Bahan pengisi yang paling banyak digunakan pada pembuatan tablet adalah

Bahan pengisi yang paling banyak digunakan pada pembuatan tablet adalah

Loading Preview

Sorry, preview is currently unavailable. You can download the paper by clicking the button above.


 Eksipien merupakan bahan selain zat aktif yang ditambahkan dalamformulasi suatu sediaan untuk berbagai tujuan atau fungsi. Bahan tambahan bukanmerupakan bahan aktif, namun secara langsung atau tidak langsung akanberpengaruh pada kualitas/mutu tablet yang dihasilkan. Beberapa kriteria umumyang esensial untuk eksipien yaitu : netral secara fosiologis, stabil secara fisikadan kimia, memenuhi peraturan perundangan, tidak mempengaruhi bioavaiabilitasobat, bebas dari mikroba patogen dan tersedia dalam jumlah yang cukup danmurah (Sulaiman, 2007). Eksipien mempunyai peranan atau fungsi yang sangat penting dalamformulasi tablet. Hal ini karena tidak ada satupun zat aktif yang dapat langsungdikempa menjadi tablet tanpa membutuhkan eksipien. Eksipien dalam sediaantablet dapat diklasifikasikan berdasarkan peranannya dalam produksi tablet(Sulaiman, 2007).

 Tablet adalah sediaan padat, kompak, dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler, kedua permukaannya rata atau cembung, mengandung satu jenis atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Depkes RI, 1979). Menurut Voigt (1984), tablet adalah sediaan padat takaran tunggal. Sediaan ini dicetak dariserbuk kering, kristal, atau granulat, umumnya dengan penambahan bahan pembantupada mesin yang sesuai dengan menggunakan tekanan tinggi. Pembuatan sediaan farmasi seperti tablet memiliki komponen yaitu zat aktif dan zat tambahan. Zat aktif terbagi atas zat aktif larut air dan zat aktif tak larut air. Zat tambahan terbagi atas zat pengisi, zat pengikat, zat penghancur, zat pelincir, glidant dan antiaderen dan zat pemanis. Zat pengisi (diluents/filler) merupakan salah satu zat tambahan yang ditambahkan dalam pembuatan sediaan farmasi seperti tablet. 

 Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk : 

 1. Memahami tentang ekspisiendalam pembuatan tablet. 

 2. Memahami tentang zat pengisi sebagai zat tambahan (eksipisien) dalam pembuatan tablet dan tujuan serta fungsinya. 

 3. Mengetahui syarat-syarat zat pengisi. 

 4. Mengetahui contoh-contoh zat pengisi yang sering digunakan dalam pembuatan sediaan farmasi khususnya tablet. 

 II.1 BAHAN PENGISI (DILUENTS/FILLER) 

 Bahan pengisi ditambahkan dengan tujuan untuk memperbesar volume dan berat tablet. Bahan pengisi yang sering digunakan adalah laktosa, pati, dan dekstrosa.Bahan pengisi dipilih yang dapat meningkatkan fluiditas (sifat alir) dan komprebilitasyang baik. Bahan pengisi ditambahkan untuk memungkinkan suatu pencetakansehingga menjamin tablet memiliki ukuran atau massa yang dibutuhkan dan jikajumlah zat aktif sedikit atau sulit dikempa. Bahan pengisi jugaditambahkan untuk memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsungatau untuk memacu aliran (Faridha, 2008). Menurut Widodo (2013), bahan pengisi (diluents), berfungsi memperbesar volume massa agar mudah dicetak atau dibuat. Bahan pengisi ditambahkan jika zat aktifnya sedikit atau sulit dikempa. Adapun contoh bahan pengisi, antara lain laktosa, pati, kalsium fosfat dibase, dan selulosa mikrokristal. Bahan pengisi diperlukan bila dosis obat tidak cukup untuk dibuat massa cetak. Pada obat yang berdosis cukup tinggi bahan pengisi tidak diperlukan. Pengisi diperlukan karena alasan yaitu memperbaiki daya kohesi untuk meningkatkan daya alir (Lachman et al ; 1994). 

Bahan pengisi yang umum digunakan adalah laktosa, sukrosa, mannitol, pati, selulosa mikrokristal (avicel), kalium sulfat, kalium fosfat dibasa, kalsium karbonat (Goeswin, 2006). Pengisi berfungsi untuk mendapatkan suatu ukuran atau bobot yang sesuaisehingga layak untuk dikempa menjadi tablet. Bahan pengisi biasanyaditambahkan dalam range 5 – 80% (tergantung jumlah zat aktif dan bobot tabletyang diinginkan). Bila bahan aktif berdosis kecil, sifat tablet (campuran massayang akan ditablet) secara keseluruhan ditentukan oleh bahan pengisi. Contoh daribahan pengisi adalah laktosa, sukrosa, dekstrosa, manitol, kalsium sulfat, kalsiumfosfat, kalsium karbonat,dan amilum (Sulaiman, 2007). Bahan pengisi yang dapat digunakan untuk kempa langsung adalah fillerbinders.Filler-binders adalah bahan pengisi yang sekaligus memiliki kemampuanmeningkatkan daya alir dan kompaktibilitas massa tablet. Bahan pengisi yangdapat berfungsi sebagai filler-binders biasanya hasil modifikasi, termasuk coprocesseddiluents. Contoh dari filler-binders adalah avicel (modifikasimikrokristalinselulosa/MCC), Starch1500®, Spray dried-lactose (hasil spraylaktosa), Cal-Tab® (Kalsium sulfat 93% dan gom alam 7%) (Sulaiman, 2007). 

 Bahan pengisi (diluent) berfungsi untuk menjamin tablet memiliki ukuran atau massa yang dibutuhkan. Selain itu bahan pengisi juga ditambah untuk memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsung atau untuk memacu aliran. Bahan pengisi sangat penting terutama untuk obat dengan zat aktif kecil. Contohnya klorfeniramin maleat (CTM) yang dosisnya hanya 4 mg sehingga tidak cukup membuat bulk atau sulit dikempa (Anastasia, 2011). Syarat utama suatu bahan pengisi untukcetak langsung adalah mempunyai sifat alirdan kompresibilitas yang baik (Gohel &Jogani, 2005).

Bahan pengisi memiliki syarat-syarat tertentu. Syarat bahan pengisi adalah: 

- Tersedia dalam jumlah yang cukup 

- Tidak boleh memiliki sifat yang paling berlawanan 

- Stabil secara kimia dan fisika 

 Salah satu zat tambahan yang seringdigunakan adalah pati. Pati merupakansalah satu polisakarida yang tersebar dialam yang disimpan sebagai cadanganmakanan di dalam biji, akar, rimpang danumbi dari tumbuh-tumbuhan. Penelitisebelumnya melaporkan bahwa jenis patidari berbagai tanaman dapat dimanfaatkansebagai bahan pengisi dalam formulasitablet. Pati dapat diperoleh dari berbagaitanaman termasuk dari bengkuang. Patibengkuang diperoleh dari umbi bengkuang.Pati berfungsi sebagai bahanpengisi, bahan penghancur dan bahanpengikat (Syofyan dkk, 2012). 

 II.2 MACAM-MACAM ZAT PENGISI 

 Berikut adalah tabel macam-macam zat pengisi yang tidak larut dan larut : Tabel 1. Tabel Macam-Macam Zat Pengisi Tidak larut Larut Kalsium sulfat Laktosa Kalsium fosfat, dibasic dan tribasik Sukrosa Kalsium karbonat Dektrosa Amilum Mannitol Modifikasi amilum Sorbitol Bahan pengisi yang dapat digunakan untuk kempa langsung disebut dengan filler-binders. Filler-binders adalah bahan pengisi yang sekaligus memiliki kemampuan meningkatkan daya alir dan kompaktibilitas massa tablet. Filler binders digunakan dalam kempa langsung. Persyaratan suatu material dapat berfungsi sebagai filler-binders adalah mempunyai fluiditas dan kompaktibilitas yang baik. Material yang mempunyai sifat demikian biasanya mempunyai ukuran partikel yang relatif besar (bukan fines) dengan bentuk yang sferis. Bahan pengisi yang dapat berfungsi sebagai filler-binders biasanya hasil modifikasi, termasuk co-processed diluents. Co-processed diluents merupakan material hasil modifikasi dan kombinasi 2 atau lebih material dengan proses yang sesuai. Material co-processed diluents lebih baik untuk kempa langsung dibandingkan hasil modifikasi 1 macam diluents saja.

 II.3 CONTOH-CONTOH ZAT PENGISI 

 Jenis pengisi untuk tablet kempa sangat banyak, tetapi yang paling sering adalah laktosa. Banyak jenis laktosa dan semua laktosa tersebut tidak sama baiknya secar kimia, fisikokimia atau fungsional. Sehingga beberapa faktor harus dipertimbangkan dalam pemilihannya.Berikut ini beberapa zat pengisi yang sering digunakan: 

 Kegunaan laktosa adalah sebagai pengisi. Laktosa USP bahan baku yang paling banyak digunakan dalam formulasi tablet. Laktosa mempunyai stabilitas yang baik bila dikombinasi dengan zat aktif, baik digunakan dalam bentuk hidrat maupun anhidrat. Formulasi tablet dengan menggunakan laktosa sebagai pengisi biasanya menunjukkan tingkat pelepasan obat yang baik, granulnya cepat kering dan tidak memengaruhi kekerasan tablet pada saat kompresi. Konsentrasi laktosa dalam tablet dapat berkisar 65-85 %. Merupakan pengisi yang paling luas digunakan dalam formulasi sediaan tablet. Bentuk hidrat biasanya digunakan dalam sistem granulasi basah dan granulasi kering. Formula laktosa biasanya menunjukkan kecepatan pelepasan zat aktif dengan baik, mudah dikeringkan dan tidak peka terhadap variasi moderat dalam kekerasan tablet pada pengempaan. Laktosa dapat memadatkan massa granul dalam granulasi basah atau metode kempa langsung. Laktosa merupakan eksipien yang baik sekali digunakan dalam tablet yang mengandung zat aktif berkonsentrasi kecil karena mudah melakukan pencampuran yang homogen. Harga laktosa lebih murah daripada banyak pengisi lainnya. 

 2. Mikrokristalin Selulosa 

 Selulosa mikrokristal sering disebut Avicel, suatu zat yang dapat dicetak langsung. Sifat menglirnya baik dan sifat-sifat pencetak langsungnya bagus sekali. Zat ini merupakan bahan pengisi yang banyak digunakan (Voight, 1994).Selulosa mikrokristal umumnya dianggap sebagai relatif tidak beracun dan material non iritasi (Rowe, 2004). Dalam perdagangan, bahan ini sering dihubungkan sebagai Avicel PH 101 (serbuk) dan Avicel PH 102 (granula) yang digunakan luas dalam pembuatan tablet kempa langsung dan menunjukkan kekerasan dan friabilitas yang baik. Avicel PH 103 juga baik digunakan untuk tablet kempa langsung.Bentuk 103 memiliki keunggulan dibandingkan dengan 101 dan 102 karena volume spesifiknya kecil, aliran lebih baik dan waktu hancur lebih singkat. Avicel pengisi yang relatif mahal dibandingkan dengan laktosa atau amilum. Avicel memiliki fungsi kemampuan yang baik sebagai pengikat maupun desintegran dalam beberapa formula tablet sehingga sangat berguna dalam tablet yang memerlukan peningkatan kekuatan kohesif, tetapi tidak boleh memperpanjang waktu hancur yang dipersyaratkan. Menghasilkan tablet yang keras dengan tekanan kecil) kompresibilitas baik) dan friabilitas tablet rendah, waktu stabilitas panjang. 

 Tablet yang menggunakan pati dalam konsentrasi tinggi sering lunak dan sulit dikeringkan. Secara komersial pati dapat mengandung lembab yang beragam antara 11-14%. Pati pada umumnya digunakan sebagai pengisi dan pengikat dalam tablet yang dibuat dengan metode granulasi basah dan kering. Satu-satunya pati modifikasi yang telah diterima sebagai pengisi dalam kempa langsung adalah Starch 1500. 

 Pati yang dapat dikempa secara langsung dipasarkan sebagai Starch 1500, yang secara fisik dibuat dari pati jagung. Apabila dikempa sendirian, zat ini melubrikasi sendiri dan mendesintegran sendiri. Jika starch 1599 dikombinasikan dengan sedikit 5-10% komponen yang tidak bersifat lubrikan sendiri, penambahan lubrikan yang biasanya glidan seperti koloidal silikon dioksida disyaratkan 0,25%. Starch 1500 lebih baik mengalir daripada pati biasa dan memenuhi spesifikasi untuk pati pragelatinasi. Starch yang baik jumlahnya 30%. Starch 1500 memiliki kandungan lembab yang tinggi yaitu 12-13%. 

 Pengisi yang baik untuk tablet kunyah karena rasanya enak, sedikit manis, halus dan dingin. Dewasa ini tersedia manitol granular kempa langsung. Manitol menghasilkan granul yang lebih halus dibandingkan sukrosa atau dekstrosa. Manitol mempunyai sifat alir yang buruk sehingga memerlukan konsentrasi lubrikan lebih besar (3-6 kali) dan konsentrasi glidan yang lebih tinggi untuk pengempaan yang memuaskan. 

1. Eksipien merupakan bahan selain zat aktif yang ditambahkan dalamformulasi suatu sediaan untuk berbagai tujuan atau fungsi. Bahan tambahan bukanmerupakan bahan aktif, namun secara langsung atau tidak langsung akanberpengaruh pada kualitas/mutu tablet yang dihasilkan. 

2. Tujuan ditambahkan zat pengisi : 

- Untuk memperbesar volume dan berat tablet agar mudah dicetak atau dibuat. 

- Untuk formula yang zat aktifnya sedikit atau sulit dikempa.

 - Untuk mendapatkan suatu ukuran atau bobot yang sesuai sehingga layak untuk dikempa menjadi tablet. 

- Untuk memperbaiki daya kohesi sehingga dapat dikempa langsung atau untuk memacu aliran. 

3. Syarat bahan pengisi adalah : 

- Tersedia dalam jumlah yang cukup 

- Tidak boleh memiliki sifat yang paling berlawanan 

- Stabil secara kimia dan fisika 

4. Contoh-conto zat pengisi yang sering digunakan adalah laktosa, mikrokristalin selulosa, pati (amilum), starch 1500 dan manitol. 

 Anastasia, D.S. 2011. Skripsi Uji Amilum Buah Pisang Barangan (Musa acuminata “AAA”) Sebagai Bahan Pengisi pada Tablet Klorfeniramin Maleat (CTM). Universitas Tanjungpura. Pontianak.

 Faridha, Y. 2008. Skripsi Optimasi Formulasi Sediaan Tablet Teofilin Dengan Starch 1500 Sebagai Bahan Pengikat dan Natrium Alginat Sebagai Bahan Penghancur Dengan Model Simplex Lattice Design. Fakultas FarmasiUniversitas Muhammadiyah Surakarta. Surakarta. 

Goeswin, A. 2009. Sediaan Farmasi Steril. Institut Teknologi Bandung. Bandung. 

Lachman, L., A. L. Herbert & I. K. Joseph. 1994. Teori dan Praktek Farmasi Industri II. Universitas Indonesia. Jakarta. 

Rowe, R. 2004. Handbook of Pharmaceutical Excipient 6th Edition. Pharmaceutical Press. Washington. 

Sulaiman, T. N. S., 2007. Teknologi & Formulasi Sediaan Tablet. Pustaka Laboratorium Farmasi. Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 

Syofyan, E. A. Yelni & R. Azhar. 2012. Penggunaan Kombinasi Pati Bengkuang - Avicel Ph101 sebagaiBahan Pengisi Co-Process Tablet IsoniazidCetak Langsung. Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi. 17 (2) : 164-171. 

The United State Pharmacopeial Convention. 2006. The United States Pharmacopeia (USP) 30th Edition. United States. 

Voigt, R. 1994. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta. 

Widodo, H. 2013. Ilmu Meracik Obat untuk Apoteker. D-Medika. Jogjakarta. LAMPIRAN