Bagaimana prosedur membuat ragam hias tekstil dengan teknik menggambar

Seni Budaya | Pada kesempatan kali ini admin akan membagikan materi seputar prosedur menggambar ragam hias dengan menggunakan teknik cetak saring dan teknik lubang dalam mata pelajaran seni budaya kelas VII revisi. Semoga apa yang admin bagikan kali ini dapat membantu anak didik dalam mencari referensi tentang prosedur menggambar ragam hias dengan menggunakan teknik cetak saring dan teknik lubang dalam mata pelajaran seni budaya.

Bagaimana prosedur membuat ragam hias tekstil dengan teknik menggambar

Gambar: freepik.com

Prosedur Menggambar Ragam Hias

Prosedur dalam menerapkan ragam hias pada bahan buatan tergantung kepada bahan, alat, dan teknik yang akan kalian gunakan. Di bawah ini adalah prosedur menerapkan ragam hias pada bahan buatan, seperti tekstil, logam, kaca, tripleks, keramik, dan plastik dengan menggunakan teknik cetak saring dan cetak lubang.

A. Cetak Saring

Cetak saring merupakan salah satu teknik proses cetak yang menggunakan layar (screen) dengan kerapatan tertentu dan umumnya barbahan dasar nylon atau sutra. Layar ini kemudian diberi pola yang berasal dari negatif desain yang dibuat sebelumnya. Kain ini direntangkan dengan kuat agar menghasilkan layar dan hasil cetakan yang datar. Setelah diberi fotoresis dan disinari, akan terbentuk bagian-bagian yang bisa dilalui tinta dan tidak. Proses eksekusinya adalah dengan menuangkan tinta di atas layar dan kemudian disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna.

Sablon adalah sebuah teknik untuk mencetak tinta diatas bahan dengan bentuk yang kita kehendaki. Dengan bantuan screen sablon dan rakel sablon dalam proses pengerjaannya. Keunggulan dari teknik sablon adalah :

  • bisa mencetak dengan jumlah yang banyak
  • hasil relatif stabil
  • bisa menghasilkan beberapa efek menarik, mis : glitters, glow in the dark, timbul, mengkilap/metalik, dsb
  • biaya cetak cukup terjangkau
  • fleksibel bisa di aneka jenis permukaan bahan

Pencetakan dengan cara sablon di jaman serba Digital sekalipun akan terus diperlukan. Cetak dengan metode sablon sangat diperlukan untuk pencetakan dalam media yang tidak memungkinkan dilakukan oleh Mesin Digital dan Offset.

Mesin sablon yang dapat bekerja otomatis juga telah banyak dipakai saat ini, namun meskipun demikian cetak sablon secara manual tentunya masih banyak dilakukan dengan pertimbangan biaya lebih murah, misalkan Sablon Kain untuk sepanduk dan pakaian, Kaos, Souvenir, sablon pada media plastik dan sebagainya.

Berikut ini terdapat beberapa bahan-bahan yang diperlukan dalam cetak saring, terdiri atas:

  • Diazol afdruk + sensitizer (untuk bahan pengafdrukan)
  • Diazol remover (bahan untuk menghapus gambar pada screen)
  • Cat tekstil
  • Cat PVC
  • Kain putih
  • Kertas HVS
  • M3 (larutan pengencer PVC sekaligus digunakan untuk membersihkan screen)
  • Lem kertas untuk batas posisi barang cetakan atau anleg. Batas posisi ini untuk bahan cetakan kertas dan plastik. Sedangkan untuk kaos atau kain mengandalkan penyinaran dari bawah untuk ketepatan posisi penyablonannya.

Adapun untuk tahapan dan cara kerjanya ialah sebagai berikut:

  1. Permukaan Screen Sablon di poleskan cairan kental kusus/emulsion.
  2. Cairan ini apabila telah dioleskan dan dikeringkan pada permukaan screen tidak boleh terkena sinar matahari “dipoleskan dan dikeringkan pada ruangan yang gelap/pada ruangan tanpa kena cahaya langsung ultra violet”. Tujuannya ialah jika terkena cahaya saat sudah kering maka polesan itu tidak akan dapat larut dengan air dengan baik.
  3. Setelah kering, permukaan itu di tempel/ditutup dengan Film dari hasil Print BW “Black/White” pada media plastik/film transparent atau pada biasanya dapat menggunakan kertasa transparan dari Kalkir.
  4. Dilanjutkan dengan proses “penyinaran” pada Sinar matahari atau dibawah sinar yang mengandung ultraviolet. Proses penyinaran ini ditentukan dnegan “Hitungan” untuk mengukur lamanya penyinaran dan ditentukan oleh Keras tidaknya cahaya yang menerpa permukaan screen sablon itu.
  5. Film kemudian dilepas dari permukaan screen, Film yang telah diprint itu akan “Menampakan” duplikasi dari apa yang telah kita printa pada layar.
  6. Tahap selanjutnya ialah penyiraman permukaan screen dengan air. Cara penyiramanpun wajib berhati-hati sekali hal ini kenapa..?? karena hasil print yang tampak pada screen jika terkena air maka akan terlarut, ini disebabkan oleh sebab film yang dicetak “Hitam” dan permukaan layar yang ditutup Hitam tidak akan mengeras “karena tidak tembus sinar”. Begitu sebaliknya, disinilah perlu kehati-hatian dalam proses penyiraman yang sering disertai dengan perangkat bantu “Semprot air mini” dengan tujuan agar air bisa lebih keras dan bisa bagus tembus melelehkan hasil print yang tercetak.
  7. Tahapan selanjutnya yakni pengeringan kembali dari proses diatas dan dilanjutkan pada proses cetak dengan pemberian tinta kusus Sablon.
  8. Proses eksekusinya ialah dengan menuangkan tinta di atas layar dan lalu disapu menggunakan palet atau rakel yang terbuat dari karet. Satu layar digunakan untuk satu warna. Sementara bahan yang dicetak berada dibawah screen sablon dan dilakukan penekanan secara sedemkian rupa. Jadi proses cetak sablon ialah tiap warna dalam sekali cetak.

B. Cetak Lubang

Penerapan ragam hias pada bahan tekstil dengan teknik cetak lubang, dapat dilakukan dengan prosedur sebagai berikut: Membuat desain pada kertas Membuat cetakan dengan cara melubangi kertas menggunakan cutter, sesuai desain.

1. Cara Pertama

  • Bentangkan kain pada tripleks
  • Letakkan cetakan lubang dari kertas di atas kain, maka ada bagian kain yang tertutup dan ada bagian yang terbuka
  • Sambil memegang erat cetakan lubang, warnailah bagian kain yang terbuka, dengan cara menutulkan cat menggunakan busa atau kuas
  • Kalau bagian yang berlubang sudah diberi cat semua lepaskan cetakan lubang dari permukaan kain dengan hati-hati.
  • Keringkan hasilnya dengan cara diangin-anginkan atau menggunakan hair dryer 

2. Cara Kedua 

  • Siapkan karton ukuran A4, pensil, dan cutter.
  • Buatlah gambar ragam hias pda karton ukuran A4.
  • Lobani gambar ragam hias dengan cutter.
  • Letakkan gambar ragam hias di atas tekstil, kaca, keramik, atau plastik yang akan kalian gambari ragam hias.
  • Bubuhkan cat di bagian gambar ragam hias yang dilubangi busa, maka gambar ragam hias sudah melekat pada bahan buatan.

Setiap penyanyi mampu melakukan penampilan yang dipersiapkan dengan serius. Beberapa kriteria dalam penilaian bernyanyi terdiri dari suara, teknik ber … nyanyi, penghayatan, dan penampilan. Yang bukan kriteria penilaian pada kategori penampilan seorang penyanyi adalah…. A. Aksi panggung B. Percaya diri C. Artikulasi D. Tata rias rambut

Jelaskan yang dilakukan ketua panitia pada tahap evaluasi​

Sebuah metode penelitian khas seni yang fokus pada perumusan masalah dan pengembangan alternatif, baik itu sudut pandang atau solusi disebut A. Art-ba … sed research B. Komplementer C. Design thinking D. Magnifying

pembibitan sampai panen cabe​

Tuliskan yang harus diperhatikan oleh setiap penari dalam tari kelompok​

cara budidaya tanaman cabe ​

rimpang cabe fungsinya​

dalam membuat suatu karya seni harus ditentukan jenis bahan yang sesuai dengan teknik yang akan dilakukan.mengapa bahan liat tidak dapat digunakan dal … am teknik menjahit?teknik apa yang digunakan untuk membuat karya seni dari bahan liat seperti plastisin atau tanah liat?uraikan penjelasanmu!​

buah lengkuas dan bunga lengkuasdaun lengkuas dan batang lengkuas manfaatnya adalah​

bentuk dari styling flora adalah dalam bentuk?15 poin tolong bantu jawab​