Berapa lama bekas infus akan hilang

Malam dok.saya mau nanya? Tante saya habis d infus tp sudah brp bln bengkak pada tanganya tidak kunjung sembuh mohon masukanya terima kasih

Lihat Selengkapnya

pria, 26 Tahun09 Apr 2017, 03:53 WIB

Berapa lama bekas infus akan hilang

Dijawab oleh:

dr. Anita Amalia Sari

Terima kasih telah bertanya tentang bengkak di tangan setelah pasang infus yang tak kunjung sembuh menggunakan fitur Tanya Dokter

Pemasangan infus memang dapat menyebabkan bengkak di tangan sebagian individu. Phlebitis, yaitu vena pecah akibat tertusuk, darah lama membeku sehingga menggumpal dan menekan jaringan sekitarnya sehingga timbul rasa nyeri (normalnya darah akan segera membeku dan menutup pembuluh darah yang tertusuk tersebut). Lama penyembuhan tergantung pada kondisi tiap-tiap individu itu sendiri. Yang terpenting adalah menjaga kebersihan luka bekas infus agar tidak terjadi infeksi.Namun, umumnya bengkak akan menghilang seiring berjalannya waktu dan tidak menetap berbulan-bulan. Apakah penyakit yang diderita tante Anda? Apakah terjadi infeksi pada tempat penusukan jarum infus? 

Kami sarankan agar tante Anda memeriksakan kondisinya ke dokter secara langsung agar dapat dilakukan pemeriksaan fisik langsung dan diberikan penanganan yang sesuai dengan penyebab bengkak di tangan yang tak kujung sembuh setelah diinfus. Semoga bermanfaat.

Berapa lama bekas infus akan hilang
Suka0%
Berapa lama bekas infus akan hilang
Sedih0%
Berapa lama bekas infus akan hilang
Lucu0%
Berapa lama bekas infus akan hilang
Kaget0%
Berapa lama bekas infus akan hilang
Marah0%

Sisters, ada beberapa kondisi yang memerlukan kamu diinfus saat dirawat di rumah sakit. Nah, pernahkah kamu mengalami tangan bengkak setelah diinfus? Apa penyebabnya? Normalkah kondisi tersebut?

Terapi infus biasanya dilakukan untuk jangka pendek. Paling lama 4 hari. Proses infus ke pembuluh darah, standarnya hanya menggunakan sebuah jarum yang ditusuk pada pembuluh vena di pergelangan tangan, siku, atau punggung tangan.

Bersamaan dengan masuknya jarum, ada kateter yang akan masuk ke dalam pembuluh darah menggantikan jarum. Kateter infus standar biasanya digunakan untuk beberapa jenis metode infus di bawah ini:

1. Infus push

2. Infus intravena biasa

3. Infus pompa

4. Infus tetes

Kenapa tangan jadi bengkak setelah diinfus?

Timbulnya bengkak setelah tangan diinfus dapat disebabkan oleh beberapa hal, Sisters. Penyebab paling sering adalah karena jarum infus gagal atau sulit dimasukkan sehingga harus dilakukan berkali-kali. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya pembengkakan pembuluh darah selama ditusuk jarum.

Kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan pada jaringan sekitar yang terkena. Salah satunya adalah pembengkakan di sekitar area suntikan infus sehingga terasa sakit dan hangat. Beberapa bahkan sampai mengalami memar kemerahan.

Hati-hati. Ketika pembuluh darah rusak, obat malah bisa bocor ke jaringan di sekitarnya. Bukannya masuk ke aliran darah.

Efek samping lain yang bisa terjadi akibat tangan diinfus

Prosedur pemasangan infus di klinik atau rumah sakit aman di bawah pengawasan perawat terlatih. Dalam kebanyakan kasus, efek samping yang muncul setelah tangan diinfus datang dari reaksi alergi pasien terhadap zat obatnya itu sendiri. Obat yang diberikan lewat infus bekerja dengan sangat cepat dalam tubuh sehingga sangat mungkin menimbulkan efek samping atau reaksi baru. Umumnya dokter dan perawat akan mengamati kondisimu selama dan sesudah tangan diinfus.

Berikut ini beberapa kemungkinan efek samping lainnya sehabis diinfus:

Infeksi

Infeksi dapat terjadi di tempat di mana jarum infus disuntikkan. Infeksi dari tempat suntikan juga dapat mengalir ke seluruh tubuh lewat tumpangan aliran darah.

Gejala infeksi akibat suntikan yang dapat terjadi berupa demam, kedinginan, serta kemerahan, nyeri, dan pembengkakan di tempat suntikan.

Untuk mencegah infeksi, proses pemasangan jarum dan kateter infus harus dilakukan dengan hati-hati menggunakan peralatan yang steril (bebas kuman dan bakteri). Jika kamu mengalami gejala infeksi, segera hubungi dokter, ya!

Sama seperti prosedur medis pada umumnya, tangan di infus juga dapat menimbulkan efek samping. Salah satunya infeksi pada bekas suntikan infus sehingga membuat tangan menjadi bengkak.

Ada beberapa kondisi yang terkadang membuat seseorang harus mendapatkan cairan infus di rumah sakit. Salah satunya saat Anda dirawat di rumah sakit.

Ketika dirawat di rumah sakit, Anda mungkin berpikir untuk mengambil gambar tangan di infus dan mengunggahnya di media sosial guna mengabarkan kerabat atau sanak saudara mengenai kondisi diri Anda. 

Namun, lantaran berbagai hal, tangan di infus bisa jadi bengkak. Lantas, apa yang menyebabkan bekas tangan di infus menjadi bengkak? Bagaimana cara mengatasi dan adakah cara untuk mencegahnya?

Penyebab tangan di infus bengkak 

Tangan menjadi bengkak setelah dipasang infus dapat disebabkan oleh beberapa hal.

Salah satu penyebab tangan di infus bengkak adalah karena proses pemasangan jarum infus gagal atau sulit dimasukkan sehingga harus dilakukan berkali-kali.

Akibatnya, terjadi pembengkakan pembuluh darah selama ditusuk jarum infus.

Selain itu, penyebab tangan di infus bengkak karena cairan infus tidak dapat berfungsi dengan baik sehingga kondisi tersebut dapat bocor ke jaringan di sekitarnya.

Hal tersebut yang menyebabkan area di sekitar tangan di infus membengkak sehingga akan terasa sakit. Bahkan, tak jarang ada yang sampai mengalami memar kemerahan.

Efek samping lainnya akibat tangan di infus

Sebenarnya, pemasangan dan penggunaan obat infus di rumah sakit tergolong aman apabila berada di bawah pengawasan perawat terlatih.

Meski demikian, hal tersebut bisa saja menimbulkan sejumlah efek samping, mulai dari yang ringan hingga berbahaya.

Obat yang diberikan lewat infus bekerja dengan sangat cepat dalam tubuh sehingga sangat mungkin menimbulkan efek samping atau reaksi baru.

Beberapa efek samping akibat tangan di infus lainnya yang mungkin terjadi adalah:

1. Infeksi

Infeksi dapat terjadi di area di mana jarum infus disuntikkan atau dengan kata lain terletak pada bekas infus. Infeksi pada bekas infus juga dapat mengalir ke seluruh tubuh lewat tumpangan aliran darah.

Biasanya, efek samping ini dapat terjadi akibat proses pemasangan jarum dan kateter yang tidak tepat, atau penggunaan alat-alat medis yang tidak steril.

Gejala infeksi pada bekas infus bisa berupa kemerahan, nyeri, dan bengkak yang disertai dengan demam tinggi hingga menggigil.

Segera cari pertolongan medis apabila Anda merasakan berbagai gejala infeksi pada bekas infus.

2. Emboli udara

Efek samping akibat tangan di infus berikutnya adalah emboli udara.

Risiko munculnya emboli udara dapat terjadi akibat penggunaan jarum suntik atau kantong obat infus. Ketika saluran kantong obat infus mengering, gelembung udara bisa masuk ke pembuluh darah Anda.

Gelembung-gelembung udara tersebut kemudian dapat berjalan ke arah jantung atau paru-paru Anda sehingga aliran darah bisa terhambat.

Emboli udara dapat menyebabkan masalah parah, seperti serangan jantung atau stroke.

3. Penggumpalan darah

Tangan di infus dapat menyebabkan pembentukan gumpalan darah. Gumpalan tersebut bisa menyumbat pembuluh darah penting dan mengakibatkan masalah, seperti kerusakan jaringan, bahkan kematian.

Trombosis vena dalam (DVT) adalah salah satu jenis gumpalan darah berbahaya yang disebabkan oleh pengobatan melalui infus.

4. Kerusakan jaringan (infiltrasi)

Pembuluh darah bisa rusak akibat penggunaan selang infus. Kondisi tersebut dapat menyebabkan infiltrasi.

Ketika infiltrasi terjadi, obat dari infus yang harusnya masuk ke aliran darah justru bocor ke jaringan di sekitarnya.

Beberapa gejala infiltrasi, termasuk tangan terasa hangat dan nyeri, serta pembengkakan pada bekas infus.

Jika tidak ditangani dengan segera, infiltrasi dapat menyebabkan kerusakan jaringan parah.

5. Phlebitis

Penggunaan cairan infus juga dapat menyebabkan phlebitis atau radang vena.

Sama seperti infiltrasi, flebitis juga menimbulkan gejala berupa tangan terasa hangat dan nyeri, serta pembengkakan di bekas infus. Segera hubungi dokter bila Anda mengalami gejala-gejala ini.

Cara mengatasi tangan di infus yang membengkak

Jika tangan bekas suntikan infus mengalami pembengkakan, segera berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui penyebabnya.

Namun, Anda dapat melakukan beberapa cara mengatasi tangan bekas infus membengkak berikut ini.

1. Melakukan kompres dingin atau hangat

Kompres dingin atau hangat dapat digunakan sebagai cara mengatasi tangan di infus yang membengkak.

Suhu dingin dapat membantu mengurangi nyeri dan pembengkakan. Sedangkan, suhu hangat dapat membantu melemaskan otot dan meningkatkan aliran darah tangan.

Anda bisa melakukan keduanya secara bergantian sesuai kebutuhan guna mengurangi gejala.

Caranya, gunakan handuk berbahan lembut yang sudah dibasahi dengan air hangat atau air dingin.

Batasi penggunaan kompres selama 20 menit. Berikan jeda bagi kulit untuk beristirahat sebelum kembali menggunakan kompres panas atau dingin.

2. Meregangkan pergelangan tangan

Kadang-kadang, cairan tubuh dapat berkumpul pada tangan dan memperparah kondisi tangan di infus yang mengalami bengkak.

Peregangan pergelangan tangan bisa membantu melancarkan sirkulasi cairan sehingga alirannya pada tangan akan berangsur normal.

Lakukan gerakan peregangan yang ringan guna mencegah timbulnya rasa sakit. Misalnya, memutar pergelangan tangan atau menggerakkan jari-jari tangan.

3. Mengangkat tangan yang bengkak

Cara mengatasi tangan di infus yang bengkak adalah dengan mengangkat tangan agar posisinya lebih tinggi dari jantung.

Anda dapat melakukannya saat tidur atau berbaring, yakni dengan meletakkan tangan di atas bantal yang tinggi.

Tips mencegah bekas infus yang membengkak

Berapa lama bekas infus akan hilang
Berapa lama bekas infus akan hilang
Jaga area suntikan infus tetap kering guna mengurangi risiko infeksi

Ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah tangan bengkak akibat pemasangan infus, antara lain:

  • Melindungi area suntikan infus. Jarum infus dapat lepas jika selang infus tertarik. Oleh karena itu, Anda perlu lebih berhati-hati agar selang infus tidak terlepas saat Anda tidur, berjalan, atau melakukan aktivitas lainnya.
  • Menjaga area suntikan infus tetap kering. Ini bertujuan untuk mengurangi risiko infeksi dan mencegah jarum infus terlepas. Anda harus memantau infusan yang terpasang, adakah darah pada selang infus tersebut atau tidak. Jika kondisi Anda tidak memungkinkan untuk mengeceknya, mintalah pertolongan kepada orang yang menemani Anda di ruang rawat inap untuk membantu memperhatikan selang infus Anda.
  • Memastikan area suntikan infus mudah terlihat. Perawat perlu memeriksa kondisi infus saat Anda tidur. Membuat infus mudah terlihat dapat membantu perawat memeriksanya tanpa harus membangunkan Anda.
  • Memantau gejala komplikasi. Perhatikan bila area suntikan infus terasa nyeri, gatal, atau mati rasa. Hindari mengutak-atik infus dan segera laporkan kepada petugas medis apabila mengalami gejala tersebut. 

Umumnya, dokter dan perawat akan mengamati kondisi Anda selama dan sesudah tangan di infus.

Akan tetapi, segera konsultasikan dengan perawat atau dokter jika Anda mengalami gejala komplikasi, seperti terasa nyeri, gatal, mati rasa, sesak napas, pusing, pandangan kabur, dada terasa berat, kelemahan pada anggota tubuh.

Dengan demikian, penyebabnya akan segera diketahui dan Anda akan mendapatkan penanganan tangan di infus yang membengkak dengan tepat.