Bagaimana sikap yang harus dilakukan dalam menjaga persatuan serta kesatuan negara di lingkungan keluarga?


Jakarta, Kominfo – Indonesia merupakan bangsa yang majemuk terdiri dari beragam suku, budaya, dan agama. Untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa maka sikap moderat,  saling menghormati dan menghargai perbedaan dalam kehidupan sosial maupun kehidupan beragama menjadi penting.

“Umat Islam harus menjadi umat yang moderat (wasathy) dalam segala hal, baik cara berpikir, bersikap, maupun bertindak, baik dalam hal ibadah maupun muamalah,” ucap Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma’ruf Amin saat memberikan sambutan pada Peringatan Isra’ Mikraj Tingkat Kenegaraan Tahun 2021 Masehi/1442 Hijriah, melalui konferensi video, di Kediaman Resmi Wapres, Jalan Diponegoro No. 2 Jakarta, Rabu malam (10/03/31).

Wapres menuturkan bahwa keberagaman masyarakat juga terjadi pada zaman Rasulullah SAW, menghadapi etnis  dan agama yang berbeda-beda.

“Kondisi umat yang dihadapi Rasulullah SAW sangat beragam, baik dari aspek agama maupun etnis. Oleh karena itu, diperlukan sikap kepemimpinan yang penuh kesabaran, kebijaksanaan, dan keadilan, namun tetap teguh dalam menyampaikan misi dakwahnya,” kata Wapres.

Selanjutnya Wapres menekankan agar sikap moderat dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena sangat dibutuhkan bagi bangsa Indonesia yang majemuk dengan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

“Dalam konteks berbangsa dan bernegara sikap moderat ini sangat relevan dan harus dijadikan pedoman karena bangsa kita adalah bangsa yang majemuk,” ujar Wapres.

Kemudian, Wapres mengungkapkan menyetujui penerapan prinsip menjaga persaudaraan bangsa dan persaudaraan kemanusiaan yang dilakukan oleh para ulama untuk menjaga persatuan bangsa.

Sangat tepat sekali apa yang dibuat oleh para ulama untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan cara mengembangkan prinsip ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sebangsa), di samping ukhuwah Islamiyah dan ukhuwah insaniyah (persaudaraan kemanusiaan), ungkap Wapres.

Lebih lanjut, Wapres juga menuturkan bahwa peristiwa Isra’ Mikraj merupakan peristiwa penting bagi umat Islam yang merupakan perjalanan spiritual bagi Nabi Muhammad SAW dalam membuktikan kekuasaan Allah SWT.

Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin besar yang ditugasi untuk melakukan perbaikan di segala bidang bagi seluruh umat manusia dengan berbagai latar belakang, memerlukan pengetahuan dan wawasan yang luas. Dengan perjalanan Isra’ dan Mikraj itu Nabi Muhammad SAW memperoleh banyak pengalaman dan pengetahuan tentang kekuasaan Allah SWT, tutur Wapres.

Pada kesempatan tersebut, Wapres mengajak masyarakat untuk senantiasa bahu membahu dan bergotong royong guna mewujudkan Indonesia yang maju dan sejahtera, serta  tidak lupa mengajak masyarakat untuk terus menerapkan protokol Kesehatan sebagai wujud ikhtiar dengan seraya memanjatkan doa kepada Tuhan Yang Maha Esa agar pandemi Covid-19 dapat segera berakhir.

“Marilah kita tetap melakukan ikhtiar bersama untuk menghilangkan pandemi ini melalui vaksinasi Covid-19 untuk membentuk kekebalan komunitas (herd immunity). Saya juga mengajak semua masyarakat untuk tetap mematuhi pelaksanaan protokol kesehatan,” ajak Wapres.

Sebelumnya, Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa semangat Isra’ Mikraj yang memiliki nilai moderasi beragama, senada dengan nilai yang terkandung dalam Pancasila, sehingga sangat tepat apabila diterapkan untuk membangun Indonesia yang lebih maju.

“Beberapa spirit Isra’ Mikraj seperti keseimbangan, keberkahan, musyawarah, dan persatuan, tidak lain adalah spirit yang dibutuhkan untuk negara ini. Seyogyanya spirit tersebut dimiliki oleh bangsa Indonesia sebagai landasan membangun kehidupan harmonis di tengah-tengah keragaman latar belakang, suku, dan agama untuk sampai pada cita-cita luhur kita, yakni bangsa yang utuh yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila,” ucap Yaqut.

Turut hadir dalam acara, Wakil Menteri Agama Republik Indonesia Zainut Tauhid, para pejabat di lingkungan Kementerian Agama, serta para pimpinan perguruan tinggi keagamaan Islam negeri seluruh Indonesia.

Sementara, Wapres didampingi oleh Staf Khusus Wapres Bambang Widianto dan Masykuri Abdillah serta Masduki Baidlowi. 

Bagaimana sikap yang harus dilakukan dalam menjaga persatuan serta kesatuan negara di lingkungan keluarga?

Seluruh kegiatan kompetisi olahraga dapat disaksikan penonton dengan syarat sudah melakukan vaksinasi booster dan menggunakan aplikasi Pedul Selengkapnya

Bagaimana sikap yang harus dilakukan dalam menjaga persatuan serta kesatuan negara di lingkungan keluarga?

Sinergi nasional dan internasional dalam upaya pemberantasan korupsi harus terus ditingkatkan. Selengkapnya

Bagaimana sikap yang harus dilakukan dalam menjaga persatuan serta kesatuan negara di lingkungan keluarga?

Menkes mencontohkan, tren Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan sudah mulai melandai dan terlihat segera akan menurun. Selengkapnya

Bagaimana sikap yang harus dilakukan dalam menjaga persatuan serta kesatuan negara di lingkungan keluarga?

Ditegaskan pada Diktum Kedua, Hari Penegakan Kedaulatan Negara bukan merupakan hari libur. “Keputusan Presiden ini mulai berlaku pada tang Selengkapnya

Ilustrasi artikel Contoh Perilaku yang Mencerminkan Persatuan dan Kesatuan. Sumber: pexels.com

Indonesia adalah sebuah negara yang terdiri dari banyak pulau dan daerah dengan berbagai kondisi geografis dan budaya. Kondisi tersebut menyebabkan penduduk Indonesia beraneka ragam dari etnis, ras, agama, dan latar belakang. Untuk diperlukan sikap yang mencerminkan persatuan dan kesatuan dalam setiap aspek sosial kehidupan masyarakat di Indonesia. Persatuan itu tercantum dalam sila ketiga Pancasila yang berbunyi Persatuan Indonesia.

Berikut ini adalah contoh-contoh perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan di Indonesia yang dapat diterapkan dalam setiap aspek kehidupan.

Ilustrasi artikel Contoh Perilaku yang Mencerminkan Persatuan dan Kesatuan. Sumber: pexels.com

Di bawah ini adalah contoh-contoh perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan dalam setiap aspek sosial dalam kehidupan berdasarkan buku Arif Cerdas untuk Sekolah Dasar Kelas 4 oleh Christiana Umi (2020: 25).

  1. Menjaga kerukunan dengan anggota keluarga.

  2. Mengakui keberadaan dan fungsi anggota keluarga.

  3. Tidak memaksakan kehendak antar anggota keluarga.

  4. Saling menghormati dan menghargai.

  5. Saling membantu dalam pekerjaan rumah.

  1. Tidak membeda-bedakan anggota masyarakat.

  2. Saling menghormati yang berbeda.

  3. Membina kerukunan dengan warga sekitar rumah.

  4. Bekerja sama dalam gotong royong dan menjaga keamanan lingkungan.

  5. Mendahulukan kepentingan kelompok masyarakat di atas kepentingan pribadi.

  1. Tidak membeda-bedakan teman.

  2. Saling menghormati antar teman.

  3. Tidak mengejek atau menjelek-jelekkan teman.

  4. Membantu teman yang sedang kesusahan.

  5. Melakukan piket atau kegiatan kerja bakti sekolah bersama-sama.

Adapun sikap yang harus kita hindari antara lain:

  1. Tidak peduli pada lingkungan sekitar.

  2. Tidak peduli pada sesama warga

  3. Mementingkan diri sendiri

  4. Memilih-milih teman dan tidak mau bergaul dengan orang lain yang berbeda.

  5. Mengejek teman-teman yang berbeda.

  6. Melempar tanggung jawab kepada warga sekitar.

Ilustrasi artikel Contoh Perilaku yang Mencerminkan Persatuan dan Kesatuan. Sumber: pexels.com

Itulah contoh-contoh perilaku yang mencerminkan persatuan dan kesatuan dalam lingkungan keluarga, masyarakat, dan sekolah. Sikap dan perilaku tersebut harus dapat diperhatikan setiap warga negara agar tercipa kesatuan dan persatuan.

Semoga kita dapat menerapkan perilaku-perilaku tersebut dalam kehidupan kita sehari-hari dan dalam lingkungan sosial mana pun. (IND)