Suara.com - Saat sedang cerah, awan terlihat begitu indah dengan perpaduan warna putih dan biru yang begitu kontras. Jika kamu bertanya bagaimana awan bisa terbentuk, berikut ini penjelasan proses terbentuknya awan dan jenisnya. Awan sendiri adalah massa tetesan air (kristal es) yang mengembun. Karena ringan, awan tersebut melayang di atmosfer. Menurut Nasa (National Aeronautics and Space Administration, pengembunan tersebut terjadi karena kondensasi. Perlu diketahui, udara mengandung uap air. Uap air tersebut kemudian meluap menjadi bulir-bulir air sehingga membentuk awan. Berikut ini proses terbentuknya awan yang perlu kamu tahu. 1. Udara panas mengandung uap air Baca Juga: Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan Beserta Contohnya Diketahui, udara panas mengandung uap air di Udara. Kemudian udara panas tersebut meluap tinggi sampai berada di lapisan suhu terendah. Lalu, uap tersebut mencair dan membentuk awan. 2. Awan terbentuk Proses terbentuknya awan dan jenisnya - foto sebagai ilustrasi. (Pixabay/Free-Photos)Setelah awan terbentuk, bulir-bulir air yang terkandung dalam awan akan menjadi semakin besar sehingga awan pun menjadi semakin berat. Perlahan-lahan, daya gravitasi bumi akan menarik awan jatuh ke bawah hingga berada pada satu peringkat, kemudian bulir-bulir tersebut menjadi hujan. 3. Awan menghilang Perlu diketahui juga, jika bulir-bulir air dipertemukan dengan udara panas, maka bulir air tersebut akan menguap yang membuat awan menghilang. Hal tersebut yang menjadikan bentuk awan kerap berubah-ubah. Air yang terkandung di dalam awan secara bergantian akan menguap dan mencair. Baca Juga: Bahan Bakar Fosil: Proses Pembentukan, Jenis, dan Kegunaannya Faktor terbentuk awan dipengaruhi oleh sejumlah unsur. Adapun unsur-unsur tersebut yaitu angin, tekanan udara, kelembaban udara, dan wujud awan (massa udara, suhu awan, gerak udara).
Suara.com - Saat sedang cerah, awan terlihat begitu indah dengan perpaduan warna putih dan biru yang begitu kontras. Jika kamu bertanya bagaimana awan bisa terbentuk, berikut ini penjelasan proses terbentuknya awan dan jenisnya. Awan sendiri adalah massa tetesan air (kristal es) yang mengembun. Karena ringan, awan tersebut melayang di atmosfer. Menurut Nasa (National Aeronautics and Space Administration, pengembunan tersebut terjadi karena kondensasi. Perlu diketahui, udara mengandung uap air. Uap air tersebut kemudian meluap menjadi bulir-bulir air sehingga membentuk awan. Berikut ini proses terbentuknya awan yang perlu kamu tahu. 1. Udara panas mengandung uap air Baca Juga: Energi Terbarukan dan Tidak Terbarukan Beserta Contohnya Diketahui, udara panas mengandung uap air di Udara. Kemudian udara panas tersebut meluap tinggi sampai berada di lapisan suhu terendah. Lalu, uap tersebut mencair dan membentuk awan. 2. Awan terbentuk Proses terbentuknya awan dan jenisnya - foto sebagai ilustrasi. (Pixabay/Free-Photos)Setelah awan terbentuk, bulir-bulir air yang terkandung dalam awan akan menjadi semakin besar sehingga awan pun menjadi semakin berat. Perlahan-lahan, daya gravitasi bumi akan menarik awan jatuh ke bawah hingga berada pada satu peringkat, kemudian bulir-bulir tersebut menjadi hujan. 3. Awan menghilang Perlu diketahui juga, jika bulir-bulir air dipertemukan dengan udara panas, maka bulir air tersebut akan menguap yang membuat awan menghilang. Hal tersebut yang menjadikan bentuk awan kerap berubah-ubah. Air yang terkandung di dalam awan secara bergantian akan menguap dan mencair. Baca Juga: Bahan Bakar Fosil: Proses Pembentukan, Jenis, dan Kegunaannya Faktor terbentuk awan dipengaruhi oleh sejumlah unsur. Adapun unsur-unsur tersebut yaitu angin, tekanan udara, kelembaban udara, dan wujud awan (massa udara, suhu awan, gerak udara). Kelembapan udara akan naik jika suhu turun. Udara yang naik akan menjadi bertambah dingin. Tentu saja hal ini menyebabkan kelembapan udara menjadi naik. Pada suatu saat akan dapat tercapai uap jenuh. Kejenuhan inilah yang akan mengakibatkan terjadinya pengembunan uap air (kondensasi) dan selanjutnya akan menjadi awan. Jika terjadi inti kondensasi yang terdiri atas jutaan partikel halus, akan memudahkan terjadinya kondensasi. Inti kondensasi bersifat higroskopis (mudah menyerap air). Jika inti ini telah menyerap berjuta-juta titik uap air, terjadilah titik-titik awan. Awan tersusun oleh berjuta-juta titik awan yang proses terjadinya secara· serentak. Jika terbentuk awan dan awan ini terus bertambah dingin, titik air bersama debu yang membentuk awan akan menggumpal menjadi butir-butir air yang lebih besar dan lebih berat. Butir air yang besar dan berat itu turun ke permukaan Bumi sehingga terjadi hujan. Awan. Foto: PixabayAwan merupakan kumpulan tetesan air atau kristal es yang menggantung di atmosfer. Awan terbentuk ketika pengembunan air terjadi di langit. Awan yang tipis nampaknya terlihat ringan, namun aslinya memiliki bobot yang cukup berat. Ukuran tetesan air yang kecil inilah yang membuat awan tidak akan jatuh meksipun berat. Cuaca dan iklim di muka bumi dipengaruhi oleh keberadaan awan di atmosfer. Contohnya, jika di suatu daerah terdapat awan yang berwarna hitam dan pekat, kemungkinan besar akan turun hujan di daerah tersebut. Sebaliknya, jika muncul awan berwarna putih dan bersih dengan jumlah yang tidak terlalu banyak, disertai pemandangan langit yang berwarna biru, kemungkinan besar cuaca akan cerah dan panas. Namun, awan tidak terbentuk begitu saja. Lalu, bagaimana proses terbentuknya awan? Apa saja faktor yang memengaruhinya? Berikut penjelasannya. Awan. Foto: Pixabay
Faktor yang Memengaruhi Terbentuknya AwanTerdapat beberapa faktor yang mampu memengaruhi terbentuknya awan, di antaranya meliputi: Semakin kencang angin yang berhembus, akan mempercepat proses penguapan. Akibatnya, awan lebih cepat terbentuk. Semakin besar perbedaan tekanan antara di daratan dan di udara, makin cepat pula terjadi proses terbentuknya awan. Udara lembap akan mempercepat proses pembentukan awan. Hal ini dikarenakan udara lembap mengandung banyak uap air. 4. Intensitas Sinar Matahari Semakin besar intensitas sinar matahari yang menyinari bumi, semakin besar energi kalor yang dihasilkan. Akibatnya, suhu akan cepat meningkat dan mempercepat proses terbentuknya awan. |