan mengkonsumsi kopi ketika menyusui. Bahkan, minum kopi juga sangat aman untuk ibu dan bayi jika dilakukan dengan tidak berlebihan. 

Tidak hanya kopi saja, hal tersebut juga berlaku untuk beberapa minuman dan makanan lainnya yang memiliki kandungan kafein seperti coklat dan teh. Walaupun begitu, ibu harus memperhatikan sejumlah hal yang berhubungan dengan keamanan mengkonsumsi ketika menyusui. 

Hal tersebut seperti batas jumlah kafein yang bisa ibu konsumsi guna menghindari kemungkinan dampaknya kepada kamu dan bayi. 

Pengaruh Kafein pada Bayi ketika Ibu Menyusui

Ketika mengkonsumsi kopi, di dalamnya terdapat kandungan kafein dan bisa memasuki aliran darah. Di ibu menyusui, kandungan kafein tersebut bisa masuk dalam ASI dengan persentase yang kecil, sehingga saat bayi menyusu, tentunya ia juga mengkonsumsi kafein yang ada di ASI tersebut. 

Lalu, tubuh bayi belum mampu menetralisir kafein seperti pada orang dewasa, sebab hati dan ginjalnya belum berkembang dengan baik. Dampaknya, kafein ini akan tertimbun dalam tubuh bayi. Semakin muda umur bayi, maka semakin lama waktu yang diperlukan supaya kafein dapat keluar dari tubuhnya. 

Pada bayi dengan usia dibawah sebulan, waktu yang diperlukan supaya kafein dapat keluar dari tubuhnya yaitu selama 4 hari. Kafein ini mempunyai sifat stimulan sehingga bisa merangsang kegiatan fisik. Hal tersebut bisa menjadikan bayi gelisah, sulit tidur dan rewel sesudah disusui. 

Mungkin beberapa ibu menyusui ingin minum kopi untuk mengisi energi dan menjaga agar tidak mengantuk. Tetapi, kebiasaan minum kopi secara berlebihan ini bisa menyebabkan bayi tambah gelisah sebab memperoleh terlalu banyak stimulan dari kafein tersebut. Pastinya keadaan ini membuat kamu para ibu akan kelelahan. 

Selain itu, mengkonsumsi kopi tanpa ada batasan yang jelas juga bisa menyebabkan efek samping kepada ibu menyusui, yang bisa saja tidak disadari, seperti tekanan darah yang naik, mual, nyeri di ulu hati, sulit tidur, cemas, gelisah, dan jantung berdebar kencang. 

Sementara untuk ibu menyusui yang memiliki gangguan aliran darah yaitu penyakit Raynaud, maka dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi kopi sama sekali. Hal tersebut dikarenakan kafein bisa memperburuk penyempitan pembuluh darah di dalam tubuh sehingga menjadikan kegiatan menyusui terasa sangat tidak nyaman atau sakit. 

Ini Jumlah Aman Kafein untuk Ibu Menyusui

Jumlah kafein yang aman untuk ibu menyusui konsumsi yaitu tidak boleh melebihi 200 mg per harinya. Tetapi, harus diingat, tidak hanya kopi yang memiliki kandungan kafein saja. Minuman coklat, teh, minuman berenergi dan cola juga mempunyai kandungan kafein, lho! 

Untuk menjadi gambaran, di bawah ini ada perkiraan jumlah kafein yang ada di dalam minuman: 

  • Secangkir kopi saring: 140 mg kafein
  • Secangkir kopi instan: 100 mg kafein. 
  • Secangkir teh: 75 mg kafein. 
  • Sekaleng minuman berenergi: 80 mg kafein. 
  • 50 gram coklat: 50 mg kafein. 
  • Sekaleng cola (350 ml): 40 mg kafein.

Jika mengacu pada batasan di atas, maka diharapkan kamu bisa mengatur jumlah konsumsi kafein supaya tidak melebihi batasan yang disarankan. Jangan lupa juga untuk membatasi makanan olahan yang memakai bahan mengandung kafein, seperti es krim, puding kopi, atau coklat batangan. 

Walaupun ibu menyusui diperbolehkan untuk mengkonsumsi kopi, namun ingat, jangan meminumnya secara berlebihan. Lalu, ingat juga jika penting untuk kamu menerapkan pola hidup sehat dan mengatur pola makan yang sehat dan bergizi saat menyusui, demi kesehatan bayi dan kamu. 

Cara Minum Kopi ketika Menyusui 

Seperti pada ulasan sebelumnya, dampak kafein untuk setiap orang berbeda-beda, termasuk pada si Kecil. Oleh sebab itu, kamu harus memperhatikan apakah ada dampak yang muncul pada bayi jika kamu mengkonsumsi kopi ketika menyusui. 

Jika bayi tidak terpengaruh sesudah kamu mengkonsumsi kopi, kamu dapat minum secangkir kopi setiap hari tanpa perlu khawatir. Tetapi ada baiknya, kamu harus membatasi minum kopi dan makanan atau minuman berkafein lainnya seperti yang sudah dianjurkan. 

Selain itu, jika kamu merasa si Kecil rewel sesudah kamu mengkonsumsi kopi, maka kamu harus berhenti mengkonsumsinya dalam kurun waktu satu minggu. Perhatikan apakah terjadi perubahan perilaku pada si Kecil. 

Demikianlah, jawaban dari bolehkah ibu menyusui minum kopi. Semoga ulasan di atas bisa menambah pengetahuan kamu sebagai ibu menyusui. Jangan lupa konsumsi kopi dengan batasan yang wajar agar aktivitas menyusui tidak terganggu. Jangan lupa juga unbtuk selalu andalkan Astro untuk penuhi kebutuhan ibu & bayi kamu ya!

Referensi:

Minum Kopi Saat Menyusui, Apakah Aman?

Ibu Menyusui Minum Kopi, Ini Faktanya

Sumber Gambar: Shutterstock

Berapa lama efek kafein dalam tubuh akan hilang?

Dilansir dari Metro, kafein biasanya memberikan efek sekitar empat hingga enam jam sehingga membuat tubuh lebih berstamina, termasuk mata yang tetap melek. Sementara dalam tubuh, kafein membutuhkan waktu sekitar setengah jam untuk dicerna.

Bagaimana cara menghilangkan efek kafein?

MENGHILANGKAN EFEK KAFEIN DI MALAM HARI | Otten Coffee.
· Minum air putih. Minum air putih adalah salah satu cara paling efektif untuk menghilangkan efek kafein. ... .
· Mengonsumsi buah pisang. ... .
· Makan camilan sehat. ... .
· Mengonsumsi vitamin C. ... .
· Ngemil beberapa makanan ringan yang mengandung magnesium..

Apa yang terjadi jika bayi minum kopi?

Kopi memang bisa membuat orang yang meminumnya lebih “melek” dan energik. Namun, ketika bayi dan anak-anak diberikan kopi, kafein bisa menyebabkan mereka mengalami peningkatan frekuensi denyut jantung, bahkan gangguan irama jantung.

Jika ibu menyusui minum kopi apakah berpengaruh pada bayi?

PENGARUH KAFEIN PADA IBU MENYUSUI Kondisi ginjal dan hati yang belum berkembang sempurna pada bayi menyebabkan kafein tidak dapat dipecahkan dan menumpuk dalam tubuh bayi. Beberapa dampaknya pada si bayi adalah gangguan pencernaan, bayi menjadi gelisah, rewel, dan sulit tidur setelah disusui.