Bahan pakaian dalam yang dianjurkan untuk digunakan adalah

Bahan pakaian dalam yang dianjurkan untuk digunakan adalah

Bahan pakaian dalam yang dianjurkan untuk digunakan adalah
Lihat Foto

Shutterstock

Ilustrasi


Kompas.com - Saat memilih pakaian dalam, jangan cuma memperhatikan modelnya yang seksi. Perhatikan juga faktor material bahan. Beberapa jenis celana dalam sebaiknya tidak dipakai terlalu sering. Berbagai masalah kesehatan bisa timbul akibat memakai pakaian dalam yang tidak tepat.

Memakai celana dalam pada dasarnya bertujuan untuk melindungi vagina dari infeksi. Tetapi jika kita memakai pakaian dalam dengan material yang salah, risikonya bisa saja iritasi dan infeksi.

Untuk penggunaan sehari-hari, tak ada yang bisa mengalahkan celana dalam berbahan katun. Bahannya yang lembut dan nyaman membuat pakaian dalam dari bahan ini dianjurkan untuk kesehatan dan higienitas organ intim.

Bahan katun juga mudah menyerap keringat sehingga cocok dipakai dalam berbagai kesempatan, terutama untuk melakukan olahraga yang tidak terlalu berkeringat. Satu-satunya saat bahan ini tidak cocok dipakai adalah ketika berolahraga berat seperti berlari.

Bahan katun akan menyerap keringat dengan cepat sehingga ketika sedang "banjir keringat", celana dalam katun akan menjadi berat dan juga beresiko ruam.

Sebagai gantinya, pilih pakaian dalam yang terbuat dari poliester atau nilon yang akan membuang keringat dari tubuh sehingga Anda tetap dingin dan nyaman saat berolahraga.

Beberapa jenis celana dalam bisa berbahaya bagi kesehatan, terutama jika dipakai seharian. Misalnya saja celana dalam jenis thong. Desainnya yang unik membuat bakteri dapat dengan mudah pindah dari anus ke bagian vagina sehingga Anda beresiko mengalami infeksi. Tentu saja celana model ini bisa dipakai, tetapi hanya untuk waktu tertentu dan pemakaiannya sebentar.


Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita berikutnya

Begitu juga dengang-string. Memang belum ada penelitian yang membuktikan bahwa g-string bisa membahayakan kesehatan.

Akan tetapi, bahan g-string yang terbuat dari serat sintetis dan ketat, bisa memicu terjadinya peradangan serta luka pada rektum.

Gunakan g-string hanya pada saat-saat tertentu saja, bukan sebagai celana dalam harian.

4. Gunakan jenis yang sesuai dengan kebutuhan

Ada jenis celana dalam wanita yang dapat Anda sesuaikan dengan kondisi serta aktivitas tertentu.

Sebagai contoh, Anda bisa menggunakan celana dalam khusus menstruasi, kehamilan, hingga untuk menopause.

Biasanya, celana dalam menstruasi mempunyai desain anti bocor serta lebih mudah menyerap.

Sementara untuk ibu hamil, ada pula jenis celana dalam yang lebih panjang di bagian atasnya dilengkapi dengan karet yang sangat elastis.

Jangan lupa juga untuk selalu mengganti celana dalam secara berkala.

Menjaga kebersihan celana dalam demi kesehatan organ intim wanita

Selain memilih celana dalam yang tepat untuk wanita, Anda juga perlu mengetahui cara menjaga kebersihan celana dalam untuk kesehatan vagina.

Berikut adalah cara menjaga kebersihan celana dalam sehingga organ intim wanita pun tetap sehat.

1. Rutin mengganti celana dalam sehari

Salah satu cara untuk menjaga kebersihan agar organ intim wanita tetap sehat adalah dengan rutin mengganti celana dalam sebanyak 1 – 2 kali sehari.

Apalagi, saat Anda banyak beraktivitas dan memicu timbulnya keringat atau yang meningkatkan kelembapan di area vagina.

2. Melepas celana dalam saat tidur

Sebagian wanita mungkin tidak melakukan hal ini dan tetap menggunakan celana dalam saat tidur.

Tidak memakai celana dalam di malam hari dapat memberikan ruang bernapas pada vagina sehingga bermanfaat untuk menjaga kelembapan, serta mencegah dari perkembangan bakteri.

Lalu, cara ini juga bisa dilakukan apabila Anda mengalami infeksi jamur atau iritasi pada vagina.

3. Cuci celana dalam dengan sabun hypoallergenic

Selain pentingnya cara memilih celana dalam untuk wanita, Anda juga perlu menjaga kebersihan celana dalam secara tepat.

Celana dalam perlu dicuci secara lembut dengan menggunakan sabun hypoallergenic.

Pasalnya, celana dalam bersentuhan dengan area sensitif kewanitaan. Pemilihan sabun yang salah dapat memicu iritasi pada vulva dan vagina, gatal-gatal, hingga reaksi alergi.

Saat membeli celana dalam, aspek apa yang paling kamu perhatikan? Apakah warna, bahan, atau modelnya? Terlepas dari semua hal tersebut, yang paling penting untuk diperhatikan adalah apakah celana dalam tersebut baik untuk kesehatan organ vital kita.

Walaupun terdengar sepele, memperhatikan kesehatan celana dalam itu penting lho. Ini karena organ vital kita sangat sensitif dan rentan terkena iritasi.

Tentu kamu tidak ingin hal itu terjadi kan? Maka dari itu, simak ciri-ciri celana dalam sehat berikut ini.

Bahan pakaian dalam yang dianjurkan untuk digunakan adalah
Bahan pakaian dalam yang dianjurkan untuk digunakan adalah
scarymommy.com

Ada banyak pilihan bahan celana dalam di luar sana. Mulai dari spandex, satin, hingga nilon. Namun bahan celana dalam yang paling baik adalah katun.

Kenapa? Sifat dari katun yang mudah menyerap, ringan, dan memungkinkan organ vital untuk “bernapas” adalah sebabnya. Bahan yang terbuat dari kapas tersebut juga bisa mencegah jamur untuk berkembang di bawah sana. 

Bahan pakaian dalam yang dianjurkan untuk digunakan adalah
Bahan pakaian dalam yang dianjurkan untuk digunakan adalah
dlife.com

Tubuh akan mengeluarkan banyak keringat saat berolahraga, tak terkecuali di daerah sekitar organ vital. Keringat akan membuat area tersebut menjadi lembap sehingga jamur bisa berkembang dengan mudah.

Dilansir dari Health Line, bahan celana dalam yang baik untuk digunakan ketika tubuh banyak bergerak adalah polyester dan katun. Keduanya memiliki daya serap yang baik dan ringan sehingga nyaman untuk dipakai.

Baca Juga: Haruskah Mencuci Baju Baru Sebelum Dipakai? Ini Penjelasan Medisnya!

Bahan pakaian dalam yang dianjurkan untuk digunakan adalah
Bahan pakaian dalam yang dianjurkan untuk digunakan adalah
hindustantimes.com

Celana dalam bisa memerangkap kelembapan di area organ vital. Ini bukanlah jenis kelembapan yang baik untuk tubuhmu. Jamur dan bakteri senang berada di area yang hangat dan lembap seperti itu.

Oleh karenanya kamu harus mengganti celana dalam paling tidak sehari sekali. Jika kamu merasa tidak nyaman karena celana dalam yang lembap, segera ambil yang baru dari dalam lemarimu. 

Bahan pakaian dalam yang dianjurkan untuk digunakan adalah
Bahan pakaian dalam yang dianjurkan untuk digunakan adalah
staticflickr.com

Ukuran dari celana dalam juga harus diperhatikan. Jangan menggunakan celana dalam yang terlalu ketat karena akan mengakibatkan iritasi pada organ vital. Khususnya pada wanita yang telah menopause. Dilansir dari Huffington Post, bahan yang terlalu ketat bisa menggesek kulit dan berpotensi menyebabkan luka. Ini juga berlaku pada celana dalam yang terlalu longgar.

Bahan pakaian dalam yang dianjurkan untuk digunakan adalah
Bahan pakaian dalam yang dianjurkan untuk digunakan adalah
cloudfront.net

Thong adalah jenis celana dalam dengan kain yang kecil di bagian belakangnya. Biasanya wanita menggunakan ini untuk berjemur dan menghindari garis celana yang terlihat dari balik baju. Namun ternyata thong tidak baik untuk kesehatan organ kewanitaan. 

Dilansir dari jurnal yang dipublikasikan oleh Obstetrics and Gynecology di tahun 2018, thong bisa meningkatkan risiko infeksi saluran kemih (UTI), vaginosis bakteri, dan vaginitis. Penelitian juga menyebutkan bahwa kondisi tersebut akan terjadi terutama jika pengguna tidak memperhatikan kebersihan. Sebenarnya tidak apa-apa menggunakan thong sesekali, asalkan tidak dipakai setiap hari.

Bahan pakaian dalam yang dianjurkan untuk digunakan adalah
Bahan pakaian dalam yang dianjurkan untuk digunakan adalah
onecms.io

Celana dalam sebenarnya tidak bisa diperlakukan sama dengan jenis baju lainnya. Ini karena mereka bertugas untuk melindungi organ vital yang sangat sensitif. Oleh karena itu kamu harus menggunakan bahan kimia yang aman untuk mencucinya. 

Dilansir dari Health.com, para ahli merekomendasikan deterjen hipoalergenik yang ringan dan lembut. Bahan kimia tersebut akan mencegah iritasi, reaksi alergi, dan gatal-gatal. 

Baca Juga: Kesehatan Miss V Dapat Dikenali Dengan Aromanya yang Khas Ini

Baca Artikel Selengkapnya