Bagaimana proses yang harus dilakukan ketika kita ingin melakukan kajian tentang kehidupan zaman pra aksara?

KOMPAS.com - Kehidupan manusia di Indonesia telah ada sejak zaman prasejarah yaitu masa praaksara.

Praaksara berasal dari gabungan dua kata, yakni pra dan aksara.

Pra artinya sebelum, sedangkan aksara memiliki arti tulisan. Sehingga zaman praaksara merupakan zaman ketika manusia belum mengenal tulisan.

Zaman praaksara disebut juga dengan masa nirleka (nir artinya tidak ada, sedangkan leka artinya tulisan). Sehingga Nirleka merupakan masa tidak ada tulisan.

Baca juga: Kehidupan Zaman Praaksara

Dalam buku Kehidupan Masyarakat Pada Masa praaksara, Masa Hindu-Buddha, dan Masa Islam (2019) karya Tri Worosetyanigsih, masa praaksara disebut juga masa prasejarah, yaitu suatu masa manusia belum mengenal tulisan.

Keberadaan kehidupan manusia di Indonesia pada masa prasejarah dapat diketahui berdasarkan peninggalan yang berupa fosil (sisa makhluk hidup yang telah membatu) dan artefak (sisa perakatan manusia yang telah membatu).

Contoh beberapa artefak adalah Kjokkemoddinger atau sampah daput merupakan tumpukan kulit kerang yang menggunung atau membentuk bukit.

Kemudian juga Abris sous roche atau tempat perlindungan di bawah karang merupakan tempat tinggal yang digunakan manusia purba.

Pada masa tersebut untuk berkomunikasi dan menyampaikan pesan kepada yang lain bisa langsung ketemu, lewat orang lain, atau menggunakan simbol.

Bangsa Indonesia mengakhiri masa praaksara sekitar abad ke-4 masehi.

Pembabakan zaman prasejarah berdasarkan arkeologi dibedakan menjadi zaman batu dan zaman logam.

Baca juga: Peninggalan Zaman Praaksara

Zaman batu

Berdasarkan hasil temuan alat-alat yang digunakan dan dari cara pengerjaannya, zaman batu terbagi menjadi empat, yaitu zaman batu tua Palaeolithikum, zaman batu madya Mesolithikum, aman batu muda Neolithikum, dan zaman batu besar Megalithikum.

Zaman batu tua Palaeolithikum

Zaman batu tua berlangsung sekitar 600.000 tahun SM. Pada zaman tersebut banyak ditemukan peralatan yang terbuat dari batu untuk menunjang kehidupan manusia.

Zaman tersebut masih berpindah-pindah tergantung di mana sumber makanan atau buruan berada.

Sehingga cara hidup manusia pada zaman itu hanya berburu dan mengumpulkan makanan. Jadi masih tergantung pada alam.

Zaman batu madya Mesolithikum

Zaman batu madya alat–alat penunjang kehidupan manusia masih berifat kasar tapi sudah ada upaya untuk memperhalus alat.

Kehidupan pada zaman tersebut mulai berkembang. Manusia sudah mengenal sistem masyarakat dan tidak lagi berkelompok.

Tempat tinggal sudah menetap di sebuah gua tidak lagi berpindah-pindah. Bahkan sudah mengenal cara bercocok tanam dan bagaimana pembagian tugas dalam sosial.

Baca juga: Zaman Batu: Pembagian Zaman dan Hasil Kebudayaan

Zaman batu muda Neolithikum

Kehidupan pada zaman tersebut kehidupan manusia sudah berkembang. Tidak lagi bergantung dari berburu, tapi sudah mengembangkan cara bercocok tanam, beternak.

Peralatan yang digunakan sudah lebih baik dihaluskan dan diasah, dan dibarengi dengan peralatan lainnya seperti gerabah atau kain tenun.

Untuk tempat tinggal sudah menetap dengan membuat rumah dari kayu, bambu, atau dedaunan.

Zaman batu besar Megalithikum

Zaman batu besar kehidupan sudah berkembang dan lebih baik. Pada zaman tersebut tidak hanya alat yang dihasilkan tapi juga ritual atau upacara.

Bangunan yang dihasilkan pada zaman batu besar seperti:

  • Menhir, tugu batu besar untuk memuja arwah nenek moyang.
  • Dolmen, meja batu yang memiliki kaki-kaki batu terbuat dari menhir. Dolmen berfungsi untuk menaruh sesaji atau digunakan untuk alat kubur atau peti kubur.
  • Peti Kubur Batu, berupa potongan batu yang disusun seperti peti mayat untuk penguburan.
  • Sarkofagus, keranda dari batu utuh (monolith)yang dianggap memiliki kekuatan
  • Waruga, merupakan peti batu yang berbentuk kubus atau bulat.

Dalam berkembangnya tingkat berpikir manusia untuk beraktivitas tidak hanya menggunakan bahan-bahan dari batu untuk alat-alat kehidupan tapi juga dari logam, seperti perunggu dan besi.

Baca juga: Zaman Logam: Pembagian Zaman, Teknik dan Peralatan yang Dihasilkan

Zaman logam

Pada zaman logam orang sudah dapat membuat alat-alat dari logam di samping alat dari batu.

Masyarakat pada waktu itu mengenal teknik pengolahan logam. Kemampuan manusia membuat alat-alat dan benda dari logam menandakan jika kebudayaan manusia sudah berkembang.

Zaman logam juga sering disebut zaman perundagian.

Pada zaman logam dibagi menjadi tiga zaman, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan zaman besi.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Kalau kalian ingin melakukan kajian tentang kehidupan zaman praaksara, maka kita tidak lepas dari menggunakan ilmu bantu sejarah berupa paleoantropologi, arkeologi, geologi, dan biologi.

Pembahasan

Masa prasejarah atau praaksara merupakan masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Pada masa ini, kehidupan manusia masih sangat sederhana. Namun manusia pada masa ini tetaplah makhluk hidup. Mereka hidup, bergerak, dinamis, berpikir, bahkan memiliki berbagai kebutuhan seperti halnya kita. Perbedaannya, mereka masih sangat primitif dan alat yang mereka pakai masih sangat sederhana, sehingga dengan segala keterbatasannya mereka melakukan segala aktivitas dengan sangat sederhana.

Zaman praaksara sering juga disebut sebagai zaman prasejarah atau zaman nirleka. Nir artinya tidak dan leka artinya tulisan. Jadi kesimpulannya, pada zaman ini manusia masih belum mengenal tulisan. Batas antara zaman prasejarah dan zaman sejarah adalah dengan ditemukannya tulisan dalam kebudayaan manusia.

Dimulainya zaman sejarah pada setiap bangsa itu berbeda-beda, hal itu tergantung dari tingkat peradaban masing-masing bangsa. Bangsa yang pertama kali menggunakan tulisan dalam kebudayaan mereka adalah bangsa sumeria. Sekitar 3000 tahun sebelum masehi, mereka terbukti telah membuat ukiran diatas tanah liat , yang dipercaya berisikan simbol-simbol yang merepresentasikan angka-angka.  

Sejarah membutuhkan beberapa ilmu di dalam masa praaksara seperti Paleoantrologi, Biologi, Arkeologi, dan geologi.

Paleoantropologi

Paleoantropologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul dan perkembangan manusia dengan fosil manusia purba sebagai objek penelitiannya dan merupakan salah satu dari cabang ilmu Biologi.

Paleoantropologi berasal dari bahasa Yunani: παλαιός palaeos adalah tua, kuno dan antros manusia. pemahaman akan kemanusiaan, dan ilmu, yang merupakan kombinasi dari disiplin ilmu paleontologi & antropologi ragawi, yang merupakan sebuah ilmu yang mempelajari manusia pada masa lalu yang ditemukan dalam bentuk fosil hominid seperti tulang dan tapak kaki yang mengalami petrifikasi.

Biologi

llmu bologi adalah ilmu yang mempelajari segala hal yang berhubungan dengan makhluk hidup dan kehidupan. Yang dibahas dalam ilmu biologi tidak lain adalah yang masih berkaitan dengan makhluk hidup, seperti zat yang membentuk makhluk hidup, zat yang dibutuhkan makhluk hidup, serta berbagai hal mengenai hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Biologi adalah ilmu alam yang mempelajari kehidupan, dan organisme hidup, termasuk struktur, fungsi, pertumbuhan, evolusi, persebaran, dan taksonominya.

Geologi

Bagian dari ilmu alam yang mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya. Orang yang mempelajari geologi disebut geolog.

Arkeologi

Arkeologi berasal dari bahasa Yunani, Archaeo yang berarti "kuno" dan Logos, "ilmu". Nama lain dari arkeologi adalah ilmu sejarah kebudayaan material. Arkeologi adalah ilmu yang mempelajari kebudayaan (manusia) masa lalu melalui kajian sistematis atas data bendawi yang ditinggalkan.

Kajian sistematis arkeologi meliputi penemuan, dokumentasi, analisis, dan interpretasi data berupa artefak (budaya bendawi, seperti kapak batu dan bangunan candi) dan ekofak (benda lingkungan, seperti batuan, rupa muka bumi, dan fosil) maupun fitur (artefaktual yang tidak dapat dilepaskan dari tempatnya (situs arkeologi).

Kesimpulan

Karena bersifat pra-aksara dan tidak ada bukti tulisan yang dapat kita dapatkan kebenarannya di dalam bentuk tulisan, maka keempat ilmu ini sudah cukup di dalam meneliti penelitian sejarah. Paleoantropologi akan membahas tentang ciri fisik manusia purba, biologi akan membahas spesies dan interaksi antara manusia dan makhluk hidup lainnya, geologi membahas pada kondisi bumi dan pada masa apa manusia purba itu hidup, serta arkeologi yang akan membahas mengenai peninggalan yang ditinggalkan pada masa manusia purba.

Untuk menambah pengetahuanmu tentang kehidupan zaman praaksara, paleoantropologi, arkeologi, geologi, dan biologi klik link di bawah ini:

Arkeologi

brainly.co.id/tugas/3140427

Geologi

brainly.co.id/tugas/1060821

Biologi

brainly.co.id/tugas/2916901

Paleoantroplogi

brainly.co.id/tugas/4427142

Masa Praaksara

brainly.co.id/tugas/1168071

............................................

Kode Soal   : 10.3.1

Kelas           : X ( 1 SMA)

Pelajaran    : Sejarah Peminatan Ilmu Sosial

Kategori      : Pengertian dan Konsep Sejarah

Kata Kunci  : zaman praaksara, paleoantropologi, arkeologi, geologi, biologi