Show
Sistem Pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Silakan Ketik & tekan "Enter" atau "ESC" untuk menutup
Komoditas Tanggal Peta Disparitas Harga Indonesia Grafik Nasional Disparitas Provinsi Kab/Kota Tgl Harga Tgl Perbandingan Harga Perbandingan Harga Barang Kebutuhan Pokok Nasional
Referensi Harga Telur di Tingkat Peternak Nasional
Perbandingan Harga Barang Penting Nasional
Berita dan ArtikelBerita 10/21/2022 12:00:00 AM Referensi Harga Telur di Tingkat Peternak Per Jumat, 21 Oktober 2022Pinsar Petelur Nasional Rangkuman Harga 21 Oktober 2022 SUMATERA Lampung 245 Palembang 222 SULAWESI Sulawesi Tengah 248 Sulawesi Selatan... Selengkapnya Berita 10/5/2022 12:00:00 AM Disperindag sebut harga pangan di Bengkulu stabilKota Bengkulu (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu menyebutkan bahwa harga komoditas pangan di pasar yang ada di Kota Bengkulu... Selengkapnya
Video 10/13/2022 12:00:00 AM Harga Rata-rata Nasional Barang Kebutuhan Pokok per 12 Oktober 2022... Selengkapnya Berita 10/4/2022 12:00:00 AM Harga kebutuhan pokok di Kota Yogyakarta stabil tinggi pasokan cukupYogyakarta - Harga sejumlah bahan kebutuhan pokok di Kota Yogyakarta pada awal Oktober stabil tinggi namun pasokan dipastikan cukup, berdasarkan hasil... Selengkapnya Berita 9/29/2022 12:00:00 AM Harga bahan pokok di Metro mulai turunMetro - Sejumlah harga kebutuhan bahan pokok strategis di pasar tradisional Kota Metro mengalami mengalami penurunan. Kepala Dinas Perdagangan... Selengkapnya
Video 10/12/2022 12:00:00 AM Harga Rata-rata Nasional Barang Kebutuhan Pokok per 10 Oktober 2022... Selengkapnya Bisnis.com, JAKARTA - Harga garam rakyat kembali mengalami penurunan seiring dengan masih menumpuknya stok di gudang penyimpanan. Jakfar Sodikin, Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia (APGRI) menyampaikan per 25 Maret 2019 harga garam rakyat di pasaran rata-rata menjadi Rp1.000/kg turun dari harga rata-rata sebelumnya Rp1.200 per/kg. "Harga cenderung turun terus, terbaru per kemarin [Kamis, 25/4/2019] harganya ini sudah di angka Rp1.000," katanya kepada Bisnis, Jumat (26/4/2019). Jakfar mengatakan harga yang cenderung turun tersebut membuat petani garam rakyat tidak terlalu bersemangat menjual garamnya. Padahal, menurut estimasinya sisa stok garam lokal di gudang-gudang rakyat yang terletak di wilayah Madura--di antaranya--Sumenep, Pamekasan, Sampang, Jawa Tengah dan Jawa Barat masih tersimpan sekitar 500.000 ton - 700.000 ton stok garam rakyat. "Karena kemarin waktu mereka terpaksa simpan itu kan harganya masih kisaran Rp1.500 dan sudah harganya Rp1.000 ya [kondisi di lapangan] ada pembatasan karena banyak perusahaan-perusahaan garam yang tidak membuka pembelian," lanjutnya. Jakfar sendiri mengatakan dirinya tidak mengetahui secara pasti apa alasan dibalik tersendatnya serapan garam lokal oleh para perusahaan pengguna garam. Jakfar juga mengklaim garam rakyat yang belum terserap tersebut memikili kualitas yang baik yakni Kw1 atau kadar NaCl nya 90% - 94%. Garam Kw1 merupakan garam bertekstur putih bersih. "Kw1 [garam rakyat] kami rata-rata produksinya di seluruh indonesia itu sekitar 50% [dari total produksi tahun lalu sebanyak 2,7 juta ton] atau katakan diperkecil untuk produksi di Madura saja sudah 70% ke atas," jelasnya. Oleh karena itu, pihaknya sangat berharap pemerintah dapat segera membantu penyerapan sisa garam lokal tersebut dengan harapan harga garam bisa naik kembali menjadi Rp1.500 per/kg. Selain itu, dia juga berharap agar sisa stok garam rakyat tersebut dapat terserap sebelum akhir Juni 2019. Hal itu karena menurut estimasinya pada akhir Juni 2019 petani garam rakyat akan mulai panen. "Kami sekarang ini sudah mulai pengeringan, biasanya makan waktu 1 bulan - 1 setengah bulan, setelah itu baru panen [perkiraan kami panennya] akhir Juni 2019," tandasnya. Sebelumnya, Brahmantya Satyamurti, Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyampaikan pihaknya siap mendorong PT Garam (Persero) dan perusahaan garam lainnya untuk menyerap sisa stok garam rakyat yang diperkirakan masih ada 500.000 ton - 700.000 ton. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News Simak Video Pilihan di Bawah Ini : Editor : Bunga Citra Arum Nursyifani Konten Premium Nikmati Konten Premium Untuk Informasi Yang Lebih Dalam |