Agama Buddha lahir di India sekitar abad V SM. Tokohnya adalah Pangeran Siddharta, putra Raja Sudhodana dari Kerajaan Ashoka di Kapilawastu. Pangeran Siddharta dilahirkan tahun 563 SM. Ia pergi meninggalkan istana dan melihat rakyatnya banyak yang menderita. Akhirnya, Pangeran Siddharta melakukan perjalanan untuk menemukan jawaban atas penderitaan manusia di dunia. Dalam perjalanannya itu, Pangeran Siddharta melakukan semedi di bawah pohon bodhi di Bodh Gaya. Setelah berhasil menemukan pencerahan sempurna, Siddharta yang berhasil menjadi Sang Buddha pada usia 35 tahun dan mulai melakukan penyebaran ajarannya pertama kali di Sarnath. Dalam penyebarannya, dia mendapat dukungan dari maharaja Bimbisara dari kerajaan Magadha yang menguasai India utara di sekitar sungai Gangga. Dengan dukungannya, banyak biara yang berdiri di India bagian utara dan wilayah ini sekarang menjadi negara bagian India yang bernama Bihar. Penyebaran agama Buddha menjadi pesat setelah munculnya kekaisaran Maurya, yang mengguasai hampir seluruh Asia selatan. Maharaja Ashoka yang bertahta pada tahun 304-232 SM menjadi penganut taat agama Buddha, dan dia memerintahkan para biksu untuk menyebarkan agama ini ke seluruh India. Ashoka juga mengirim utusan ke berbagai negara seperti Persia, Mesir dan kerajaan-kerajaan di Asia Tengah. Maharaja Ahoka meninggalkan banyak pilar dan prasasti yang menuliskan tentang ajaran agama Buddha. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa agama Buddha lahir di India dan disebarkan oleh Sidharta Gautama ke segala penjuru wilayah. Pada masa raja Ashoka, penyebaran agama Buddha menjadi sangat pesat. Membersihkan rumah dan menjaga kebersihan rumah adalah dua hal yang harus dilakukan. Keduanya berka Mar 21, 2022 5 menit membaca Dahulu, membuka rekening tabungan memang mengharuskan Pins untuk mengantri di bank. Seiring berkemb Mar 21, 2022 4 menit membaca Sistem pengaman rumah seperti alarm anti pencurian atau alarm setrum maling menjadi elemen penting Mar 9, 2022 5 menit membaca Pins, siapa sih yang tidak kenal Dian Sastro? Ya, salah satu artis Indonesia papan atas ini sukses Mar 8, 2022 5 menit membaca Bukan rahasia lagi bila penciuman jadi indera paling kuat yang dimiliki manusia. Bagaimana tidak, m Mar 7, 2022 4 menit membaca
Perkembangan agama Hindu-Budha tidak dapat lepas dari peradaban lembah Sungai Indus, di India. Di Indialah mulai tumbuh dan berkembang agama dan budaya Hindu dan Budha. Dari tempat tersebut mulai menyebarkan agama Hindu-Budha ke tempat lain di dunia. Agama Hindu tumbuh bersamaan dengan kedatangan bangsa Aria (cirinya kulit putih, badan tinggi, hidung mancung) ke Mohenjodaro dan Harappa melalui celah Kaiber (Kaiber Pass) pada 2000-1500 SM dan mendesak bangsa Dravida (berhidung pesek, kulit gelap) dan bangsa Munda sebagai suku bangsa asli yang telah mendiami daerah tersebut. Bangsa Dravida disebut juga Anasah yang berarti berhidung pesek dan Dasa yang berarti raksasa. Bangsa Aria sendiri termasuk dalam ras Indo Jerman. Awalnya bangsa Aria bermatapencaharian sebagai peternak kemudian setelah menetap mereka hidup bercocok tanam. Bangsa Aria merasa ras mereka yang tertinggi sehingga tidak mau bercampur dengan bangsa Dravida. Sehingga bangsa Dravida menyingkir ke selatan Pegunungan Vindhya. Orang Aria mempunyai kepercayaan untuk memuja banyak Dewa (Polytheisme), dan kepercayaan bangsa Aria tersebut berbaur dengan kepercayaan asli bangsa Dravida. Oleh karena itu, Agama Hindu yang berkembang sebenarnya merupakan sinkretisme (percampuran) antara kebudayaan dan kepercayaan bangsa Aria dan bangsa Dravida. Selain itu, istilah Hindu diperoleh dari nama daerah asal penyebaran agama Hindu yaitu di Lembah Sungai Indus/ Sungai Shindu/ Hindustan sehingga disebut agama dan kebudayaan Hindu. Terjadi perpaduan antara budaya Arya dan Dravida yang disebut Kebudayaan Hindu (Hinduisme). Daerah perkembangan pertamanya terdapat di lembah Sungai Gangga, yang disebut Aryavarta (Negeri bangsa Arya) dan Hindustan (tanah milik bangsa Hindu). Agama Budha tumbuh di India tepatnya bagian Timur Laut. Agama Budha muncul sebagai reaksi terhadap domonisi golongan Brahmana atas ajaran dan ritual keagamaan dalam masyarakat India. Selain itu adanya larangan bagi orang awam untuk mempelajari kitab suci. Bahkan sebelumnya kaum ksatria dan raja harus tunduk kepada Brahmana. Sidharta memandang bahwa sistem kasta dapat memecah belah masyarakat bahkan sistem kasta dianggap membedakan derajat dan martabat manusia berdasarkan kelahiran. Oleh karena itu, Sidharta berusaha mencari jalan lain untuk mencapai moksa yang kemudian berhasil ia peroleh di Bodhgaya (tempat ia memperoleh penerangan agung). Pahamnya disebut agama Budha. Menurut agama Budha kesempurnaan (Nirwana) dapat dicapai setiap orang tanpa harus melalui bantuan pendeta/ kaum Brahmana. Setiap orang mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk mencapai kesempurnaan tersebut asalkan ia mampu mengendalikan dirinya sehingga terbebas dari samsara. Sidharta Gautama dikenal sebagai Budha atau seseorang yang telah mendapat pencerahan. Sidharta artinya orang yang mencapai tujuan. Sidharta disebut juga Budha Gautama yang berarti orang yang menerima bodhi. 0.000000 0.000000
Agama Buddha adalah agama yang memiliki dasar ajaran yang berusia lebih dari 2000 tahun dan berasal dari India. Sekitar 350-550 juta orang di seluruh dunia saat ini menjadi penganut agama Buddha. Arti dari Buddha sendiri yaitu “Yang Telah Sadar”, “Yang Telah Terjaga”, atau “Yang Telah Cerah”. Asal kata Buddha yaitu dari kata Budh yang artinya terjaga, menyadari, dan memahami dan juga menjadi akar dari kata – kata seperti bodhi, bodha, bodhati, dan buddhi. Di Indonesia juga terdapat beberapa bukti penyebaran agama Buddha, seperti candi peninggalan Budha dan candi Budha di Indonesia. Sejarah agama Buddha mulai dari abad ke-5 SM sampai sekarang dari lahirnya sang Buddha Siddharta Gautama. Dengan ini, ini adalah salah satu agama tertua yang masih dianut di dunia. Selama masa ini, agama ini sementara berkembang, unsur kebudayaan India, ditambah dengan unsur-unsur kebudayaan Helenistik (Yunani), Asia Tengah, Asia Timur dan Asia Tenggara. Dalam proses perkembangannya ini, agama ini praktis telah menyentuh hampir seluruh benua Asia. Sejarah agama Buddha juga ditandai dengan perkembangan banyak aliran dan mazhab, serta perpecahan-perpecahan. Yang utama di antaranya adalah aliran tradisi Theravada, Mahayana, dan Vajrayana (Bajrayana), yang sejarahnya ditandai dengan masa pasang dan surut. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa agama Buddha terlahir di abad ke-6 SM di Nepal. Orang yang menjadi pencetusnya adalah seorang ksatria bernama Siddharta Gautama. Dari Nepal, agama Buddha menyebar dengan cepat mengalahkan penyebaran agama Hindu ke berbagai daerah di India, hingga ke seluruh benua Asia. Agama Buddha diketahui berdasarkan penelitian ilmiah yang dilakukan para ilmuwan dengan memanfaatkan berbagai objek pengamatan seperti peninggalan sejarah, cerita-cerita kuno, dan apa yang tertulis dalam berbagai kitab masa lampau. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa agama Buddha terlahir di abad ke-6 SM di Nepal. Orang yang menjadi pencetusnya adalah seorang ksatria bernama Siddharta Gautama. Agama ini muncul dari perpaduan berbagai kebudayaan seperti kebudayaan helinistik (Yunani), kebudayaan Asia Tengah, Asia Timur, dan Asia Tenggara. Agama ini juga muncul karena adanya reaksi terhadap hadirnya agama Hindu yang muncul lebih awal. Dari Nepal, agama Buddha menyebar dengan cepat mengalahkan penyebaran agama Hindu ke berbagai daerah di India, hingga ke seluruh benua Asia. Hingga kini, agama Buddha sudah menjadi agama mayoritas di beberapa negara seperti Thailand, Kamboja, Singapura, Myanmar, dan Taiwan. Perkembangan Agama Buddha Agama Dalam perjalanannya yakni setelah 100 tahun meninggalnya Sang Buddha, agama Buddha terpecah menjadi 2 aliran. Perpecahan tersebut terjadi karena adanya penafsiran yang berbeda dari masing-masing kubu. Ke dua aliran tersebut adalah aliran Buddha Hinayana dan aliran Buddha Mahayana. Aliran buddha Hinayana mempunyai sifat-sifat tertutup, dalam artian aliran yang berpendapat bahwa setiap orang hanya dapat mengejar pembebasan dari samsara untuk dirinya sendiri. Sedangkan aliran buddha Mahayana mempunyai sifat-sifat terbuka, dalam arti setiap umat manusia berhak menjadi seorang Buddha sehingga pengaruhnya dapat membebaskan dirinya dan orang lain dari samsara (kesengsaraan). Sekilas Tentang Agama Buddha Agama Buddha mengenal 4 hari raya keagamaan dalam satu tahun. Keempatnya antara lain Hari Raya Waisak, Kathina, Asadha, Magha Puja. Kendati memiliki 4 hari besar keagamaan, di Indonesia mungkin kita hanya akrab dengan hari raya Waisak saja. Hari raya Waisak sebagai satu-satunya hari besar keagamaan agama Buddha yang menjadi hari libur nasional ini adalah hari yang digunakan sebagai peringatan 3 peristiwa penting dalam kepercayaan umat Buddha. Ketiga peristiwa penting tersebut antara lain peringatan kelahiran Sang Buddha, hari penerangan sempurna bagi Sang Buddha, dan hari wafatnya Sang Buddha. Dikutip dari : berbagai sumber dan buku sejarah |