Jakarta - Nabi Shaleh AS adalah satu dari 25 nabi yang wajib kita imani. Nabi Shaleh AS diutus Allah SWT untuk berdakwah kepada kaum yang hidup setelah kaum 'Aad, yaitu kaum Tsamud. Show Kaum Tsamud adalah kaum yang juga menyembah berhala seperti kaum sebelumnya. Mereka hidup dalam kesesatan yang nyata. Allah SWT kemudian mengutus rasul-Nya, Nabi Shaleh AS untuk menyadarkan kaum Tsamud. Namun, sebagian besar dari kaumnya tetap hidup dalam kekafiran dan tiada hentinya mencaci maki nabi Shaleh AS. Kisah Nabi Shaleh AS dan kaum Tsamud dijelaskan dalam beberapa surat dalam Al Quran. Seperti surat Al-A'raf: 73-79, surat Hud: 61-68, surat Al-Hijr: 80-84, surat Al-Isyra: 59, surat Asy-Syu'ara': 141-159, surat an-Naml: 45-53, surat Fussilat: 17-18, surat al-Qamar:23-32, surat Asy-Syams: 11-15, dan surat Ibrahim: 8-9. Berikut kisah Nabi Shaleh AS:1. Kelembutan Dakwah Nabi Shaleh ASDikutip dari buku Kisah Para Nabi karangan Ibnu Katsir, Nabi Shaleh AS berdakwah dengan penuh kelembutan. Ia menasihati kaumnya untuk menempati negeri dengan kekayaan sumber daya alam yang berlimpah ruah. Allah SWT berfirman dalam Q.S Asy-Syu'ara' ayat 146-152 sebagai berikut, أَتُتْرَكُونَ فِى مَا هَٰهُنَآ ءَامِنِينَ Artinya:" Adakah kamu akan dibiarkan tinggal di sini (di negeri kamu ini) dengan aman." (Q.S Asy-Syu'ara':146) فِى جَنَّٰتٍ وَعُيُونٍ Artinya: "Di dalam kebun-kebun serta mata air." (Q.S Asy-Syu'ara':147) وَزُرُوعٍ وَنَخْلٍ طَلْعُهَا هَضِيمٌ Artinya: "dan tanam-tanaman dan pohon-pohon korma yang lembut." (Q.S Asy-Syu'ara':148) وَتَنْحِتُونَ مِنَ ٱلْجِبَالِ بُيُوتًا فَٰرِهِينَ Artinya:" Dan kamu pahat sebagian dari gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah dengan rajin." (Q.S Asy-Syu'ara':149) فَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُونِ Artinya: "Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku." (Q.S Asy-Syu'ara':150) . وَلَا تُطِيعُوٓا۟ أَمْرَ ٱلْمُسْرِفِينَ Artinya: "dan janganlah kamu mentaati perintah orang-orang yang melewati batas." (Q.S Asy-Syu'ara':151) Menurut tafsir Ibnu Katsir, ayat tersebut menjelaskan bahwa kaum Tsamud mengerjakan semua itu dengan cerdas, terampil, dan ulet. Oleh sebab itu, diperintahkan untuk menerima nikmat Allah dengan rasa syukur serta mengerjakan amal saleh, beribadah hanya kepadaNya, dan tidak menyekutukan-Nya. Nabi Shaleh juga memperingatkan untuk tidak menentang Allah dan menyimpang dari ketaatan pada-Nya, karena dampak yang ditimbulkan akan sangat buruk bagi kaum Tsamud. Dalam menyampaikan ajaran-Nya, Nabi Shaleh AS selalu bersikap lembut. Hal tersebut diungkapkan lewat kata-kata indahnya dan penuh keluwesan dalam mengajak kaumnya untuk menuju kebaikan. Sebagaimana dikatakan dalam firman Allah SWT pada Q.S Hud ayat 63 yang artinya: "Shaleh berkata: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu jika aku mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku dan diberi-Nya aku rahmat (kenabian) dari-Nya, maka siapakah yang akan menolong aku dari (azab) Allah jika aku mendurhakai-Nya. Sebab itu kamu tidak menambah apapun kepadaku selain daripada kerugian." (Q.S Hud: 63). Namun, setelah Nabi Shaleh AS menasihati dengan kelembutan, kaum Tsamud membalasnya dengan mengganggap Nabi Shaleh AS sebagai orang yang terkena sihir. Seperti dijelaskan dalam Q.S Asy-Syua'ra: 153 yang artinya "Sesungguhnya, kamu adalah salah seorang dari orang-orang yang terkena sihir." 2. Mukjizat Unta Betina Lahir dari Batu BesarPada suatu hari, ketika Nabi Shaleh AS mendatangi kaum Tsamud untuk mengajak menyembah Allah SWT, mereka (kaum Tsamud) menantang Nabi Shaleh AS untuk bisa mengeluarkan unta dari sebuah batu besar barulah setelah itu mereka akan beriman terhadap Nabi Shaleh AS. Nabi Shaleh AS lalu bergegas menuju tempat ibadahnya lalu menunaikan sholat. Ia berdoa kepada Allah SWT untuk mengabulkan permintaan kaum Tsamud. Allah SWT pun mengabulkan doa Nabi Shaleh AS. Batu besar itu lalu terbelah dan muncullah seekor unta betina persis sesuai permintaan kaum Tsamud. Akan tetapi, sebagian besar dari mereka mengingkari janjinya dan tetap berada dalam kekafiran. Disebutkan dalam Q.S Al-Isra:59, وَمَا مَنَعَنَآ أَن نُّرْسِلَ بِٱلْءَايَٰتِ إِلَّآ أَن كَذَّبَ بِهَا ٱلْأَوَّلُونَ ۚ وَءَاتَيْنَا ثَمُودَ ٱلنَّاقَةَ مُبْصِرَةً فَظَلَمُوا۟ بِهَا ۚ وَمَا نُرْسِلُ بِٱلْءَايَٰتِ إِلَّا تَخْوِيفًا Artinya:" Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti." Dalam Tafsir Ibnu Katsir, maksud menganiaya unta betina adalah mengingkari janji dan tidak mengikuti kebenaran dengan adanya mukjizat tersebut. Klik kisah Nabi Shaleh pada halaman berikutnya:
Nabi Saleh AS Mengajak Umatnya untuk, Kunci Jawaban Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 2 Halaman 50
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Artikel ini berisi kunci jawaban kelas 2 SD halaman 50 buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Pada buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas 2 SD pelajaran 7 di halaman 50, ada soal terkait Nabi Saleh AS. Seperti diketahui, pada pelajaran 7 siswa diajarkan tentang Sikap Berani Nabi Saleh AS. Kemudian ada soal yang harus dijawab di rumah. Untuk bahan koreksi jawaban anak, berikut ini adalah kunci jawaban kelas 2 SD halaman 50. • KUNCI Jawaban Tema 5 Kelas 2 Halaman 135 136 138 139 Tematik : Pengalaman di Tempat Bermain Subtem 3 Sikap Berani Nabi Saleh AS Nabi Saleh AS adalah nabi dan rasul yang diutus kepada kaum Tsamud. Nabi Saleh AS mengajak umatnya menyembah Allah SWT. Nabi Saleh adalah seorang yang berani. Dia memimpin dan menyelesaikan masalah umatnya dengan baik. Masalah diselesaikan dengan musyawarah. • KUNCI Jawaban Tema 5 Kelas 2 Hal 180 181 183 185 Buku Tematik SD / MI : Pengalamanku Subtema 4 1. Nabi Saleh as adalah utusan .... 2. Salah satu sikap Nabi Saleh as adalah .... 3. Nabi Saleh as mengajak umatnya untuk ... 4. Menyelesaikan masalah sebaiknya dilakukan dengan cara ... Kunci Jawaban: 1. Nabi Saleh as adalah utusan Allah SWT 2. Salah satu sikap Nabi Saleh as adalah berani 3. Nabi Saleh as mengajak umatnya untuk menyembah Allah SWT 4. Menyelesaikan masalah sebaiknya dilakukan dengan cara musyawarah Nabi Saleh menyelesaikan masalah dengan cara apa? Barangkali, kamu menemukan pertanyaan soal ini di buku pelajaran agamamu. Sebelum mengetahui jawaban dari pertanyaan tersebut, mari mengenal Nabi Shaleh lebih jauh. Nabi Shaleh As merupakan salah satu dari 25 nabi yang wajib diimani oleh umat Muslim. Nabi Shaleh AS diberi tugas oleh Allah SWT untuk mengajak kaum Tsamud menuju jalan kebenaran. Mengutip buku 99 Kisah Menakjubkan dalam Alquran oleh Abqary (2009), Kaum Tsamud adalah kaum Nabi Shaleh yang tinggal di dataran pegunungan bernama Al-Hijr. Letak dari Al-Hijr yaitu berada di antara Hijaz dan Syam. Kaum Tsamud ialah kaum yang menyembah berhala seperti kaum-kaum sebelumnya. Mereka hidup dalam kejahiliyahan yang nyata. Ilustrasi Nabi Saleh menyelesaikan masalah dengan cara apa? Sumber gambar: https://www.pixabay.com/Tugas Nabi Shaleh AS yaitu mengajak kaum Tsamud untuk menyembah Allah SWT. Namun, sebagian besar kaumnya tetap memili jalan hidup kafir dan tidak mau mengakui ke-Esa-an Allah SWT. Apalagi, mereka juga tiada henti menghina Nabi Shaleh AS. Kisah Nabi Shaleh As dan kaum Tsamud diabadikan dalam Al-Quran, yakni di dalam surat Al-Hijr: 80-84, surat Al-A'raf: 73-79, surat an-Naml: 45-53, surat Hud: 61-68, surat Al-Isyra: 59, surat Asy-Syu'ara': 141-159, surat Fussilat: 17-18, surat Asy-Syams: 11-15, surat al-Qamar:23-32, dan surat Ibrahim: 8-9. Cara Nabi Saleh Menyelesaikan Masalah Cara Nabi Saleh menyelesaikan masalah kaumnya yakni dengan bersikap sabar, bijaksana, dan penuh perhitungan. Hal ini sesuai dengan watak Nabi Shaleh as yang lembut, namun sayangnya tidak diterima oleh kaumnya yang kafir, Suatu hari, saat Nabi Shaleh mendatangi kaum Tsamud untuk mengajak menyembah kepada Allah SWT, mereka malah menantang Nabi Shaleh untuk mengeluarkan unta dari sebuah batu besar. Hal ini tentu merupakan kemampuan yang tidak bisa dinalar dengan pikiran. Namun, Nabi Shaleh membuktikan kepada kaumnya bahwa ia bisa melakukan tantangan tersebut. Nabi Shaleh menjalankan sholat, lalu berdoa kepada Allah SWT agar bisa melakukan apa yang diminta oleh kaum Tsamud. Atas izin Allah SWT, maka Nabi Shaleh bisa melakukan permintaan yang tidak masuk akal tersebut. |