Bagaimanakah terjadi kerugian pada pasar persaingan monopolistik?

Kelebihan dan kekurangan pasar monopolistik

Sama seperti struktur pasar persaingan yang lainnya, pasar monopolistik juga memiliki kelebihan dan kekurangannya, sebagai berikut:

  • Kelebihan pasar monopolistik

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, kelebihan dari pasar monopolistik, yaitu:

  1. Memiliki banyak produsen yang memberikan keuntungan bagi konsumen untuk memilih produk yang terbaik.
  2. Mendorong produsen dalam berinovasi produknya
  3. Diferensiasi produk mendorong para konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, sehingga membuat konsumen loyal.
  4. Pasar yang mudah dijumpai konsumen, karena sebagian besar menjual kebutuhan sehari-hari.

Baca juga: Pasar Oligopoli: Pengertian, Ciri-Ciri, dan Sumbernya

  • Kekurangan pasar monopolistik

Kekurangan dari pasar monopolistik, di antaranya:

  1. Memiliki tingkat persaingan yang tinggi. Produsen yang tidak memiliki modal atau pengalaman yang cukup akan cepat tersingkir.
  2. Dibutuhkan modal yang besar untuk masuk ke dalam pasar monopolistik, karena pemain pasar memiliki skala ekonomi yang tinggi.
  3. Pasar monopolistik mendorong produsen untuk selalu berinovasi terhadap produk-produknya, sehingga meningkatkan biaya produk yang berimbas pada harga produk.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apa Untung Rugi Monopoli? Berikut Keuntungan dan Kerugian Persaingan Monopolistik

Ekonomi Nasional, Pengetahuan Umum,

#monopolistik #persaingan #rugi #untung

Ekonomi tak lepas dari keberadaan pasar sebagai target dari kegiatan ekonomi itu sendiri. Pasar tak hanya bermakna sebagai tempat bertemunya penjual dengan pembeli, tetapi mencakup kelompok-kelompok atau segmen masyarakat yang disasar untuk memasarkan produk yang dihasilkan dari kegiatan ekonomi.

Apa itu pasar persaingan monopolistik?

Bicara tentang pasar, terdapat satu jenis pasar yang ditinjau dari persaingannya tergolong dalam pasar persaingan tidak sempurna, yaitu pasar monopolistik. Meski secara istilah mirip, namun pasar persaingan monopolistik atau monopolistis tidaklah sama dengan pasar monopoli. Jika pasar monopoli hanya ada satu penjual atau produsen yang menguasai pasar dengan produk yang homogen. Sementara dalam pasar persaingan monopolistik terdapat banyak penjual atau produsen dengan produk yang heterogen, tetapi masing-masing mengandalkan diferensiasi sehingga memiliki karakteristik tersendiri baik dalam kemasan, rasa, warna, dan lain sebagainya.

Pasar persaingan monopolistik memiliki keunikan tersendiri, karena banyak produsen yang bersaing untuk barang yang berbeda atau sejenis, tetapi benar-benar mengandalkan keunggulan produk untuk merebut pasar. Oleh sebab itu, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga meski tak sebesar produsen yang bersaing pada pasar monopoli. Produsen menciptakan produk sedemikian rupa sehingga keunggulannya mampu melekat pada benak konsumen. Dari keunggulan produk tersebut, konsumen memiliki loyalitas sehingga tidak mudah beralih ke produk lain.

Sebagai contoh pasar smartphone di Indonesia. Banyak produsen yang bermain di dalamnya dengan menawarkan varian produk dengan keunggulan masing-masing. Dilihat dari sifatnya, pasar smartphone cenderung homogen, namun keunggulan dan fitur yang tertanam pada masing-masing produk itulah yang menjadi ciri khas sehingga saling membedakan. Misalnya saja smartphone Samsung yang unggul dengan ketahanan baterainya, Oppo yang unggul dengan fitur kameranya, dan Asus yang unggul dengan kinerjanya. Dari perbedaan keunggulan tersebut, masing-masing merek memiliki pasar tersendiri yang dengan setia menggunakan produknya.

Keuntungan dan kerugian pasar persaingan monopolistik

Tingkat persaingan dalam pasar monopolistik sebenarnya cukup ketat, bahkan bisa dikategorikan tinggi, karena setiap produsen senantiasa berusaha meningkatkan kualitas dan mengembangkan inovasi untuk merebut pasar. Oleh sebab itu, produsen yang bermain di pasar monopolistik ini gencar melakukan promosi dan mengenalkan produknya. Mereka menyadari bahwa harga bukanlah faktor yang menentukan dalam upaya merebut pasar. Meski produsen membanderol produknya dengan harga murah, belum tentu konsumen tertarik untuk membelinya. Sebaliknya produk dengan harga mahal, justru lebih diminati konsumen. Jadi, di sinilah strategi marketing mengambil peranan.
Setiap jenis pasar memiliki keuntungan sekaligus kerugian, demikian pula pasar persaingan monopolistik. Adapun hal-hal yang menjadi keuntungan dari pasar persaingan monopolistik di antaranya sebagai berikut.

  • Tingkat hambatan rendah

Artinya produsen memiliki kebebasan dan kemudahan untuk keluar masuk pasar. Rendahnya tingkat hambatan memungkinkan produsen baru untuk masuk dan turut meramaikan persaingan monopolistik. Kemudahan keluar masuk pasar ini sekaligus memastikan bahwa tidak ada produsen tunggal yang mendominasi bahkan memiliki kekuatan monopoli untuk mengeksploitasi konsumen, karena produsen-produsen baru berkesempatan untuk turut mengambil bagian dalam pasar tersebut. Adanya kemudahan dan kebebasan keluar masuk pasar menjadikan persaingan semakin ketat. Meski demikian, hal tersebut justru menjadi cambuk bagi para produsen yang bermain di pasar monopolistik untuk selalu meningkatkan kreativitas dalam menciptakan produk-produk baru yang tentunya berkualitas.

  • Fokus diferensiasi produk memberikan konsumen lebih banyak pilihan

Pasar monopolistik tidak dikuasai oleh satu produsen, tetapi banyak produsen yang bermain di dalamnya dengan produk yang sifatnya heterogen. Untuk menarik konsumen, setiap produsen berusaha memunculkan karakteristik tertentu atau ciri khas pada produknya yang membedakan dari produk produsen lain. Inilah keuntungan pasar monopolistik, yakni berfokus pada diferensiasi produk. Produsen yang kreatif dalam menentukan strategi pemasaran yang jitu akan mampu merebut pasar. Sebaliknya, produsen yang pasif dengan sendirinya akan tersingkir dari persaingan.

Dengan diferensiasi produk, produsen menawarkan sesuatu yang lebih dari produknya, yang tidak ditemukan pada produk dari produsen lain. Di sini peran konsumen dimainkan. Konsumen akan dihadapkan pada produk sejenis tetap lebih beragam dengan keunggulannya masing-masing. Dengan begitu, konsumen menjadi lebih selektif dalam menentukan pilihan terhadap produk yang disukainya atau sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya.

  • Pengembangan kualitas produk dan jasa

Banyaknya produsen yang bermain di pasar monopolistik pastinya menambah persaingan semakin ketat. Di sini berlaku produsen yang kuat dalam inovasi dan kreativitas dalam menciptakan diferensiasi produk saja yang akan bertahan dan sukses merebut pasar. Adanya persaingan yang ketat mendorong produsen untuk selalu berinovasi dan kreatif dalam mengembangkan produknya. Hal ini tentunya akan bermuara pada kualitas produk yang semakin baik.

  • Pengetahuan konsumen akan produk dan layanan semakin baik

Banyaknya produk yang ditawarkan di pasaran dari berbagai produsen tentunya memberikan banyak pilihan bagi konsumen. Di sini konsumen akan mempelajari fitur dan keunggulan dari produk dan layanan yang ditawarkan. Tak hanya sampai di situ saja, konsumen selanjutnya akan membandingkan dengan produk dan layanan dari produsen lainnya. Dengan demikian, konsumen bisa lebih memahami keunggulan dari setiap produk dan layanan yang ditawarkan, sehingga bisa lebih mudah dalam menentukan pilihan.

Tak hanya keuntungan, pasar persaingan monopolistik juga memiliki kerugian atau kelemahan yang harus diperhatikan oleh para pemain di dalamnya. Adapun kerugiannya antara lain sebagai berikut.

  • Terjadi pemborosan

Akan ada banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk melakukan diferensiasi produk dan layanan. Hal tersebut menimbulkan pemborosan, karena produsen harus mengeluarkan biaya untuk inovasi produk, riset pasar, dan juga marketing termasuk promo dan iklan. Beragam kegiatan tersebut membutuhkan biaya yang bisa dibilang tidak sedikit. Bahkan, produsen harus rela memangkas keuntungan yang diperoleh untuk membiayai strategi pemasaran agar tepat mengenai sasaran.

  • Harga lebih tinggi

Tingginya biaya inovasi dan pemasaran produk berdampak pada harga produk dan layanan yang tinggi pula. Pengendalian harga di pasar persaingan monopolistik ini cenderung lebih sulit, meski hal tersebut dilakukan oleh pemerintah sekalipun. Mengapa? Hal ini disebabkan oleh banyaknya produsen yang bermain di pasar tersebut, yang masing-masing memiliki kekuatan finansial yang berbeda. Jika pun dipaksakan, maka produsen berisiko mengalami kerugian bahkan berujung pada gulung tikar.

  • Iklan mendistorsi keinginan konsumen

Iklan untuk mengenalkan produk dan layanan ke konsumen sah-sah saja hukumnya. Namun, perang iklan produk dan layanan di berbagai media berpotensi memanipulasi dan mendistorsi keinginan konsumen. Hal ini berpengaruh pada kedaulatan konsumen dapat menentukan pilihan terhadap produk dan layanan yang dibutuhkan dan diinginkannya.

Pasar persaingan monopolistik memang memberikan kemudahan dan kebebasan kepada produsen-produsen baru untuk masuk dan bersaing merebut pasar. Namun, harus diingat bahwa kemudahan dan kebebasan tersebut tentu harus diimbangi dengan kekuatan secara finansial, inovasi, dan kreativitas tanpa batas untuk menghasilkan produk dan layanan yang berkualitas agar tidak tersingkir dalam persaingan.

Artikel Terkait

  • Apa Itu Quantitave Easing? Memahami QE Lebih Lanjut
  • Apa itu Riset Pemasaran? Ini Seluk Beluk Riset Pemasaran
  • Apa itu Pasar Persaingan Sempurna? Ini Cirinya!
  • Bagaimana Cara Menghitung Pendapatan Nasional

Demikianlah artikel tentang keuntungan dan kerugian persaingan monopolistik, semoga bermanfaat bagi Anda semua.

Ciri-Ciri Pasar Monopoli

Adapun ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut:

  • Hanya ada satu penjual.
  • Terdapat banyak pembeli.
  • Produk untuk pasar monopoli tidak mempunyai barang pengganti yang dekat.
  • Terdapat hambatan untuk masuk ke dalam pasar.

Perusahaan-perusahaan yang mempunyai kesempatan untuk memonopoli suatu pasar, secara langsung atau tidak langsung, akan berusaha membuat hambatan bagi pendatang baru yang hendak memasuki pasar dan menjadi kompetitor.

Advertising

Advertising

Hambatan ini akan memposisikan kompetitor baru pada kondisi persaingan yang tidak menguntungan dari segi harga dan biaya dengan perusahaan monopoli yang sudah mapan.

Hambatan-hambatan tersebut berupa penetapan harga serendah mungkin sehingga perusahaan baru sulit bersaing, adanya kepemilikan terhadap hak paten atau hak cipta dan hak eksklusif, pengawasan yang ketat terhadap agen pemasaran, adanya skala ekonomi yang sangat besar, dan memiliki sumber daya yang unik.

Baca Juga

  • Dianggap Monopoli, Google Play Store Raup Pendapatan Rp 161 Triliun

Mengenal Lebih Dalam Pasar Monopoli

Istilah pasar monopoli adalah sebuah pasar yang memberikan gambaran bahwa pasar tersebut memiliki satu penjual saja, yang bertujuan untuk memberikan seluruh penawaran produk kepada pembeli.

Maka dari itu kesimpulannya, bahwa di dalam karakteristik pasar monopoli ini memiliki kekuatan serta kekuasaan dalam menjual dan menguasai pasarnya. Sehingga dapat mendominasi terjadinya transaksi ekonomi kepada pembeli, dan pembeli akan merasa bahwa barang tersebut memang tidak dapat tergantikan atau menyerupai barang tersebut.

Oleh karena itu, dalam kondisi pasar tersebut penjual akan terus menguasai dan melakukan transaksi jual beli kepada konsumennya serta meraih omzet yang banyak.

Bagaimana Ciri-Ciri Pasar Monopoli?

Seperti pembahasan di atas mengenai pasar monopoli tersebut, untuk memudahkan dalam mengenal karakteristik pasar monopoli. Ada beberapa ciri-ciri pasar monopoli tersebut.

Pada ciri yang pertama ini merupakan sebuah perusahaan yang memiliki satu produsen di mana penjual tersebut menambah daya beli dari banyaknya konsumen. Hal ini terjadi karena pembeli terpaksa untuk membeli barang tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, walaupun harganya sangat tidak terjangkau.

Di sisi lain ciri pasar ini merupakan sebuah perusahaan baru yang akan menimbulkan sebuah hambatan. Di mana perusahaan ini menciptakan sebuah produk, atau layanan agar produsen tersebut dapat menentukan harga jualnya dan tidak ada barang dari pesaing lainnya.

Baca Juga : Mengenal Strategi Pemasaran STP (Segmenting, Targeting, Positioning)